Saatnya tim
SMA Tunas Jaya bertanding. Sang kapten dari 2 SMA itu sudah bersiap siap di
tengah lapangan menunggu peluit berbunyi. Bola berada di tangan wasit.
Sedangkan para Cheers dengan semangatnya memperlihatkan gerakan-gerakannya
untuk mendukung dan memberikan semangat kepada tim basket sekolahnya
masing-masing.
Peluit berbunyi dan dengan cepat 2
tim ini saling beradu kekuatan dan ketangkasan dalam bergerak. Rio cs bergerak
cepat dan berusaha mengalahkan tim lawan yang tidak biasa itu. Skor sekarang
adalah 20/23 yang di pimpin oleh tim Rio.
Pertandingan selesai dan pemenangnya
adalah Tim Basket dari SMA Tunas Jaya. Tim ini akan memasuki final untuk
memperebutkan juara 1. Dan akhirnya Tim Basket SMA Tunas Jaya bertanding
melawan tim terbaik yaitu Tim Basket SMA Cakrawala. Adu kekuatan dan kekompakan
itulah yang menjadi pegangan antara 2 SMA itu.
SKIP !!! (maaf,
aku gak tahu pertandingan basket itu kaya gimana, banyak kata-kata dalam
pertandingan basket yang aku sama sekali gatahu J. Harap maklum J).
Pertandingan basket antar 2 SMA yang
merupakan tim terbaik se Jakarta yaitu SMA Tunas Jaya dan SMA Cakrawala telah
selesai. Dan yang menduduki posisi pertama adalah SMA Tunas Jaya dan SMA
Cakrawala menjadi juara kedua.
“Selamat
yah, buat kalian semua. Kalian bisa merebut juara pertama lagi. Bapak Salut
sama kalian semua.” Puji Pak Alex selaku pelatih tim basket SMA Tunas Jaya
“Makasih
pak. Kita semua juga mengucapkan terima kasih kepada bapak yang telah mengajari
kami sehingga kami bisa menjadi juara pertama.” Ucap Rio disertai anggukan dari
yang lain.
“Iyah Pak.
Ini Piala terakhir kita yang bisa kita kasih buat sekolah pak (memberikan piala
kepada Pak Alex). Karena sebentar lagi kami akan meninggalkan SMA Tunas Jaya
ini.” Ucap Alvin
“Terima
Kasih buat semuanya. Berkat kalian juga SMA Tunas Jaya jadi sekolah yang
favorit dan di senangi oleh masyarakat. Terima kasih atas prestasi kalian
selama ini.” Ucap Pak Alex
“Iyah pak
sama-sama.” Ucap anggota tim basket kompak.
SKIP !!!
Beberapa hari kemudian. Hari ini
tepatnya sore ini Rio mengajak Shilla untuk pergi berdua. Tempat yang akan di
jadikan Rio untuk bertemu Shilla adalah di Bukit. Karena menurut dirinya dia
akan bisa berbicara dengan Shilla 4 mata tanpa ada yang menggaggunya.
“Ngapain
kamu ngajak aku kesini.” Tanya Shilla heran plus sinis
“Aku pengin
ngomong sama kamu 4 mata. Terserah kamu mau suka atau gak tempat ini.”
“Ngomong apa
lagi ???”
“Kamu kenapa
sih. Akhir-akhir ini jutek banget sama aku. kamu tahu gak hubungan kita tuh
udah gak jelas tahu. Sekarang kamu juga tambah deket aja sama Gabriel.”
“Kenapa sih
Yo, kalau kita ada masalah mesti bawa-bawa Gabriel, gak ada sangkut pautnya
sama dia, kita ya kita. Jangan bawa-bawa orang lain deh. Kalau cemburu bilang
aja.” Bentak Shilla seraya melipat tangannya di dada dan memandang pemandangan
di hadapannya tanpa menatap Rio yang sedari tadi sedang menatap dirinya.
“Yah. Aku
emang cemburu. Puas kamu. Kesabaran setiap manusia itu ada batasnya Shil, dan
aku udah gak kuat sama semua sikap kamu yang seenaknya gitu sama aku.”
“Seenaknya
gimana. Bukannya yang harusnya sabar itu aku yah. Aku yang harus sabar ngadepin
cowo yang gak perhatian kaya kamu, yang gak peka sama perasaan orang lain kaya
kamu, aku yang harusnya sabar. Akhir-akhir ini kamu juga gak pernah perduliin
aku. kemana aja kamu selama ini, kamu juga gak tahu kan aku ituh butuh kamu
akhir-akhir ini.” Terang Shilla kesal
“Kamu yang
gak perhatian sama aku. kamu juga gak tahu kan gimana perasaan aku pas ngelihat
kamu lebih milih pulang sama Gabriel dan nonton sama dia. kamu juga gak tahu
perasaan aku itu kaya gimana pas kamu cerita tentang jalan-jalan kamu sama
Gabriel dengan sangat antusias kan ???.” Ucap Rio menghentikan ucapannya seraya
mengambil nafas.
“Kamu selalu
aja jadiin aku pelampiasan emosi kamu, setiap kamu ada masalah kamu selalu
cerita sama aku dan apa, aku kan yang jadi sasarannya, aku yang kamu bentak kan
akhirnya. Padahal aku itu gak tahu apa-apa tentang masalah kamu. Sekarang aku
Tanya sama kamu, apa pernah kamu marah sama Gabriel. Gak pernah kan Shill. Kamu
selalu aja senang-seneng sama dia, sementara aku, selalu aja kamu jadiin
sasaranya kalau kamu lagi BT.” Lanjut Rio dengan nada tinggi dan tajam
“Yo. Aku aku
….” Ucap Shilla sedikit terisak karena sedari tadi dia menangis setelah
mendengar penuturan kekasihnya itu.
“Udahlah
Shil, aku udah capek selama ini ngadepin kamu yang selalu seenaknya sama aku,
kamu harus tahu 1 hal, aku itu cowo kamu bukan orang yang gak ada harganya
Shil. Sekarang terserah kamu, kamu mau mutusin aku juga terserah kamu. Itu hak
kamu. Maaf selama ini aku selalu jadi cowo yang gak berguna buat kamu.” Ucap
Rio dengan nada suaranya yang sedikit melembut.
“Maaf tadi
aku udah ngebentak kamu. Kalau kamu pengin mutusin aku, sms aja. Atau kamu bisa
lewat Alvin ngomongnya. Atau sekarang juga boleh. Karena selama beberapa hari
kedepan aku gak bisa ketemu kamu dulu. Ada hal penting yang harus aku lakuin.
Makasih karena kamu mau jadi cewe aku selama beberapa bulan ini. Maaf juga
karena aku gak pernah bisa buat kamu bahagia. Aku udah manggil taksi buat
nganterin kamu pulang, maaf aku gak bisa nganterin kamu Shil. Selamat tinggal.”
Ucap Rio seraya berlalu meninggalkan kekasihnya itu yang masih terisak menahan
tangisnya seraya menunduk.
“Rio, maafin
aku. aku tahu aku salah. Aku udah bikin kamu sakit hati. Tapi kamu harus tahu 1
hal Rio, aku sayang banget sama kamu. Maafin aku karena aku gak peka sama
perasaan kamu, maaf juga karena aku selalu jadiin kamu pelampiasan emosi aku.
maafin aku Rio.” Gumam Shilla yang masih menangis seraya berlalu dan memasuki
taksi yang sudah di pesan Rio tadi.
SKIP !!!
Seorang gadis sedang berdiri di
depan kelas XII IPA 1, kelas Rio dkk. Entah dia menunggu apa sedari tadi.
Beberapa saat kemudian ada seorang pria yang memasuki kelas tersebut. dengan
langkah pasti gadis itu menghentikan langkah sang pria.
“Mau ngapain
loe, gak ada kerjaan yah berdiri di situ, minggir gue mau lewat.” Ucap Alvin
dengan nada membentak.
“Vin, gue
Cuma mau Tanya tentang Rio doang kok sama loe. Rio gak dateng bareng loe ???”
Tanya Shilla dengan nada lembut.
“Gak, hari
ini dia gak berangkat sekolah. Juga beberapa hari kemudian, dia ijin.”
“Gak
berangkat sekolah, emangnya dia mau ngapain ???” Tanya Shilla penasaran
“Mau tahu
aja loe. loe sekarang bukan cewe dia lagi. Urusin aja tuh mantan loe itu, sapa
namanya Gabrel yah. Tahu lah, gak penting nama dia, yang jelas loe udah gak ada
hubungan sama Rio lagi sekarang.” Ucap Alvin sinis.
“Vin, gue
itu masih cewenya Rio. Kita berdua belum putus. Mau loe apa sih. Gue kan Tanya
baik-baik Rio itu dimana sekarang. Terus dia mau ngapain sampe ijin beberapa
hari.”
“Penting
gitu gue kasih tahu loe. kalo emang loe cinta sama Rio, loe pasti tahu dia
kenapa, sayangnya loe itu gak cinta sama Rio, jadi loe gak tahu dia kemana
sekarang. Ckckck, kapan sih loe ituh dengerin cerita Rio, gak pernah kan ???
Loe selalu aja sibuk sama urusan loe sendiri.”
“Maafin gue
Vin, gue tahu gue salah sama Rio. Makanya gue mau minta maaf sama dia.”
“Maaf loe
udah mubadzir tahu gak. Simpen aja kata maaf loe itu, sekarang loe bebas kok
mau pacaran sama siapa aja. Mau balikan sama Gabriel juga bodo amat. Gue
terutama Rio gak akan pernah mau berurusan sama loe lagi. Minggir.” Ucap Alvin
sinis seraya mendorong tubuh Shilla supaya dia bisa lewat dan masuk ke dalam
kelas.
“Kenapa sih
semuanya jadi gini. Gue minta maaf udah bikin Rio sakit Vin, gue Cuma pengin
tahu dia itu kemana. Rio, kamu tuh dimana sih, kenapa kamu gak bilang sama aku
kamu mau kemana beberapa hari ini ???” Gumam Shilla pada dirinya sendiri seraya
menangis.
SKIP !!!
“Maaf Bi,
Rio’nya ada ???” Tanya Shilla kepada Bibi yang sedang menyiram bunga taman
depan rumah Rio. Gadis ini sedang berada di rumah Rio
“Den Rio’nya
gak ada di rumah non. Non gak tahu yah. Sekarang den Rio kan udah gak tinggal
disini lagi.” Terang Bibi
“Maksud Bibi
??? Ini masih rumah Rio kan ???” Tanya Shilla heran
“Iyah non,
ini masih rumah den Rio. Tapi den Rio lebih milih tinggal sama nyonya daripada
sama tuan non. Rumah ini kan rumah Tuan, jadi den Rio udah gak tinggal disini
lagi.”
“Tunggu Bi,
maksud bibi orang tua Rio udah gak sama-sama lagi bi ???”
“Iya non
Shilla, kan tuan sama nyonya udah cerai, jadi mereka pisah rumah dong.”
“Cerai ???
Kapan Bi ??? Kok bisa sampai cerai sih .” Pekik Shilla kaget
“Non Shilla
gak di kasih tahu den Rio yah. Udah lama kok mereka cerai, mungkin 2 minggu
yang lalu. Tapi peresmianya itu besok pagi non di pengadilan.”
“Rio,
ternyata selama ini kamu tuh nyimpen masalah yang begitu besar. Kenapa sih kamu
itu gak mau berbagi sama aku ??? Maafin aku Rio.” Gumam Shilla merasa bersalah
“Apa non.”
Tanya Bibi yang masih mendengar gumaman Shilla
“Oh nggak
bi, bibi tahu gak, rumah Tante Manda dimana ??? Sekarang Rio tinggal dimana
???”
“Adduhhh,
kalau itu bibi gak pernah tahu non, nyonya sama tuan gak pernah ngasih tahu
Bibi, mending non kalau mau ketemu sama den Rio besok pagi aja di pengadilan.”
Saran Bibi
“Iyah Bi,
pengadilan apa Bi namanya.”
“Pengadilan
Mutiara Cahaya (ngarang.com) di daerah Jakarta selatan non.” Jawab Bibi.
“Yaudah bi,
makasih yah bi. Shilla permisi.” Pamit Shilla seraya meninggalkan rumah Rio.
SKIP !!!
Keesokan harinya. Di sebuah rumah
yang cukup megah dan mewah terdapat 4 mobil di depan rumah itu. Beberapa orang
sudah masuk ke dalam mobil. Dan tinggal beberapa orang yang masih berada di
depan rumah itu.
“Kak, buruan
berangkat, udah siang tahu.” Ucap Ray, adik Rio.
“Bentar Ray,
gue nanti aja berangkatnya. Loe sama mamah duluan aja sana.” Jawab Rio seraya
menekuk lengan kemeja berwarna hitamnya sampai ke siku.
“Mah, kak
Rio gak mau berangkat tuh.” Tutur Ray kepada mamahnya itu.
“kenapa Rio,
kok gak mau berangkat ???” Tanya mama seraya mengusap usap rambut anaknya.
“Ntar aja
mah. Rio mau pake motor aja berangkatnya. Rio masih belum siap aja buat ketemu
sama papa. Mamah sama Ray duluan aja.” Suruh Rio halus.
“Yaudah deh
sayang. 3 jam lagi proses perceraian mamah akan berlangsung. Jangan sampai
telat yah sayang.” Saran mama Rio.
“Pasti mah.
Mamah hati-hati yah di jalan. Jagain Mamah Ray.” Ucap Rio setelah mama dan
adiknya masuk ke dalam mobil.
“Sippp kak.
Jangan lama-lama loe berangkatnya.” Ucap Ray sebelum mobilnya meninggalkan
rumahnya.
“Gue emang
gak sanggup buat ketemu sama bokap. Tapi gue mesti sanggup buat membela mama di
pengadilan nanti.” Gumam Rio seraya menaiki motor ninja merahnya dan pergi.
SKIP !!!
Seorang gadis Nampak cantik dengan
memakai gaun berwarna merah maron selutut dan di lengkapi dengan belt di pinggangnya
berwarna hitam dan menggunakan wedges berwarna hitam, dengan rambut tetap di
gerai dengan di lengkapi dengan jepitan rambut kupu-kupunya berwarna merah
sedang berdiri di depan mobilnya menunggu seseorang.
Beberapa saat kemudian, seseorang
menggunakan ninja merah melintas di hadapannya. Dengan gerakan cepat gadis ini
menghampiri orang itu yang sedang memarkirkan motornya.
“Shilla,
ngapain disini ???” Tanya pria itu kaget setelah membalikan tubuhnya dan
tiba-tiba seorang gadis telah berdiri di hadapannya.
“Maaf.”
“Ngapain
minta maaf ??? Emang salah kamu apaan ???” Tanya pria itu heran.
“Rio, aku
udah banyak banget salah sama kamu. Aku sadar selama ini aku egois, aku gak
peka sama perasaan kamu. Aku gak tahu kalau kamu ternyata punya masalah yang berat
banget kaya gini. Maafin aku Rio, aku selalu jadiin kamu pelampiasan emosi
aku.” Ucap Shilla lirih seraya menunduk dan memainkan gaun rok’nya.
“Ssstttt,
jangan di terusin (mengangkat dagu Shilla). Kok nangis sih (menghapus air mata
Shilla menggunakan ibu jarinya lembut) jangan nangis dong. Aku udah maafin kamu
kok. Aku mau Tanya boleh ???”
“Boleh,
Tanya apa ???”
“Aku masih
jadi cowo kamu gak. Atau jangan-jangan kamu udah ……..”
“Sssssttttt,
kamu masih jadi cowo aku. aku gak pernah mutusin kamu. Aku juga masih sayang
dan cinta banget sama kamu. Please, jangan pernah nyuruh aku buat mutusin kamu
lagi.” Pinta Shilla seraya menggenggam tangan Rio.
“Makasih yah
sayang. Aku sayang sama kamu. Maafin aku atas tingkah aku selama ini.” Ucap Rio
memeluk Shilla.
“Aku yang
salah sama kamu. Aku yang punya salah besar sama kamu.”
“Kita berdua
sama-sama salah J. Oyah, ngapain kamu disini ??? Tahu darimana aku ada
disini ???” Tanya Rio seraya melepaskan pelukan dan menatap Shilla lembut.
“Gak penting
aku tahu kamu disini dari siapa. Yang jelas aku disini mau mendampingi kamu
buat menghadapi masalah kamu. Sekarang kamu gak sendirian, ada aku di samping
kamu. Kamu bisa berbagi kesedihan kamu sama aku.” Terang Shilla
“Makasih yah
sayang. Tapi harusnya kamu gak usah nglakuin ini buat aku. kamu bela-belain
bolos sekolah buat dateng ke sini doang ???”
“Iyah, juga
buat ketemu sama pangeran aku. aku kangen sama kamu.” Ucap Shilla manja
“J Aku juga kangen banget sama kamu.
Yaudah masuk yuk, bentar lagi mau di mulai.”
“Yuk.” Ucap
Shilla seraya mengapit lengan Rio dan masuk ke dalam ruang pengadilan.
SKIP !!!
Masalah yang dihadapi pemuda tampan
ini sudah selesai. Dan hubungan dengan kekasihnya kini sudah semakin lengket
saja. Mereka selalu bersama-sama kemanapun mereka pergi. Beberapa hari lagi
acara prom night akan segera berlangsung. Dan 2 insan ini sekarang sedang
berada di mall terbesar di Jakarta untuk mencari baju yang akan mereka kenakan
untuk Prom Night nanti.
Alvin sekarang sudah mempunyai
kekasih yang bernama Sivia. Hubungan mereka berdua juga semakin dekat saja.
Sudah 2 bulan Alvin menjalin hubungan dengan Sivia. Begitu pula dengan Agni
sahabat Shilla. Dia juga sudah mempunyai kekasih yang bernama Cakka. Hubungan
mereka sudah 1 bulan. Sekarang mereka juga semakin dekat. Cakka yang dulunya di
kenal Playboy sekarang setelah menjalin hubungan dengan Agni sifat Playboy’nya
sudah hilang dan menjadi pria yang setia.
Sudah berjam-jam Rio dengan Shilla
keliling mall guna mencari bajunya, tetapi tidak ada satupun yang cocok untuk
Shilla. Sedangkan Rio sudah menemukan baju yang cocok. Sekarang mereka sedang
berada di sebuah toko.
“Kalau yang
ini gimana ???” Tanya Shilla seraya keluar dari ruang ganti dengan menggunakan
Dress berwarna Hijau untuk meminta pendapat kekasihnya.
“That’s look
bad baby. I don’t like with that colour. Substitude beb.” Ucap Rio seenaknya.
“(manyun).
Huft. Iya deh.” Jawab Shilla seraya memasuki ruang ganti dengan langkah gontai.
Beberapa saat kemudian
“kalau yang
ini ???” Tanya Shilla keluar dengan menggunakan gaun berwarna biru langit
seraya memutar tubuhnya untuk memperlihatkannya kepada Rio.
“(menggelengkan
kepalanya). Gak cocok banget sama tubuh kamu.”
“Huft (duduk
di sebelah Rio). Terus yang mana ??? Sudah berbelas belas baju yang aku cobain
tapi kamu selalu aja gak suka. Terus yang mana dong ??? Tanya Shilla manyun
“Sabar
sayang. Lagian baju yang kamu pilih gak ada yang cocok sama selera aku. juga
gak ada yang nyambung sama pakian aku. jangan manyun gitu dong. Jelek tahu.”
Ucap Rio seraya mencubit hidung Shilla gemas.
“Sakitt Rio.
Selalu aja deh nyubit hidung aku seenaknya gitu (manyun). Terus aku pakai apa
ke Prom nite ntar ???” Tanya Shilla pasrah.
“hehehe J. Maaf sayang. Udah ah jangan manyun.
Janji deh gak akan nyubit hidung kamu lagi. Maaf.” Ucap Rio menatap mata
Shilla.
“Tahu, aku
ngambek sama kamu.” Ucap Shilla seraya mengalihkan wajahnya.
“Ngambek kok
pengumuman ???”
“Gapapa
dong. Biar kamu rayu aku.”
“Maunya.”
Ucap Rio seraya memegang kedua pipi Shilla
“Mau dong.
Ayo dong. Aku kangen sama rayuan kamu.” Ucap Shilla manja.
“Iyah iyah.
Shilla yang cantik pacarnya Rio yang ganteng jangan ngambek dong. Ntar
cantiknya ilang loh.” Ucap Rio memasang wajah terCUTE’nya tepat di depan wajah
Shilla.
“Ikh udah
akh (menjauhkan wajah Rio dari hadapannya). Aku pengin ketawa tahu gak lihat
muka kamu yang kaya gitu.” Ucap Shilla nahan ketawa.
“Hahaha J. Lagian kamu gituh pake ngambek
segala. Udah yuk, kita cari lagi. Udah mau sore nie. Aku ada janji.”
“Hah L. Janji sama siapa ??? Selingkuh yah.
Hayooooo.” Tuding Shilla.
“Nuduh
sembarangan. Gak lah, lagian kalau selingkuh juga gak akan ngomong-ngomong sama
kamu.” Jawab Rio sekenanya.
“Apa ???
Jadi kamu beneran selingkuh tanpa aku tahu ???”
“Heh enggak
sayang. Kan aku udah bilang aku itu terlalu cinta sama kamu. I’m yours deh
pokoknya.” Ucap Rio menggenggam tangan Shilla.
“Awas aja
kalau kamu selingkuh. Aku bakal marah besar sama kamu.” Ancam Shilla.
“Iyah iyah.
Yaudah cari lagi yuk. Habis ini kita ke kedai ica cream. Habis itu aku bakal
nurutin kemana kamu mau. Gimana ???” Tawar Rio
“Iyah mau
banget. Akh ayo cepet cari lagi. Mmm tapi, pilihan aku kata kamu jelek semua.”
“Siapa yang
mau pake pilihan kamu. Jangan GR. Pake pilihan aku dong. Selama ini pilihan aku
juga gak pernah salah kan ???.” Bangga Rio menaikkan kerah bajunya.
“Ihhh, PD
banget. Contohnya apa coba. Buktinya ???”
“Buktinya
aku gak gak salah milih kamu buat jadiin kamu cewe aku.” Goda Rio yang langsung
membuat pipi Shilla bulshing, merah merona.
“Apaan sih.
Udah yuk cari.” Ucap Shilla seraya kembali ke kamar ganti untuk mengganti baju
mall dengan baju dirinya setelah itu menarik tangan Rio menuju ke sebuah toko.
SKIP !!!
Di sebuah bukit terdapat 2 insan
yang sedang bersenda gurau di dekat pohon yang ada di bukit. 2 sejoli ini
memanfaatkan suasana bukit yang pada sore itu terlihat sangat romantic.
“Hahaha J. Gak kaya gitu dong, kalau ada orang
pacaran lagi berantem itu mendingan kita gak usah perduli. Kan urusanya
mereka.” Ucap Shilla santai
“Gak bisa
gitu dong. Kita mesti bantu. Kan kasihan kalau cewenya itu mau bunuh diri.”
“Kok cewenya
yang bunuh diri. Cowonya dong, pasti cowonya yang bakal minta maaf dan minta
balikan sama cewenya. Cowo kan gitu semua orangnya.”
“Apaan, gak
yah, cewe tuh yang kebanyakan nangis kejer kalau habis putus cinta.” Ucap Rio
“Gak bisa, pokoknya
cowonya.”
“Cewenya.”
“Cowo.”
“Ssssttttt
(meletakkan telunjuknya di bibir Shilla). Aku cinta sama kamu (meletakkan
telunjuknya di wajah Shilla dan mengukir pahatan Indah). Aku terlalu sayang
sama kamu.” Ucap Rio mendekatkan wajahnya kea rah Shilla, sedangkan Shilla
hanya kaget dan diam seketika.
“Kamu mau
ngapain Yo ???” Tanya Shilla lirih
“Aku ingin
nunjukkin sama kamu kalau aku cinta sama kamu. Sekarang tutup mata kamu.” Suruh
Rio, dan Shilla mengikuti perintah Rio.
Shilla merasakan jantungnya terasa
berdebar lebih cepat. Seperti ada aliran listrik yang menjalar di sekujur
tubuhnya. Ada sentuhan lembut di bibirnya. Dan itu bibir pangeran hatinya.
Sentuhan lembut yang baru pertama kali di rasakan oleh Shilla dan itu semua di
lakukan oleh kekasih hatinya itu.
Hanya 15 (lama.com) detik pria tampan ini melakukan ciuman
kepada gadisnya itu. Setelah itu pria ini menjauhkan wajahnya dan menatap
gadisnya dengan ekspresi khawatir.
“Maaf, aku
gak bermaksud ngelakuin itu sama kamu.” Ucap Rio dengan nada bersalah.
“J Gapapa kok Yo, kamu harus tahu. Ini
first kiss aku. dan itu buat kamu. Karena aku juga terlalu cinta dan sayang
banget sama kamu.” Jawab Shilla santai.
“makasih yah
sayang. Aku janji aku gak akan kurang ajar lagi sama kamu.”
“Kurang ajar
??? Kamu gak kurang ajar sama aku kok. Ini kan wajar sayang. Aku juga gak marah
kamu nyium aku tadi.”
“Bener ???
Kamu gak marah ??? (Shilla mengangguk). Makasih yah sayang (memeluk Shilla) Aku
sayang dan cinta banget sama kamu.”
SKIP !!!
Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu
oleh seluruh siswa siswi SMA Tunas Jaya. Acara prom night mala mini
berlangsung. Dan seluruh siswa dan siswi datang dengan menggunakan pakaian yang
sangat keren. tidak seperti biasanya, seluruh siswa tampil beda malam ini.
Termasuk Shilla dan Rio. Shilla yang memakai gaun berwarna
putih dan di bagian rok bergelombang, dan dengan menggunakan wedges berwarna
putih dan rambutnya di biarkan tergerai bebas dan keriting di bagian ujung
rambut.
Serta Rio dengan menggunakan kemeja berwarna hitam, celana
panjang berwarna putih dan dengan jas berwarna putih serta sepatu kets berwarna
hitam serta rambutnya yang acak-acakkan
tapi keren menjadikan Shilla dan Rio bak seorang pangeran dan putri dari
kerajaan dongeng. Mereka memasuki gedung dan bersambung dengan yang lain.
“Cieeee,
serasi banget loe berdua.” Komentar Alvin melihat sahabatnya bersama
kekasihnya.
“Iyah nie.
Kaya pangeran sama putri. Tambah deket aja sekarang.” Timpal Agni menambahi.
“Apaan sih
loe berdua. Loe berdua juga. Tambah deket aja sama pasangan loe.”
“Ihhh kak
Rio apaan sih. Jangan mulai deh godainya.” Ucap Sivia salting di sebelah Alvin
“Ihhh, Sivia
malu yah. Pipi’nya merah gitu.” Goda Shilla melihat raut wajah Sivia
“Udah udah,
loe berdua godain cewe gue mulu. Kita pindah aja yuk sayang. Bye semua.” Pamit
Alvin seraya menarik tangan Sivia ke tempat lain.
“Yahh,
ngambek dah tuh si Alvin. Loe berdua sih.” Ucap Cakka seraya merangkul Agni
“Hahaha J. Loe berdua juga, tambah mesra aja
sekarang.” Ucap Shilla.
“Jangan
mulai deh Shill, gue bongkarin nie kejadian beberapa hari yang lalu sama Rio.”
Ancam Agni dan langsung mendapat pelototan dari Shilla. “Ups.” Lanjut Agni
menutup mulutnya.
“Maksud loe
apa Ag ??? Kejadian apa ???” Tanya Rio penasaran.
“Ag, kita
kearah sana yuk (menunjuk meja sebelah panggung). Yo, Shill. Gue sama Agni
pergi dulu yah. Bye mamen.” Pamit Cakka seraya merangkul Agni dan pergi dari
tempat Yoshill
“Shill,
kejadian apa ??? Ada yang kamu sembunyiin dari aku ???” Tanya Rio memegang bahu
Shilla sedangkan Shilla diam menunduk malu.
“Gak ada
apa-apa kok. Hmmm, Agni tadi Cuma bercanda. Hehehe J.” Ucap Shilla nyengir
“(mengangkat
alis sebelah kananya). Beneran gak ada apa-apa ???” tanya Rio lagi.
“Iyah. Cuma
masalah kecil kok. Udah aku selesaiin.” Jawab Shilla.
“Yaudah deh.
Kalau ada masalah jangan pernah kamu sembunyiin yah (memegang pipi Shilla).
Cerita sama aku. aku bakalan ngebantuin kamu nantinya. Ok.”
“Iyah.
Kesana yuk. Ambil minum. Aku haus banget.” Pinta Shilla
“Yaudah kita
kesana.”
Pesta prom Night berlangsung sangat
meriah. Sudah 3 jam pesta berlangsung. Dan sekarang sudah menunjukkan pukul
23.00 malam. Acara dansa juga sudah di laksanakan oleh beberapa pasangan. Dan
sekarang waktunya menyebutkan couple terbaik / pasangan yang terbaik di SMA
Tunas Jaya. Semua siswa sudah berkumpul di bawah panggung menunggu pengumuman
pasangan terbaik.
“Ok guys,
pesta udah selesai nie. Sekarang saya mau mengumumkan siapa yang akan jadi
prince and princess 2012 di SMA Tunas jaya. Kasih tepuk tangannya dong.
Huuuuu.” Teriak MC heboh di atas panggung.
“Ok,
sekarang kita mulai. Yang jadi prince kita tahun ini adalah ……. (membuka kertas
lipatan berwarna biru muda di tanganya). Dia adalah ….. ketua osis SMA Tunas
Jaya, Yeeeee, beri tepuk tangan untuk Mario Stevano Aditya Haling dari kelas
XII IPA 1.” Ucap MC setelah membuka kertas lipatan itu.
“Selamat yah
sayang, kamu yang jadi prince kita tahun ini.” Ucap Shilla bangga.
“Iya sayang,
dan yang jadi princess’nya pasti kamu, aku yakin.” Ujar Rio seraya menuju ke panggung
setelah membelai rambut kekasihnya itu.
“Ok
semuanya, sekarang kita udah tahu siapa prince kita tahun ini. Sekarang saya
akan membacakan siapa yang akan jadi princess kita kali ini. Dia adalah …………….”
“Shilla,
Shilla, Shilla, Shilla, Shilla, Shilla.” Koor seluruh siswa kompak
“Dia adalah
………. Kapten Cheers kita. Ashilla Zahrantiara dari kelas XII IPA 3. Beri tepuk
tangan untuk prince dan princess kita dong. Huhuhu.” Teriak MC
“Yeeeee,
Yoshill, Yoshill, Yoshill, Yoshill, Yoshill, Yoshill.” Koor seluruh siswa
setelah Shilla maju ke atas panggung dan tangannya langsung di genggam oleh
Rio.
“Akhirnya
kamu yang jadi Princess’nya sayang. Selamat yah.” Bisik Rio di telinga kanan
Shilla.
“J Iyah. Makasih yah Baby. Aku seneng
banget bisa jadi princess kamu malam ini.” Ucap Shilla seraya mengeratkan
genggamannya tangan Rio.
“Aku juga
seneng bisa jadi prince kamu malam ini.” Bisik Rio dan langsung mengecup kening
Shilla di hadapan teman-temannya dan langsung mendapat teriakan “Cieee” Dari
teman-temannya dan dengan kata-kata menggoda.