Hay semuanyaaaa :)) Bertemu lagi dengan saya ^^
saya akan merepost lanjutan cerbung punya ANNA
JEFRIANA yaaaa :*
yang suka silahkan membaca dan jangan lupa follow my blog guys :))
Saya ingatkan sekali lagi, baca doa dulu sebelum membaca cerbung ini, biar gak merugikan dirimu sendiri, okeh :*
Happy reading All !!!
Ify perlahan –lahan membuka matanya. Dan merasa bingung
mendapati dirinya sudah terbaring di tempat tidurnya sendiri . Yang terakhir Ia
ingat adalah saat dirinya bertengkar dengan Rio di lapangan parkir dalam cuaca
hujan deras . Yah Rio , pria itu yang membuat dirinya tak karuan .membuat
hidupnya menjadi berantakan .
Ia masih ingat saat Pria itu sedang berciuman
mesra dengan seorang perempuan yang entah itu pacarnya atau bukan –Ify sudah
tak peduli . Yang penting dirinya secepat mungkin meninggalkan ruangan yang
membuat dirinya sulit bernafas itu.
“ Om Lio!!! Bunda udah bangun !!! “ Teriak Rafli membuat Ify tersadar dari lamunannya.
‘apa Rafli bilang ? om Rio ‘ Batin Ify takut .
Tidak mungkin Rio ada di sini ? Tapi kalau bukan dia,siapa lagi yang membawanya pulang ke rumah ? Pria itu kan hanya tau alamat rumah Ify yang lama . Jadi tidak mungkin dia tau alamat rumah Ify yang sebenarnya.
“ Om Lio!!! Bunda udah bangun !!! “ Teriak Rafli membuat Ify tersadar dari lamunannya.
‘apa Rafli bilang ? om Rio ‘ Batin Ify takut .
Tidak mungkin Rio ada di sini ? Tapi kalau bukan dia,siapa lagi yang membawanya pulang ke rumah ? Pria itu kan hanya tau alamat rumah Ify yang lama . Jadi tidak mungkin dia tau alamat rumah Ify yang sebenarnya.
Namun kebingungan yang
menghinggapi dirinya terjawab sudah saat melihat seorang pria tinggi atletis
masuk ke dalam kamarnya. Ia duduk tepat di samping tempat tidur Ify. Membuat
wajah Ify yang sudah pucat semakin bertambah pucat .
“Gimana demam kamu ? Udah turun belum ?” Rio menempelkan punggung tangannya di kening Ify memeriksa suhu tubuh perempuan itu.
“Sudah turun, kamu makan dulu yah , terus minum obat “ Rio mengambil mangkuk yang berisi bubur di atas nakas .Bubur tersebut Bi Imah yang membuatnya .
Ify menggeleng cepat.Ia masih diam menatap Rio dingin .Rio menghela nafas pelan ,lalu memandang Ify sendu . “Kamu harus makan Ify ,biar cepet sembuh “
Ify masih tetap menolak,namun kali ini tatapan wajahnya terlihat sedih. Apa yang Ia takutkan selama ini terjadi juga. Walau sudah bersusah payah Ia menghindarinya ,namun semua akan sia-sia bila takdir sudah berkehendak lain .Kekhawatiran yang seharusnya tak perlu terjadi karena sudah sepantasnya lah seorang anak bertemu dengan ayahnya. Namun bila keadaan sang ayahnya tidak mengenali sang ibu ,bagaimana bisa sang ayah akan percaya bahwa anak kecil di hadapannya ini adalah anak kandungnya. Darah dagingnya sendiri.
“Gue gak laper,Yo “ Balasnya lirih.
“Nda, kok ngomongnya pake gue-gue ? kata Bunda gak sopan kalo kita ngomong sama yang lebih tua pake gue-gue “ Protes Rafli polos yang langsung membuat wajah Ify bersemu merah.Apalagi saat Ia melirik Rio dan pria di sampingnya itu berusaha menahan tawanya.
“eh..Bunda lupa sayang,maaf yah “Ify mengelus-elus rambut anaknya dengan sayang.
Rafli tersenyum senang ,” Bunda mam dong,Kata om Lio kan bunda lagi sakit jadi bunda mam yah, bial cepet sembuh .Kan bunda juga ngajalin Lapi halus mam dulu balu minum obat “ Bujuk Rafli lucu yang langsung mendapat acungan jempol dari Rio.
Ify menghela nafas, Kenapa Ia merasa mereka berdua menjadi akrab seperti ini ? Membuat dadanya semakin sesak.Andai saja Rio tau bahwa Rafli adalah anaknya . Mungkin Rafli dengan senang hati mau menerima dan memaafkan kebohongan yang Ia buat selama ini demi melindungi dan agar Rafli merasa tidak sedih bahwa dirinya masih memiliki seorang ayah walau semua itu hanya kebohongan yang Ify buat.
“Ayo dong,Fy. Rafli aja udah bilang tuh ..Aaaaa “ Rio berusaha membujuk Ify agar mau makan dan membuka mulutnya sehingga pria itu bisa menyuapi dirinya .Dengan malu-malu Ify menuruti perintah pria itu dan membuka mulutnya.Rio tersenyum senang mendapati perempuan yang Ia sayangi mau menuruti kemauannya.
Dengan susah payah Ify menelan bubur tersebut seolah-olah makanan lembut itu seperti terasa batu di tenggorokannya. Rio dengan sabar menyuapi Ify sampai mangkuk bubur tersebut tandas tak bersisa .Sepertinya perempuan di depannya ini sedang lapar sekali.Mengingat Ify belum makan siang tadi.
Rio menyerahkan obat dan segelas air putih kepada Ify .Dengan patuh perempuan itu melaksanakan perintah Rio meminum obat yang diberikannya.Padahal Ia sangat tidak suka yang namanya minum obat.Tapi sekarang di hadapannya ada Rafli,Ify takut bila Rafli akan meniru perbuatannya itu bila dirinya tidak meminum obat.
“Rafli ada PR sayang ? “Tanya Ify memandang wajah anaknya .Rafli mengangguk pelan. “Ada ,Nda “ Balasnya.
“Kerjain dulu sana,nanti ke sini lagi yah “ Perintah Ify lembut .Rafli mengangguk lagi lalu pandangannya beralih kepada Rio . “Om jagain Bunda Lapi dulu yah,Lapi mau belajal dulu “ Pinta Rafli sok serius .
Rio tersenyum melihatnya, “Oke boss,Om bakal jagain Bunda Rafli yang cantik ini “ Sahut Rio kemudian.Sebelum pergi Rafli mencium pipi Ify lalu berlari-lari kecil keluar kamar Ify sambil menyanyikan lagu kesukaanya.
Sepeninggalan Rafli ,mereka berdua bergeming ,sibuk dengan piIfy masing-masing.Lebih tepatnya baik Rio maupun Ify merasa sangat bingung harus memulai dari mana.
“Kamu..tau dari mana alamat rumah aku ?” Ify akhirnya membuka suara. Rio menatap Ify yang menunduk tak ingin memandang wajahnya.
“Bukannya aku udah pernah nganter kamu pulang kan?makanya aku bisa tau alamat kamu “ Balas Rio santai.
Ify meremas-remas tangannya tanda bahwa ia gugup,”Tapi…itu..”
“Tapi kamu bohong,karena kamu enggak tinggal disitu ,sayangnya kamu salah kalo mau ngadalin aku,Fy. Aku lebih pinter dari kamu “ potong Rio cepat.
Ify menatap Rio sebal ’pede banget sih ni orang’batin Ify
“yah..lebih pinter..’soal lainnya’ pun kamu emang lebih pinter “ Sindir Ify dengan menekan kata-kata ‘soal lainnya’ agar pria itu mengerti maksud ucapannya.
Rio memandang Ify tersenyum ,” Kamu cemburu ,Fy ? Iya kan ? “
“Eng..nggak ngapain aku cemburu sama kamu ,kayak nggak ada kerjaan lain aja ,lebih baik aku ngurusin Rafli daripada ngurusin kamu “ Balas Ify gugup.Ketahuan jelas bahwa dirinya memang cemburu.Rio mengulum senyumnya melihat kegugupan Ify.
Tiba-tiba wajahnya berubah serius membuat Ify sedikit takut. “Di mana ayah Rafli sekarang?”
Wajah Ify seketika berubah pucat saat mendengar pertnyaan yang Rio lontarkan.Haruskah Ia berbohong lagi ?haruskah ia menyembunyikan semua kebenaran ini ? sampai kapan?
“Ify..aku Tanya di mana Ayah Rafli ?”Ulang Rio.
“Luar negeri,dia di luar negeri “ Balas Ify akhirnya.
Rio menatap Ify tepat di manik-manik nya,berusaha mencari kebenaran di dalamnya.Namun yang Ia temukan hanya sebuah kesedihan yang dirinya pun tak mengerti kesedihan apa yang menimpa perempuan yang sangat Ia sayangi ini.Dan Rio tau benar bahwa Ify berbohong.
Flashback on
“Ify ..Bunda kamu ? “ Rio masih tidak percaya
Rafli mengangguk ,” Iya, Ipy itu nama Bunda Lapi “ Jawabnya polos.
Saat itu kepala Rio seakan mau pecah,Ia tidak percaya perempuan dihadapannya itu,perempuan yang sangat dia cintai sudah mempunyai anak.Masalah apa lagi yang harus Ia hadapi sekarang.Setelah Ify salah paham soal dirinya ? dan sekarang tentang kebenaran apakah anak di depannya ini adalah anak Ify atau bukan ?
“Terus sekarang dimana ayah kamu ? “ Tanya Rio lagi.
Raut wajah Rafli tiba-tiba berubah sedih, “Kata Bunda ayah Lapi lagi kelja di lual negeli,Lapi belum pelnah ketemu ayah “
Rio mengernyitkan dahi,”Belum pernah ketemu ? terus sekarang Rafli tau nggak no telpon ayah Rafli ?” Rio bertanya lagi yang langsung mendapat gelengan dari Rafli.”Kata Bunda biaya telpon ke luar negeli itu mahal,jadi ayah bisanya Cuma ngilim sulat buat Lapi bial Lapi nggak kangen “
Entah kenapa Rio merasa ada yang aneh.Seperti ada sesuatu yang ditutupi dari Ify kepada Rafli.Rio tidak habis fikir,kenapa Rafli tidak pernah bertemu dengan ayahnya dan alasan konyol Ify tentang biaya telpon yang sangat mahal menjadi semakin tidak masuk di akal .Sampai sebegitu miskinnya kah sehingga menelpon keluar negeri saja Ify tidak sanggup,dan menurut dirinya itu tidak mungkin melihat riwayat tempat kerja Ify yang dulu.Rio tahu bahwa perempuan itu masih sanggup menelpon ke luar negeri walau hanya sebentar. Apalagi kata Rafli ayahnya bekerja di luar negeri,pria macam apa yang tega membiarkan anak dan istrinya sendiri di sini tanpa komunikasi yang tak jelas.Bila Rio berada di posisi Ayah Rafli tentu saja pria itu akan sesering mungkin menelpon keluarga kecilnya itu bagaimanapun caranya.Apalagi Ia meninggalkan seorang istri yang cantik dan anak yang lucu.Pasti dirinya akan selalu merasa was-was.
“Om boleh liat suratnya ,Rafli ? siapa tau om tau alamat ayah kamu,jadi om bisa ngasih tau kalo bunda kamu lagi sakit “ Kata Rio kemudian .Rafli mengangguk lalu kemudian Ia mengajak Rio masuk ke dalam kamarnya yang serba berbau game Angry Bird itu.Rafli mengambil sebuah kotak lumayan besar dari dalam laci lemari pakaiannya yang juga bergambar Angry Bird.
“Ini semua sulat dali ayah,Bunda yang ngasih ke Lapi,tapi bulan ini Lapi belum dapet sulat dali ayah “ Katanya terlihat sedih,seolah-olah surat itu sangat berharga dan yang selalu ditunggu-tunggu olehnya.
Rio mengambil kotak tersebut dan membukanya,Ia memerhatikan satu persatu surat itu dan mendapati kejanggalan lainnya.Sebagai atasan Ify,Ia sangat hafal dengan tulisan tangan Ify ,dan surat-surat ini hampir mirip tulisan tangan Ify,hanya di ubah sedikit saja.Apalagi amplop yang membukus surat tersebut,tak terdapat tanda cap pos dari kantor pos atau sejenisnya.Menambah kuat kecurigaan Rio.
“Den Rafli ayo makan dulu “Tiba –tiba suara Bi Imah membuyarkan piIfy Rio.Ia segera menghampiri Bi Imah.
“Bi,saya boleh tanya,apa bibi tau no telpon ayah Rafli,saya harus menghubunginya dan memberitahu keadaan Ify sekarang “ Kata Rio tiba-tiba membuat bi Imah terkejut.
“Em..itu mas..em..duh gimana yah ? “Bi Imah terlihat bingung. Rio kemudian menyuruh Rafli untuk duluan ke meja makan.Ia masih ingin menanyakan sesuatu yang penting kepada Bi Imah.
Setelah Rafli keluar dari kamar,barulah Bi Imah mau berbicara ,” Saya tidak tau menahu soal ayah Rafli,Mas .Tapi dari pertama saya bekerja sama non Ify Ia memang sendiri dan tak ada suami yang menemani dirinya.Dari Rafli bayi sampai sekarang,Non Ify tidak pernah bersama lelaki Mas,non Ify bekerja sendiri untuk menafkahi Rafli dan dirinya .Mas sendiri bisa lihat tidak ada sama sekali poto pria yang terpajang di rumah ini.Semua surat itu bohong mas..demi membuat Rafli tersenyum Non Ify harus membohongi anaknya sendiri “ Tiba-tiba saja Bi Imah menangis mengingat bagaimana susahnya majikannya hidup sendiri mngurusi anaknya tanpa seorang suami di sampingnya.
Mendengar hal itu entah kenapa Rio merasa sangat sesak di dadanya. Ia tidak bisa membayangkan Ify bekerja sendiri untuk menghidupi dirinya dan juga anaknya. Pria macam apa yang tega meninggalkan Ify dengan beban berat yang dipikulnya.
“Jadi..Ify belum pernah nikah sama sekali ,Bi ?”Tanya Rio memastikan.
Bi Imah menggeleng lemah , “Nggak Mas, Non Ify belum pernah menikah .Makanya saya kasihan melihat Non Ify jadi orang tua tunggal bagi den Rafli. Apalagi kedua orang tua Non Ify sudah meninggal “
Flashback off
“kamu jangan bohong,Fy .Aku udah tau semua “ Kata Rio lembut namun terdengar serius.
Ify memandang Rio tajam .” Maksud kamu apa ? “
“Aku tau semua ,tadi Rafli udah cerita semua soal ayahnya di luar negeri..dan..surat palsu itu..aku bukan Rafli ,Fy -Yang masih polos dan belum ngerti apa-apa. Aku tau banget itu tulisan tangan kamu .” Balas Rio .Pandangan matanya masih terus tertuju pada Ify yang kini menunduk lemah berusaha menyembunyikan kesedihan dirinya.
“Terus..kalo kamu tau semua, kamu mau apa ? nggak ada untungnya buat kamu ,Yo .Aku udah punya anak dan kehidupan aku sendiri .Dan..kamu juga gitu “ Gumam Ify lirih.
Rio tersenyum lembut , “Tentu aja ada untungnya buat aku ,aku jadi makin salut sama kamu,Fy. Kamu perempuan yang kuat yang pernah aku kenal. Dan itu semua bikin aku tambah sayang sama kamu “ Kata Rio jujur.
Entah kenapa Ify merasakan sesuatu yang sejuk di dalam hatinya saat mendengar ucapan Rio barusan. ‘Tambah sayang ? apa bener kamu sayang sama aku,Yo?’Batin Ify.
Ify menoleh dan menatap Rio tepat di manic-manik matanya.Berusaha mencari kebohongan di sana.Namun yang Ia dapat hanya kejujuran dan pancaran kebahagiaan yang membuat Ify semakin sesak.Haruskah Ia mengatakan yang sebenarnya kepada pria di hapannya ini? Ify masih ragu.Karena Ia masih bingung mengapa Rio lupa pada dirinya.Tiba-tiba sekelebat bayangan masa lalu muncul membuat Ify menjadi sangat takut.
“Tapi aku udah punya anak,Yo..kamu harus tau itu ..”
“Terus kenapa ? Buat aku nggak masalah kamu single,janda atau apapun selama kamu masih sendiri aku nggak peduli,Fy.”
‘kamu nggak peduli?tapi aku peduli..karena aku takut sesuatu yang berbahaya terjadi pada Rafli’Batin Ify.
“ Yo..bisa kamu tinggalin aku sendiri.Aku mau istirahat “ Kata Ify dingin.
Rio mengernyitkan dahi,Ia bingung dengan perubahan sikap Ify yang berubah menjadi dingin.Dengan sangat tidak rela akhirnya Rio bangkit dari duduknya.
“Yaudah ,aku pulang dulu Fy .Kamu istirahat yah “ Rio menunduk dan mencium kening Ify.Membuat pipi Ify merona merah dan langsung menutup seluruh tubuhnya dengan selimut .
“Iya “ balas Ify dari dalam selimutnya. Setelah mendengar Rio keluar dan menutup pintu kamarnya,Ify menyibakkan selimut tersebut dan memandang sedih ke arah pintu.
“Maafin Aku,Yo . Tapi aku nggak mau terjadi sesuatu sama Rafli. “ Cairan bening itu mulai turun membasahi pipi Ify. Ia tidak mengerti cobaan apalagi yang harus Ia hadapai saat ini.
@@@@@
Ify menatap bimbang pada pintu yang ada di hadapannya saat ini.Yah,ruangan Rio .Ia masih sedikit ragu untuk masuk ke dalam ruangan tersebut setelah insiden ciuman yang secara tak sengaja Ia saksikan langsung oleh kedua matanya.Setelah dua hari izin sakit,baru hari ini Ia menghadap bos besarnya itu.
“Tok..tok..tok.. “ Ify mengetuk pintu tersebut lalu terdengar suara dari dalam yang menyuruhnya masuk.
Rio tersenyum lembut menyambut kedatangan Ify,semenjak kejadian kemarin dirinya belum bertemu lagi dengan perempuan itu.Ify menolak mentah –mentah bila Rio datang ke rumahnya.Alasannya Ia sedang ingin istirahat dan tidak mau di ganggu. Dan dengan berat hati akhirnya Rio menuruti kemauan Ify. Walaupun dirinya sudah tidak tahan untuk melihat wajah perempuan itu.
“Ini laporan yang kemarin ke pending,Pak . Semua sudah saya kerjakan “ Ify memberikan Map tersebut kepada Rio yang langsung di terima Rio.
“Makasih…gimana keadaan kamu ? Udah sehat ? “ Tanya Rio perhatian
Ify mengangguk, “ Terima kasih atas pertolongan bapak kemarin .”
Rio bangkit dari duduknya dan menghampiri Ify yang berdiri tepat di depan mejanya. “Kan udah aku bilang,jangan panggil bapak..Kamu nih susah yah di bilanginnya “ Rio berbisik di telinga Ify membuat tengkuk perempuan itu meremang.
“Tapi saya bawahan bapak,sudah seharusnya saya memanggil anda bapak “Balas Ify tenang.Tepatnya berusaha tenang karena sekarang Rio mulai memainkan rambut panjangnya dengan jarinya.
“Rambut kamu wangi banget,pake sampo apa ? “Rio mengacuhkan ucapan Ify .Pria itu masih tetap memainkan rambut Ify. Entah kenapa Ia sangat senang mencium aroma tubuh Ify.
Ify menghirup nafas dalam-dalam berusaha menenangkan dirinya .”Maaf ,Pak bila tidak ada yang bapak tanyakan mengenai laporan saya,saya mohon pamit “ Ify membalikan tubuhnya berusaha melepaskan diri dari Rio. Ia sudah tidak sanggup berlama-lama dengan Rio. Takut terbawa oleh suasana.
“Tunggu..siapa yang nyuruh kamu pergi ? “ Rio menahan tubuh Ify agar perempuan itu tetap di tempatnya.
Ify berusaha menahan emosinya agar terkontrol ,”Pak..saya masih banyak kerjaan “
Rio tersenyum lembut,tangannya mulai menari-nari dengan lincah di wajah perempuan itu.Wajah yang selama beberapa hari ini Ia rindukan.Rio masih ingin berlama-lama dengan Ify dan tak ingin perempuan itu keluar dari ruangannya.
“Masih cemburu sama Iley? makanya sifat kamu jadi berubah gini sama aku,iya kan ? “ tebak Rio.
Ify menatap sebal pria di hadapannya ini.” Maksud bapak,saya nggak ngerti “ Ify tetap berusaha tenang menghadapi Rio.Ia tidak mau terbawa oleh suasana yang mulai Rio ciptakan.
Rio tersenyum lembut, “Iley itu Cuma temen Ify.Ciuman kemarin itu ciuman terakhir supaya dia nggak ganggu aku lagi.Kan udah ada kamu .Tenang aja,kamu lebih jago kalo soal ciuman. “ Rio tersenyum usil kepada Ify membuat wajah Ify bersemu merah.
“Aku …aku nggak peduli.” Balas Ify gugup. Ia berusaha mengalihkan pandangannya kearah lain.
“Aku kangen Fy “ Bisik Rio lagi di telinga Ify.Kali ini disertai ciuman lembut di kuping Ify.Perut Ify merasa tergelitik.Entah kenapa Ia merasakan sensasi yang aneh setiap kali pria itu menyentuh kulitnya. Rio tersenyum samar melihat reaksi tubuh Ify.
“Yo..aku..mesti kerja “ Ify berusaha mengontrol dirinya lagi.Entah apa yang Rio perbuat pada dirinya sehingga Ify tiba-tiba saja ingin memeluk pria di hadapannya ini.
“Ngapain kerja ? bos kamu aja masih di sini ..” Rio mulai menciumi leher Ify,membuat Ify semakin sulit untuk menahan dirinya agar tidak mengeluarkan suara-suara yang membuat pria di hadapannya pastinya akan semakin liar.
“emm..” Tanpa sadar Ify mengeluarkan suara desahan membuat Rio tersenyum.
“Aku suka kalo kamu lagi kayak gitu .. “Bisik Rio jujur. Ia menangkup wajah Ify dengan kedua tangannya. Membuat Ify mau tak mau memandang wajah lembut di hadapannya tersebut. Ify mulai terhipnotis dengan cara Rio memandang dirinya, seolah-olah Ify merasa dirinya sangat berharga di mata pria tersebut. Perlahan-lahan Rio menunduk dan mencium bibir Ify lembut,menyapunya dengan perlahan. Ify mulai terbawa suasanya yang mulai Rio ciptakan, perlahan Ify melingkarkan tangannya di leher pria itu. Ia tidak bisa menampik bahwa dirinya masih sangat mencintai Rio. Walau Ify berusaha membohongi dirinya sendiri. Tapi semua itu sia-sia.
Rio semakin dalam mencium Ify,ciuman mereka berdua kali ini terasa sangat lembut. Lidahnya sudah bermain dengan lincah dirongga mulut Ify. Begitu juga dengan perempuan itu yang membalasnya dengan ciuman yang sama liarnya.Keduanya sama-sama terbawa oleh suasana.Sesekali Ify harus meredam suaranya agar tak terdengar suara desahan. Setiap sentuhan Rio membuatnya tidak bisa bernafas.Tangan pria itu semakin lincah bermain.Tanpa Ify sadari Rio sudah membuka tiga kancing teratas blouse biru lautnya.Entah berapa lama mereka berdua berciuman sampai sebuah ketukan pintu membuat keduanya tersadar.
“Tok..tok..tok..”
Ify terkesiap,lalu membenarkan rambut serta baju nya yang sedikit acak-acakan.Ia sedikit heran kenapa kancing blouse nya bisa lepas.’Pasti kerjaan Rio ‘batin Ify
Rio mengulum senyum melihat Ify yang salah tingkah. “masuk..” perintah Rio masih berdiri di samping Ify. Selvi muncul dengan membawa map berwarna biru di tangannya.
Selvi tersenyum sekilas ke arah Ify ,temannya satu kantor itu.” Ini hasil laporan rapat kemarin siang ,Pak “ Selvi menyerahkan laporan tersebut ke tangan Rio.
“Makasih,Sel.”
“Emm..saya permisi dulu ,Pak..” Kata Ify langsung pamit begitu mendapat kesempatan.Membuat Rio mau tak mau tersenyum geli melihatnya.
“Kenapa ,Pak? Ada yang lucu yah ? “ Tanya Selvi heran.Rio menggeleng namun tetap tersenyum. “nggak ada sel..”
@@@@@
Sivia memandang Ify sedang memainkan cangkir cappucinonya yang masih terisi penuh. Ia merasa sedih setelah mendengar semua yang terjadi selama ini kepada sahabatnya itu. Saat sahabatnya datang tadi sore,Sivia sudah berfirasat sahabatnya itu sedang ada masalah.
“Terus.. lo mau ngehindarin Rio terus,Fy ? “ Tanya Sivia membuyarkan lamunan Ify.Ify menggeleng lemah .” Gue nggak ngerti ,Vi. Dia udah nggak inget gue lagi .Apa ini balasnnya Karena gue udah ninggalin dia dulu ya,Vi?”
Sivia mengenggam tangan Ify bermaksud memberikan kekuatan kepada sahabatnya itu melalui tangannya. “ Mungkin terjadi sesuatu sama dia saat lo pergi,Fy. Lo jangan berburuk sangka dulu kalo Rio pengen balas dendam sama lo. Kalo emang dia balas dendam sama lo,mana mungkin dia malah kayak orang jatuh cinta gitu sama lo.Yang ada dia bakal nyakitin elo terus ,Fy.”
Ify menghela nafas, “Tapi dengan lupanya dia sama gue,itu juga bikin gue sakit,Vi.Semudah itukah dia ngelupain gue? Cuma dalam waktu lima tahun..”
Sivia menoleh ke arah taman ,melihat Rafli dan Marsha yang sedang asik bermain .” Makanya kita harus cari tau kenapa Rio bisa lupa sama lo,apa perlu gue Tanya Mas Gabriel ?”
Ify langsung mengeleng cepat,” Gabriel nggak perlu tau siapa ayahnya Rafli,Vi.Atau lo udah cerita semua sama Gabriel ?”
“Tentu aja nggak ,Fy . Dia memang pernah Tanya,tapi gue nggak kasih tau.Dan dia pun ngerti..” jawab Sivia.
Ify memperhatikan Rafli yang tertawa senang di taman.Ia sedang bermain kejar-kejaran dengan Marsha.Apakah Ia masih bisa melihat tawa anaknya untuk seterusnya?
“ Apa gue pindah aja yah,Vi? Tapi kontrak kerja itu masalahnya.Gue kan belum lama kerja di situ.Enam bulan itu buat gue lama banget,Vie …kenapa gue jadi kayak buah simalakama gini sih “ Gumam Ify masih tetap memandang ke arah taman.
“Fy..percaya sama gue, cepat atau lambat pasti Rio akan tau kenyataan yang sebenarnya.Apa Lo nggak kasian sama Rafli kalo lo terus menghindar dari ayahnya? Lambat laun Rafli akan tau selama ini Lo bohong…” Sivia berusaha menasehati Ify.
“Tapi..gue takut Rafli kenapa-napa ,Vi.gue takut Pak Zeth akan nyakitin Rafli..gue nggak mau terjadi sesuatu sama Rafli ,Vi.Dia harta gue satu-satunya..” Ify terlihat sedih .Ia berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh.
“Pak Zeth..maksud Lo ayah Rio? Beliau sudah meninggal,Fy. Setahun yang lalu karena sakit.Jadi nggak ada lagi alasan buat Lo ngejauhin Rio..” Sivia memberitahu .Ify sedikit terkejut mendengar apa yang baru saja Sivia ucapkan.
“Me..meninggal? Beliau meninggal ?” Ify terlihat tidak percaya.
Sivia mengangguk, “Gabriel sendiri yang cerita..So kekhawatiran Lo itu udah nggak guna lagi.Nggak aka nada yang nyakitin Rafli“
Ify bingung sendiri.Ia harus merasa senang atau sedih mendengar berita tersebut. Bebannya kini telah berkurang sedikit,yaitu kekhawatiran bahwa keselamatan anaknya akan selalu terancam hilang sudah.
Sivia menatap Ify lembut ,” Mungkin ini udah jalan –Nya , Fy .mempertemukan kalian bertiga.Entah kenapa gue percaya lo bakal balik lagi sama Rio.gue tau banget dulu Rio sayang sama lo..dan sampai sekarang.Malah sepertinya lebih yah,Fy..apalagi status lo yang udah punya anak,dia nggak peduli kan ?”
Ify diam sejenak.Ia merasa ucapan Sivia ada benarnya.Tak mungkin selamanya dirinya akan terus menghindari Rio .Tapi yang sekarang Ia takutkan apakah Rafli akan mau menerima Rio menjadi ayahnya, semua kebohongan yang Ia buat kini menjadi bomerang untuk dirinya sendiri. Karena Ify telah menciptakan sendiri Ayah khayalan untuk Rafli.
“ Sebaiknya kamu cari tau aja kenapa Rio bisa lupa sama kamu.. “ Nasehat Sivia yang dib alas anggukan oleh Ify.Ia sudah tidak bisa berfikir lagi. Sepertinya isi kepalanya sudah sangat penuh.Membuatnya susah untuk berfikir
@@@@@
Minggu pagi Ify sedang sibuk membersihkan rumah di bantu oleh Bi Imah,sementara Rafli sedang asik bermain mobil-mobilnnya di taman belakang rumahnya.
“Non foto Den Rafli di taruh di mana ? Apa di dinding itu saja yah Non ?” Tanya Bi Imah saat Ify sedang sibuk membenarkan letak sofa ruang tamu nya. Hari ini Ify terlihat cantik dengan kaos putih serta hotpants hitamnya.Rambut panjangnya Ia kuncir. Membuat perempuan itu terlihat segar.
Ify menghampiri Bi Imah yang sedang memegang bingkai foto berukuran 10 R .Ify memandang dinding bercat abu-abu dihadapannya.Sebuah paku sudah tertanam di dinding itu.
“emm…kayaknya foto Rafli memang bagus di taro di situ yah,Bi ..yaudah biar aku aja yang pasang. Bi Imah masak aja yah,Udah beres semua kok.Tinggal masang-masang fotonya Rafli “
Perintah Ify sopan yang langsung dibalas anggukan Bi Imah.
“kalo perlu bantuan panggil Bi imah aja yah Non “ Kata Bi Imah sebelum pergi .Ify membalasnya dengan kata-kata ‘beres,Bi’.
Perempuan itu diam sejenak memperhatikan letak paku itu,” Tinggi juga yah,mesti pake kursi ini mah “ Gumam Ify. Perempuan tersebut segera mengambil sebuah kursi di teras depan rumahnya lalu meletakkannya di dekat dinding. Ify kemudian menaiki kursi tersebut. Namun ternyata masih kurang tinggi, akhirnya Ia pun menjijitkan kakinya.
“ berhasil!!” Gumam Ify senang saat foto itu sudah bertengger manis di dinding.Saat Ify hendak turun perempuan itu terpeleset karena salah menginjak bagian Kursi membuat tubuhnya limbung ke arah Kiri.
“Aaaaaaaaaa” Teriak Ify terkejut.Ify memejamkan matanya takut.Ia sudah pasrah bila tubuhnya mencium lantai keramik yang keras tersebut.
‘Kenapa gak sakit ? ‘Pikir Ify heran.Matanya masih tetap terpejam.Namun tiba-tiba tubuhnya menegang saat mencium wangi parfum yang sangat Ia kenal. Perlahan-lahan Ify membuka matanya dan mendapati dirinya berada di atas dada bidang milik seseorang.Ia sekarang tau kenapa dirinya tidak merasa sakit.Dengan sedikit takut Ify memandang wajah pemilik tubuh tersebut.
Rio tersenyum lembut ke arah dirinya, “ Kamu nggak papa kan,Fy ? “ Tanyanya terlihat Khawatir. Sontak Ify berusaha bangkit namun segera di tahan oleh pemilik tubuh itu.
“Kenapa buru-buru sih,sayang ? aku kan masih kangen “ goda Rio.
Ify mendengus kesal, “Yo,lepasin aku,nanti Rafli liat gawat “ Pinta Ify gugup.Namun Rio tetap tak melepaskan tangannya dari pinggang Ify.
“Kamu itu ceroboh banget sih,kalo kamu tadi jatuh gimana coba ?Bikin aku sport jantung aja.Untung aku dateng nya tepat waktu “ Omel Rio namun kali ini wajahnya terlihat serius.
“Aku..aku masang foto,Yo.Tapi..gi..gi mana kamu bisa masuk ? Bukannya pintunya tadi tertutup kan ?” Tanya Ify heran.
“Tadi pintunya kebuka,jadi yah aku masuk aja,dan langsung ngeliat kamu mau jatuh.Kamu itu seneng bener bikin aku cemas tau nggak. “
“Iya..iya maaf,sekarang lepasin aku yah,Pliss..” Pinta Ify
Rio mengulum senyum melihat wajah Ify yang sudah seperti kepiting rebus.” Ada syaratnya tapi,gimana ?” lagi-lagi pria itu tak ingin melewatkan kesempatan yang ada.
Ify mendengus,”kamu tuh kenapa sih nggak mau rugi banget “Balas Ify sebal.
“Kalo deket kamu itu aku penginnya yah untung terus dong, so gimana ?” sahut Rio santai.
Ify menatap Rio putus asa. Ia sudah tau pasti dirinya akan selalu kalah dari pria ini.
“Apa ?” Katanya kemudian.
“morning kiss ,”
Ify terbelalak,bola matanya membesar ,” Yo,kamu gila!! Ini dirumah aku,kalo Rafli dan Bi Imah liat gimana ?“ rutuk Ify panik.
Rio tertawa pelan ,” Oke,berarti kalo bukan di sini kamu mau dong,”
“ eh..maksud aku..maksud aku bukan kayak gitu..” Ify tergagap mendengar ucapan Rio.Pria itu berhasil membuat piIfynya kacau sehingga menyusun kata pun sampai salah.
“Oke deal, Aku bakal tunggu dengan senang hati.Dan kamu duluan yang harus nyium aku.” Sahut Rio cepat.Ia tidak memberikan kesempatan Ify untuk menolaknya.Kemudian pria itu melepaskan tangannya.Ify pun cepat-cepat bangkit dan langsung memandang Rio tajam.
“Ngapain kamu pagi-pagi ke sini ? “ Tanya Ify jutek.
“Aku mau ketemu kamu.Kangen..” Jawab Rio yang langsung mendapat pelototan dari Ify .Pria itu kemudian menghampiri meja yang penuh bingkai foto yang berserakan.
“Semua foto ini mau kamu pajang di sini?”Tanya Rio sambil memerhatikan satu persatu Foto tersebut.Ia mengulum senyum saat melihat foto Rafli masih bayi.Sangat lucu dengan baju warna pink.Warna pink?Ify tidak salah memakaikan baju warna pink pada anak cowok ?
“Iya..Awas..aku mau pasang semua.Jangan ganggu “Ify menggeser tubuh Rio agar menjauh dari meja tersebut. Ia paling tidak suka bila pekerjaannya terganggu.
“Udah sini biar aku aja, nanti kalo kamu sampai jatuh lagi.Jangan salahin aku kalo aku nggak akan ngelepas kamu walau kamu nangis sekalipun.” Gantian Rio yang mendorong bahu Ify agar menyingkir dari situ.Ify terperangah melihat Rio dengan gampangnya meletakkan foto-foto tersebut di paku yang tertanam di dinding ruang tamunya.
“Beres kan? Kamu itu nggak cocok kalo soal kayak gini, “ Rio tersenyum bangga.
Ify hanya geleng-geleng kepala menghadapi pria di hadapannya ini.”Yayaya..makasih “ balas Ify malas .
“Rafli dimana ? Kenapa nggak keliatan ?” Tanya Rio kemudian.Ify menunjuk ke arah pintu belakang. “Lagi main di taman belakang “ sahutnya. Kemudian Ify memilih membantu Bi Imah menyiapkan makan siang mereka. Ia sekilas melirik Rio yang ternyata menyusul Rafli di taman belakang.
“Masak apa Bi ?” Tanya Ify lalu mengambil cangkir dan menuangkan kopi serta gula ke dalam cangkir tersebut.
“Sayur sop kesukaan Den Rafli ,Non..lho non Ify sekarang ngopi ?” Tanya Bi Imah bingung saat melihat majikannya mengaduk cairan berwarna hitam dalam cangkir yang di pegangnya.
“Bukan Bi, Buat Rio ..” Balas Ify lembut.Kemudian keluar dari dapur menuju taman belakang.Langkahnya tiba-tiba terhenti saat melihat adegan yang membuat hatinya merasa ringan.Rafli tertawa senang dalam gendongan Rio.Pria Itu meletakkan tubuh Rafli di lehernya dan berputar-putar di taman kecil itu.Sesekali terdengar tawa keras keluar dari mulut Rafli. Entah kenapa saat itu Ify merasa sangat bahagia. Ia merasa keluarga kecilnya menjadi lengkap. Sampai Ia merasa tidak rela bila waktu berjalan. Ia masih ingin melihat kebahagiaan dari keduanya. Yah..kedua orang yang sangat Ify sayangi.
“Bunda!!!!! “ Teriak Rafli tiba- tiba menerjangnya dengan pelukan saat Ify duduk di kursi kecil di sudut taman. Ify hampir saja terjatuh karena Ia belum siap dengan serangan malaikat kecilnya itu.
“Rafli..pelan-pelan dong, Nanti kalo jatuh gimana ?” Omel Ify yang hanya di tanggapi senyuman oleh Rafli.
“Ini buat Om Rio yah ,Nda ? Lapi nya mana ? “ Tanya Rafli menunjuk cangkir berisi kopi di meja samping Ify. Perempuan itu tersenyum ,” Rafli yang ini “ Ify memberikan gelas dengan motif angry bird kesukaan Rafli. “ Kok susu ,Nda? Lapi mau kayak gitu “ Protesnya lucu.
Rio menghampiri keduanya dan duduk di kursi sebelah Rafli.” Rafli belum boleh minum susu,sayang. Rafli kan masih kecil.Yang ini buat Om Rio “ Rio mengambil kopi tersebut lalu meneguknya sedikit. Ify geleng-geleng kepala melihat kelakuan Rio.
“Ow gitu..yaudah Lapi minum susu aja “ katanya lucu lalu mulai menikmati susu tersebut.
Rio tersenyum melihat Rafli, “ Anak kamu lucu yah,Fy. Tadi dia bilang sama aku ,katanya dia pengin banget ayahnya seperti aku “
Ify terkesiap mendengar ucapan Rio lalu memandang sedih , ‘Kamu memang ayah Rafli,Yo ‘ Batinnya sedih.
“Nda..Lapi pengin ke pantai.Kemalin temen Lapi bilang dia pelgi ke pantai telus nangkep kepiting sama kula-kula, “ Pintanya polos .
“Bunda kan kerja ,sayang. Jadi nggak bisa ke pantai..ke taman bermain aja yah “ Tolak Ify lembut sambil mengelus rambut Rafli. Namun Rafli terlihat kecewa mendengar jawaban Ify,wajahnya menyiratkan kesedihan. Entah kenapa Rio merasa sedih melihat raut wajah Rafli yang terlihat sedih.Ia kemudian tersenyum penuh arti.Sebuah ide terlintas di piIfynya.
“Oke, lusa kita bertiga pergi ke pantai “ Kata Rio membuat Ify terkejut.
“Maksud kamu ?” Ify menatap Rio bingung.Jangan-jangan pria di depannya ini mempunyai rencana aneh.
“Kita ke pantai,setelah Rafli pulang sekolah kita ke pantai,Gimana,Raf ?Setuju ?”
Rafli tersenyum lalu meloncat-loncat senang ,”Setuju!!!! Hole!!! Lapi ke Pantai “ Teriaknya senang.
“Rio,tapi aku harus kerja.Kamu ini kenapa jadi seenaknya gitu sih?” Prote Ify kesal.
“Jangan khawatir,aku kan bosnya,kamu nggak bakal di pecat kok.Kan bolosnya sama Bos kamu ini “ Rio tersenyum lalu mengedipkan matanya usil. Dan lagi-lagi Ify hanya bisa menghela nafas menghadapi tingkah Rio.
@@@@@
Ify sedang asik menikmati mi Ayam kesukaannya di sebuah restoran yang terletak di samping gedung kantornya.Suasana restoran tersebut lumayan ramai,apalagi saat ini waktunya makan siang bagi para pegawai-pegawai kantor lainnya. Saat sedang asik-asiknya makan tiba-tiba seorang pria duduk di hadapannya tanpa permisi terlebih dahulu kepadanya.Ify menolehkan wajahnya kea rah pria di hadapannya itu.Wajahnya pun terlihat sangat terkejut melihat pria itu tersenyum ramah ke arahnya.
“Hai ,Fy ! “ Sapa pria itu ramah .
“Tristan ! Apa kabar ?” Ify langsung memeluk Tristan dengan senang.Pria itu membalas pelukannya.
“Long time no see,Fy. I miss u so much “ Kata Tristan lembut.
Ify tersenyum senang, “ Iya, kamu ngilang gitu aja sih . Kamu kemana sih kok nggak pernah ngasih kabar ?”
“yah,aku harus pergi jauh buat ngobatin patah hati karena kamu milih dia “ Balasnya tenang.
Ify merasa bersalah saat mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Tristan, “ Sorry,Tan..Aku..”
“udah..aku becanda kok,gimana kamu sama Rio ? dia baik-baik aja kan setelah kecelakaan lima tahun yang lalu? Oh iya kamu kemana waktu itu ? kenapa aku nggak liat ?”
Wajah Ify berubah pucat ,” Kecelakaan? Maksud kamu ?”
Giliran Tristan menatap Ify bingung,” Waktu Rio abis dari kostan kamu,dia kecelakaan..Aku nggak ngerti kalo kalian lagi ada masalah “ balas Tristan
“Kecelakaan?” gumam Ify lirih.
“Gimana demam kamu ? Udah turun belum ?” Rio menempelkan punggung tangannya di kening Ify memeriksa suhu tubuh perempuan itu.
“Sudah turun, kamu makan dulu yah , terus minum obat “ Rio mengambil mangkuk yang berisi bubur di atas nakas .Bubur tersebut Bi Imah yang membuatnya .
Ify menggeleng cepat.Ia masih diam menatap Rio dingin .Rio menghela nafas pelan ,lalu memandang Ify sendu . “Kamu harus makan Ify ,biar cepet sembuh “
Ify masih tetap menolak,namun kali ini tatapan wajahnya terlihat sedih. Apa yang Ia takutkan selama ini terjadi juga. Walau sudah bersusah payah Ia menghindarinya ,namun semua akan sia-sia bila takdir sudah berkehendak lain .Kekhawatiran yang seharusnya tak perlu terjadi karena sudah sepantasnya lah seorang anak bertemu dengan ayahnya. Namun bila keadaan sang ayahnya tidak mengenali sang ibu ,bagaimana bisa sang ayah akan percaya bahwa anak kecil di hadapannya ini adalah anak kandungnya. Darah dagingnya sendiri.
“Gue gak laper,Yo “ Balasnya lirih.
“Nda, kok ngomongnya pake gue-gue ? kata Bunda gak sopan kalo kita ngomong sama yang lebih tua pake gue-gue “ Protes Rafli polos yang langsung membuat wajah Ify bersemu merah.Apalagi saat Ia melirik Rio dan pria di sampingnya itu berusaha menahan tawanya.
“eh..Bunda lupa sayang,maaf yah “Ify mengelus-elus rambut anaknya dengan sayang.
Rafli tersenyum senang ,” Bunda mam dong,Kata om Lio kan bunda lagi sakit jadi bunda mam yah, bial cepet sembuh .Kan bunda juga ngajalin Lapi halus mam dulu balu minum obat “ Bujuk Rafli lucu yang langsung mendapat acungan jempol dari Rio.
Ify menghela nafas, Kenapa Ia merasa mereka berdua menjadi akrab seperti ini ? Membuat dadanya semakin sesak.Andai saja Rio tau bahwa Rafli adalah anaknya . Mungkin Rafli dengan senang hati mau menerima dan memaafkan kebohongan yang Ia buat selama ini demi melindungi dan agar Rafli merasa tidak sedih bahwa dirinya masih memiliki seorang ayah walau semua itu hanya kebohongan yang Ify buat.
“Ayo dong,Fy. Rafli aja udah bilang tuh ..Aaaaa “ Rio berusaha membujuk Ify agar mau makan dan membuka mulutnya sehingga pria itu bisa menyuapi dirinya .Dengan malu-malu Ify menuruti perintah pria itu dan membuka mulutnya.Rio tersenyum senang mendapati perempuan yang Ia sayangi mau menuruti kemauannya.
Dengan susah payah Ify menelan bubur tersebut seolah-olah makanan lembut itu seperti terasa batu di tenggorokannya. Rio dengan sabar menyuapi Ify sampai mangkuk bubur tersebut tandas tak bersisa .Sepertinya perempuan di depannya ini sedang lapar sekali.Mengingat Ify belum makan siang tadi.
Rio menyerahkan obat dan segelas air putih kepada Ify .Dengan patuh perempuan itu melaksanakan perintah Rio meminum obat yang diberikannya.Padahal Ia sangat tidak suka yang namanya minum obat.Tapi sekarang di hadapannya ada Rafli,Ify takut bila Rafli akan meniru perbuatannya itu bila dirinya tidak meminum obat.
“Rafli ada PR sayang ? “Tanya Ify memandang wajah anaknya .Rafli mengangguk pelan. “Ada ,Nda “ Balasnya.
“Kerjain dulu sana,nanti ke sini lagi yah “ Perintah Ify lembut .Rafli mengangguk lagi lalu pandangannya beralih kepada Rio . “Om jagain Bunda Lapi dulu yah,Lapi mau belajal dulu “ Pinta Rafli sok serius .
Rio tersenyum melihatnya, “Oke boss,Om bakal jagain Bunda Rafli yang cantik ini “ Sahut Rio kemudian.Sebelum pergi Rafli mencium pipi Ify lalu berlari-lari kecil keluar kamar Ify sambil menyanyikan lagu kesukaanya.
Sepeninggalan Rafli ,mereka berdua bergeming ,sibuk dengan piIfy masing-masing.Lebih tepatnya baik Rio maupun Ify merasa sangat bingung harus memulai dari mana.
“Kamu..tau dari mana alamat rumah aku ?” Ify akhirnya membuka suara. Rio menatap Ify yang menunduk tak ingin memandang wajahnya.
“Bukannya aku udah pernah nganter kamu pulang kan?makanya aku bisa tau alamat kamu “ Balas Rio santai.
Ify meremas-remas tangannya tanda bahwa ia gugup,”Tapi…itu..”
“Tapi kamu bohong,karena kamu enggak tinggal disitu ,sayangnya kamu salah kalo mau ngadalin aku,Fy. Aku lebih pinter dari kamu “ potong Rio cepat.
Ify menatap Rio sebal ’pede banget sih ni orang’batin Ify
“yah..lebih pinter..’soal lainnya’ pun kamu emang lebih pinter “ Sindir Ify dengan menekan kata-kata ‘soal lainnya’ agar pria itu mengerti maksud ucapannya.
Rio memandang Ify tersenyum ,” Kamu cemburu ,Fy ? Iya kan ? “
“Eng..nggak ngapain aku cemburu sama kamu ,kayak nggak ada kerjaan lain aja ,lebih baik aku ngurusin Rafli daripada ngurusin kamu “ Balas Ify gugup.Ketahuan jelas bahwa dirinya memang cemburu.Rio mengulum senyumnya melihat kegugupan Ify.
Tiba-tiba wajahnya berubah serius membuat Ify sedikit takut. “Di mana ayah Rafli sekarang?”
Wajah Ify seketika berubah pucat saat mendengar pertnyaan yang Rio lontarkan.Haruskah Ia berbohong lagi ?haruskah ia menyembunyikan semua kebenaran ini ? sampai kapan?
“Ify..aku Tanya di mana Ayah Rafli ?”Ulang Rio.
“Luar negeri,dia di luar negeri “ Balas Ify akhirnya.
Rio menatap Ify tepat di manik-manik nya,berusaha mencari kebenaran di dalamnya.Namun yang Ia temukan hanya sebuah kesedihan yang dirinya pun tak mengerti kesedihan apa yang menimpa perempuan yang sangat Ia sayangi ini.Dan Rio tau benar bahwa Ify berbohong.
Flashback on
“Ify ..Bunda kamu ? “ Rio masih tidak percaya
Rafli mengangguk ,” Iya, Ipy itu nama Bunda Lapi “ Jawabnya polos.
Saat itu kepala Rio seakan mau pecah,Ia tidak percaya perempuan dihadapannya itu,perempuan yang sangat dia cintai sudah mempunyai anak.Masalah apa lagi yang harus Ia hadapi sekarang.Setelah Ify salah paham soal dirinya ? dan sekarang tentang kebenaran apakah anak di depannya ini adalah anak Ify atau bukan ?
“Terus sekarang dimana ayah kamu ? “ Tanya Rio lagi.
Raut wajah Rafli tiba-tiba berubah sedih, “Kata Bunda ayah Lapi lagi kelja di lual negeli,Lapi belum pelnah ketemu ayah “
Rio mengernyitkan dahi,”Belum pernah ketemu ? terus sekarang Rafli tau nggak no telpon ayah Rafli ?” Rio bertanya lagi yang langsung mendapat gelengan dari Rafli.”Kata Bunda biaya telpon ke luar negeli itu mahal,jadi ayah bisanya Cuma ngilim sulat buat Lapi bial Lapi nggak kangen “
Entah kenapa Rio merasa ada yang aneh.Seperti ada sesuatu yang ditutupi dari Ify kepada Rafli.Rio tidak habis fikir,kenapa Rafli tidak pernah bertemu dengan ayahnya dan alasan konyol Ify tentang biaya telpon yang sangat mahal menjadi semakin tidak masuk di akal .Sampai sebegitu miskinnya kah sehingga menelpon keluar negeri saja Ify tidak sanggup,dan menurut dirinya itu tidak mungkin melihat riwayat tempat kerja Ify yang dulu.Rio tahu bahwa perempuan itu masih sanggup menelpon ke luar negeri walau hanya sebentar. Apalagi kata Rafli ayahnya bekerja di luar negeri,pria macam apa yang tega membiarkan anak dan istrinya sendiri di sini tanpa komunikasi yang tak jelas.Bila Rio berada di posisi Ayah Rafli tentu saja pria itu akan sesering mungkin menelpon keluarga kecilnya itu bagaimanapun caranya.Apalagi Ia meninggalkan seorang istri yang cantik dan anak yang lucu.Pasti dirinya akan selalu merasa was-was.
“Om boleh liat suratnya ,Rafli ? siapa tau om tau alamat ayah kamu,jadi om bisa ngasih tau kalo bunda kamu lagi sakit “ Kata Rio kemudian .Rafli mengangguk lalu kemudian Ia mengajak Rio masuk ke dalam kamarnya yang serba berbau game Angry Bird itu.Rafli mengambil sebuah kotak lumayan besar dari dalam laci lemari pakaiannya yang juga bergambar Angry Bird.
“Ini semua sulat dali ayah,Bunda yang ngasih ke Lapi,tapi bulan ini Lapi belum dapet sulat dali ayah “ Katanya terlihat sedih,seolah-olah surat itu sangat berharga dan yang selalu ditunggu-tunggu olehnya.
Rio mengambil kotak tersebut dan membukanya,Ia memerhatikan satu persatu surat itu dan mendapati kejanggalan lainnya.Sebagai atasan Ify,Ia sangat hafal dengan tulisan tangan Ify ,dan surat-surat ini hampir mirip tulisan tangan Ify,hanya di ubah sedikit saja.Apalagi amplop yang membukus surat tersebut,tak terdapat tanda cap pos dari kantor pos atau sejenisnya.Menambah kuat kecurigaan Rio.
“Den Rafli ayo makan dulu “Tiba –tiba suara Bi Imah membuyarkan piIfy Rio.Ia segera menghampiri Bi Imah.
“Bi,saya boleh tanya,apa bibi tau no telpon ayah Rafli,saya harus menghubunginya dan memberitahu keadaan Ify sekarang “ Kata Rio tiba-tiba membuat bi Imah terkejut.
“Em..itu mas..em..duh gimana yah ? “Bi Imah terlihat bingung. Rio kemudian menyuruh Rafli untuk duluan ke meja makan.Ia masih ingin menanyakan sesuatu yang penting kepada Bi Imah.
Setelah Rafli keluar dari kamar,barulah Bi Imah mau berbicara ,” Saya tidak tau menahu soal ayah Rafli,Mas .Tapi dari pertama saya bekerja sama non Ify Ia memang sendiri dan tak ada suami yang menemani dirinya.Dari Rafli bayi sampai sekarang,Non Ify tidak pernah bersama lelaki Mas,non Ify bekerja sendiri untuk menafkahi Rafli dan dirinya .Mas sendiri bisa lihat tidak ada sama sekali poto pria yang terpajang di rumah ini.Semua surat itu bohong mas..demi membuat Rafli tersenyum Non Ify harus membohongi anaknya sendiri “ Tiba-tiba saja Bi Imah menangis mengingat bagaimana susahnya majikannya hidup sendiri mngurusi anaknya tanpa seorang suami di sampingnya.
Mendengar hal itu entah kenapa Rio merasa sangat sesak di dadanya. Ia tidak bisa membayangkan Ify bekerja sendiri untuk menghidupi dirinya dan juga anaknya. Pria macam apa yang tega meninggalkan Ify dengan beban berat yang dipikulnya.
“Jadi..Ify belum pernah nikah sama sekali ,Bi ?”Tanya Rio memastikan.
Bi Imah menggeleng lemah , “Nggak Mas, Non Ify belum pernah menikah .Makanya saya kasihan melihat Non Ify jadi orang tua tunggal bagi den Rafli. Apalagi kedua orang tua Non Ify sudah meninggal “
Flashback off
“kamu jangan bohong,Fy .Aku udah tau semua “ Kata Rio lembut namun terdengar serius.
Ify memandang Rio tajam .” Maksud kamu apa ? “
“Aku tau semua ,tadi Rafli udah cerita semua soal ayahnya di luar negeri..dan..surat palsu itu..aku bukan Rafli ,Fy -Yang masih polos dan belum ngerti apa-apa. Aku tau banget itu tulisan tangan kamu .” Balas Rio .Pandangan matanya masih terus tertuju pada Ify yang kini menunduk lemah berusaha menyembunyikan kesedihan dirinya.
“Terus..kalo kamu tau semua, kamu mau apa ? nggak ada untungnya buat kamu ,Yo .Aku udah punya anak dan kehidupan aku sendiri .Dan..kamu juga gitu “ Gumam Ify lirih.
Rio tersenyum lembut , “Tentu aja ada untungnya buat aku ,aku jadi makin salut sama kamu,Fy. Kamu perempuan yang kuat yang pernah aku kenal. Dan itu semua bikin aku tambah sayang sama kamu “ Kata Rio jujur.
Entah kenapa Ify merasakan sesuatu yang sejuk di dalam hatinya saat mendengar ucapan Rio barusan. ‘Tambah sayang ? apa bener kamu sayang sama aku,Yo?’Batin Ify.
Ify menoleh dan menatap Rio tepat di manic-manik matanya.Berusaha mencari kebohongan di sana.Namun yang Ia dapat hanya kejujuran dan pancaran kebahagiaan yang membuat Ify semakin sesak.Haruskah Ia mengatakan yang sebenarnya kepada pria di hapannya ini? Ify masih ragu.Karena Ia masih bingung mengapa Rio lupa pada dirinya.Tiba-tiba sekelebat bayangan masa lalu muncul membuat Ify menjadi sangat takut.
“Tapi aku udah punya anak,Yo..kamu harus tau itu ..”
“Terus kenapa ? Buat aku nggak masalah kamu single,janda atau apapun selama kamu masih sendiri aku nggak peduli,Fy.”
‘kamu nggak peduli?tapi aku peduli..karena aku takut sesuatu yang berbahaya terjadi pada Rafli’Batin Ify.
“ Yo..bisa kamu tinggalin aku sendiri.Aku mau istirahat “ Kata Ify dingin.
Rio mengernyitkan dahi,Ia bingung dengan perubahan sikap Ify yang berubah menjadi dingin.Dengan sangat tidak rela akhirnya Rio bangkit dari duduknya.
“Yaudah ,aku pulang dulu Fy .Kamu istirahat yah “ Rio menunduk dan mencium kening Ify.Membuat pipi Ify merona merah dan langsung menutup seluruh tubuhnya dengan selimut .
“Iya “ balas Ify dari dalam selimutnya. Setelah mendengar Rio keluar dan menutup pintu kamarnya,Ify menyibakkan selimut tersebut dan memandang sedih ke arah pintu.
“Maafin Aku,Yo . Tapi aku nggak mau terjadi sesuatu sama Rafli. “ Cairan bening itu mulai turun membasahi pipi Ify. Ia tidak mengerti cobaan apalagi yang harus Ia hadapai saat ini.
@@@@@
Ify menatap bimbang pada pintu yang ada di hadapannya saat ini.Yah,ruangan Rio .Ia masih sedikit ragu untuk masuk ke dalam ruangan tersebut setelah insiden ciuman yang secara tak sengaja Ia saksikan langsung oleh kedua matanya.Setelah dua hari izin sakit,baru hari ini Ia menghadap bos besarnya itu.
“Tok..tok..tok.. “ Ify mengetuk pintu tersebut lalu terdengar suara dari dalam yang menyuruhnya masuk.
Rio tersenyum lembut menyambut kedatangan Ify,semenjak kejadian kemarin dirinya belum bertemu lagi dengan perempuan itu.Ify menolak mentah –mentah bila Rio datang ke rumahnya.Alasannya Ia sedang ingin istirahat dan tidak mau di ganggu. Dan dengan berat hati akhirnya Rio menuruti kemauan Ify. Walaupun dirinya sudah tidak tahan untuk melihat wajah perempuan itu.
“Ini laporan yang kemarin ke pending,Pak . Semua sudah saya kerjakan “ Ify memberikan Map tersebut kepada Rio yang langsung di terima Rio.
“Makasih…gimana keadaan kamu ? Udah sehat ? “ Tanya Rio perhatian
Ify mengangguk, “ Terima kasih atas pertolongan bapak kemarin .”
Rio bangkit dari duduknya dan menghampiri Ify yang berdiri tepat di depan mejanya. “Kan udah aku bilang,jangan panggil bapak..Kamu nih susah yah di bilanginnya “ Rio berbisik di telinga Ify membuat tengkuk perempuan itu meremang.
“Tapi saya bawahan bapak,sudah seharusnya saya memanggil anda bapak “Balas Ify tenang.Tepatnya berusaha tenang karena sekarang Rio mulai memainkan rambut panjangnya dengan jarinya.
“Rambut kamu wangi banget,pake sampo apa ? “Rio mengacuhkan ucapan Ify .Pria itu masih tetap memainkan rambut Ify. Entah kenapa Ia sangat senang mencium aroma tubuh Ify.
Ify menghirup nafas dalam-dalam berusaha menenangkan dirinya .”Maaf ,Pak bila tidak ada yang bapak tanyakan mengenai laporan saya,saya mohon pamit “ Ify membalikan tubuhnya berusaha melepaskan diri dari Rio. Ia sudah tidak sanggup berlama-lama dengan Rio. Takut terbawa oleh suasana.
“Tunggu..siapa yang nyuruh kamu pergi ? “ Rio menahan tubuh Ify agar perempuan itu tetap di tempatnya.
Ify berusaha menahan emosinya agar terkontrol ,”Pak..saya masih banyak kerjaan “
Rio tersenyum lembut,tangannya mulai menari-nari dengan lincah di wajah perempuan itu.Wajah yang selama beberapa hari ini Ia rindukan.Rio masih ingin berlama-lama dengan Ify dan tak ingin perempuan itu keluar dari ruangannya.
“Masih cemburu sama Iley? makanya sifat kamu jadi berubah gini sama aku,iya kan ? “ tebak Rio.
Ify menatap sebal pria di hadapannya ini.” Maksud bapak,saya nggak ngerti “ Ify tetap berusaha tenang menghadapi Rio.Ia tidak mau terbawa oleh suasana yang mulai Rio ciptakan.
Rio tersenyum lembut, “Iley itu Cuma temen Ify.Ciuman kemarin itu ciuman terakhir supaya dia nggak ganggu aku lagi.Kan udah ada kamu .Tenang aja,kamu lebih jago kalo soal ciuman. “ Rio tersenyum usil kepada Ify membuat wajah Ify bersemu merah.
“Aku …aku nggak peduli.” Balas Ify gugup. Ia berusaha mengalihkan pandangannya kearah lain.
“Aku kangen Fy “ Bisik Rio lagi di telinga Ify.Kali ini disertai ciuman lembut di kuping Ify.Perut Ify merasa tergelitik.Entah kenapa Ia merasakan sensasi yang aneh setiap kali pria itu menyentuh kulitnya. Rio tersenyum samar melihat reaksi tubuh Ify.
“Yo..aku..mesti kerja “ Ify berusaha mengontrol dirinya lagi.Entah apa yang Rio perbuat pada dirinya sehingga Ify tiba-tiba saja ingin memeluk pria di hadapannya ini.
“Ngapain kerja ? bos kamu aja masih di sini ..” Rio mulai menciumi leher Ify,membuat Ify semakin sulit untuk menahan dirinya agar tidak mengeluarkan suara-suara yang membuat pria di hadapannya pastinya akan semakin liar.
“emm..” Tanpa sadar Ify mengeluarkan suara desahan membuat Rio tersenyum.
“Aku suka kalo kamu lagi kayak gitu .. “Bisik Rio jujur. Ia menangkup wajah Ify dengan kedua tangannya. Membuat Ify mau tak mau memandang wajah lembut di hadapannya tersebut. Ify mulai terhipnotis dengan cara Rio memandang dirinya, seolah-olah Ify merasa dirinya sangat berharga di mata pria tersebut. Perlahan-lahan Rio menunduk dan mencium bibir Ify lembut,menyapunya dengan perlahan. Ify mulai terbawa suasanya yang mulai Rio ciptakan, perlahan Ify melingkarkan tangannya di leher pria itu. Ia tidak bisa menampik bahwa dirinya masih sangat mencintai Rio. Walau Ify berusaha membohongi dirinya sendiri. Tapi semua itu sia-sia.
Rio semakin dalam mencium Ify,ciuman mereka berdua kali ini terasa sangat lembut. Lidahnya sudah bermain dengan lincah dirongga mulut Ify. Begitu juga dengan perempuan itu yang membalasnya dengan ciuman yang sama liarnya.Keduanya sama-sama terbawa oleh suasana.Sesekali Ify harus meredam suaranya agar tak terdengar suara desahan. Setiap sentuhan Rio membuatnya tidak bisa bernafas.Tangan pria itu semakin lincah bermain.Tanpa Ify sadari Rio sudah membuka tiga kancing teratas blouse biru lautnya.Entah berapa lama mereka berdua berciuman sampai sebuah ketukan pintu membuat keduanya tersadar.
“Tok..tok..tok..”
Ify terkesiap,lalu membenarkan rambut serta baju nya yang sedikit acak-acakan.Ia sedikit heran kenapa kancing blouse nya bisa lepas.’Pasti kerjaan Rio ‘batin Ify
Rio mengulum senyum melihat Ify yang salah tingkah. “masuk..” perintah Rio masih berdiri di samping Ify. Selvi muncul dengan membawa map berwarna biru di tangannya.
Selvi tersenyum sekilas ke arah Ify ,temannya satu kantor itu.” Ini hasil laporan rapat kemarin siang ,Pak “ Selvi menyerahkan laporan tersebut ke tangan Rio.
“Makasih,Sel.”
“Emm..saya permisi dulu ,Pak..” Kata Ify langsung pamit begitu mendapat kesempatan.Membuat Rio mau tak mau tersenyum geli melihatnya.
“Kenapa ,Pak? Ada yang lucu yah ? “ Tanya Selvi heran.Rio menggeleng namun tetap tersenyum. “nggak ada sel..”
@@@@@
Sivia memandang Ify sedang memainkan cangkir cappucinonya yang masih terisi penuh. Ia merasa sedih setelah mendengar semua yang terjadi selama ini kepada sahabatnya itu. Saat sahabatnya datang tadi sore,Sivia sudah berfirasat sahabatnya itu sedang ada masalah.
“Terus.. lo mau ngehindarin Rio terus,Fy ? “ Tanya Sivia membuyarkan lamunan Ify.Ify menggeleng lemah .” Gue nggak ngerti ,Vi. Dia udah nggak inget gue lagi .Apa ini balasnnya Karena gue udah ninggalin dia dulu ya,Vi?”
Sivia mengenggam tangan Ify bermaksud memberikan kekuatan kepada sahabatnya itu melalui tangannya. “ Mungkin terjadi sesuatu sama dia saat lo pergi,Fy. Lo jangan berburuk sangka dulu kalo Rio pengen balas dendam sama lo. Kalo emang dia balas dendam sama lo,mana mungkin dia malah kayak orang jatuh cinta gitu sama lo.Yang ada dia bakal nyakitin elo terus ,Fy.”
Ify menghela nafas, “Tapi dengan lupanya dia sama gue,itu juga bikin gue sakit,Vi.Semudah itukah dia ngelupain gue? Cuma dalam waktu lima tahun..”
Sivia menoleh ke arah taman ,melihat Rafli dan Marsha yang sedang asik bermain .” Makanya kita harus cari tau kenapa Rio bisa lupa sama lo,apa perlu gue Tanya Mas Gabriel ?”
Ify langsung mengeleng cepat,” Gabriel nggak perlu tau siapa ayahnya Rafli,Vi.Atau lo udah cerita semua sama Gabriel ?”
“Tentu aja nggak ,Fy . Dia memang pernah Tanya,tapi gue nggak kasih tau.Dan dia pun ngerti..” jawab Sivia.
Ify memperhatikan Rafli yang tertawa senang di taman.Ia sedang bermain kejar-kejaran dengan Marsha.Apakah Ia masih bisa melihat tawa anaknya untuk seterusnya?
“ Apa gue pindah aja yah,Vi? Tapi kontrak kerja itu masalahnya.Gue kan belum lama kerja di situ.Enam bulan itu buat gue lama banget,Vie …kenapa gue jadi kayak buah simalakama gini sih “ Gumam Ify masih tetap memandang ke arah taman.
“Fy..percaya sama gue, cepat atau lambat pasti Rio akan tau kenyataan yang sebenarnya.Apa Lo nggak kasian sama Rafli kalo lo terus menghindar dari ayahnya? Lambat laun Rafli akan tau selama ini Lo bohong…” Sivia berusaha menasehati Ify.
“Tapi..gue takut Rafli kenapa-napa ,Vi.gue takut Pak Zeth akan nyakitin Rafli..gue nggak mau terjadi sesuatu sama Rafli ,Vi.Dia harta gue satu-satunya..” Ify terlihat sedih .Ia berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh.
“Pak Zeth..maksud Lo ayah Rio? Beliau sudah meninggal,Fy. Setahun yang lalu karena sakit.Jadi nggak ada lagi alasan buat Lo ngejauhin Rio..” Sivia memberitahu .Ify sedikit terkejut mendengar apa yang baru saja Sivia ucapkan.
“Me..meninggal? Beliau meninggal ?” Ify terlihat tidak percaya.
Sivia mengangguk, “Gabriel sendiri yang cerita..So kekhawatiran Lo itu udah nggak guna lagi.Nggak aka nada yang nyakitin Rafli“
Ify bingung sendiri.Ia harus merasa senang atau sedih mendengar berita tersebut. Bebannya kini telah berkurang sedikit,yaitu kekhawatiran bahwa keselamatan anaknya akan selalu terancam hilang sudah.
Sivia menatap Ify lembut ,” Mungkin ini udah jalan –Nya , Fy .mempertemukan kalian bertiga.Entah kenapa gue percaya lo bakal balik lagi sama Rio.gue tau banget dulu Rio sayang sama lo..dan sampai sekarang.Malah sepertinya lebih yah,Fy..apalagi status lo yang udah punya anak,dia nggak peduli kan ?”
Ify diam sejenak.Ia merasa ucapan Sivia ada benarnya.Tak mungkin selamanya dirinya akan terus menghindari Rio .Tapi yang sekarang Ia takutkan apakah Rafli akan mau menerima Rio menjadi ayahnya, semua kebohongan yang Ia buat kini menjadi bomerang untuk dirinya sendiri. Karena Ify telah menciptakan sendiri Ayah khayalan untuk Rafli.
“ Sebaiknya kamu cari tau aja kenapa Rio bisa lupa sama kamu.. “ Nasehat Sivia yang dib alas anggukan oleh Ify.Ia sudah tidak bisa berfikir lagi. Sepertinya isi kepalanya sudah sangat penuh.Membuatnya susah untuk berfikir
@@@@@
Minggu pagi Ify sedang sibuk membersihkan rumah di bantu oleh Bi Imah,sementara Rafli sedang asik bermain mobil-mobilnnya di taman belakang rumahnya.
“Non foto Den Rafli di taruh di mana ? Apa di dinding itu saja yah Non ?” Tanya Bi Imah saat Ify sedang sibuk membenarkan letak sofa ruang tamu nya. Hari ini Ify terlihat cantik dengan kaos putih serta hotpants hitamnya.Rambut panjangnya Ia kuncir. Membuat perempuan itu terlihat segar.
Ify menghampiri Bi Imah yang sedang memegang bingkai foto berukuran 10 R .Ify memandang dinding bercat abu-abu dihadapannya.Sebuah paku sudah tertanam di dinding itu.
“emm…kayaknya foto Rafli memang bagus di taro di situ yah,Bi ..yaudah biar aku aja yang pasang. Bi Imah masak aja yah,Udah beres semua kok.Tinggal masang-masang fotonya Rafli “
Perintah Ify sopan yang langsung dibalas anggukan Bi Imah.
“kalo perlu bantuan panggil Bi imah aja yah Non “ Kata Bi Imah sebelum pergi .Ify membalasnya dengan kata-kata ‘beres,Bi’.
Perempuan itu diam sejenak memperhatikan letak paku itu,” Tinggi juga yah,mesti pake kursi ini mah “ Gumam Ify. Perempuan tersebut segera mengambil sebuah kursi di teras depan rumahnya lalu meletakkannya di dekat dinding. Ify kemudian menaiki kursi tersebut. Namun ternyata masih kurang tinggi, akhirnya Ia pun menjijitkan kakinya.
“ berhasil!!” Gumam Ify senang saat foto itu sudah bertengger manis di dinding.Saat Ify hendak turun perempuan itu terpeleset karena salah menginjak bagian Kursi membuat tubuhnya limbung ke arah Kiri.
“Aaaaaaaaaa” Teriak Ify terkejut.Ify memejamkan matanya takut.Ia sudah pasrah bila tubuhnya mencium lantai keramik yang keras tersebut.
‘Kenapa gak sakit ? ‘Pikir Ify heran.Matanya masih tetap terpejam.Namun tiba-tiba tubuhnya menegang saat mencium wangi parfum yang sangat Ia kenal. Perlahan-lahan Ify membuka matanya dan mendapati dirinya berada di atas dada bidang milik seseorang.Ia sekarang tau kenapa dirinya tidak merasa sakit.Dengan sedikit takut Ify memandang wajah pemilik tubuh tersebut.
Rio tersenyum lembut ke arah dirinya, “ Kamu nggak papa kan,Fy ? “ Tanyanya terlihat Khawatir. Sontak Ify berusaha bangkit namun segera di tahan oleh pemilik tubuh itu.
“Kenapa buru-buru sih,sayang ? aku kan masih kangen “ goda Rio.
Ify mendengus kesal, “Yo,lepasin aku,nanti Rafli liat gawat “ Pinta Ify gugup.Namun Rio tetap tak melepaskan tangannya dari pinggang Ify.
“Kamu itu ceroboh banget sih,kalo kamu tadi jatuh gimana coba ?Bikin aku sport jantung aja.Untung aku dateng nya tepat waktu “ Omel Rio namun kali ini wajahnya terlihat serius.
“Aku..aku masang foto,Yo.Tapi..gi..gi mana kamu bisa masuk ? Bukannya pintunya tadi tertutup kan ?” Tanya Ify heran.
“Tadi pintunya kebuka,jadi yah aku masuk aja,dan langsung ngeliat kamu mau jatuh.Kamu itu seneng bener bikin aku cemas tau nggak. “
“Iya..iya maaf,sekarang lepasin aku yah,Pliss..” Pinta Ify
Rio mengulum senyum melihat wajah Ify yang sudah seperti kepiting rebus.” Ada syaratnya tapi,gimana ?” lagi-lagi pria itu tak ingin melewatkan kesempatan yang ada.
Ify mendengus,”kamu tuh kenapa sih nggak mau rugi banget “Balas Ify sebal.
“Kalo deket kamu itu aku penginnya yah untung terus dong, so gimana ?” sahut Rio santai.
Ify menatap Rio putus asa. Ia sudah tau pasti dirinya akan selalu kalah dari pria ini.
“Apa ?” Katanya kemudian.
“morning kiss ,”
Ify terbelalak,bola matanya membesar ,” Yo,kamu gila!! Ini dirumah aku,kalo Rafli dan Bi Imah liat gimana ?“ rutuk Ify panik.
Rio tertawa pelan ,” Oke,berarti kalo bukan di sini kamu mau dong,”
“ eh..maksud aku..maksud aku bukan kayak gitu..” Ify tergagap mendengar ucapan Rio.Pria itu berhasil membuat piIfynya kacau sehingga menyusun kata pun sampai salah.
“Oke deal, Aku bakal tunggu dengan senang hati.Dan kamu duluan yang harus nyium aku.” Sahut Rio cepat.Ia tidak memberikan kesempatan Ify untuk menolaknya.Kemudian pria itu melepaskan tangannya.Ify pun cepat-cepat bangkit dan langsung memandang Rio tajam.
“Ngapain kamu pagi-pagi ke sini ? “ Tanya Ify jutek.
“Aku mau ketemu kamu.Kangen..” Jawab Rio yang langsung mendapat pelototan dari Ify .Pria itu kemudian menghampiri meja yang penuh bingkai foto yang berserakan.
“Semua foto ini mau kamu pajang di sini?”Tanya Rio sambil memerhatikan satu persatu Foto tersebut.Ia mengulum senyum saat melihat foto Rafli masih bayi.Sangat lucu dengan baju warna pink.Warna pink?Ify tidak salah memakaikan baju warna pink pada anak cowok ?
“Iya..Awas..aku mau pasang semua.Jangan ganggu “Ify menggeser tubuh Rio agar menjauh dari meja tersebut. Ia paling tidak suka bila pekerjaannya terganggu.
“Udah sini biar aku aja, nanti kalo kamu sampai jatuh lagi.Jangan salahin aku kalo aku nggak akan ngelepas kamu walau kamu nangis sekalipun.” Gantian Rio yang mendorong bahu Ify agar menyingkir dari situ.Ify terperangah melihat Rio dengan gampangnya meletakkan foto-foto tersebut di paku yang tertanam di dinding ruang tamunya.
“Beres kan? Kamu itu nggak cocok kalo soal kayak gini, “ Rio tersenyum bangga.
Ify hanya geleng-geleng kepala menghadapi pria di hadapannya ini.”Yayaya..makasih “ balas Ify malas .
“Rafli dimana ? Kenapa nggak keliatan ?” Tanya Rio kemudian.Ify menunjuk ke arah pintu belakang. “Lagi main di taman belakang “ sahutnya. Kemudian Ify memilih membantu Bi Imah menyiapkan makan siang mereka. Ia sekilas melirik Rio yang ternyata menyusul Rafli di taman belakang.
“Masak apa Bi ?” Tanya Ify lalu mengambil cangkir dan menuangkan kopi serta gula ke dalam cangkir tersebut.
“Sayur sop kesukaan Den Rafli ,Non..lho non Ify sekarang ngopi ?” Tanya Bi Imah bingung saat melihat majikannya mengaduk cairan berwarna hitam dalam cangkir yang di pegangnya.
“Bukan Bi, Buat Rio ..” Balas Ify lembut.Kemudian keluar dari dapur menuju taman belakang.Langkahnya tiba-tiba terhenti saat melihat adegan yang membuat hatinya merasa ringan.Rafli tertawa senang dalam gendongan Rio.Pria Itu meletakkan tubuh Rafli di lehernya dan berputar-putar di taman kecil itu.Sesekali terdengar tawa keras keluar dari mulut Rafli. Entah kenapa saat itu Ify merasa sangat bahagia. Ia merasa keluarga kecilnya menjadi lengkap. Sampai Ia merasa tidak rela bila waktu berjalan. Ia masih ingin melihat kebahagiaan dari keduanya. Yah..kedua orang yang sangat Ify sayangi.
“Bunda!!!!! “ Teriak Rafli tiba- tiba menerjangnya dengan pelukan saat Ify duduk di kursi kecil di sudut taman. Ify hampir saja terjatuh karena Ia belum siap dengan serangan malaikat kecilnya itu.
“Rafli..pelan-pelan dong, Nanti kalo jatuh gimana ?” Omel Ify yang hanya di tanggapi senyuman oleh Rafli.
“Ini buat Om Rio yah ,Nda ? Lapi nya mana ? “ Tanya Rafli menunjuk cangkir berisi kopi di meja samping Ify. Perempuan itu tersenyum ,” Rafli yang ini “ Ify memberikan gelas dengan motif angry bird kesukaan Rafli. “ Kok susu ,Nda? Lapi mau kayak gitu “ Protesnya lucu.
Rio menghampiri keduanya dan duduk di kursi sebelah Rafli.” Rafli belum boleh minum susu,sayang. Rafli kan masih kecil.Yang ini buat Om Rio “ Rio mengambil kopi tersebut lalu meneguknya sedikit. Ify geleng-geleng kepala melihat kelakuan Rio.
“Ow gitu..yaudah Lapi minum susu aja “ katanya lucu lalu mulai menikmati susu tersebut.
Rio tersenyum melihat Rafli, “ Anak kamu lucu yah,Fy. Tadi dia bilang sama aku ,katanya dia pengin banget ayahnya seperti aku “
Ify terkesiap mendengar ucapan Rio lalu memandang sedih , ‘Kamu memang ayah Rafli,Yo ‘ Batinnya sedih.
“Nda..Lapi pengin ke pantai.Kemalin temen Lapi bilang dia pelgi ke pantai telus nangkep kepiting sama kula-kula, “ Pintanya polos .
“Bunda kan kerja ,sayang. Jadi nggak bisa ke pantai..ke taman bermain aja yah “ Tolak Ify lembut sambil mengelus rambut Rafli. Namun Rafli terlihat kecewa mendengar jawaban Ify,wajahnya menyiratkan kesedihan. Entah kenapa Rio merasa sedih melihat raut wajah Rafli yang terlihat sedih.Ia kemudian tersenyum penuh arti.Sebuah ide terlintas di piIfynya.
“Oke, lusa kita bertiga pergi ke pantai “ Kata Rio membuat Ify terkejut.
“Maksud kamu ?” Ify menatap Rio bingung.Jangan-jangan pria di depannya ini mempunyai rencana aneh.
“Kita ke pantai,setelah Rafli pulang sekolah kita ke pantai,Gimana,Raf ?Setuju ?”
Rafli tersenyum lalu meloncat-loncat senang ,”Setuju!!!! Hole!!! Lapi ke Pantai “ Teriaknya senang.
“Rio,tapi aku harus kerja.Kamu ini kenapa jadi seenaknya gitu sih?” Prote Ify kesal.
“Jangan khawatir,aku kan bosnya,kamu nggak bakal di pecat kok.Kan bolosnya sama Bos kamu ini “ Rio tersenyum lalu mengedipkan matanya usil. Dan lagi-lagi Ify hanya bisa menghela nafas menghadapi tingkah Rio.
@@@@@
Ify sedang asik menikmati mi Ayam kesukaannya di sebuah restoran yang terletak di samping gedung kantornya.Suasana restoran tersebut lumayan ramai,apalagi saat ini waktunya makan siang bagi para pegawai-pegawai kantor lainnya. Saat sedang asik-asiknya makan tiba-tiba seorang pria duduk di hadapannya tanpa permisi terlebih dahulu kepadanya.Ify menolehkan wajahnya kea rah pria di hadapannya itu.Wajahnya pun terlihat sangat terkejut melihat pria itu tersenyum ramah ke arahnya.
“Hai ,Fy ! “ Sapa pria itu ramah .
“Tristan ! Apa kabar ?” Ify langsung memeluk Tristan dengan senang.Pria itu membalas pelukannya.
“Long time no see,Fy. I miss u so much “ Kata Tristan lembut.
Ify tersenyum senang, “ Iya, kamu ngilang gitu aja sih . Kamu kemana sih kok nggak pernah ngasih kabar ?”
“yah,aku harus pergi jauh buat ngobatin patah hati karena kamu milih dia “ Balasnya tenang.
Ify merasa bersalah saat mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Tristan, “ Sorry,Tan..Aku..”
“udah..aku becanda kok,gimana kamu sama Rio ? dia baik-baik aja kan setelah kecelakaan lima tahun yang lalu? Oh iya kamu kemana waktu itu ? kenapa aku nggak liat ?”
Wajah Ify berubah pucat ,” Kecelakaan? Maksud kamu ?”
Giliran Tristan menatap Ify bingung,” Waktu Rio abis dari kostan kamu,dia kecelakaan..Aku nggak ngerti kalo kalian lagi ada masalah “ balas Tristan
“Kecelakaan?” gumam Ify lirih.