sebelumnya saya cuma mau bilang, sistem tag sedang error.
tapi kalau udah gak error, saya tag kalian deh .
terima kasih yang udah mau baca ceritanyaaa guys.
cekidot !!!
Bel masuk berbunyi nyaring. Semua siswa siswi SMA Star masuk ke kelasnya masing masing. Seperti di kebanyakan sekolah. Tidak semua guru pengajar masuk ke kelas di jam pelajaran sedang berlangsung. Seperti di kelas XI IPA 1, kelas Rio dkk. Kelas XI IPA 1 free untuk pelajaran sekarang. Karena sang guru sedang ada rapat di luar sekolah. Dan sama sekali tidak ada tugas untuk di kumpulkan. Maka dari itu, kelas Rio dkk benar benar free di jam ini.
“Bro, gue ke lapangan indoor dulu yah.” Ucap Rio kepada Alvin.
“Mau ngapain ???”
“Mau menenangkan diri, mumpung gak ada tugas. Loe mau ikut gak ???”
“Gak deh bro, gue mau ke kelas Sivia aja. Tadi dia sms, katanya di kelasnya juga gak ada guru. Jadi, gue mau berduaan sama Sivia di taman. hehe.”
“Dasar loe. Gue pergi bro.” Pamit Rio dan langsung berlari keluar kelas menuju ke lapangan indoor.
Seperti biasa, lapangan indoor selalu sepi. Kebanyakan siswa meluangkan waktunya dengan berolahraga yaitu di lapangan utama, yakni lapangan outdoor. Mereka bisa menunjukkan bakat mereka dengan di tonton oleh fans mereka langsung. Maka dari itu, di lapangan indoor sekarang, hanya ada Rio. Seorang diri.
“Huh.” Rio langsung tidur di lantai lapangan dengan kedua tangannya menyangga kepalanya. Pikirannya menerawang kearah kejadian antara dirinya dengan Ify pada saat di ruang makan rumah Ify.
Rio memejamkan matanya berusaha untuk tertidur sejenak. Fikirannya benar benar sedang kacau saat ini. Perasaannya juga sedang tidak nyaman. Entah karena apa. Beberapa menit kemudian, terdengar suara dari speaker sekolah. Di lapangan indoor juga ada, maka dari itu Rio tidak mendengarnya. Dia masih berusaha untuk memejamkan matanya tapi tetap tidak bisa. Rio langsung membuka matanya begitu ia mendengar suara yang sangat ia kenal.
“Aku itu gak akan mungkin suka sama Rio.”
“Iya lah, aku serius sayang. Mana mungkin aku gak serius. Sampai kapanpun aku gak akan pernah suka sama dia.”
“Karma ??? Aku gak percaya itu. Sekalipun dia jadi cowo satu satunya di dunia ini, aku gak akan pernah mau sama dia. Mending hidup sendiri deh.”
“Kamu kenapa gak percaya sama aku sih.”
“Iya iya aku ngerti. Tapi harusnya kamu percaya sama aku.”
“kan aku udah bilang. Perasaan aku gak akan pernah berubah sama Rio. Tetep benci. Dan itu gak akan pernah jadi suka.”
“Kamu kan tahu alesannya. Aku gak suka sama sifat dia yang sok baik itu. dia deket sama aku pasti Cuma numpang terkenal aja. Dia kan gak terkenal di sekolah ini.”
“Iya lah kamu harus percaya. Karena aku itu sayangnya Cuma sama kamu. Kamu itu jauh banget di atas Rio. Mana mungkin aku jadi cinta sama Rio.”
“Mungkin. Ya, aku gak mau aja di anggep gak punya rasa terima kasih sama anak satu sekolahan karena selalu nolak pemberian Rio.”
“Yah, tepatnya sih begitu. Mana ada yang mau sama Rio. Dia kan gak ada apa apannya di banding kamu. Bahkan belum tentu satu sekolahan kenal sama dia.”
“Iya sayang, ibaratnya kamu sama Rio itu kaya langit sama bumi. Jauh banget. Dari wajah aja udah kelihatan, kamu itu jauh lebih cakep dari Rio.”
“Intinya aku gak akan pernah suka sama Rio. Sekalipun aku deket sama dia. aku Cuma pengin ngasih dia kesempatan untuk bisa bahagia di dunia ini. Ya walaupun aku gak bahagia. Tapi gak papa lah. setelah itu palingan aku ninggalin dia gitu aja. Mana ada cewe yang tahan kalau pacaran sama dia. Yang ada di ejek sama anak satu sekolahan. Gara gara most wanted girl kaya aku pacaran sama orang kaya Rio. Gak level banget.”
“Iya. Aku gak akan pernah suka sama yang namanya MARIO STEVANO.”
DEG !!!
Rio langsung tersentak kaget mendengar penuturan seseorang yang sangat ia kenali. Bahkan sangat ia sayangi. Iya, itu suara Ify. Pujaan hatinya. Rio tidak menyangka bahwa gadis itu hanya mempermainkannya selama ini. Kenapa dia bisa menjadi seseorang yang begitu bodoh selama ini ??? Kenapa dia bisa sampai di permainkan oleh seorang gadis seperti Ify ???
Rio benar benar tidak menyangka semuanya akan berakhir seperti ini. Ini yang membuat perasaannya tak nyaman sedari tadi. Dan Rio benar benar berharap tidak ada hari ini. Tapi semuanya sudah terlambat. Ify berhasil mempermainkannya dan membuat dirinya malu di depan anak satu sekolahan. Gadis itu benar benar sudah menganggapnya seperti boneka. Yang bisa ia permainkan seenaknya.
Penuturan gadis itu benar benar membuatnya terasa sakit. Ini baru hatinya, belum mentalnya yang harus siap menghadapi cacian dan ejekan dari anak satu sekolahan jika dirinya keluar dari lapangan indoor ini. Rio berharap, ia bisa tinggal di lapangan indoor ini untuk selama selamanya. Ia belum siap menghadapi semuanya.
Jadi ini maksud Ify mengapa gadis itu tidak mau menikah dengannya. Oke, sekarang Rio sudah paham. Karena selama ini gadis itu hanya mempermainkannya. Dia benar benar seperti lelaki paling bodoh di dunia ini karena tidak tahu kalau dirinya sedang dijadikan boneka oleh pujaan hatinya sendiri.
Ia tidak sepenuhnya menyalahkan Ify. Ini memang salahnya, salahnya karena ia tidak tahu sedang dipermainkan oleh gadis itu. Tapi ia juga kecewa. Kecewa karena gadis itu berhasil menyakiti seluruh bagian tubuhnya hanya dalam hitungan menit. Kenapa gadis itu tidak langsung meninggalkannya ??? Kenapa dia harus memberitahunya lewat speaker sekolah yang membuat anak satu sekolahan mengetahuinnya ??? Belum cukupkah gadis itu menyakiti hatinya. Dan sekarang dia mempermalukannya di depan seluruh anak satu sekolahan juga.
Dia benar benar tidak menyangka. Rio kembali memejamkan matanya kuat kuat. Perasaannya benar benar kacau sekarang. Dan itu semua hanya karena satu nama. IFY. Gadis itu berhasil membuatnya rapuh selama ini. Dan selama ini dia tidak pernah mengeluarkan air matanya, tapi sekarang dengan mudahnya gadis itu membuatnya meneteskan air matanya penuh kekecewaan. Rio benar benar merasa lemah sekarang. Dia amat sangat kecewa dengan Ify. Air mata kembali menetes dari matanya yang masih terpejam kuat kuat.
***************
“Fy.” Ucap Shilla tidak menyangka setelah mendengar suara sahabatnya ada di speaker sekolahnya. Sedangkan Ify hanya diam. Dia juga sama kagetnya dengan yang lainnya. Mengapa suaranya bisa terdengar di speaker sekolahnya ???
“Fy loe jawab dong. Itu suara loe kan ???. Loe tega banget Fy. Gue bener bener gak nyangka.” Ujar Agni sinis.
“Gue gak tahu guys. Kenapa suara gue bisa ada di speaker sekolah.” Gumam Ify pelan.
“Gak tahu ??? Jelas itu suara loe. kalau loe emang gak suka sama Rio, bukan gitu caranya. Loe nyakitin dia tahu gak.” Bentak Agni karena sudah emosi.
“Loe jahat Fy. Gue kecewa sama loe. Ternyata loe mainin perasaan Rio ??? Apa semua yang loe omongin itu semuanya bener ??? Loe hanya mempermainkan Rio Fy. Loe bener bener jahat. Gue gak nyangka loe tega kaya gitu.” Ucap Shilla sinis.
“Berhenti.” Sivia masuk ke dalam kelas setelah berpamitan kepada Alvin, kekasihnya. Alvin juga sepertinya akan mencari Rio untuk menenangkan sahabatnya.
“Kalian harus dengerin penjelasan Ify dulu. Tapi itu nanti. Sekarang biarin Ify sendirian dulu. Dia butuh berfikir tentang semuanya. Jangan di desak terus.”
“Thanks Vi, loe udah ngertiin gue. Sorry guys. Gue bener bener gak tahu tentang semua ini. Tapi gue janji gue akan menjelaskan semuanya sama loe semua. Sekarang gue mau menenangkan diri dulu. Please biarin gue sendirian.”
“Oke. Kita keluar sekarang. Pulang sekolah, loe harus cerita sama kita.” Ucap Agni seraya keluar bersama dengan Sivia dan Shilla. Sementara Ify hanya diam sendirian di kelas. mencoba mengerti apa yang telah terjadi beberapa menit yang lalu.
***************
Setelah kejadian itu. Semua siswa siswi SMA Star benar benar memandang Ify dan Rio dengan tatapan yang berbeda. Mereka memandang Ify dengan sinis karena gadis itu menurut mereka terlalu sok terkenal sampe tega memperlakukan Rio seperti itu. Ada juga yang tersenyum setuju karena dari awal memang tidak setuju jika Ify berhubungan dengan Rio.
Sementara pandangan mereka ke Rio. Mereka memandanganya dengan tatapan kasihan. Ejekan demi ejekan selalu mewarnai hari hari Rio beberapa hari ini. Dia benar benar merasa semua orang memusuhinya. Tak jarang beberapa orang mengungkapkan secara langsung di depannya atau di dekatnya. Gadis itu benar benar berhasil membuatnya malu sekaligus berhasil menyakiti hatinya serta berhasil menjadikan dirinya pemuda yang rapuh.
“Kasihan banget si Rio itu. Dia bodoh banget yah sampe sampe di mainin sama Ify mau mau aja. Gue mah ogah banget kalau jadi Rio.”
“Gue juga gak suka sama Ify. Dia sok terkenal banget deh. dia fikir dia cewe paling cantik apa di sekolah ini. Menjelek jelekkan Rio demi ketenarannya di sekolah ini. Gue gak nyangka.”
“Rio’nya juga gak nyadar gitu. Padahal selama 4 bulan Ify udah nolak dia yah. Tapi dia masih nekad aja. Eh, ternyata ujung ujungnya Cuma kecewa yang ia dapet. Bahkan si Ify tega mempermalukan Rio depan satu sekolahan.”
“Iya bener banget. Apa lagi waktu Ify bilang dia benci sama Rio. Wah itu udah kaya kode banget yah. Kan biasanya benci sama cinta bedanya tipis banget tuh. Eh, sekarang bener bener nyata. Kalau benci selamanya akan menjadi benci.”
“Gue kira si Ify beneran kena karma loh. Tahunya tuh anak emang bener bener benci sama Rio. Cuma di mainin aja Rio’nya. Berarti hubungan kedekatan mereka beberapa bulan ini Cuma bohongan dong.”
“Rio’nya sih emang bener bener sayang sama Ify. Ify’nya tuh yang benci sama Rio. Jadi kedekatan mereka selama ini Cuma rekayasa si Ify aja. Hebat juga tuh anak acting’nya. kaya beneran loh.”
“Iya gue setuju banget. Pantes banget tuh anak jadi tokoh peran antagonis kalau main film. Hahaha.”
“Dan Rio, pantes banget jadi tokoh yang suka di selingkuhin sama cewenya. Hahaha.”
Itulah beberapa kalimat yang meluncur dari beberapa anak yang Rio temui. Beberapa hari ini dia selalu menghindari Ify. Dia benar benar tidak ingin bertemu dengan gadis itu. perasaannya amat sangat sakit sekarang. Dan mungkin tidak akan pernah bisa sembuh. Pemuda ini benar benar kecewa. Ternyata selama ini Ify Cuma acting berbuat baik di depannya. Tapi ternyata di belakang main nusuk juga.
Rio tidak pernah memarahi semua orang yang setiap kali Rio lewat di depannya selalu saja ada kata kata yang meluncur dari mulut mereka. Dia hanya diam. Karena Rio tahu, ini memang salahnya yang terlalu dibutakan oleh cinta sehingga dia tidak menyadari jika gadis yang selama ini selalu ia banggakan ternyata mempunyai rencana yang jahat juga. Dirinya benar benar Cuma dimanfaatkan oleh gadis itu. Dan ia tidak akan pernah memaafkan kesalahan Ify semudah itu.
Kecewa, sakit, sedih, takut, dan marah selalu menghinggap, bergabung menjadi satu di dalam hatinya. Dan itu membuatnya tertekan. Rio benar benar tidak pernah membayangkan jika endingnya akan seperti ini. Gadis itu benar benar membuatnya merasa rapuh dan tidak bisa berbuat apa apa.
“Yo.”
Panggilan itu berhasil membuat Rio mengangkat kepalanya yang sedari tadi hanya menunduk. Dia menatap seorang gadis yang saat ini amat sangat ingin di hindarinya. Dia membuang mukanya, tidak ingin melihat gadis yang ada di hadapanya yang sudah membuat hatinya terasa nyeri.
“Yo. Please. Dengerin gue. Gue minta maaf atas kejadian itu. gue bisa jelasin semuanya Yo. Please jangan diemin gue kaya gini.”
“Gak ada yang perlu di jelasin. Udah lah, lupain aja semuanya. Anggap aja kalau kita gak pernah ketemu. Gak pernah kenal. Dan anggap aja kalau gue gak ada di sekolah ini. Dan gue gak akan pernah mengganggu loe lagi. Bukannya itu yang loe mau ???”
“Yo, tapi …”
“Udah lah Fy, gue udah cukup sakit denger penjelasan loe itu. jangan di tambahin lagi. Gue mohon Fy. Menjauhlah dari gue.”
“Gak bisa Yo. Loe harus dengerin penjelasan gue dulu.”
“Terserah loe. Yang jelas gue gak akan pernah mau ketemu sama loe lagi. Ngerti.” Ucap Rio seraya kembali berjalan melewati Ify yang tengah berdiri dengan mata berkaca kaca.
Gadis ini juga tidak menyangka jika akan terjadi seperti ini. Sekarang pemuda yang benar benar ia cintai tidak mau lagi mendengarkan penjelasannya. Bahkan pemuda itu memilih untuk menjauhinya. Semuanya gara gara rekaman itu. Ify berjanji akan menemukan siapa orang yang tega membuatnya kacau ini. Dan ia akan berjanji akan membuat Rio untuk mempercayai ucapanya.
***************
Masalah yang sangat tidak inginkan terjadi begitu saja dalam kehidupan gadis cantik yang sedang meringkuk, menangis di kamarnya ini. Dia benar benar tidak menyangka, awalnya perasaannya benar benar yakin jika kisah dirinya dengan pemuda itu akan berakhir bahagia. Tapi nyatanya, belum menjadi pasangan resmi saja sudah diberi cobaan yang lumayan berat untuk gadis seusianya.
Matanya bengkak karena kebanyakan menangis sedari malam. Gadis cantik ini sama sekali tidak perduli dengan dandanannya yang sudah acak acakkan. Yang ia inginkan saat ini adalah bersama dengan pemuda itu – Rio. Bukan yang lain. Dia sudah melakukan apapun untuk mendapatkan maaf dari Rio. Tapi pemuda itu tetap saja tidak mau dengar apa yang ia ingin jelaskan.
Dia menyadari. Jika rekaman itu memang rekaman suara dirinya. Tapi suara itu tidak dari hatinya. Sejak dari pertama saja gadis ini sungguh kagum dengan sosok Rio yang tidak pernah putus asa untuk mendapatkan apa yang Rio mau. Suara itu adalah suaranya pada saat dulu – waktu Rio baru 1 bulan mengejarnya. Itu saja bukan dari hatinya. Tapi karena terpaksa. Pada saat itu suara tercipta karena dirinya sedang melakukan via telepon dengan …
“Ify.”
Suara sang mama berhasil membuat gadis berdagu tirus ini mengembalikan fikirannya ke dunia nyata. Karena tadi raganya sedang melayang jauh kearah rekaman itu dibuat. Ify mengalihkan pandangannya menatap sang mama yang sedang menutup pintu dan berhasil masuk tanpa seijin’nya. Wanita paruh baya itu mendekati putrinya dan duduk di hadapannya.
“Kamu kenapa sayang. Dari tadi malam nangis terus.”
“Rio mah.” Jawab Ify sesenggukan. Karena belum bisa menghentikan tangisannya.
“Kenapa sama Rio sayang.” Tanya sang mama lembut seraya membelai rambut Ify penuh kasih membuat Ify sedikit tenang.
“Dia masih salah paham sama Ify. Dia gak mau dengerin Ify.”
Ify memang sudah menceritakan semua kejadian yang menimpa dirinya dengan pemuda tampan itu kepada sang mama. Karena hanya sang mama’lah yang bisa memberikan ketenangan untuk gadis cantik ini. Dengan senang hati wanita paruh baya itu mendengarkan dengan baik dan memberikan saran yang berguna untuk putri tunggalnya itu.
“Tandanya kamu kurang berusaha. Jangan menyerah dong. Dulu Rio kan juga pernah ngejar kamu. Tapi dia selalu sabar nunggunya kan, sampai kamu kena pesona Rio juga. Bahkan sekarang Rio benci kamu aja, kamu malah kaya orang frustasi gini.”
“Sekarang Ify tuh bener bener cinta sama Rio mah. Mama kan tahu. Ify gak pernah ngerasa senyaman ini sama cowo. Baru Rio mah. Dan sekarang Rio benci sama Ify gara gara kesalahan Ify sendiri.”
“Kamu udah berusaha jelasin lagi belum sama dia.”
“Udah mah. Bahkan setiap jam aku minta maaf sama dia. Dan setiap jam juga aku berusaha untuk jelasin ke Rio. Tapi dia’nya gak mau dengerin. Dia malah menghindari Ify di sekolah.”
“Yaudah, kamu ke rumah Rio aja. Kan di sekolah dia menghindari kamu. Tapi kalau di rumah kan dia gak bisa menghindari kamu karena ada keluarganya.”
“Mama yakin Rio bakalan dengerin penjelasan Ify ???”
“Mama gak yakin sih. Tapi kamu coba aja dulu. Pengorbanan kamu itu belum ada apa apanya dari pengorbanan Rio dulu buat kamu loh.”
“Iya mah Ify ngerti. Ify juga udah janji bakalan bikin Rio percaya sama ify. Pokoknya Ify gak rela kalau Rio sama cewe lain.”
“Anak mama udah gede yah ternyata. Udah kenal sama yang namanya cinta cintaan. Sampe gak rela Rio’nya di ambil orang.” Goda sang mama membuat pipi Ify merona merah.
“Mama apaan sih. Ify serius tahu.” Jawab Ify sok ngambek seraya menghapus air matanya yang masih ada di pipinya.
“Yaudah kalau serius. Pertahanin Rio’nya. Jangan sampai Rio jatuh cinta sama cewe lain. Nah, kalau Rio’nya di ambil sama orang lain, anak mama yang cantik ini sama siapa.”
“Mama apaan sih. Rio Cuma milik Ify. Gak ada yang boleh rebut dia dari Ify.”
“Iya sayang. Mama juga setuju banget kalau kamu sama Rio. Rio anaknya baik.”
“Makasih mama.” Pekik Ify seraya memeluk mama’nya erat. Sang mama langsung membalas pelukan anak tunggalnya yang kini sudah beranjak dewasa.
“Yaudah keburu malem nanti. Sekarang kamu mandi, dandan yang cantik setelah itu ke rumah Rio. Bicara baik baik sama dia. Dan bikin dia percaya sama kamu.”
“Pasti mah. Makasih mama. Ify sayaaaang banget sama mama.” Teriak Ify seraya melepaskan pelukannya dan mencium kedua pipi sang mama.
“Sama sama sayang. Mama keluar dulu yah.” Pamit sang mama dan dijawab anggukan oleh Ify.
Ify bersenandung ringan. Hatinya kembali tenang setelah mendengarkan saran sang mama. Hatinya lega karena sudah menceritakan keluh kesahnya kepada sang mama. Dengan langkah riang, gadis cantik ini memasuki kamar mandinya dengan senyum yang masih terpetak di wajah cantiknya. Dan itu membuatnya semakin cantik.
Dia bertekad, hari ini Rio harus mendengarkan penjelasannya. Dan membuat pemuda itu kembali ke pelukannya. Dia harus bisa membuat pemuda itu percaya dengan dirinya. Apapun caranya akan ia lakukan demi mendapatkan seorang Mario. Pemuda yang sampai saat ini masih menjadi pemilik hatinya.
Part 14 selesai :D
tunggu cerita selanjutnya yah, semoga sukaaaaa :*
#sistem tag error
tinggalkan jejak guys, please LIKE and COMMENT.
L & C kalian selalu saya tungguuu :*
thanks buat kalian yang udah mau membaca.