Bel
pulang nyaring terdengar di sudut ruangan SMA Megah itu sebagai tanda
berakhirnya pelajaran hari ini. Seorang gadis dengan langkah gontai keluar dari
kelasnya dan bertekad untuk meluruskan segala masalah yang sedang di hadapinya
bersama dengan kekasihnya itu.
Gadis ini sudah berada di depan
ruang Osis. Dia yakin kekasihnya ada di ruang Osis karena tadi dia melangkah
menuju kelas Rio dan tidak ada orang disana. Tempat mana lagi selain di ruang
osis. Dia bersender di tembok samping pintu menunggu seseorang yang dia
harapkan muncul.
Beberapa menit kemudian pintu
terbuka dan muncul sosok pria yang ingin di carinya. Tetapi dia tidak sendiri,
melainkan dengan ……. Gadis pengganggu hubungan mereka. Gadis itu dengan PD’nya
merangkul lengan kekasihnya itu. Dan kekasihnya sama sekali tidak menolak. Ada
apa ini, apakah kekasihnya itu benar-benar melupakannya.
“Hay sayang. Tumben nunggu aku
depan ruangan. Biasanya langsung masuk.” Sapa Rio
“Maaf aku ganggu.” Ucap Ify
singkat dan ingin melangkah meninggalkan mereka. Tetapi dia kalah cepat karena
ada sentuhan lembut pada lengannya. Rio menahan langkahnya.
“Kamu kenapa sih. Menghindar
terus dari aku ??? Aku punya salah apa ???” Tanya Rio
“Kamu beneran gak tau salah kamu
apa ???” Tanya Ify balik
“Gak tau, aku ngerasa aku gak
punya salah sama kamu. Akhir-akhir ini aja aku gak pernah ketemu kamu. Gimana
aku bisa tahu kesalahan aku.” Terang Rio
“Iyakh, kakak memang benar. Kakak
tidak salah, aku yang salah. Aku bego yah. Bisa di permainin pria kaya gini.
Kak, kakak tega banget sama aku tahu gak, mau kakak apa sih.” Ucap Ify emosi
dan menahan air matannya yang sudah berkumpul di pelupuk matanya.
“Yo, katanya kita mau pulang.”
Ucap Dea dengan nada manja dan kembali merangkul lengan Rio dengan manjanya.
Dan menatap sinis kearah Ify.
“Fine kak, kita ….. PUTUS.”
“Putus Fy, apa maksudnya ??? Fy,
kamu jangan bercanda. Apa salah aku Fy ??? Kenapa kamu mutusin aku secara
sepihak gini.” Ucap Rio shock
“Sudahlah, sekarang kakak bisa
bebas rangkul rangkulan sama DIA (nunjuk Dea) tanpa harus merasa bersalah atau
tidak enak di depan aku. Mulai sekarang kakak gak usah deket-deket lagi sama
aku. Jangan pernah datang ke rumah aku lagi dan jangan pernah menemuiku lagi.”
Ucap Ify, air matanya benar-benar tumpah membasahi wajah cantiknya.
“Tapi Fy (menahan lengan Ify),
aku gak mau putus sama kamu. Aku gak ada hubungan apa-apa sama Dea. Aku Cuma
cinta sama kamu. Please jangan kaya gini Fy, aku mohon.” Gumam Rio
“Oyah, gak ada hubungan apa-apa
sama ka’ Dea, jelas jelas aku lihat dengan mata kepala aku sendiri kakak tuh di
cium sama ka’ Dea. Dan kakak sama sekali gak marah, ituh yang namanya gak ada
apa-apa.” Ucap Ify sesenggukan
“Fy, ituh .. Mmm, aku bisa
jelasin Fy …”
“Gak perlu. Karena sekarang kakak
bebas buat ngelakuin itu sama ka’ Dea karena kakak bukan kekasih aku lagi.
Permisi ……..” Ucap Ify seraya meninggalkan mereka.
“Fy, Ifyy, dengerin aku dulu …”
Ucap Rio ingin mengejar kekasihnya itu tetapi lagi lagi nenek lampir ini
mencegahnya.
“Sudahlah Yo, nanti juga dia
ngerti kok, sekarang kita pulang ajah yuk.”
“heh, ini semua tuh gara-gara
kamu. Kamu yang nyebabin hubungan aku sama Ify kaya gini. Kalo sampe aku gak
bisa balikan lagi sama Ify, aku gak akan pernah maafin kamu.” Bentak Rio seraya
meninggalkan nenek lampir itu.
“Yo, mau kemana ??? kok aku
ditinggal.” Ucap Dea seraya mengejar Rio.
SKIP
!!!
2 orang bersahabat ini sedang
berkumpul di rumah ketua Osis SMA Bintang. Mereka sedang menjalani aksi
persahabatan. Saling mencurahkan isi hati satu sama lain untuk mencari saran
terbaik dari sahabatnya sendiri.
“Jadi menurut kamu aku harus
gimana bro, aku udah gak ngerti nie apa yang harus aku lakuin. Kayaknya
kelakuanku sudah kelewatan sekali sampai-sampai Ify tuh ngambil kesimpulan
seperti itu.” Ucap Rio tersenyum getir dan berusaha tegar di depan sahabatnya
itu.
“Lagian kamu, sampai cium pipi.
Pake gak marah lagi, pantesan aja Ify mutusin kamu. Kamu tau gak, pertama kali
ada Dea, Ify tuh suka banget ngelamun dan cerita sama Sivia kalau Ify lagi
berfikiran kalau kamu tuh lagi bosen sama dia, dan sekarang terbukti kan ???”
Ucap Sahabat terbaik Rio, Alvin Jonathan Sindunata.
“Iya Vin, kelakuanku memang sudah
keterlaluan, aku gak peka sama perasaan Ify. Sampai-sampai dia lagi menahan
marah aja aku gatau. Dan kamu juga mesti tau kalau aku waktu itu sudah berusaha
menolak tetapi dia terus terusan menahan tangannya untuk menahanku. Kau fikir
aku sudah gila apa, mau-maunya aja di cium sembarangan sama gadis lain. Ify aja
gak pernah menciumku.” Terang Rio seraya mengambil minum yang ada di meja
sebelahnya.
“Iyakh sihh, terus gimana ???”
Tanya Alvin
“Yang jelas aku gak mau putus
sama dia karena aku masih sayang sama dia.” Jawab Rio sekenanya
“Ya mesti gimana lagi, udah
keputusan dia juga kan ???. Aku juga bingung harus gimana ??? Aku udah minta
bantuan sama Sivia, tapi dia gak berhasil bujuk Ify buat maafin kamu.”
“Ayo dong Vin, tolongin aku.
Hadduhhh frustasi nie (mengacak-acak rambutnya). Aku bego banget yahh, bisa
masuk ke jebakan nenek lampir itu. Sial banget tahu gak sih.”
“Telfon aja deh.” Saran Alvin
dengan nada pasrah
“Telfon gimana ??? Handphone dia
aja di matiin, sekalipun dia hidupun handphone’nya nie yakh, telfon dari aku
selalu di redject sama dia, sms apa lagi. Di cuekin mulu.” Pasrah Rio
“Datang ke rumahnya ajah dehh,
itu jalan terakhir Yo.” Saran Alvin pasrah
“Kalo misalkan gagal lagi gimana
???” Tanya Rio pesimis.
“Hanya itu cara terakhir Yo,
sebaiknya kamu ngomong langsung sama dia. Dan gak ada kata GAGAL dalam kamus
misi kita kali ini. Kamu harus berhasil. HARUS !!!” Tekad Alvin menyemangati
“Aku akan usaha, doain ya bro.”
Ucap Rio semangat.
“Siap bro.”
SKIP
!!!
Seorang pria turun dari motor ninja
merahnya setelah berhasil memarkirkan di garasi rumah mewah milik mantan
kekasihnya itu. Ingat, sekarang Ify telah menjadi MANTAN ketua osis SMA
Bintang. Pria ini pun dengan langkah pasti memasuki rumah mewah ini.
Dengan berpenampilan memakai
celana panjang berwarna putih, kemeja berwarna putih dan jas yang berwarna
hitam. Rambutnya dibiarkan berantakan khas pria ini menjadikan pria ini semakin
keren. Malam ini dia akan berusaha meluruskan segalanya dengan mantan gadisnya
itu.
Bunga mawar putih dan merah yang
disusun demikian cantiknya kini sudah di genggamnya oleh pria tampan ini.
Gadisnya memang paling suka dengan bunga mawar. Pria ini pun menekan bel rumah.
Beberapa saat kemudian wanita paruh baya sudah terlihat dengan jelas setelah
pintu berhasil di buka oleh wanita paruh baya itu.
“Rio.” Pekik Wanita paruh baya
itu.
“Malam tante, maaf Rio mengganggu
tante malam-malam begini.” Ucap Rio ramah.
“Gapapa Yo, justru tante
mengharapkan kamu datang. Tante gak tega melihat anak tante segitu menderitanya
setelah putus hubungan dengan kamu.” Ucap Wanita paruh baya itu.
“Tante tahu semua masalah Rio
sama Ify ???” Tanya Rio heran
“Iya dong, tante kan mamahnya Ify,
bagaimanapun juga tante bisa ngrasain kalo sekarang Ify lagi sedih dan lagi ada
masalah sama kamu.” Ucap wanita paruh baya itu yang ternyata mama Ify
“Maafkan Rio tante, Rio tidak
bermaksud untuk ….”
“Sudahlah, ini semua bukan
salahmu. Luruskan segalanya, selesaikan sekarang juga. Tante yakin kamu bisa
menyelesaikan semuannya.”
“Jadi Rio boleh masuk dan menemui
Ify tante ???” Tanya Rio senang.
“Boleh dong Yo, masuk aja. Bikin
anak tante senyum lagi yahh. Bikin anak tante sembuh juga yah.” Ucap mamah Ify
seraya tersenyum manis membuat Rio semangat lagi.
“Memangnya Ify sedang sakit tan
???” Tanya Rio khawatir
“Iya Yo, lagi demam. Makanya
tante mau minta tolong sama kamu. Bikin Ify senyum lagi.”
“Pasti tante, permisi yah tan.”
Ucap Rio seraya melangkah masuk dan menaiki tangga untuk sampai di kamar mantan
gadisnya itu.
Kemudian Rio memasuki kamar gadisnya
itu. Dia melihat gadisnya sedang tidur. Dan Riopun menghampirinya untuk melihat
keadaanya.
Kelihatan dari raut wajah gadisnya
kalau dia sedang lelah dan matanya terlihat sembab. Muncul semburat rasa
bersalah di diri Rio setelah melihat keadaan gadisnya itu. Sepertinya gadisnya
terus-terusan menangis karena dirinya.
Rio pun mendekat kearah gadisnya
dengan mendudukan dirinya di bawah tempat tidur Ify. Kebetulan di bawah
kasurnya ada kursi yang di sediakan untuk orang yang menjenguknya. Rio pun
memegang lembut tangan kiri Ify menggunakan kedua tangannya. Di genggamnya erat
dengan menggunakan kedua tangannya.
Beberapa saat kemudian tangan
kananya digunakan untuk membelai rambut Ify lembut dan menyingkirkan beberapa
helai rambut Ify yang menutupi wajahnya. Rio sempat menaruh pungguh tangan
kananya di atas dahi Ify. Panas. Itulah yang dirasakan Rio setelah bersentuhan
dengan kulit gadisnya itu. Perasaan bersalah terus menyelimuti hatinya.
“Maafkan aku Fy, aku sadar aku
salah, aku akan memperbaikinya aku janji. Tapi tolong, maafkan aku. Aku akan
menjelaskan semuanya sama kamu. Aku masih sayang sama kamu Fy. Bangun dong
sayang. Aku pengin ngomong sama kamu.” Gumam Rio lirih
Beberapa saat kemudian, tangan Ify
bergerak. Sepertinya gadis ini mendengar perkataan mantan kekasihnya itu. Tapi
hal yang tidak diinginkan terjadi.
“Ngapain kamu kesini. Belum puas
kamu udah nyakitin aku.” Bentak Ify seraya melepas tangannya yang telah di
genggam Rio dengan kasar kemudian membuang muka dan menangis.
“Fy, please !!! maafkan aku. Aku
tahu aku salah. Aku akan menjelaskan semuanya Fy, tapi kamu harus dengerin aku
dulu …” Ucap Rio memohon
“Gak, gak ada yang harus di
bicarakan lagi. Aku benci sama kakak. Lebih baik kakak pergi dari kamar aku.
Aku gak mau melihat muka kakak lagi.”
“Fy, dengerin aku dulu. Setelah
itu aku akan pergi. Terserah apa yang akan kamu putuskan nanti. Yang jelas
sekarang kamu harus dengerin aku dulu.”
Hening.
Melihat gadisnya tidak merespon Rio. Rio melanjutkan perkataanya.
“Aku gak ada perasaan apa-apa
sama Dea. Tasya mencium pipi aku itu teryata Cuma jebakan. Dan kamu juga harus
tahu, aku sama sekali gak suka dengan tingkah Dea yang frontal kaya gitu. kamu
juga harus tahu, pada waktu itu aku benar-benar marah dengannya. Aku sempat
membentaknya. Aku masih sayang sama kamu Fy, aku cinta banget sama kamu. Aku
gak mau putus denganmu.”
Rio
diam sebentar untuk mengambil naVis setelah itu dia melanjutkan perkataanya.
“Maafkan aku, karena aku sama sekali
gak peka sama perasaan kamu. Aku benar-benar bodoh sampai terjebak kaya gini di
permainan Dea. Aku sadar kelakuan aku memang sudah keterlaluan. Tapi sungguh
aku Cuma cinta sama kamu. Terserah kamu mau percaya atau gak. Selama 1 minggu
ini aku seperti orang gila. Aku sama sekali tidak ada niat makan atau pun pergi
kesekolah. Dan itu semua gara-gara kamu. Maafkan aku juga sudah membuatmu sakit
seperti ini.”
Isakan tangis. Itulah yang terdengar
oleh Rio selama Rio menjelaskan apa yang ada di dalam hatinya yang paling
dalam. Rio juga tidak tega melihat gadisnya terus-terusan menangis seperti ini.
Dan dia juga tidak tega melihat gadisnya jatuh sakit.
“Maafkan aku Fy, aku janji
setelah ini aku akan menjauhimu. Dan aku juga minta sama kamu. Jika kamu
benar-benar benci sama aku dan rasa kamu buat aku sudah mati, kamu harus janji
sama aku akan membuka hati kamu untuk pria lain. Dan aku mohon, berhenti
menangis karena aku. Aku janji setelah ini aku tidak akan mengganggumu lagi
jika kamu benar-benar tidak mau memaafkanku. Sekali lagi maafkan aku. Aku tidak
akan pernah melupakan kisah dan kenangan kita selama ini. Aku permisi” Jelas Rio
Perlahan-lahan Rio melangkah
meninggalkan kamr Ify. Sebentar-bentar dia menengok ke belakang melihat
gadisnya itu. Tetapi sepertinya gadisnya sudah tidak perduli lagi dengannya.
Sampai-sampai melihat dirinya saja dia tidak mau. Rio pun melangkah menuju ke
arah pintu.
“Ka’ Rio.”
Langkah Rio terhenti ketika ada
seseorang yang memanggil namanya. Otomatis Rio langsung membalikan tubuhnya
melihat orang yang dicintainya. Perasaan lega dan gembira langsung menggelitik
hatinya melihat gadisnya merespon ucapannya. Senyum mengembang melihat gadisnya
masih mau memanggil namanya.
“Jangan pergi kak, aku mohon.”
Pinta Ify lirih
“Fy.”
“Aku sadar aku juga salah sama kakak. Sikap aku
kekanak-kanakkan. Aku tidak mau mendengar penjelasan kakak. Aku minta maaf kak,
aku gak mau putus sama kakak.” Ucap Ify dengan nada lirih
“Kamu gak salah Fy, aku yang
salah, maafkan aku karena aku tidak peka terhadap perasaanmu. Maafkan aku.”
Ucap Rio seraya mendekat ke posisi awal dia, duduk di bawah tempat tidur
gadisnya.
“Kak, aku mohon jangan pergi.”
Ucap Ify seraya memeluk pria dihadapannya erat. Seakan-akan tidak mau
kehilangan kekasihnya itu.
Rio pun membalas memeluk gadisnya
dengan erat. Meskipun suhu panas langsung dirasakan olehnya akibat dari demam
yang terjadi pada gadisnya itu.
“Kamu mau kan maafkan aku.” Ucap Rio
beberapa saat
Gadisnya hanya menganggukan
kepalanya tanpa harus mengeluarkan sepatah katapun. Rio pun semakin erat
memeluk gadisnya itu. Sudah lama dia tidak merasakan sentuhan lembut gadisnya
itu.
“Kita balikan lagi yah.” Ucap Ify
di sela-sela pelukanya
“Gak romantis banget sih. Jangan
disini dong balikannya. Nanti aja.”
“Jadi, kakak gak mau balikan lagi
sama Ify ? Pergi aja sana yang jauh.”
Ucap Ify cemberut seraya melepaskan pelukannya dan membuang muka seraya melipat
tangannya di dada.
“jangan gitu dong sayang. Aku mau
kok balikan sama kamu. Ini kan impian aku. Aku gak mau kita jadian di kamar
kamu. Aku akan membuat tempat romantis untuk tempat jadian kita. Jangan marah
dong sayang.” Goda Rio
“Serius, beneran, janji.” Ucap Ify
dengan nada mupeng
“Iyah, janji dehh. Jangan marah
lagi yah (gadisnya menganggukan kepalannya). Kamu mesti istirahat yang banyak
yah. Biar sembuh. Badan kamu panas banget kaya gini.”
“Gara-gara kamu nie. Kamu sih
ngelakuin hal-hal kaya gitu.” Ucap Ify manyun.
“Iyah sayang, maafin aku. Jangan
manyun gitu dong. Aku kangen banget sama kamu. Aku cinta banget sama kamu.”
Ucap Rio tulus seraya membelai rambut panjang Ify.
“me too. Jangan pernah ngecewain
aku lagi yah sayang.”
“Pasti, yaudah aku pulang dulu
yah. Gak enak sama mama kamu. Besok aku jenguk kamu lagi.”
“Iyah, makasih yah.”
“Iyah sayang, banyak istirahat
yah biar sembuh (mengecup kening Ify). Daaahh sayang.” Ucap Rio seraya pergi
meninggalkan kamar gadisnya itu.
Kemudian Rio menuruni tangga dan
menghampiri mama Ify yang sedang membuat adonan kue bersama dengan Sivia yang
sedang duduk seraya menonton TV.
“Tante, Rio pamit pulang dulu yah
tan.” Pamit Rio ramah.
“Ekh kamu Yo, mau pulang sekarang
???” Tanya Mama Ify
“Eh, ada ka’ Rio. Mau ketemu ka’ Ify
yah kak.” Sela Deva-adik Ify
“Iyah tante, Rio mau pulang
sekarang. Iyah Deva, ka’ Rio habis ketemu kakak kamu.”
“Oh gituh, kata mama ka’ Ify
sakit gara-gara mikirin kakak.” Ucap Deva lucu
“Hush, gak boleh ngebocorin
rahasia sayang. Deva ini ada-ada aja Yo, masalah kamu sama Ify udah selesai kan
???” Tanya mama Ify penasaran.
“Alhamdulillah tante, udah
selesai kok.” Kata Rio
“Syukur deh, pacaran emang selalu
ada halangan. Malahan banyak masalah yang terjadi. Tapi kebanyakan orang
pacaran berantem itu Cuma gara-gara kesalahpahaman aja. Makanya marahan jangan
lama-lama. Lebih baik kalau kalian akur kan ???” Ucap Mama Ify memberi saran
“Iya tante, yaudah Rio pamit dulu
yah tan, ka’ Rio pamit dulu yah Dev.” Pamit Rio lagi.
“Iya Yo, hati-hati di jalan.”
“Iyah kak, hati-hati.”
“Pasti. Assalamu’alaikum.” Ucap Rio
seraya meninggalkan rumah kekasihnya itu.
SKIP
!!!
Beberapa hari kemudian Rio membuat
janji dengan gadisnya untuk bertemu di duatu tempat, Rio memilih Danau
Hasindanu untuk tempat meresmikan hubungan dirinya dengan gadisnya itu. Rio
sudah berbuat sedemikian rupa sehingga danau itu yang aslinya polos bersih
tanpa ada benda apapun sekarang di rubah 180°
oleh pria tampan ini.
Danau Hasindanu ini benar-benar dibuat
sedemikian rupa agar romantis oleh ketua Osis SMA Bintang ini. Beberapa saat
kemudian gadisnya datang di antar oleh supir pribadinya. Kemudian mobil APV
milik keluarga Ify’pun meninggalkan danau itu dan gadis cantik ini melangkah
menuju ke tempat Rio.
Rio sangat terkejut melihat gadisnya
memakai pakaian yang menyamakan dirinya dengan Cinderella yang sedang
menghadiri pesta pangeranya.
Dengan menggunakan dress selutut
warna merah dengan dihiasi pita berwarna biru tosca di bagian pinggangnya serta
disertai sabuk berwarna senada dengan warna dress’nya. Sepatu flatfloes warna
biru tosca dan rambutnya di biarkan terurai dengan dihiasi bando berwarna merah
menambah dirinya sangat anggun pada malam itu.
Rio’pun tersadar dari lamunanya
akibat sebuah tangan mengibas ngibaskan di depan wajahnya.
“Ko’ ngelamun ???” Tanya Ify
penasaran
“Ah, eh, ituh ….. udahlah lupain
aja. Cuma kaget ajah, ternyata cerita Cinderella beneran ada.” Ucap Rio
tersenyum sangat manis
“Gombal banget sich kamu. Gak
usah ngerayu gitu deh, lama-lama aku bisa ngefly nie.”
“Beneran tau, siapa yang
ngegombal. From my heart.”
“Kamu juga ganteng plus keren
banget malam ini.” Ucap Ify tulus dari hati.
Gadis cantik ini juga terkejut
melihat pangeran hatinya berdandan seperti layaknya seorang pangeran istana
raja. Kemeja berwarna merah hitam dengan dibalut jas berwarna hitam dan celana
berwarna biru tosca. Dan gaya khasnya yang selalu menambah dia bertambah keren
malam ini yaitu rambutnya yang terlihat berantakan tetapi malah menjadikan
empunya bertambah keren.
“Oh iya dong, aku kan emang keren.
Mungkin kamu orang yang ke 5000 yang bilang aku keren.” Ujar Rio PD plus narsis
“Narsis lagi. Dasar.”
“Hehehe, kesana yuk.” Ajak Rio menunjuk
ke meja tempat mereka makan nanti seraya menggenggam tangan Ify lembut.
“Ayo.”
Ify terkagum kagum melihat pemandangan
di hadapannya. Lampu malam yang membentuk hati terpampang jelas di depan
matanya. Kemudian banyak sekali lampu hati serta balon hati di sana.
“Ini semua yang bikin kakak ???”
Tanya Ify kagum
“Iyah, ini yang bikin aku. Kenapa
??? bad yah.” Ucap Rio pesimis
“Nope, no bad. This is a amazing.
Keren banget kak. Beneran deh.” Kata Ify masih kagum
“Serious. This is special for my
princess always in my heart.”
“Gombal banget sih, belajar dari
mana lagi.”
“Serius. Fy (memegang tangan Ify
dan otomatis Ify membalikan tubuhnya menghadap pangeran hatinya itu dan menatap
mata beningnya). Aku mau jujur sama kamu.”
“Ngomong aja kak.” Ucap Ify gugup
“Mmmm, aku sayaaaaang banget sama
kamu. Aku cinta sama kamu Fy, dan aku juga gak mau kejadian dulu terulang lagi.
Dan kamu harus percaya sama aku kalau aku itu Cuma cinta sama kamu. Cuma sayang
sama kamu. Kamu itu kedudukannya tertinggi kedua setelah keluarga aku di hati
aku Fy.”
Rio berhenti sebentar untuk
menetralisir jantungnya yang berdegup kencang dan menghembuskan nafas berkali
kali untuk membuang rasa gugupnya itu.
“Fy (menatap mata bening Ify yang
membuat hatinya sangat nyaman). Would you be my princess ??? Now, tomorrow and
forever.” Ungkap Rio from him heart.
“Mmmm, aku aku …….” Jawab Ify
ragu
“Kalau kamu terima aku kamu peluk,
tapi kalau gak kamu terima aku, kamu boleh ninggalin aku disini.” Terang Rio
“Aku mau terima kakak.” Jawab Ify
cepat seraya memeluk Rio erat.
“Makasih yah sayang. Aku seneng
banget. Mulai sekarang kamu gak boleh manggil aku dengan sebutan kakak lagi,
langsung nama aku ajah. Ok. Sayang.” Ucap Rio seraya membalas pelukan Ify.
“Iyah Yo, I LOVE YOU my prince.”
Ucap Ify tidak menggunakan kata ‘KAK’ lagi
“I LOVE YOU TOO my princess.”
èèèèèèèèèèèè
Di lain tempat ada sepasang muda
mudi yang sedang berkencan di taman dekat kompleks perumahan Dunia Bahari.
Mereka menikmati malam ini bersama. Tawa dan canda selalu mengiringi mereka.
Kemudian mereka berhenti di dekat toko jual ice cream.
“Mau ice cream ???” Tanya Wakil
Ketua Osis SMA Bintang ini.
“Boleh.” Jawab kekasihnhya
singkat
Kemudian Alvin memesan ice creamnya
dan memberikannya pada kekasihnya itu kemudian mereka duduk di rerumputan dekat
taman bunga. Tetapi pria tampan ini sama sekali tidak tertarik dengan
bunga-bunga cantik di hadapannya. Pria tampan ini selalu saja melihat ke wajah
kekasihnya itu.
“Hey, kenapa aku di lihatin terus
???” Tanya gadis cantik di sebelahnya
“Kamu lebih cantik dari
bunga-bunga di hadapan kita tahu. Aku lebih suka nglihatin kamu daripada bunga
itu, menurutku kamu lebih menarik dari bunga itu.” Goda Alvin
“Apaan sih kak. Gombal aja
bisanya.”
“Siapa yang ngegombal ??? Aku
punya satu permintaan dong sayang. Boleh gak.”
“Boleh, apa permintaan kamu ???”
Tanya Sivia seraya menatap wajah rupawan kekasihnya
“Mmm, jangan panggil aku Kakak
lagi dong. Nanti di kira orang-orang aku kakak kamu lagi.”
“Yah terus mau di panggil apa
???” Tanya Sivia (lagi)
“Mmm, nama aku aja. Alvin. Ok
sayang ??”
“Kalau misalkan aku gak nurutin
gimana ???” Tantang Sivia kepada kekasihnya itu
“Aku cium kamu.” Ancam Alvin
seraya berpura-pura mendekatkan wajahnya ke arah Sivia.
“Apaan sih. Iya iya aku manggil
kamu Alvin.” Ucap Sivia pasrah
“Nah gitu dong. Kan enak. Hahaha.
Satu lagi sayang permintaan aku.”
“Apa ???”
Bukannya menjawab, Alin malah menyentuh
wajah gadisnya itu dengan menggunakan telunjuk tangan kanannya berusaha
mengamati tiap lekuk pahatan sang pencipta yang sangat indah itu. kemudian
dirinya mengucapkan 1 kalimat yang membuat kedua pipi Sivia merona merah. “Kamu
cantik sekali sayang.”
Sedangkan Sivia hanya menlan
saliva’nya kuat-kuat. Menetralisir perasaanya yang sedang tidak karuan itu.
jarak keduanya sudah semakin dekat. Dan itu membuat Sivia mengeluarkan keringat
dingin karena gugup.
Kemudian Alvin mendekatkan lagi
wajahnya kea rah gadisnya itu dan meghapus jarak di antara mereka. Jarak mereka
tinggal satu cm lagi dan akhirnya Alvin memiringkan kepalanya dan menyentuh
bibir Sivia lembut.
SKIP
!!!
Beberapa hari kemudian. 2 orang
gadis sedang asyik mengamati kekasihnya masing-masing bermain basket dengan
teman-temannya sedang prepare untuk
acara perlombaan basket antar sekolah nanti. Seorang gadis di antara mereka itu
melihat jam yang bertengger manis di tangan sebelah kanannya.
Sekarang waktu sudah menunjukkan
pukul 15.30. Tandanya kegiatan sekolah sudah selesai 2 jam yang lalu. Dan hanya
mereka berdua dan anak-anak basket yang sedang berlatih serta anak-anak theater
yang sedang berlatih untuk perlombaan nanti.
Beberapa menit kemudian anak-anak
yang tadinya sudah berkumpul di lapangan tiba-tiba bubar dan menuju ke tempat
peristirahatan mereka di tepi lapangan. 2 orang gadis itupun menghampiri
kekasihnya itu.
“Yo, udah selesai yah.” Ujar
kekasih ketua osis SMA Bintang itu.
“Udah sayang, sini duduk dulu.”
Suruh Rio seraya menggeser tempat duduknya agar kekasihnya bisa duduk di
sebelahnya.
“Iyah. Nih minum dulu.” Ucap Ify
seraya menyerahkan pocari sweet untuk kekasihnya.
“Sob, aku pulang dulu yah.” Ucap
salah satu anggota ABAS.
“Sipppp. Hati-hati bro. Jangan
lupa besok pagi kita latihan lagi.” Sahut Alvin seraya membersihkan peluh
keringat di wajahnya menggunakan handuk.
“Sip, pulang dulu yah Yo, Vin see
you tomorrow.” Salam anggota ABAS kecuali Alvin dan Rio
“See you too (melambaikan tangan
kepada anggota ABAS itu). Sayang, aku punya sesuatu buat kamu.” Ucap Alvin
kepada kekasihnya itu.
“Apa Vin ???” Tanya gadis itu
penasaran
Kemudian Alin memberikan
sebungkus hadiah kecil yang di bungkus sedemikian rupa kepada Sivia. “Nih buka
aja sekarang, gapapa kok, dan aku harap kamu mau terima.”
“Makasih, aku buka yah.” Ucap Sivia
penasaran seraya membuka kotak hadiah dari kekasihnya itu.
Kemudian Sivia membuka kado dari
pangeran hatinya itu. Dan dua sejoli sekaligus sahabat Alvin dan juga Sivia
hanya melihatnya penasaran diselingi canda dan tawa dari keduannya. Setelah
selesai membuka, Sivia menemukan benda kecil berwarna merah dan gadis ini
segera membukannya.
Ternyata isinya adalah kalung
liontin yang sangat cantik sekali dan setelah bandul liontin itu dibuka
ternyata ada nama mereka berdua. Diukir dengan menggunakan kerang kecil dan di
bingkai menggunakan hati berwarna hitam. Cantik sekali.
“Cantik banget Vin, beneran deh.”
Puji Sivia semangat 45 (?)
“Iyah, kaya kamu.” Kata-kata Alvin
membuat rona merah terlihat di wajah kekasihnya itu.
“Apaan sihh.” Ucap Sivia
malu-malu.
“aku pakaikan sini (Sivia
menyerahkan kalung liontin kepada kekasihnya itu, kemudian Alvin memakaikan
kelungnya untuk gadisnya itu). Tuh kan cantik, kamu tambah cantik tahu gak, dan
kalung itu pas banget di leher kamu.” Puji Alvin tulus
“Makasih.” Ucap Sivia seraya
memegang kalungnya itu.
“So Sweet. Romantic bener
sampai-sampai gak inget ada orang disini.” Ucap Rio dan Ify
“Hehehe. Sorry my bro. aku gak
lupa sama kalian kok, Cuma gak inget aja.”
“Sama aja kak.” Ucap Ify ketus.
“Hahaha. Udah Yo, kau juga punya
hadiah buat gadis ini kan.” Ujar Alvin seraya menunjuk Ify yang duduk di
sebelah kekasihnya itu.
“Iya dong, aku gak kalah bagusnya
kaya kamu. Bahkan aku lebih romantis kayaknya.” Ujar Rio PD
“PD banget Yo, coba ajah.”
“Sayang. Aku juga punya hadiah
buat kamu. (melangkah menjauh dari gadisnya dan keluar lapangan setelah itu
kembali dengan membawa bungkusan besar). Nih buat kamu.”
“Makasih. Aku boleh buka sekarang
???” Tanya Ify
“Boleh dong, buka ajah.”
Kemudian Ify membuka bungkusan besar
yang di sodorkan Rio untuk gadisnya. Sekarang gantian pasangan Alvin dan Sivia
yang melihat kemesaraan sahabatnya itu. Setelah hadiahnya terbuka. Ify
ternganga melihat hadiah yang di berikan oleh kekasihnya itu. Sebuah boneka
teddy bear berwarna coklat dengan membawa boneka hati berwarna merah.
“I LOVE YOU Allyssa Saufika Umari.”
Boneka itu bisa mengeluarkan suara setelah gadis itu menekan hati yang di bawa
boneka itu.
“Ini serius buat aku ???” Tanya Ify
ragu
“Iyah sayang, ini buat kamu. Kamu
gak suka yah.” Ucap Rio putus asa.
“Aku suka banget Yo.” Jawab Ify
antusias.
“Beneran ???. Bukanya hadiahnya
jelek yah.” Ujar Rio pesimis
“Yo, ini keren banget. Beneran
deh. Makasih yah Yo, ini keren banget. Aku suka.” Ucap Ify senang seraya
memeluk Rio erat.
“Iyah sayang sama-sama.” Membalas
pelukan gadisnya itu.
“Ehem ehem ehem.” Dehem
sahabatnya itu.
“(melepaskan pelukannya). Syirik
aja dehh kalian berdua.” Sungut Rio sebal
“Jangan mesra-mesraan depan
public dong. Berasa sendirian disini.” Ucap Alvin
“Vin, kenapa sihh kamu membelikan
kalung ini untukku.”
“Iyah, kamu juga kenapa Yo, mau
membelikan boneka teddy bear ini, ini boneka yang pengin aku beli dari 2 minggu
yang lalu. Dan kamu membelikan ini untukku. Kenapa kamu ngelakuin ini ???”
“THAT’S ALL CAUSE LOVE FY/VI. I Love You honey.” Ucap Rio dan Alvin
bebarengan.
“Makasih.” Ucap Ify dan Sivia
memeluk kekasihnya erat. Rio dan Alvin pun membalas pelukan mereka seraya
mengecup kening kekasih masing-masing.
“I LOVE YOU TOO.” Teriak Ify dan Sivia
secara bersamaan.
Karena cinta seorang ketua osis dan
wakilnya rela melakukan apa saja. Asalkan kekasihnya itu bahagia. Dan Sivia
serta Ify lah orang yang bisa merebut cinta dan hatinya dari seorang ketua osis
dan wakil ketua osis itu. Yang dulunya sifat Rio dan Alvin adalah CUEK dan gak
pernah perduli sama orang, sekarang mereka berubah 100 % karena Sivia dan Ify.
Cinta yang datang pada saat pertama
kali acara MOS berlangsung hingga sekarang tetap ada di hati mereka
masing-masing. Bahkan seiring berjalannya waktu. Rasa sayang Rio dan Alvin
untuk gadisnya itu semakin besar. Begitupun gadisnya itu. Mereka juga mengalami
hal yang sama seperti pangeran hatinya itu. Menurutnya apa yang dilakukan Rio
dan Alvin adalah karena cinta.
“THAT’S ALL CAUSE LOVE”
Yeeee ... ini part endingnya .. hebat kan bisa sampe ending :D
gue paling gak bisa bikin endingnya guys .. sorry kalo gak memuaskan :D
cerbung aku lainnya tolong di baca yah .. gue harap banget !!!