Selasa, 05 November 2013

FF Korea 'ICE CREAM' oleh Ditha Ayuningtyas



ICE CREAM

Author : DantEXo (@DithaANtyas)
Main cast :
        Kai EXO
        Kris EXO as Kai’s Daddy
        Woonie (OC)
Length : ficlet (gak yakin)
Genre : family, romance
Rate : PG-13
Disclaimer :
        Alur, ide dan semua yang ada di ff ini milik aku termasuk cast nya*nyahahahaha :D
        Jika ada kesamaan ide atau judul, itu sama sekali tidak di sengaja.. aku juga tidak tahu menahu..
A/N :
        Hallo^^ aku ikut ngpost FF alias Fanfiction di Blog punya temenku ini si Indah. Semoga kalian suka ya^^

DONT BE PLAGIATOR AND SIDERS!
AWAS TYPO BERSERAKAN!!
PLEASE LEAVE YOUR LIKE AND COMMENT^^



HAPPY READING^^





#Author POV#
        Seorang bocah laki-laki mengenakan topi merah bergambar pororo tengah asyik mengaduk-aduk mangkuk hijau di hadapannya. Di dalam mangkuk itu berisi ice cream rasa chocolate stawberry kesukaannya. Di temani sang ayah yang juga duduk di sampingnya, ia terus menyuap ice cream miliknya sesendok demi sesendok ke dalam mulut. Bocah itu sama sekali tak menghiraukan keadaan cafe tempatnya berada dan terus memakan ice cream.
          Setiap hari minggu, sang ayah-Kris- selalu meluangkan waktu untuk mentraktir anaknya yang sudah berumur 5 tahun itu untuk makan ice cream bersama di tempat yang sudah menjadi langganannya satu tahun terakhir ini. Dan setiap kali datang, Kai-bocah kecil itu- selalu memesan ice cream chocolate strawberry di tambah beberapa cemilan seperti biskuit susu atau pun roti coklat.
          “hati-hati Kai, mulutmu jadi belepotan” Kris menggelengkan kepalanya menatap anak sematawayangnya makan dengan berantakan.
          “ini enak sekali Appa, boleh Kai minta lagi?”
          “kau sudah menghabiskan dua mangkuk, bisa-bisa perutmu meledak Kai” nasihat Kris.
          “appa, Kai masih lapar..” rengek Kai.
          Kris mendesah berat. Lagi-lagi ini pasti terjadi. Bukan apa-apa, hanya saja makan ice cream terlalu banyak juga tidak baik bukan? Sekalipun itu hanya satu minggu sekali. Semua hal yang berlebihan tentunya tidak baik.
          “makan ice cream terlalu banyak bisa membuatmu flu. Besok bukankah kau masuk sekolah?”
          “appa, sekali ini saja ne? Minggu depan Kai tidak akan meminta tambah lagi. Appa jebalyo?” Kai mengeluarkan aegyonya untuk meluluhkan hati Kris.
          “ne, baiklah. Tunggu sebentar di sini.”
          “yeaay! Appa memang baik!” pekikan Kai membuat Kris tertawa kecil.
          Selagi menunggu sang Appa, Kai kembali memakan sisa ice cream yang ada di mangkuknya. Kedua kakinya bergerak-gerak menggantung di sofa berwarna merah yang ia duduki. Sesekali ia juga bersenandung kecil saat mengingat beberapa lagu yang di ajarkan di sekolah.
          .
          .
          .
          .
          .
          .
          .
          Di lain sisi, ada seorang anak perempuan yang tengah duduk berhadapan dengan ibunya. Gadis cilik itu hanya bisa duduk sambil menopang dagu dengan kedua tangannya di atas meja. Matanya menatap bosan pada sang ibu yang sibuk mengutak-atik gadget putih di hadapannya sambil sesekali menyesap kopi di cangkir yang ia pesan.
          “eomma~”
          “ada apa Woonie?” wanita itu mengalihkan pandangannya sejenak ke arah putri kecilnya yang tengah mempoutkan bibir.
          “woonie bosan di sini.. “ suara gadis cilik itu sedikit sumbang.
          “lalu? woonie ingin pulang?”
          “ani..”
          Wanita itu menatap bingung ke arah putrinya.
          “eomma... ice cream..” wajahnya memelas menatap sang ibu yang langsung menggelengkan kepala.
          “kau sedang flu sayang.. lain kali saja ice cream nya. Kau mau susu hangat?”
          Tawaran itu di tolak mentah-mentah oleh gadis yang belum genap berusia 5 tahun itu. “woonie ingin ice cream..” kali ini suaranya meninggi.
          “woonie sayang.... dengarkan eomma. Besok kau masuk ke sekolah baru. Kalau flu nya tidak sembuh-sembuh, nanti woonie tidak punya teman..”
          “arraseo..” woonie menggangguk pelan dengan lesu. Sang ibu menatapnya dengan senyuman dan kembali melanjutkan aktifitasnya.
          Tanpa ia sadari ada sepasang bola mata yang memperhatikannya dari jauh.
         


          ********

          Sudah lebih dari lima belas menit Woonie menunggu eomma nya yang sibuk entah tentang apa. Kepalanya tergeletak di atas meja beralaskan kedua lengan mungilnya.
          Tak sengaja ia melihat seorang anak laki-laki tengah menatapnya tanpa berkedip. Dia membalas tatapan itu dengan gaya yang lucu.
          Beberapa saat kemudian, anak laki-laki itu melambaikan tangan seolah memintanya untuk menghampiri.
          “aku?” bisik Woonie tanpa suara.
          Bocah laki-laki itu mengangguk keras.
          Woonie tampak berpikir sebelum akhirnya perlahan ia turun dari kursi tanpa sepengetahuan eomma nya.
          “apa kau mengenalku?” woonie menghampiri bocah laki-laki yang tak ia kenal.
          “aniya, Kai-imnida.. neo?” Kai mengulurkan tangan kanannya ke arah Woonie yang duduk di sebelah mejanya.
          “woonie-imnida..”
          Sedari tadi, tatapan Woonie tak lepas dari semangkuk ice cream di depan Kai. Ice cream rasa chocolate. Kesukaannya.
          “duduklah... sekarang kita teman..” ucap Kai ceria.
          “hum..” Woonie menurut. Ia tarik kursi di seberang Kai lalu duduk di atasnya. Cukup mudah karena kursi tak terlalu tinggi. “kau sendirian?” tanya Woonie.
          “Appa sedang keluar saat ada telpon tadi..”jawab Kai.
          Woonie kembali terdiam sambil menatap ice cream yang kelihatannya lezat itu. Kai menyadari tatapan Woonie. Dia mendorong mangkuk ice creamnya yang masih penuh karena Appa nya baru memesankan lagi kearah Woonie.
          “mwo?”
          “makanlah..” Kai terlihat tulus memberikannya.
          “ter—“ gerakan Woonie terhenti saat kalimat yang di ucapkan Eomma nya tadi kembali terngiang.
          “wae? Ambil saja..” Kai menawarkan.
          ‘terima tidak ya? Nanti eomma melihat dan marah. Flu ku juga akan semakin parah.’ Batin Woonie.
          “cepat makan, aku tahu kau menginginkannya. Ppaliwa.. nanti eomma mu melihat” Woonie menatap Kai tak percaya. Bocah itu seakan tahu apa yang ada di pikirannya.
          “ck, ppali.. cha~ aku suapi..ppali ppali..” sendok putih berisi ice cream warna chocolate sudah berada di depan bibir mungil Woonie.
          “ta—tapi aku sedang flu..”
          “dengan ice cream flu nya akan hilang..” entah darimana Kai mendapat teori itu-_-
          “ta—aaaaahhmmp...” Kai langsung menjejalkan ice cream ke mulut Woonie. Mata gadis cilik itu melotot ke arah Kai namun tetap saja ice creamnya di telan.
          “eotteokhae?” Kai menumpuk tangannya di atas meja smabil menunggu respon Woonie.
          “mashita..” ujar Woonie pelan.
          “geurae, cha~ aku suapi la—“
          “aniyo, aku harus kembali.. eomma akan mencariku.” Woonie segera turun dari kursi.
          “begitu? Padahal aku ingin bermain denganmu. Kau cantik!”
          Mendengar kata cantik, Woonie memerah.
          “wajahmu seperti tomat” ujar Kai polos.
          CHU~~
          “gumawo Kai-a.. kau juga tampan. Anyeong!!” Woonie segera berlari menuju meja dimana ibunya berada.
          Sedangkan Kai? Bocah cilik itu masih diam mematung dengan tangan kiri menyentuh pipi kirinya yang tiba-tiba menjadi sasaran bibir Woonie.
          “kai.... Kai-a..”
          “ah, Appa!!” Kai segera tersadar ketika Appa nya sudah berdiir di hadapannya.
          “waegeurae?” Kris menatap anaknya bingung. Wajahnya juga bersemburat merah.
          “aku bertemu dengan..... bidadari cantik”



        END
        Gyahahahaha :D
        Berakhir dengan gaje nya, mianhae*bow...
        Mian mengecewakan
        Paipai^^