Jumat, 25 Oktober 2013

Forever Love 'Versi RIFY' - Part 2 (Repost)

Part selanjutnya guys :D
semoga pada suka yah ;)
Terima kasih sudah meluangkan waktunya teman teman :))
Happy reading all :*


“ Rio,!!! “ hanya kata-kata itu yang bisa terlontar dari mulutnya.

Rio bangkit dan berdiri di depan Ify,tepat di depannya.

“ Lo kenal gue ?” Tanyanya bingung.

“Kamu…” Ify tak dapat melanjutkan kata-katanya .Ia tak menyangka Pria itu bisa melupakan dirinya secepat itu. Hanya dalam waktu lima tahun Rio sudah tidak bisa mengenali dirinya lagi.Padahal Ify merasa tak ada perubahan sama sekali dalam dirinya. Sakit. Hanya satu kata itu yang bisa menggambarkan perasaan Ify saat ini . Sampai – sampai dadanya sesak ,tak mampu bernafas dengan baik.

Ify menggit pinggir bibirnya berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh.

“ permisi “ Ify langsung berlari keluar saat pintu lift terbuka,dengan tergesa-gesa dirinya menuju pintu keluar menyetop taxi lalu pergi dari tempat itu. Rio sedikit bingung melihat tingkah perempuan itu,namun sebuah senyuman terukir jelas di bibirnya. “ Cantik..apa perempuan itu yang dibilang Gabriel ? tapi kenapa dia tau nama kecil gue ? “ gumam Rio lirih.


@@@@@


Ify masuk ke dalam kamarnya dengan langkah gontai. “Kenapa gue harus ketemu dia lagi,Ya Tuhan “ Ify duduk di pinggir tempat tidur sambil menelungkupkan kedua tangannya ke wajah. PiIfynya sudah sangat kacau.Kenapa pria itu harus hadir kembali dalam kehidupannya yang mulai tenang. Dan yang lebih menyakitkan lagi , Rio tak mengenalinya sama sekalipun . Walau Ify berusaha membuang persaanya pada Rio,tapi hati kecilnya tidak bisa dibohongi . Ia masih menyayangi pria itu sampai detik ini.

“Nda..” Panggil sebuah suara yang sangat Ia kenal. Ify terkesiap dan dengan cepat mengelap air matanya.

“Iya,sayang “ Ify berusaha memasang wajah tersenyum saat Rafli berdiri di depannya.

“Nda,kenapa nangis ? “ Tanya Rafli polos,tangan kecilnya menyentuh sudut mata Ify yang masih basah.

Ify menggeleng pelan,” Bunda gak nangis kok sayang,tadi bunda Cuma kelilipan aja “ Sangkal Ify.

Tubuh mungil itu langsung memeluk leher Ify. “Lapi sayang,Nda.Rapi minta map yah kalo Lapi nakal”

Ify mengelus rambut Rafli dengan penuh rasa sayang . “ Anak bunda kan gak pernah nakal .Jadi gak perlu minta maaf sama bunda,” Ify Lalu mendudukan Rafli di samping dirinya.


“Nda,tadi Lapi mimpiin Ayah,waktu Lapi ketidulan di kulci nunggu Nda pulang “ Kata Rafli dengan polosnya tersenyum kearah Ify. Membuat hati perempuan itu semakin sakit.

“Mimpi apa sayang ? “Tanya Ify parau.Matanya Kini mulai berkaca-kaca kembali.

“ Ayah pulang kelumah kita,Nda.Telus ayah peluk lapi elattt banget Nda,Gendong Lapi. Kata ayah, Ayah sayang sama Lapi ,” Jawab Rafli dengan wajah berseri –seri .

“Iya sayang,Ayah Rafli sayang sama Rafli “ Ify memeluk Rafli dengan erat,Ia tak ingin anaknya melihat dirinya menangis.

‘Maafin Bunda sayang,bunda harus ngelakuin ini semua demi Rafli,bunda gak bermaksud bikin Rafli jadi seperti ini’

“Belati benel yah ,Nda ? Ayah mau pulang kelumah ?” Rafli bertanya lagi.

Ify mengangguk lemah,mencoba meredam suara tangisnya yang mulai pecah,sampai kapan Ia harus memberi harapan palsu pada Rafli. Sampai kapan Ia berbohong mengenai keberadaan ayahnya.Semakin Ify berbohong,Semakin bertambah pula rasa sakit yang harus Ia rasakan.

“Rafli udah makan ?” Ify menghapus air matanya menatap Rafli lembut.

“Udah ,Nda tadi mam sama Bi Imah. Nda udah mam belum ? “ Rafli balik bertnya.

“Belum sayang,yaudah Rafli main dulu yah sama Bi Imah,Bunda mau mandi dulu “ Perintah Ify lembut.Rafli mengangguk lalu berlari –lari kecil menuju ruang keluarga.


@@@@@


Ify masuk ke dalam ruangannya dengan lesu.PiIfynya masih kacau.Ia tak menyangka bertemu dengan Rio.Apakah pria itu juga bekerja di gedung yang sama dengan dirinya? Bagaimana bila Ia bertemu kembali dengan pria itu lagi ?apa yang harus Ia ucapkan bila benar Ia bertemu kembali dengan Rio.Atau Ia harus keluar dari pekerjaanya saat ini? Tapi itu tidak mungkin.Ify baru saja bekerja selama dua minggu di kantor ini.Dan Ia juga merasa tidak enak pada Gabriel bila tiba-tiba dirinya mengundurkan diri.Gabriel sudah sangat berbaik hati menerima dirinya bekerja di sini.

“ Gue harus ngejauh dari dia.Demi Rafli,gue harus jaga jarak dengan Rio.Apalagi Rio gak kenal gue lagi,bukannya itu lebih baik “ Kata Ify lirih. PiIfynya masih berkecamuk.

“Fy,lo dipanggil keruangan direktur utama tuh ? “ Tiba-tiba sebuah suara membuyarkan piIfy Ify.Ia menoleh dan mendapati Oik tersenyum manis kearahnya.

“Gue? Emang ada apaan? “ Tanya Ify bingung.

Oik mengangkat bahunya tanda tidak tau,” Udah dateng aja sono,di lantai 20 yah ,Ruangan kemarin yang lo rapihin itu yang disuruh pak Gabriel “

Ify mengangguk mengerti. “Yaudah,thanks yah Ik “ Balas Ify .

“you’re welcome “


@@@@@

Ify menatap pintu berwarna coklat itu dengan ragu-ragu.Entah kenapa ia sedikit takut dan perasaanya merasa gelisah.Ify merasakan akan ada masalah yang besar menimpa dirinya lagi.Namun dengan cepat dibuangnya piIfy jelek itu jauh-jauh,mungkin hanya perasaanya saja karena masalah kemarin membuat membuat otaknya berfiIfy negative.

“tok…tok..tok “ Ify mengetuk pintu itu pelan yang dibalas sebuah sahutan menyuruhnya masuk.

Ify membuka knob pintu tersebut dan masuk kedalam,sebelum menutupnya kembali.

“ Maaf pak,ada apa yah bapak memanggil saya ?” Tanya Ify bingung.Ia tidak bisa melihat wajah direkturnya itu karena Kursi besar yang diduduki sang direktur membelakangi dirinya.

“ Hari ini sekretaris saya sedang sakit,dan saya udah minta Izin dengan Gabriel untuk meminjam kamu selama seminggu membantu saya menghandle jadwal saya.Kamu bersedia?”

‘nih direktur sombong banget sih,ngomong aja gak mau mandang gue lagi ‘ Batin Ify kesal.

“ Iya,Pak. Itukan sudah tugas saya “ Jawab Ify.

Perlahan kursi itu berputar menghadap Ify,sedetik kemudian wajah cantik itu berubah pucat.Terkejut melihat siapa yang duduk di kursi besar itu.Ternyata firasatnya benar.Sebuah masalah besar sudah menantinya didepan.

Rio tersenyum melihat Ify yang berdiri manis di depannya.Hari ini perempuan itu terlihat cantik dengan atasan blouse berwarna cream dipadu blazer berwarna coklat tua dan rok selutut berwarna senada dengan blazernya.Namun wajah cantiknya terlihat sedikit pucat.

“ Kamu sedang sakit ? “ Tanya Rio Khwatir.

Ify menggeleng cepat,” Nggak,Pak . Saya baik-baik aja “ Jawab Ify dingin.

Rio mengangkat alisnya mendengar suara Ify yang terdengar dingin,”Eh..soal kemarin aku minta maaf ,aku gak bermaksud buat..”

“Bisa kita bicara soal yang lain,Pak ? saya menganggap kejadian kemarin hanya kecelakaan “ Potong Ify cepat.Ia tak ingin Rio membahas soal ciuman kemarin.

Rio berdehem pelan,”ehem..oke.Tapi aku masih penasaran,kenapa kamu bisa tau nama kecilku? Apa kita pernah saling kenal ?”

Ify menatap tajam kearah pria itu,Kata-kata yang terlontar dari mulutnya sudah cukup jelas untuk memastikan perasaanya saat ini.Rio telah melupakan dirinya.Dengan susah payah Ify menahan tangis dan amarahnya.

“Gak,kita gak pernah saling kenal pak.Kemarin mungkin bapak salah dengar.” Balas Ify masih terdengar dingin.

Rio mengusap-usap dagunya ,terlihat seperti sedang berfikir,” Baiklah,hari ini kita ada rapat di Paradise hotel,lebih baik kita kesana sekarang " Rio bangkit dari duduknya memakai jasnya lalu berjalan keluar melewati Ify yang masih terpaku di tempat.Dengan gontai perempuan itu mengikuti Rio yang sudah sampai di depan pintu lift.


Setengah jam kemudian Ify sudah sampai di ruang pertemuan Paradise hotel.Hotel bintang lima itu terlihat sangat mewah dengan desain interior yang modern dan minimalis untuk memastikan kenyamanan para tamu.Serta dilengkapi oleh fasilitas yang modern untuk mempermudah jalannya rapat.Ify duduk tepat disamping Rio.Ia memperhatikan pria itu saat Rio mulai membahas tujuan kerja sama nya dengan pihak dari Singapura tersebut.Walau enggan mengakui,Namun Ify sangat kagum dengan Rio,Pria itu dengan mudahnya membuat wakil dari perusahaan singapura itu menyetujui kontrak kerja sama dengan Haling group.Penyampaian kata-katanya lugas namun bisa dipahami dengan baik.Berbeda sekali dengan Rio yang dulu yang pernah Ia kenal.Sekitar selama dua jam penuh penuh baru lah rapat tersebut selesai.Ify melirik jam tangannya.Waktu menunjukkan pukul tujuh malam.

“Kita makan malam dulu,yah .Sudah waktunya makan malam “ Kata Rio saat mereka berdua di dalam Lift.

“Tidak terima kasih ,Pak.Lebih baik saya langsung pulang. “ Tolak Ify.

“Kenapa sepertinya kamu benci banget dengan saya? Sampai berbicara pun tidak mau memandang saya ?” Tanya Rio kesal.

‘Iya,gue benci lo,Rio.Dan itu harus gue lakuin’ Teriak Ify dalam hati

Ify memutar tubuhnya dengan kesal,sehingga bisa menghadap Rio.Tatapan pria itu terlihat marah.

“Sekarang Anda ingin bicara apa? “ Tanya Ify

Rio tiba-tiba tersenyum,” Baru kali ini ada sekretaris yang jutek banget sama bosnya? Emang lo gak takut gue pecat ?” Rio mengubah gaya bicaranya

“Pengen mecat gue,silahkan ..Gue malah bersyukur “ Balas Rio .Memang dia pasti akan bersyukur bila dirinya jauh dari pria yang ada di depannya sekarang ini.

Rio melangkah maju membuat Ify melangkah mundur,” Lo mau ngapain ?”Ify menatap ngeri ke arah Rio yang memperlihatkan senyum seringainya,seperti seorang penjahat yang tersenyum melihat musuhnya ketakutan.

“Menurut lo?” Rio semakin melangkah maju membuat Ify tak bisa bergerak mundur lagi.Tubuhnya sudah menempel di dinding lift.Dengan santainya Rio mengurung Ify dengan kedua tangan besarnya.

“Gue suka sama perempuan galak kayak lo” Bisik Rio ditelinga Ify.Membuat bulu kuduknya meremang.

Jarak antara merek berdua hanya berkisar beberapa centi,”Jangan macem-macem sama gue,gue gak takut walaupun lo bos gue “ Ify berusaha memperingati.

“ oh ya? Baguslah.Sejujurnya gue masih inget gimana rasanya bibir ini “ Rio perlahan menyentuh bibir Ify.Membuat dirinya semakin ketakutan.Dulu Rio tak pernah seberani dan seliar ini padanya.

“Lo gak usah macem-macem,gue bisa teriak “ Kata-kata Ify terdengar seperti bisikan.

“Silahkan..” Tantang Rio wajahnya semakin mendekat ke arah wajah Ify.

“Tolo..” Belum sempat Ify menyelesaikan teriakannya,Rio sudah lebih dulu membungkam mulut Ify dengan bibirnya.Ify berusaha memberontak namun semakin membuat ciuman Rio menjadi panas dan menuntut lebih dalam.Entah berapa lama Rio mencium bibir Ify sehingga perempuan itu sampai kehabisan nafas.

“lebih asik kalo lo mau ngelawan “ Kata Rio mengakhiri ciuman panas itu.Tepat di saat pintu lift terbuka.Ify terkesiap saat para calon penumpang lift melihat mereka berdua masih dalam posisi seperti tadi.Membuatnya refelks mendorong tubuh besar Rio.Wajahnya bersemu merah karena menahan marah sekaligus malu.Berbeda dengan Rio yang malah tersenyum manis kepada calon penumpang yang melihat mereka berdua dengan tatapan yang berbeda-beda.

“ Ayo sayang,Kita sudah sampai “ Rio menggandeng tangan Ify keluar dari lift.Ify berusaha menepis tangan tersebut,namun tidak bisa.Cengkraman Rio terlalu kuat.

Rio memaksa perempuan itu masuk ke dalam mobilnya.Membuat Ify menutup mulutnya selama di perjalanan pulang.

“Jangan pasang muka jutek gitu,Gue malah makin nafsu pengen nyium lo “ Kata-kata Rio membuat Ify sontak melihat ke arahnya.

“ Mau lo apa sih? “ Tanya Ify kesal.Ingin sekali Ia menampar cowok yang ada di depannya ini.Atau perlu melemparnya keluar dari mobil.

Rio menyetir mobilnya dengan santai,”Mau gue,lo jangan pasang muka dingin sama gue, “

Ify mendengus kesal,”Jangan harap lo bakal liat gue senyum kalo ketemu lo “

Rio terkekeh mendengar ucapan Ify,” Yah berarti lo harus siap dengan konsekuensi yang bakal lo terima dari gue “

“Maksud lo? Gue bakal di pecat ? “ Pertanyaan Ify malah terdengar sangat senang bila Ia di pecat dari pekerjaanya .Rio menatap perempuan itu heran.

‘mecat lo? Jangan harap,gue gak bakal biarin lo lepas dari gue’

“ you wish,gue gak bakal mecat lo .Dan itu gak akan pernah terjadi.Ngerti ?” Jawab Rio Tegas.

Ify menggit bibirnya bingung,” Terserah lo,gue bisa ngundurin diri dari perusahaan lo,gampangkan?”

Tiba-tiba tawa Rio pecah,Ia sampai harus memegangi perutnya dengan tangannya yang bebas.Berusaha menahan sakit karena tawanya.

‘Wah kayaknya sekarang dia udah gila,ketawa sendiri’

“Gimana lo bisa masuk kantor gue tanpa tau isi perjanjian dari kontrak kerja yang lo tanda tanganin? Yah lo boleh ngundurin diri kalo lo punya uang lima ratus juta buat biaya ganti rugi perusahaan gue atau lo harus nunggu selama enam bulan baru lo bisa keluar tanpa syarat dari perusahaan” Jelas Rio masih menahan senyum.

Ify terbelalak,lima ratus juta? Uang dari mana dia sebanyak itu? Atau kerja enam bulan? Sepertinya dia akan mati terlebih dahulu sebelum enam bulan, bila Ia masih bertahan di perusahaan itu.

“Kenapa? Bingung ? you have no choice, Kecuali gue sendiri yang pengen lo keluar dari perusahaan gue” Rio tersenyum penuh kemenangan.

“By the way,rumah lo dimana?” Rio bertanya tanpa menoleh ,Pandangan matanya lurus menatap jalan.

“ Jalan perintis no 20” Ify menjawab dengan malas.

Rio mengangguk lalu membelokkan mobilnya menuju perumahan Perintis.Tak sampai lima belas menit mereka berdua sudah sampai di depan rumah tingkat dua bercat biru laut.Ify bergegas turun tak mau berlama-lama dengan pria mesum itu.

“Rumah lo kelihatannya nyaman,boleh gue mampir?” Ify langsung melotot kearah Rio seolah-olah bicara ‘gak usah macem-macem,’ yang dibalas dengan Rio ‘tambah cantik aja kalo marah’

“oke..oke.. gue pamit.Makasi buat yang tadi “ Rio tersenyum lalu meninggalkan tempat tersebut.Wajah Ify tiba-tiba memanas mengingat kejadian tadi.Setelah merasa mobil Rio tak terlihat lagi Ify menyetop sebuah taxi yang kebetulan lewat di depannya.

“ Jalan melati no 12 yah ,Pak “ Ify memberitahu saat perempuan itu sudah duduk dibelakang.Pak supir itu mengangguk mengerti dan menjalankan mobilnya sesuai alamat yang disebutkan Ify tadi

“haha,,jangan harap lo bakal tau rumah gue “ Gumam Ify tersenyum penuh kemenangan.Sang supir yang memperhatikan Ify dari kaca Spion hanya geleng-geleng kepala,Mungkin si supir berfikir ‘cantik-cantik tapi gila’.

Sebenarnya Ify tidak bohong,dulu Ia pernah tinggal dirumah itu sewaktu orang tuanya masih tinggal di jakarta.Namun setelah Kedua orang tua Ify meninggal dunia,Ify menjual rumah tersebut dan membeli rumah yang lebih kecil lagi.Karena Ia tidak mau tinggal di rumah yang terlalu besar.Baginya rumahnya yang sekarang sudah cukup untuk dia dan anaknya.

Taxi itu berhenti tepat di depan rumah sederhana dengan gaya minimalis berpagar hitam.Ify turun dari taxi setelah terlebih dahulu membayar ongkos taxi.

Ia membuka pintu pagar tersebut lalu masuk ke dalam rumah sederhana itu.Tanpa Ia sadari sepasang bola mata tersenyum di dalam sebuah mobil mewah yang berjarak kurang dari seratus meter dari rumah itu.

“hahaha...Ify..Ify.. buaya mau lo kadalin “ Pria dalam mobil tersebut tertawa pelan.



@@@@@

Rio menghempaskan tubuhnya di sofa empuk apartemen miliknya.Sebuah apartemen mewah dengan menyajikan pemandangan laut yang indah.Membuat dirinya betah berlama-lama disitu.Rio melepas jaket dan dasinya serta melepas beberapa kancing atas kemeja creamnya.Tiba-tiba hp nya bergetar .

“ Iya,Ko? Ada apa ? “ Tangan kiri Rio memegang hp sementara tangan kanannya mencoba melepas sepatunya.

“Lagi dimana ,bro? Gue sumpek nih di Imperium .Temenin gue dong “ Teriak Riko membuat Rio refleks menjauhkan hp nya kalo tidak mau kupingnya tuli mendadak.Rio sudah bisa menebak kalo sahabatnya itu sedang berada di lantai dansa,terdengar suara dj dan musik yang menghentak-hentak.

Apalagi yang dia lakukan kalo sudah menginjakan kaki di Imperium klub selain minum.Temannya yang satu itu lebih suka menghambur-hamburkan uangnya di Imperium .sebuah Klub malam yang sudah terkenal di kalangan atas di kota Jakarta.

“Gue lagi capek,Ko.Lo yang ke apartement gue yah,gue males.Apalagi kalo ada sih Shilla “ Tolak Rio .Ia berjalan masuk ke dalam kamarnya yang luas tesebut.Sebuah Tempat tidur berukuran king terletak di tengah-tengah ruangan tersebut.Disampingnya lemari dengan enam pintu berwarna hitam sudah bertengger manis.

“ Oke,gue kerumah lo sepuluh menit lagi “ balas Riko lalu mematikan sambungannya.

Rio melempar hp nya ke tempat tidur lalu masuk ke kamar mandi.Badanya sudah terasa sangat lengket setelah seharian berkutat dengan pekerjaanya.

Sesekali Rio tersenyum mengingat kejadian tadi.Entah kenapa Ia merasa telah mengenal perempuan itu sejak lama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar yang positive tentang postingan yang saya buat :)
terima kasih sudah berkunjung ke blog saya teman :*