Rabu, 13 Maret 2013

Perjuangan Cinta - Chapter 2


“Hehehe J, maaph ya sis. Kita kan khawatir sama loe. pas kita pulang dari kantin mau ke lapangan ternyata banyak desas desus sana sini. Eh pas gue Tanya ternyata tentang loe yang kena bola basket yang di oper sama kak Rio.” Cerocos Salah satu gadis yang baru datang itu.
“Aduhh Sivia. Cerewet loe gak ilang-ilang yah. Gue gak papa kok. Jadi kalian gak usah lebay gituh.”
“Lebay, please deh Shill. Loe ituh habis kena bola basket di kepala loe. kalo sampe gagar otak gimana, kalo sampai parah banget sampe masuk rumah sakit gimana, kalo sampai…….”
“Allyssa Saufika Umari. Please deh yah. Buang jauh jauh fikiran loe yang konyol ituh. Gak segitunya juga kali Fy, gue Cuma pusing kok.” Ucap Shilla.
“Bagus deh Shill, eh yah. Kakak anggota PMR yah ???” Tanya gadis tomboy yang berdiri santai sedari tadi itu kepada senior mereka yang sedari tadi hanya diam melihat keakraban Shilla cs.
“Iyah, kenapa de ???” Tanya Rahmi penasaran.
“Gak papa sih kak, habis kakak disini sih. Pakai baju PMR lagi.” Ucap Agni santai.
“Ckckck, sifat ngelucu loe keluar lagi yah Ag. Heran gue. Temen-temen gue lebay’nya setengah mati.” Ucap Shilla seraya menepuk jidat yang membuat dirinya meringis kesakitan.
“Makanya jangan sok. Udah tahu jidat loe habis di cium bola basket, malah di tepuk J.” Ucap Sivia ngakak.
“Rese loe.” Tanggap Shilla cepat. Sedangkan senior mereka hanya berdiri diam seraya geleng-geleng kepala melihat kelakuan adik kelasnya yang konyol itu.
“Yaudah, kita cabut yuk. Loe udah gak papa kan Shill ???” Tanya Ify kepada Shilla.
“Gak kok. Yaudah. Pergi yuk, bentar lagi ada perkenalan ekskul apa lagi ???”
“Ada Teater sama Ekskul musical kayaknya.” Jawab Agni mewakili teman-temannya.
“Wah, yaudah yuk kita cabut. Jangan sampai ketinggalan. Kak, makasih yah udah bantuin Shilla tadi, makasih juga buat infonya, kita pergi dulu yah kak. Bye kak. Yuk guys.” Ucap Shilla semangat dan wajah berseri seri mendengar jawaban Agni dan langsung menyeret ketiga sahabatnya keluar ruang PMR.
                Keempat gadis yang sudah bersahabat lama itu kemudian bergegas meninggalkan ruang PMR. Ketiga gadis itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya begitu melihat semangat sahabatnya itu. Mereka tahu apa yang mengakibatkan sahabatnya yang satu itu semangat. Apa lagi kalau bukan gara-gara ketua ekskul Sekolahnya itu.
                Ketiga gadis itu hanya pasrah ditarik dan diseret sahabatnya menuju ke tempat dimana ekskul musical akan di promosikan dan diperkenalkan kepada junior yang baru beberapa bulan singgah di sekolahnya itu. Ruang indoor yang terdapat di sekolahnya sungguh mengagumkan. Banyak pealatan yang disembunyikan disana. Peralatan yang tentunya mewah untuk ukuran mereka. Keempat gadis itu berdecak kagum melihat ruang indoor tersebut. mereka tak henti-hentinya menjelajahi seluruh peralatan yang ada di sana. Dari sudut kanan sampai sudut kiri paling belakang.
                Tetapi, setelah mereka tahu banyak yang menatap mereka dengan pandangan heran sekaligus sinis mereka langsung menempati tempat duduk dengan meja bundar yang ada di ruangan tersebut. kebetulah kursi per meja bundar itu ada 4 jadi pas untuk mereka. Pada saat mereka duduk, banyak yang masih memperhatikan mereka dengan tatapan beranekaragam. Khususnya para senior yang tidak suka melihat juniornya seperti orang desa yang baru melihat pemandangan mengagumkan.
“Gila, banyak banget yang merhatiin kita, berasa kita artis apa.” Bisik Sivia dengan nada risih.
“Iyah, bener banget Vi. Gue risih banget tahu gak. Apa lagi senior kita banyak yang natap sinis ke sini. Aduh, gue risih badai nie.” Ucap Ify masih dengan nada berbisik.
“Yaudah, kitanya diem ajah. gak usah di tanggepin. Mereka Cuma syirik sama kita.” Ucap Agni melerai.
                Tetapi yang namanya jadi pusat perhatian pasti risih. Masalahnya, mereka menatapnya dengan pandangan yang berbeda-beda. Tetapi lebih banyak sih sinisnya. Mereka hanya duduk diam dengan wajah tertunduk karena malu sekaligus risih. Mereka berharap ada seseorang yang akan menyelamatkan mereka dari macan-macan di sekelilingnya.
“Baiklah semuanya.”
Suara dari atas panggung membuat para senior yang tadi menatap keempat gadis itu dengan pandangan risih teralihkan menjadi melihat asal suara. Rasa bersyukur dan lega di rasakan keempat gadis itu karena berhasil keluar dari kandang macan J. Mereka lalu mengehela nafas lega dan langsung melihat asal suara yang telah menyelamatkan mereka. Ternyata kakak pembawa acara buat perkenalan seluruh ekskul di sekolahnya.
“bertemu lagi dengan saya. Saya kali ini akan memperkenalkan ekskul yang sangat spektakuler di Sekolah tercinta kita ini. Banyak piala dan emas yang sudah di raih oleh personil ekskul ini. Inilah ekskul Musical yang diketuai oleh Mario Stevano Aditya Haling. Beri tepuk tangan yang sangat meriah untuk personil ekskul musical ini. Yeeey.” Ucap Pembawa acara dengan sangat heboh.
                Personil ekskul musical tiba-tiba keluar dari pintu utama. Dengan diiringi oleh nyanyian yang berasal dari vocalis salah satu band ternama yaitu The Orions Band. Mario Stevano Aditya Haling sekaligus ketua ekskul musical itu sendiri. Lantunan Lagu Rindukan dirimu yang merupakan single pertama The Orions Band mengalun dengan sangat indah. Disertai music yang pas untuk ukuran suara vocalisnya itu sendiri.
                Tepuk tangan bergemuruh menyabut kedatangan mereka. Pujian sana sini terdengar heboh. Dan banyak para siswi yang meneriaki nama Mario atau anggota The Orions Band yang lain. Dengan sangat heboh mereka ikut bernyanyi dengan tepuk tangan yang meriah dari mereka.
                Salah satu gadis yang berdiri di meja bundar deretan no. 3 itu langsung terpesona dengan suara sang vocalis. Begitu lembut dan keren banget, pikirnya. Tak henti-hentinya gadis itu melihat wajah rupawan sang vocalis. Sedangkan para sahabatnya masih setia dengan angket yang dibagikan oleh para senior untuk memilih ekskul tersebut yang berminat. Mereka Nampak tidak perduli dengan nyanyian yang melantun indah di hadapannya. Tetapi angket gadis cantik berambut panjang itu Nampak tidak diperdulikannya. Fokusnya hanya menatap sang vocalis dari jauh.
“Keren banget suaranya.” Komentar sang gadis setelah alunan nada dan music itu berhenti dan para penonton yang lain lebih memilih bertepuk tangan tiada henti seraya memberikan pujian untuk mereka secara berlebihan.
“Biasa ajah. loe lihat tuh angket. Katanya mau ikutan ekskul musical.” Ucap gadis tomboy di sebelahnya yang lebih tepatnya menyindir sahabatnya itu.
“Ahhh, ntar ajah. gue masih betah mandangin wajah kak Rio yang ganteng, keren plus manis banget itu.” Ucap Shilla masih dengan menatap sang vocalis yang sedang membereskan alat music’nya itu.
“Ok.semuanya.” Suara keras itu terdengar merdu walaupun sedikit terdengar berteriak membuat seluruh penonton terdiam setelah sebelumnya membuat ruangan indoor tersebut seperti di pasar dengan penjual dan pembelinya yang berusaha menawarkan barang yang akan mereka beli.
“Saya sebagai ketua ekskul musical ini akan memperkenalkan personil personilnya serta peralatan music’nya yang menurut kami sudah sangat memuaskan.” Ucapnya lagi dengan nada lantang.
“Yaps, disini kami akan memperkenalkan semua band yang sudah terkenal di sekolah tercinta kita. Yang pertama ada The Orions Band yang terdiri dari saya sendiri sebagai vocalis, Alvin sebagai pianis, Gabriel sebagai Gitaris, Cakka sebagai Bassis dan Raynald sebagai drummer. Dan yang kedua ada The Sava Band yang terdiri dari Debo sebagai vocalis, Zevana sebagai gitaris, Acha sebagai pianis dan Riko sebagai drummer. Dan ada juga band ternama sekolah kita yakni Priciana band yang personilnya wanita semua yakni ada Angel sebagai vocalis, Zahra sebagai gitaris, Keke sebagai pianis dan Irva sebagai drummer. Dan ada juga ……… (bla bla bla)” Terang ketua musical itu dengan sangat antusias membuat penonton yang sedari tadi hanya mendengarkan berdecak kagum.
“Gila, keren banget. Gue juga mau bikin band ah nanti.” Ucap Shilla dari bangku penonton.
“Iya Shill bener banget. Gue juga mau ah jadi pianis terkenal di sekolah kita. Buat gantiin kak Alvin sama kak Acha. Hehehe.” Respon Ify dengan nada semangat.
“Apaan. Gak keren gituh. Mendingan juga ikut ekskul basket. lebih menyenangkan dan lebih menggembirakan.” Ucap Agni santai.
“Heh, nona tomboy. Itu sih elo yang bisa basket. nah kita, boro-boro basket, volley aja gak bisa L.” Timpal Sivia yang sedari tadi hanya cengeesan melihat salah satu personil The Orions Band.
“Udah gak usah berisik loe berdua. nanti kita malah di marahin sama senior lagi.” Lerai Ify bijak.
“Woy, jangan di lihatin mulu, orangnya juga gak bakalan kabur kok dari situh.” Sindir Sivia kepada Shilla.
“Apaan sih. Rese loe. oya, cepet isi daftarnya. Habis ini di kumpulin terus kita langsung ke kelas. ada pengumuman katanya.” Ucap Shilla mengalihkan pembicaraan.
“Oh gituh. Yaudah yuk.”
                Setelah mereka semua mengisi daftar peserta yang akan mengikuti ekskul musical tersebut. semuanya bergegas untuk menuju ke kelas masing-masing karena ada pengumuman yang akan di sampaikan kepada anak-anak kelas 10.
                Sedangkan para senior yang resmi menjadi anggota ekskul musical masih berdiam diri di ruangan indoor tersebut. mereka masih harus mendaftar para siswa yang akan mengikuti ekskul musical tersebut.  keempat pria itu masih betah untuk berdiam diri di bangku panjang yang ada di ruangan indoor tersebut. mereka semua masih betah memainkan alat music yang mereka sukai. Sedangkan ketua ekskul music itu sendiri sedang membereskan paper yang berisi kertas penting.
“Bro, tuh cewe ikut ternyata.” Ucap Alvin kepada Rio.
“Cewe ??? Siapa ???” Tanya Rio bingung.
“Ya si Shilla. Nama lengkapnya Ashilla Zahrantiara. Cewe yang suka sama loe itu loh.” Jawab Alvin.
“Oh dia. gue udah tahu kok. Tadi juga gue udah lihat. Sama temen-temennya tadi kalo gak salah.”
“Ciyeee, kayaknya loe udah mulai care nie sama dia. jangan-jangan loe suka beneran lagi sama dia. cintanya gak bertepuk sebelah tangan dong.” Tambah Cakka semangat.
“Heh cicak. Sembarangan aja loe ngomong. Gue masih betah single yah. Lagian gue gak ada perasaan apa-apa sama tuh cewe.”
“Bukan gak ada Yo, tapi belum ada perasaan apa-apa. Hehehe J.” Goda Cakka lagi. “Sialan loe.” Ucap Rio seraya melempar sepidol yang tadi di pegangnya. “Aww, rese loe.” Pekik Cakka seraya memegangi kepalannya. “Ya, habis loe godain gue mulu. Gue kan udah bilang, gue gak suka sama dia.”
“Gue setuju sama loe Cak, loe bukannya gak suka Yo, tapi belum suka. Bentar lagi paling suka.” Tambah Gabriel menyetujui argument Cakka.
“Rese loe Yel, bukannya bantuin gue malah ikut-ikutan. Tahu dari mana loe ???”
“Tahu dari hatimuuu J. Gue juga yakin, pasti tuh cewe bakalan ikut ekskul cheers juga. Biar tetep sama loe.” Yakin Gabriel. “Oya ??? Masa sih ??? kalo omongan loe gak bener gimana ???” Tanya Rio emosi.
“Gue bakal nurutin apa yang loe mau. Tapi kalo omongan gue bener. Loe harus mau jadian sama Shilla. Gimana ???” Tantang Gabriel.
“Ok, gue yakin, tuh cewe gak bakal ikut cheers.” Yakin Rio.
“Kita lihat aja nanti.”
“Oke. Dan loe harus nepatin janji loe kalo kalah, gue juga bakal nepatin janji gue.” Ucap Rio.
YYYYYYYYYYYYYYYYYY
                Bel pulang sekolah berbunyi nyaring. Semua murid bergegas keluar kelas. Ada yang ke parkiran motor untuk mengambil motor mereka, ada yang menuju ke parkiran mobil dan ada pula yang keluar menuju ke gerbang, baik itu menunggu jemputan atau menunggu mobil umum lewat.
                Seorang gadis cantik sedang sibuk dengan ponselnya. Dirinya sekarang sedang duduk di loby sekolah, tangannya asyik memainkan handphone miliknya. Tiba-tiba ada seseorang yang duduk di sebelahnya. Gadis cantik itu masih belum menyadari bahwa ada seseorang yang menemani dirinnya di loby sekolah. Sedangkan seseorang yang duduk di sebelahnya hanya diam seraya memandang gadis cantik yang sedang sibuk dengan ponselnya itu.
                Setelah beberapa saat terjadi keheningan di antara mereka. Sang gadis tiba-tiba menghadap ke depan seraya menaruh ponselnya di dalam saku bajunya. Setelah menghembuskan nafas panjang, pandangan gadis ini beralih menghadap ke samping kanan dan samping kiri. Betapa terkejutnya dirinya menemukan seseorang yang sedari tadi sedang menatap dirinya.
“Kakak, ngagetin.” Pekik gadis cantik itu.
“Sibuk banget sih. Sampe-sampe gak tahu kalo dari tadi gue udah duduk disini.” Gadis itu hanya cengeesan memperlihatkan gigi putihnya seraya menggaruk lehernya yang tidak gatal mendengar ucapan kakak seniornya itu.
“Maaf kak, aku bener-bener gak tahu. kakak udah dari tadi yah. Kenapa gak ngomong duluan ???” Tanya gadis itu. “ Gak pengin ganggu aja.” Jawab senior itu singkat.
“Ooohhh, emang ada apaan kak. Tumben banget kakak yang nyamperin juniornya.”
“Gak, Cuma mau Tanya ajah kok. Boleh nggak.”
“Boleh kak, boleh banget malah. Eh, maksudnya iya kakak boleh nanya.” Jawab gadis itu gugup (‘Aduh Shilla, loe tuh malu-maluin banget sih, nggak usah salting deh. Aduhh, gue kok jadi gugup sendiri sih’ Ucap gadis bernama Shilla itu dalam hati.)
“Hahaha J. Gak usah gugup gitu kali de’. Cuma mau nanya kok. Loe tadi ikut ekskul musical yah.”
“Iya kak Rio. Emang kenapa ???” Tanya Shilla balik kepada seniornya yang bernama Rio.
“Gak papa Sih. Cuma Tanya ajah. emang gak boleh ???” Tanya Rio balik.
“Boleh kok kak. Mmm, kak Rio gak pulang ???”
“Loe sendiri ???” Tanya Rio balik.
“Mmm, gak ada yang jemput kak. Ini aku lagi nungguin taksi.”
“Ooohhh, pulang bareng kakak mau ???” Tawar Rio dengan nada ramah membuat Shilla semakin gugup dan semakin salting. Wajahnya yang putih mendadak berubah menjadi warna merah.
“Mmm, gak ngrepotin ???” (‘Adduhhh Shilla, loe tuh bego banget sih, tinggal nerima aja juga. Pake nanya gak ngrepotin lagi. Ntar kalo gak jadi gimana ???’)
“Gak kok. Tenang ajah. mau nggak ???” Tanya Rio lagi. “Boleh deh kak, daripada gak pulang.” Jawab Shilla masih dengan nada malu-malu.
“Yaudah yuk.”.
                Keduannya melangkah menuju ke parkiran motor. Sedari tadi sang gadis hanya diam dan merasa dirinya sebagai menusia paling beruntung karena bisa di antar pulang oleh most wanted in the school.
                Sepanjang perjalanan mereka hanya diam. Sesekali sang pria bertanya tentang alamat sang gadis. Itupun hanya di jawab singkat oleh sang gadis tanpa basa-basi. Setelah sampai, sang gadis turun dan langsung mengucapkan terima kasih kepada sang senior dan hanya di balas senyuman maut yang bikin gadis itu melayang oleh sang pria. Kemudian sang gadis memasuki rumah setelah sang pria hilang dari pandangan dengan perasaan yang amat sangat senang. Lagu Jatuh Cinta mengiringi sang gadis memasuki rumah mewah dengan dekorasi yang terlihat sederhana namun sangat mewah.
SKIP !!!
                Matahari telah menunjukkan dirinya di atas Langit. Semua orang sibuk dengan aktifitas yang biasanya di kerjakan di pagi hari. Termasuk para pelajar yang biasanya bersiap untuk memasuki rumah kedua mereka yaitu sekolah. Di SMA Tunas Bangsa terlihat berbagai siswa memasuki sekolah tercinta mereka. Terlihat keempat most wanted memasuki sekolah tercinta mereka. Semua orang berdecak kagum melihat mereka, baik itu perempuan maupun laki-laki. Kalau perempuan tentu saja kagum pada ketampanan mereka beempat. Tapi kalo laki-laki pastinya kagum akan pesona most wanted itu yang bisa bikin seluruh gadis menggilainya.
                Keempat pria itu segera menuju ke parkiran motor untuk menaruh motor kebanggaan mereka berempat. Mereka adalah Rio, Alvin, Gabriel dan Cakka. Pemuda yang digilai oleh seluruh siswa-siswi di SMA Tunas Bangsa. Motor kembarnya menjadi kebanggaan mereka sekaligus arti persahabatan mereka. Rio dengan motor ninja berwarna merahnya, Alvin dengan motor ninjanya yang berwarna hijau, Cakka dengan ninjanya yang berwarna biru, dan Gabriel dengan motor ninjanya yang berwarna Putih.
                Motor mereka adalah model motor jaman sekarang yang lagi di gilai oleh para remaja lainnya. Kemudian, keempat pria tampan itu memasuki sekolah mereka tercinta. Pada saat melewati koridor sekolah banyak siswi yang melihat mereka dengan tatapan kagum akan ketampanan dan pesona mereka. 4 gadis yang sedari tadi sibuk membaca berita baru di madding langsung mengalihkan pandangan mereka ke keempat pria tampan tadi karena kebisikkan siswi yang memuji mereka dengan bahasa yang sulit di artikan.
“Keren banget. Gue baru tahu, ternyata group F4 di korea ada yang ngalahin.” Ucap salah satu gadis tadi.
“Iya Shill, gue setuju sama loe. bahkan mereka tuh lebih segala-galannya dari F4 di korea.” Sambung gadis chubby di sebelahnya. Sedangkan kedua gadis lainnya hanya mengerutkan keningnya mendengar ucapan gadis chubby itu. “Maksud loe ???” Tanya 2 gadis itu kompak.
“Loe suka sama salah satu di antara mereka juga gitu ?!” Ucap gadis berdagu tirus itu.
“hehehe J. Iya deh gue jujur sama loe semua. Gue suka sama kak Alvin.” Jawab gadis chubby itu ragu.
“Apa !!!!!” “Ssstttt, loe bertiga berisik banget sih. Yang lain pada ngelihat kita kan jadinya.”
“Kita selesaiin di kantin. Ayo.” Ajak gadis tomboy seraya menarik ketiga sahabatnya menuju ke kantin.
                Kemudian mereka berempat langsung menempati bangku kosong di tengah kantin sekolah. Setelah memesan minuman dan makanan ringan, mereka bertiga langsung menyuruh gadis chubby itu untuk menceritakan semuanya dari awal sampai akhir cerita.
“Sivia. Loe sekarang cerita sama kita sekarang.” Suruh gadis cantik seraya menyenggol lengan gadis chubby yang bernama Sivia itu untuk menceritakan semuanya.
“Oke. Shilla, Ify, Agni sahabat gue yang paling the best. Gue bakalan menceritakan semuanya sama loe semua tentang perasaan gue sama kak Alvin. Loe bertiga mesti dengerin baik-baik penjelasan gue ini, karena apa, karena gue gak mau ngulang lagi apa yang udah gue jelasin sama loe bertiga. Buang-bunag energy dong kalo gue ………..” Cerocos Sivia.
“Sivia. Loe tuh yah. To the point aja deh. Bertele-tele banget deh.” Potong Shilla karena tidak sabar ingin mendengarkan cerita Sivia itu.
“Hehehe J. Iya iya. Jadi gini. Sebenernya gue itu suka sama kak Alvin udah lama. Dari SMP malah. Gue tuh udah ngefens banget sama dia. eh perasaan kagum gue sekarang udah jadi cinta dan rasa sayang gue sama kak Alvin. Gue juga gak ngerti sih kenapa gue bisa suka sama kak Alvin. Yang jelas perasaan kagum gue sama kak Alvin itu udah lama. Bahkan, sebelum Shilla ngefans sama kak Rio gue udah suka duluan sama kak Alvin. Gue itu gak cerita sama loe semua soalnya gue gak mau di ledekin sama loe semua kaya loe semua ngeledekin Shilla sama kak Rio. Gituh.” Terang Sivia membuat ketiga sahabatnya mengangguk anggukan kepalannya tanda mereka mengerti dengan apa yang di bicarakan oleh sahabat mereka yang satu itu.
“OOhhh, jadi sebelum gue itu suka sama kak Rio loe udah suka duluan gituh sama kak Alvin.” Ucap Shilla menyimpulkan keterangan Sivia tadi. Sedangkan gadis chubby hanya menganggukan kepalannya tanda apa yang dikatakan oleh Shilla benar.
“Terus loe kenapa gak cerita sama kita sih Vi, kalo loe cerita kan kita bisa bantu. Kita sahabatan kan udah lama, masa masalah hati kaya gini gak di ceritain.” Protes Ify
“Iya iya, gue minta maaf, gue janji deh bakalan cerita semua masalah gue sama loe semua. Tapi loe semua juga harus janji sama gue. Bakalan cerita masalah loe semua ke gue. Apapun.”
“Janji. Hehehe J. Gak nyangka seorang Sivia diem-diem suka sama robot itu. Hahaha J.” Ledek Agni.
“Sialan loe. my prince di katain robot.” Protes Sivia.
“Hahaha. Ya kak Alvin kalau ngomong kan irit banget, bukan irit sih. Itu pelit namanya. Terus kalo jalan juga sok cool banget. Padahal aslinya juga biasa ajah.” Ledek Agni membuat Sivia memanyunkan bibirnya.
“Rese loe Ag, dia itu emang cool tahu. ganteng plus keren abis lagi.” Puji Sivia.
“Hahaha. Tapi loe hebat ya Vi, kita kok bisa gak tahu loe suka sama kak Alvin. Emang gak kelihatan yah. Atau kitanya aja yang gak memperhatikan loe secara detail.” Tambah Shilla.
“Iya dong gue hebat. Sivia gitu.”
“Princess’nya Alvin.” Tambah Ify seraya menyenggol lengan Sivia.
“Apaan sih. Tapi Amin deh. Hehehe J.” Semuanya tertawa melihat kekonyolan sifat Sivia.
YYYYYYYYYYYYYYYYYY
                Dentuman beberapa nada terdengar di seluruh speaker sekolah. Tandanya jam pelajaran berakhir dan di ganti dengan istirahat. Seluruh siswa SMA Tunas Bangsa dengan cepat menuju ke kantin tercinta mereka untuk memesan makanan favorit mereka. Sedangkan seorang gadis dengan langkah cepat langsung beranjak keluar kelas dan ingin menuju ke perpustakaan setelah sebelumnya sudah meminta izin kepada para sahabatnya bahwa dirinya akan menuju ke perpustakaan.
“Kok sepi sih, penjaganya mana sih.” Gerutu seorang gadis yang baru saja tiba di perpustakaan dan matanya langsung jelalatan melihat isi perpustakaan. “Gue ke tempat buku dulu deh. Daripada nungguin penjaganya yang gatau kemana.” Lanjutnya dan langsung menuju ke tempat rak buku.
                Setelah berhasil mendapatkan buku, gadis ini langsung membalikan tubuhnya hendak menuju ke meja perpustakaan untuk membaca buku yang baru saja di dapatnya. Tetapi langkahnya terhenti karena ada sesuatu yang menyenggol dirinya sehingga buku yang di pegang dirinya jatuh.
“Maaf maaf, gue gak sengaja.” Ucap seorang pria yang tadi menyenggol dirinya.
“Gak papa kok kak. Maaf, harusnya gue yang minta maaf. Tadi gak lihat-lihat kalau ada orang.” Ucap gadis cantik itu seraya mengambil bukunya yang tadi jatuh.
“Oh, ok gak papa. Oyah. Loe Shilla kan ??? Kelas X ??? (gadis yang bernama Shilla itu mengangguk). Loe ngapain ke sini. Sendirian lagi.” Tanya pria tersebut.
“Mmm, lagi nyari buku kak. Buat pegangan bahasa Indonesia. Kakak sendiri lagi ngapain disini ???” Tanya Shilla balik.
“Yang jelas gak lagi makan. Hehehe J. Kakak mau ngembaliin buku nih. Tapi penjaganya malah nggak ada, niat kakak tadi sih, mau nyari. Taunya udah muterin perpustakaan ini penjaganya malah tetep nggak ada.”
“Ohh gituh. Tadi Shilla masuk juga udah nggak ada kak. Yaudah kak, Shilla permisi dulu, mau duduk disitu.” Ucap Shilla seraya melangkah menuju ke tempat duduk. Gadis cantik ini mengetahui bahwa seniornya yang tadi bersamanya sengaja mengikutinya. Tetapi gadis ini masih cuek karena masih gugup bertemu pangeran hatinya tersebut.
“Ehem. Masa gue di kacangin.” Dehem pria tampan itu sedikit kesal mungkin.
“Maaf kak. Gue kira kakak juga sibuk baca. Makanya gue gak mau ganggu. Maaf yah kak.”
“Iyah nggak papa. Oyah, gue boleh Tanya gak Shill ???” Tanya Rio. “Boleh kak, Tanya apa ???” Jawab Shilla dengan nada seramah mungkin menahan getaran suaranya.
"Mmmmm ........."


gimana guys ???
kira kira si Rio mau tanya apa nih ???
asli gue bingung banget mau nerusin cerbung ini :D
comment'nya jangan lupa guys .. gue butuh banget saran kalian ..

5 komentar:

  1. Ka trusin dong jsi penasaran niiihhh....

    BalasHapus
    Balasan
    1. sabar sabar, ntar kalau ada inspirasi aku lanjut, tpi akhir akhir ini aku lagi gak bisa lanjut cepet :))
      terima kasih atas kunjungannya ^^

      Hapus
  2. Dilanjutin dong kak. Uda penasaran bgt ini kak

    BalasHapus

Silahkan berkomentar yang positive tentang postingan yang saya buat :)
terima kasih sudah berkunjung ke blog saya teman :*