Hallo everybody :D
Gak usah basa basi deh, Happy reading All :*
I Hope you like this story :)
Part Sebelumnya >>>
“Ngerti
sama lagu ini ???” Tanya Rio lembut. Ify hanya mengangguk tanda ia
mengerti dengan lagu yang baru saja dinyanyikan oleh pemuda itu.
“Terus ???” Tanya Rio dengan perasaan gugupnya menunggu respon dari gadis cantik itu. Kedua tangannya di genggam lembut olehnya.
"Mmm ..."
Part Selanjutnya >>>
“Mmm … Suara loe keren. Gue baru tahu, kalau loe bisa nyanyi dan punya suara semerdu itu.” Jawab Ify santai.
Rio
hanya menghela nafas pelan. Benar benar tidak terfikirkan kalau gadis
ini akan memberikan respon yang jauh dari pemikirannya. Ia kira, Ify
akan membalas arti dari lagu yang baru saja ia nyanyikan, tapi nyatanya.
Gadis ini benar benar tidak bisa di ajak romantis. Tapi Rio masih
menatap Ify dengan senyuman manisnya. Berusaha untuk menjawab respon Ify
yang di luar pemikirannya.
“Iya lah. Mario gitu. Masih mau sama Gabriel ???” Goda Rio.
“Apaan sih. Dia udah nyangkut di hati gadis lain tahu.” Rio mengacak acak rambut Ify dengan gemas.
“Siapa Fy ???” Tanya Sivia yang juga ingin menggoda sahabatnya yang sekarang sedang salting.
“Masa loe gak tahu sih Via.” Ify melirik kearah seorang gadis yang sedang tersenyum salting.
“Iya gue gak tahu. Siapa emangnya Fy ???.”
“Namanya itu …”
“Ify
Stoooppp.” Teriak seorang gadis membuat Ify menutup mulutnya kembali.
Ify, Sivia dan Agni hanya menahan tawa melihat ekspresi sahabatnya.
“Ngerasa Shill ???”
“Apaan
sih. Gak kok. Maksudnya itu .. maksud gue … Mmm, itu Rio kasihan, kalau
loe terus terusan bahas masalah ini ntar rencana Rio malah gak jadi
lagi.”
Tepat. Ucapan gadis cantik itu berhasil mengalihkan
perhatian seorang Allyssa. Ify menatap Shilla dengan pandangan bingung.
Kemudian beralih menatap Rio yang masih tersenyum manis ke arahnya.
“Rencana ??? Loe punya rencana apaan Yo ??”
“Rahasia.”
“Ish, apaan sih loe. Udah buruan kasih tahu gue.”
“Sebelum gue kasih tahu, Gue akan memberikan sebuah kejutan lagi buat loe.”
“Apa ???”
Rio
langsung memberi kode dengan tepuk tangan dua kali. Setelah itu, muncul
lah tulisan tulisan dari atas dan berhenti tepat di belakang Rio. Ify
membaca tulisan tulisan yang sekarang berada tepat di hadapannya setelah
pemuda yang ada di hadapannya bergeser ke sebelahnya. Dan dia dengan
mudah dapat membaca tulisan tulisan yang berada di kertas warna warni
itu. Dia menutup mulutnya karena begitu kaget dengan tulisan itu.
Beberapa
saat kemudian, Ify tersadar, gadis cantik ini mengalihkan pandangannya
pada teman temannya. Dan dirinya bertambah terkejut ketika melihat balon
yang berada di tangan teman temannya. Masing masing balon ada tulisan
‘Mario With Allyssa will be together forever’. Ify mengalihkan
pandangannya kearah pemuda di sebelahnya yang sekarang sedang tersenyum
manis.
“Maksudnya ini semua apa ???”
“Ify, lagu tadi
mewakili perasaan aku. Aku ingin kamu menjadi milikku Fy. Dan ini
permintaan hati aku. Semua yang di tulis di kertas kertas ini fakta. Aku
jujur.” Ujar Rio yang mengganti kata ganti ‘gue loe’ yang biasa ia
gunakan jika bersama Ify menjadi ‘aku kamu’ seraya sedikit meremas kedua
tangan Ify yang di genggamannya. Baru kali ini ia merasa nervous dalam
hal menyatakan cinta.
“Rio.”
“For All of my life, you are the
one. I will love you faithfully forever and I’ll give to you my greatest
love. Would you be Mario’s girl ???”
Ify menahan tawa melihat
peluh yang keluar dari dahi Rio. Sebegitu nervous’nya kah pemuda itu
menyatakan cinta kepada dirinya. Tapi dalam dasar hatinya, gadis ini
merasa senang. Senang akhirnya pemuda yang selama ini ia cintai
menyatakan perasaannya juga. Ify melirik kedua orang tuanya dan orang
tua Rio.
“Minta ijin dulu sana sama orang tua kamu. Minta restu
juga sama orang tua aku.” Suruhnya. Rio yang sedang gugup bertambah
gugup mendengar jawaban Ify yang terasa sangat lama dan menggantungkan.
Rio mengalihkan pandangannya kearah orang tuanya dan orang tua gadis
itu.
“Mah pah. Mama sama Papa ngijinin Rio pacaran sama Ify kan ???”
“Pasti dong sayang. Mama yakin Ify yang terbaik buat kamu.” Jawab Mama Rio disertai anggukan dari Papa Rio.
Rio
menghela nafas lega. Tapi detik berikutnya dia kembali nervous karena
harus berhadapan dengan ‘calon mertuanya’. Pemuda ini menatap mereka
dengan gugup. “Om sama tante ngasih restu buat Rio sama Ify juga kan
???”
“Kalau Ify nerima kamu. Tante sama Om juga siap nerima kamu.” Jawab Mama Ify disertai dengan senyum manisnya.
“Asal
jangan pernah membuat putri om satu satunya itu terluka. Dan kamu harus
berjanji buat jagain Ify dan selalu berusaha untuk membahagiakan dia.”
“Pasti Om. Rio akan berusaha buat nepatin janji itu.” Jawab Rio mantap.
“Sekarang gimana Fy ??? Orang tua aku sama kamu udah setuju semua. So, Would you be Mario’s girl ??” Tanya Rio lagi.
“Mmm, Yes I would.” Jawab Ify pelan dengan senyum malu malunya.
“Apa Fy ??? Gak kedengeran. Jawabnya yang lebih keras lagi dong.” Goda Rio. Balas dendam karena tadi Ify juga mengerjai’nya.
“Yes
I would Rio. Aku mau jadi pacar kamu.” Ucap Ify lumayan keras. Rio
langsung tertawa dan memeluk Ify. Ify yang sadar di kerjai Rio hanya
menyembunyikan wajahnya di bahu Rio. Semua teman temannya menggodanya
habis habisan. Dan itu membuat Ify memukul punggung Rio lumayan keras.
“Aduh. Sakit Fy.” Ringis Rio seraya melepaskan pelukannya.
“Itu hukumannya. Karena kamu udah ngerjain aku tadi. Emangnya gak malu apa.”
“Hehehe.
Maaf maaf.” Rio mengacak acak rambut Ify penuh sayang dan memeluknya
lagi. Perlahan Ify melingkarkan kedua tangannya di tubuh Rio. Balas
memeluk pemuda itu.
“Ehem ehem.” Dehem Cakka yang membuat Rio dan Ify
melepaskan pelukannya dan salting. “Mesra mesra’nya ntar dulu bro.
Berasa Cuma berdua aja disini.”
“Mmm, enak banget yah yang udah dapet restu dari orang tua masing masing.”
“Iya bener banget Shill, tapi berlebihan ya gak sih. Kaya mau nikah aja yah pake minta restu segala.”
“Apaan
sih loe semua. Bilang aja kalau iri. Makannya cepetan kenalan sama ortu
masing masing dong. Biar tambah enak pacarannya. Ya gak say.” Ucap Rio
seraya mengerling nakal kearah Ify membuat pipi Ify merona merah.
“Mesra mesra’an lagi deh.”
“Hehehe. Maaf Maaf. Buat loe semua. Thanks yah udah bantuin gue buat ngurusin semua ini. Kalian banyak berjasa buat gue.”
“Yoi
men. Tapi loe tahu kan kalau di dunia ini tuh gak ada yang gratis. So,
loe harus traktir kita, wajib, kudu dan harus. Ya gak guys ??” Ucapan
Alvin membuat semua teman temannya mengangguk tanda setuju.
“Punya duit gak ??” Tanya Ify ragu.
“Enggak. Kamu yang bayarin mereka semua yah. Uang aku abis gara gara nyiapin semua ini.”
“Serius ???” Rio mengangguk. “Ish, yaudah deh.”
“Hahaha,
bercanda sayang. Gitu aja dipercaya.” Ify memukul pelan lengan Rio
membuat sang empu nyengir gaje. “Tenang aja guys. Gue bakal traktir loe
semua. Loe pesenin Vin. Di mana aja. Gue yang bayar.” Ucap Rio santai.
Ify memukul Rio kembali.
“Apaan sih.”
“Enak banget kalau ngomong. Mereka semua tuh banyak. Gak, kamu gak bayar sendirian. Aku ikutan bayarin juga.”
“Ify,
udah kewajiban aku buat bayarin itu semua. Lagian aku punya uang kok.
Dan ini bener bener uang aku. Udah deh, gak usah di bahas lagi. Sekarang
kita ke belakang yuk.” Ujar Rio seraya menarik tangan Ify.
Sedangkan teman teman yang lain hanya menatap mereka dengan mata yang
berbinar bahagia. Mereka benar benar tidak menyangka jika seorang Mario
Stevano yang dulu selalu dicampakkan oleh seorang Allyssa, sekarang
malah berstatus ‘pacaran’ dengan gadis itu. Seorang Ify yang dulu benar
benar benci dengan pemuda itu sekarang malah mencintai pemuda itu
sepenuh hati.
Karma ternyata masih berlaku. Jangan meremehkan
suatu perasaan jika perasaan itu telah tumbuh di dalam hati kita sejak
dulu. Perasaan itu hadir tiba tiba dan tidak bisa disangkal
keberadaannya. Cinta itu bukan logika, pemikiran, ingatan ataupun
lainnya, tapi cinta itu hadir menggunakan perasaan. Perasaan yang biasa
disebut dengan Cinta.
Jangan sampai terlambat menyadarinya. Dan
jangan berusaha menyangkal perasaan yang menyelusup ke dalam hatinya
secara tiba tiba. Open your heart. Ijinkan perasaan itu berkembang di
dalam hati kita. Perasaan itu lah yang akan menyatukan sepasang kaum
adam dan hawa menuju kebahagiaan. Kebahagiaan yang akan menyenangkan
hatinya. Hati setiap insane manusia di dunia ini.
***************
Shilla sekarang sedang berada di taman rumah Ify yang berada di samping
rumah gadis cantik itu. Dia memilih untuk menyendiri disini daripada ke
dalam bergabung dengan teman temannya yang sedang asyik memakan
makanannya. Traktiran dari seorang Mario Stevano yang sekarang resmi
berpacaran dengan sahabatnya yang dulu begitu membencinya.
Kadang Shilla berfikir. Benarkah cinta dengan benci mempunyai perbedaan
yang tipis ??? Jika sudah terlalu membenci seseorang itu artinya malah
semakin menyayangi orang itu. Dia tidak percaya. Dulu saja dirinya
begitu mencintai seseorang. Tapi orang itu begitu membencinya dan lebih
memilih sahabatnya. Tapi sekarang, belum ada tanda tanda jika perasaan
benci itu akan menjadi cinta.
Gabriel. Pemuda itu yang begitu
Shilla sayangi sejak dulu. Tapi sepertinya pemuda itu tidak
menyadarinya. karena terlalu sibuk mengejar cinta sahabatnya. Pemuda
playboy itu sudah berhasil memikat hati Shilla. Yah, dan itu semua sirna
begitu saja setelah tahu bahwa pemuda itu sedang mencintai sahabatnya.
Tapi Shilla bersyukur sekarang, karena sahabatnya itu sudah dimiliki
oleh pemuda lain, dan baru saja resmi hari ini karena bantuannya juga.
Dia lega tapi tetap saja hatinya tidak tenang. Akankah pemuda itu
berhasil move on dari sahabatnya ??? Ataukah akan mencari pelampiasan
lain dengan mencari gadis yang bisa menjadi bahan mainannya.
Shilla mau. Yah gadis cantik ini mau melakukannya jika akhirnya akan
bisa berdekatan dengan pemuda itu. Shilla terlalu mencintainnya. Dia
menahan perasaannya saat dulu sahabatnya menceritakan kisah romantic
antara gadis itu dengan pemuda yang ia cintai. Dia rela mendengarkan
semua cerita cerita yang membuat hatinya terasa sakit.
Ify. Yah
sahabatnya yang satu itu berhasil membuat seorang Gabriel bertekuk lutut
padanya. Gadis itu memang pantas jika bersanding dengan pemuda itu.
tidak seperti dirinya, tidak ada pantas pantasnya jika berdekatan dengan
seorang Gabriel. Dan pemuda itu pasti akan malu jika bersebalan
dengannya. Yah, Shilla menyadari hal itu.
“Ehem.” Deheman seseorang dari arah belakang tidak membuat gadis cantik ini kembali ke alam sadarnya.
“Shilla.”
Lanjutnya lagi seraya menepuk pelan bahu gadis cantik ini. Dan tepat.
Gadis cantik itu langsung tersentak kaget dan membalikan tubuhnya
melihat siapa orang yang sudah berani beraninya mengusik kehidupannya.
“Loe
itu se …” Ucapan Shilla berhenti begitu saja setelah melihat siapa
orang yang sudah menganggu acara lamunannya tadi. “Gabriel.”
“Loe
ngapain disini ???.” Tanya Gabriel datar. Shilla hanya tersenyum tipis
mendengar nada suara pemuda yang sekarang sedang berada di sebelahnya
itu.
“Gak ngapa ngapain. Cuma lagi nyari angin aja. Loe sendiri ???”
“Gue bosen di dalem. Gak ada yang menarik buat gue.”
“Loe cemburu karena Ify jadian sama Rio ???” Tanya Shilla pelan.
“Kenapa loe Tanya kaya gitu ???”
“Gak suka sama pertanyaan gue ??? Yaudah gak usah di jawab.” Ucap Shilla santai.
“Loe
sebenernya niat Tanya gak sih ???” Tanya Gabriel sinis seraya menatap
Shilla. Shilla hanya menghembuskan nafas secara kasar. Yang seharusnya
marah itu gue ??? Kenapa jadi loe yang sinisin gue ??? Batin Shilla
berteriak seraya menatap pemuda itu.
“Gue gak niat Tanya. Udah puas.
Sekarang gue mau ke dalem.” Ujar Shilla kesal seraya membalikan tubuhnya
bersiap meninggalkan pemuda itu. Tapi lengannya di tahan oleh Gabriel
membuat dirinya berhenti melangkah.
“Ada apa lagi ???”
“Apa maksud
ucapan Ify tadi ??? Maksud dari kalimat ‘Gue udah buat sahabat dia’ apa
?? Dan kenapa loe teriak ‘Stop’ saat Ify akan menyebutkan nama orang
yang gue maksud itu ???”
“Itu itu .. emm, gue gak ngerti apa apa.
Tadi gue reflek. Makanya gue teriak. Iya gitu. Lagian tadi kan lagi
proses penembakan Rio. Masa jadi ancur Cuma gara gara obrolan Ify sama
Via.” Jawab Shilla gugup.
“Loe juga sahabat Ify kan ??? Jadi loe tahu dong siapa orang yang Ify maksud ???”
“Gak,
gue gak ngerti. Cuma Ify sama Via yang ngerti.” Jawab Shilla pelan.
Perasaannya benar benar sedang gugup sekarang. Dia tidak mungkin
memberitahu pemuda ini jika dirinyalah yang dimaksud oleh Ify tadi. Gak.
Cuma orang gila yang akan mengakui perasaannya pada orang yang tidak
memiliki perasaan apa apa pada dirinya.
“Ify punya sahabat lagi selain loe, Agni sama Sivia ???”
“Banyak. Yang lain kan di anggap sahabat semua sama Ify.”
“Itu
namanya temen. Sahabat itu orang yang selalu ada. Dan gue fikir sahabat
Ify yang bener bener sahabat Cuma kalian bertiga deh.”
“Ya terserah kalau loe berfikiran seperti itu.”
“Jadi,
orang yang dimaksud Ify siapa ??? Gak mungkin Sivia, dia udah punya
Alvin. Tadi juga dia ikut godain sama Ify bareng. Jadi gak mungkin dia.
Kalau Agni. Itu juga gak mungkin. Dia udah punya Cakka. Lagian selama
ini dia gak pernah perduli sama gue. Dan tentu saja bukan Ify. Kalau dia
orangnya, dia gak akan nerima Rio jadi pacarnya. Jadi, satu satunya
orang yang belum gue sebut adalah …” Terang Gabriel dan di akhir
kalimatnya dia berhenti seraya menatap Shilla yang sekarang sedang gugup
karena bingung dirinya harus berbuat apa.
“Bukan gue … gue ..
gue gak .. maksudnya gue juga gak tahu apa apa tentang itu. Jadi mana
mungkin gue orangnya .. iya .. gitu, bukan gue.” Jawab Shilla gugup.
Tangannya sudah ia remas sedari tadi. Berusaha menghilangkan perasaan
gugupnya.
“Gue gak bilang loe orangnya kok. Tapi tiba tiba loe bilang
kalau loe bukan orangnya. Itu aneh yah gak sih. Seakan akan loe itu
mengakui kalau loe itu orang yang gue maksud.”
“Gabriel. Gue tadi udah bilang kalau bukan gue orangnya.”
“Ya
terus siapa Shill ?? Kalau bukan loe, loe gak perlu segugup itu juga
kali. Gue juga gak nuduh loe kan. Kecuali kalau loe bener bener
mencintai gue.”
“Apa ???”
“Yah, tuh kan. Loe itu kaya maling yang baru ketangkep tahu. Biasa aja deh.”
“Iya habisnya loe nuduh gue kaya gitu. Gimana gue gak bingung coba.”
“Jadi bener loe gak tahu siapa orangnya ???”
“Gak.”
“Emangnya loe sukanya sama siapa Shill ???”
“Loe.”
Shilla langsung menutup mulutnya karena keceplosan. Dia langsung
memasang tampang shock. Tidak menyangka akan keceplosan di saat yang
seperti ini. Gabriel hanya menahan tawa melihat ekspresi gadis cantik di
sebelahnya.
“Hayooo. Ketahuan kan loe.” Goda Gabriel.
“Apaan sih. Tadi Cuma keceplosan tahu. Gue gak suka sama loe.”
“Oya ??? Biasanya yang keceplosan dari hati loh Shill.”
“Gak … itu Cuma ucapan reflek kok.”
“Masa ???”
“Ish, loe apaan sih. Kenapa jadi loe yang godain gue. Tahu ah, gue mau masuk ke dalem.” Ucap Shilla kesal.
“Eh.”
Shilla
tersentak kaget karena tiba tiba pemuda itu menarik lengannya sampai
dirinya berada di pelukan pemuda itu. Gabriel memeluk Shilla erat. Entah
maksudnya apa. Dirinya juga tidak tahu. Hatinya menyuruhnya untuk
memeluk gadis cantik itu. Sedangkan Shilla hanya diam tanpa membalas
pelukan pemuda tampan itu. dia masih kaget dengan gerakan tiba tiba itu.
Gabriel membenamkan wajahnya pada tengkuk Shilla membuat gadis
itu menggeliat karena geli. Tapi Shilla masih diam saja. Rasanya nyaman.
Dia ingin selalu berada di pelukan pemuda ini. Bahkan jika bisa, dia
akan menghentikan waktu sekarang sampai selamanya agar dirinya bisa
berada di pelukan pemuda itu selamanya. Perlahan, Shilla melingkarkan
kedua tangannya pada tubuh Gabriel. Pelan tapi pasti dirinya membalas
pelukan pemuda itu. menyenderkan kepalanya di bahu kokoh Gabriel yang
membuatnya merasa nyaman.
Next ke part selanjutnya guys :)
tetep seperti biasa yah, LIKE and COMMENT gue tunggu :)
thanks buat readers yang udah mau membaca cerita saya ini :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar yang positive tentang postingan yang saya buat :)
terima kasih sudah berkunjung ke blog saya teman :*