Minggu, 10 Maret 2013

Queen in SMA Batavia - Part 1


YOSHILL
                
Pagi hari yang cerah, mengakibatkan seluruh siswa siswi SMA Batavia kelihatan bersemangat untuk menjalani kegiatan rutinnya sebagai seorang pelajar. Tapi sejak ada seorang siswi yang menjadi ratu di SMA Batavia yang merupakan anak dari pemilik sekolah mengakibatkan semua murid tunduk kepadannya. Sebut saja namanya Ashilla Zahrantiara. Anak dari pemilik sekolah yang merupakan keluarga terpandang di daerahnya.
                Gadis ini mempunyai sifat yang sombong, angkuh, sok dan seenaknya kepada seluruh siswa yang membuat masalah kepadannya. Shilla mempunya paras yang cantik, anggun, manis, tingging, langsing dan perfect karena dia anak seorang keluarga terpandang. Inilah yang membuat gadis ini menjadi sombong dan angkuh. Dia memiliki anak buah yang merupakan teman-temannya sendiri.
                Pagi itu Shilla berjalan dengan sombongnya di koridor sekolah. Banyak kaum adam yang tergila gila padanya, mengakibatkan gadis ini menjadi playgirl / suka gonta ganti pacar. Pada saat itu gadis ini sedang berjalan di tengah jalan, karena dia mengira tidak ada siswa yang akan mencari ribut padannya dengan melewati langkah Shilla atau menabrak dirinya, tetapi itu hanya menurutnya, nyatanya tidak.
Ada seorang siswa yang berjalan dengan biasa dan di pinggir jalan bertolak belakang dengan langkah Shilla. Tetapi gadis ini tidak mau minggir ataupun menepi, dia tetap berjalan di tengah seolah olah itu jalan khusus untuk dirinya. Siswa itupun menabrak dirinya sampai terjatuh.
“Addduuuuhhh.” Pekik Shilla “Loe gimana sih kalau jalan, gak punya mata yah.” Lanjutnya.
                Tidak ada jawaban dari empunya. Dia tetap santai seolah-olah tidak ada sesuatu yang terjadi padanya. Siswa ini dengan santainya memasukkan kedua tangannya ke dalam sakunya dan memasang mimic muka yang datar dan membuang muka tidak menatap gadis itu.
“Heh, loe Bisu yah. Gue Tanya yah sama loe (berdiri). Ihhhh, loe tuh rese banget sih. Minta maaf kek, gak punya mulut loe.” Bentak Shilla geram melihat siswa dihadapannya yang tidak bergeming.
“Gue punya mulut, tapi gue gak mau minta maaf sama loe.” Ujar siswa itu dengan cuek
“Heh, loe tuh yang salah, loe minta maaf kek sama gue. Loe yang nabrak gue juga, loe gak tahu siapa gue Hah ??? Loe bakalan nyesel udah berurusan sama gue.” Bentak Shilla dengan sombongnya.
                Sedangkan seluruh siswa siswi yang sedari tadi menonton adegan itu hanya bisa meringis dan ada juga yang menggigit bibirnya dengan suasana yang semakin tegang. Sepertinya siswa yang menabrak ratu sekolahnya itu tidak tahu siapa gadis yang dia tabrak tadi.
“Gue itu gak tahu siapa loe, makannya gue gak mau berurusan sama loe, Permisi.” Jawab siswa itu seraya melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda tadi.
“Heh, berhenti loe. loe tuh Tuli yah, gue tadi minta loe supaya loe minta maaf sama gue. Rese banget sih loe jadi cowo.” Teriak Shilla seraya memasang muka sebal karena pria itu tetap melanjutkan jalannya.
“Rese, tuh cowo siapa sih, berani banget dia kaya gitu sama gue. Lihat aja, gue bakal bales loe ntar.” Gumam Shilla sebal dan memasang muka garang.
YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY
                Sedangkan siswa itu tetap dengan santai melanjutkan langkahnya menuju ke kelasnya. Entah berapa pasang mata yang melihat dirinya dengan pandangan yang berbeda. Siswa ini pun langsung duduk di bangkunya yang berada paling pinggir ketiga dari ujung (?). sahabatnya yang berada di sebelahnya memasang muka bertanya melihat dirinya memasuki kelas dengan tampang yang tidak bisa di artikan.
“Kenapa loe ??? Biasa aja kali natap gue nya.” Tanya pria itu kepada sahabatnya yang berada di sebelah.
“Loe yang kenapa. Nyari masalah gak lihat orangnya dulu.” Jawab sahabatnya itu.
“Addduhhh Gabriel Stevent Damanik. Jujur yah. Gue gak ngerti sama yang loe omongin.”
“Denger yah Mario Stevano Aditya Haling yang nyebelinya minta ampun. Gue itu ….” Ujar sahabatnya yang bernama Gabriel Stevent Damanik itu.
“Rese loe. nyebelinya juga loe kali. Gak usah nyindir deh, sendirinya juga lebih nyebelin daripada gue.” Jawab pria itu yang ternyata bernama Mario Stevano Aditya Haling atau yang biasa disapa Rio.
“Iya iya. Santai sob. Hehehe J. Lagian gue bener-bener bingung sama loe. loe kok berani-beraninya nyari masalah sama Queen in SMA Batavia. Loe gak tahu siapa dia ??? Aduh Rio, loe tahu gak sih. Hidup loe bakalan gak nyaman selama loe berurusan sama dia. mendingan loe minta maaf sama dia deh. Daripada dia ngerjain loe mulu.” Cerocos Gabriel.
“Woy, kaya cewe loe. cerewet banget. Ngomong aja gak ada titik koma. Gue itu emang gak tahu siapa dia. Ok.” Komentar Rio menjawab keterangan Gabriel tadi.
“Hey Mario yang gak gaul. Loe tuh berapa lama sih disini. Kuper banget loe jadi orang. Orang seeksis dia aja loe gatahu ??? Ckckck, loe dengerin gue yah. Dia itu namanya Ashilla Zahrantiara. Dia itu anak pemilik sekolah juga kapten Cheers. Banyak kaum adam yang suka sama dia. dan Loe (menunjuk wajah Rio), loe gatahu siapa dia ??? Gila loe, seorang Mario gitu, seorang ketua Musical di SMA Batavia gatahu siapa Shilla. Ckckck.” Decak Gabriel lebay.
“Lebay banget sih loe jadi cowo. Biasa aja dong. Gue emang gatau siapa dia dan gue gak pengin tahu siapa dia, loe bilang apa tadi. Banyak kaum adam yang suka sama dia ??? Maksud loe, loe juga termasuk gitu di dalamnya.”
“Hehehe J. Iyah. Gue udah lama naksir Shilla. Tapi kayaknya dia gak suka sama gue.” Keluh Gabriel
“Kok gitu ??? Kenapa bilang gitu. loe kan belum mencoba buat ngedeketin dia ???” Tanya Rio heran.
“Gue udah nyoba buat ngedeketin dia, tapi dia nolak gue mentah-mentah. Padahal gue suka sama dia.”
“Apa ??? Kok loe gak cerita sama gue ???”
“Hehehe J. Peace bro. gue kan gak enak cerita sama loe. masa gue di tolak cinta cerita sama loe. yang ada loe malah ngakak lagi denger gue di tolak Shilla.”
“Hahaha J. Gue emang bakalan ngakak denger cerita loe. kasihan banget sih loe. ceritain dong. Di tolaknya gimana.” Ngakak Rio.
“Rese loe, yaudah deh gue ceritain, jadi gini ………..”
FLASH BACK ON !!!
                Seorang pria yang sedang mengejar seorang gadis yang sudah jalan sedari tadi. Bel pulang sekolah sudah berbunyi sedari tadi. Dan kebanyakan anak-anak SMA Batavia sudah pada pulang ke rumah masing-masing. Hanya beberapa anak yang masih berada di sekolah. Termasuk 2 insan ini.
“Shilla, tungguin gue dong. Gue pengin ngomong sama loe. penting !!!” Ucap Pria itu menjajarkan langkahnya dengan Shilla yang tengah berada di koridor sekolah menunggu jemputanya.
“Aduh, loe tuh siapa sih, ngikutin gue mulu dari tadi. Gue risih tahu gak sih. Kalau mau kenalan ntar aja. Gue mau pulang sekarang.” Keluh Shilla
“Gue bukan mau kenalan sama loe. tapi gue pengin ngungkapin perasaan gue aja sama loe.”
“Gak usah basa-basi. Gue lebih suka sama orang yang to the point.” Jawab Shilla cuek.
“Iyah, Gue Cuma mau bilang, kalau gue itu suka sama loe, gue cinta sama loe dan gue mau loe jadi cewe gue.” Ujar pria itu gugup.
“Apa ??? (kaget seraya melihat pria itu). Loe tahu, gue itu gak kenal sama loe. gue tahu nama loe aja gak. Dan loe sama sekali gak nunjukkin sama gue kalau loe suka sama gue.” Ujar Shilla kaget.
“Nama gue Gabriel Stevent Damanik. Gue anak kelas XI IPA 3.” Ujar Gabriel.
“What ??? dengan gaya nembak loe yang kaya gini. Loe tuh gak pernah nembak cewe yah. Nyiapin tempat yang romantis kek, bawa bunga yang bagus kek, ngajak gue nonton kek, ngajak gue jalan-jalan ke mall kek, beliin gue baju kek. Loe Cuma bilang loe suka sama gue ??? Ckckck, baru kali ini gue di tembak cowo dengan cara kaya gini.” Ucap Shilla dengan setengah membentak.
“(menunduk). Sorry, gue emang bukan cowo romantis. (menatap Shilla). Loe sekarang tinggal jawab, mau terima gue apa gak.”
“Jawaban gue adalah GAK, gue gak mau jadi cewe loe. kalau loe mau nembak cewe itu PDKT dulu, dan belajar cara nembak cewe yang bener, ngerti loe. udah yah. Gue udah di tunggu sopir gue.” Ujar Shilla seraya beranjak menuju ke mobilnya.
FLASH BACK OFF !!!
“Bwahahahaha.” Ngakak Rio dengan parahnya.
“rese loe, bukanya ikut sedih atau gimana malah ngetawain gue.” Ujar Gabriel manyun.
“Hahaha J. Habis loe juga bego, cara nembak loe itu ancur banget. Pantes aja loe di tolak, secara dia aja baru ketemu loe hari itu, mana gak ngasih apa-apa lagi. Loe beneran belum pernah nembak cewe ??? Bukannya mantan loe itu ada 3 yah. Hahahaha J.” Ujar Rio masih ngakak parah.
“Rese loe, gue itu Cuma ……”
“Rio.” Panggil seseorang yang mengakibatkan ucapan Gabriel terputus.
“Hay sayang, ngapain ke kelas aku.” Jawab Rio setelah melihat siapa yang datang.
“Huhuhu. Pacaran mulu. Gatahu kalau disini ada yang lagi galau apa.” Sungut Gabriel manyun.
“Muka loe ancur banget iel. Lagian loe galau mulu deh. Kenapa sih sayang sahabat kamu itu, mukanya gak bersahabat banget.” Ujar gadis itu.
“Rese loe. Denger yah Allysa Saufika Umari gue itu lagi Galau tahu. Bukan lagi gak bersahabat. Udah ah, gue cabut, jadi kacang gue disini. Huh.” Ujar Gabriel seraya beranjak dari duduknya dan keluar kelas.
“Ihhh, ngambek lagi. Kenapa sih Beb. Aneh banget dia.” Ujar Allysa Saufika Umari atau yang sering di panggil Ify.
“Gatahu, kamu ngapain kesini ??? Tumben banget. Sini duduk (menunjuk kursi yang sebelumnya di tempatin Gabriel)” Tanya Rio kepada kekasihnya itu
“(duduk di sebelah Rio). BT banget di kelas, lagian kamu juga sih, kenapa gak ke kelas aku ???” Tanya Ify manja seraya menatap Rio.
“Maaf sayang, tadi lagi ada problem. BT kenapa ??? Gak sama Sivia ??”
“Dia lagi ngobrol sama Alvin, aku jadi kacang kan. Nyebelin gak sih.” Ucap Ify manyun.
“Hahaha J. Gak usah manyun gitu dong, cantiknya kan jadi ilang.” Gombal Rio
“Ihhh, gombal banget sih, aku kangen tahu sama kamu.” Ucap Ify manja
“Baru juga tadi, masa udah kangen. Ada-ada aja deh.”
“Emangya kamu gak kangen sama aku ??? Jahat banget deh.”
“Kangen, kangen banget malah. Kamu tambah cantik aja Fy.” Ujar Rio gombal lagi dan langsung membuat Ify menjadi salting dan wajahnya menjadi merah merona.
                Percakapan mereka terus berlanjut. Rio dan Ify itu adalah sepasang kekasih yang sudah menjalani hubungan 1 tahun lebih 2 bulan. Mereka termasuk couple favorit di SMA Batavia.
SKIP !!!
                Bel pulang berbunyi. Seluruh siswa sudah keluar dari kelas masing-masing. Mereka sudah bersiap siap untuk pulang. Sedangkan Rio sekarang sudah berada di kelas Ify yaitu kelas XI IPA 4.
“Beb, kamu bisa pulang sendiri kan ??? Aku ada rapat nie buat musical nanti. Gak papa kan ???” Tanya Rio setelah berhasil menemukan Ify di kelasnya.
“Iyah. Gak papa kok. Aku tadi udah telfon pak Udin supaya jemput, katanya mau kesini. Lagian aku juga tahu hari ini kamu ada rapat.” Jawab Ify seraya tersenyum manis.
“Iyah sayang, makasih yah udah mau ngertiin aku.”
“Iyah, yaudah, aku pulang dulu yah. Kamu hati-hati bawa motornya, jangan ngebut.”
“Iyah sayang, kamu juga hati-hati yah. Sampe rumah langsung sms aku.”
“Iyah, yaudah aku pulang dulu. Bye.” Ucap Ify langsung beranjak menuju ke mobilnya setelah Rio membalas dengan melambaikan tangannya.
YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY
“Ada apa bos.” Ujar seorang lelaki yang merupakan salah satu anak buah ratu SMA Batavia.
“Gue mau loe bertiga ngerjain cowo tadi yang nabrak gue.” Jawab Shilla seraya melipat tangannya di dada dan menyeringai tajam.
“Maksud bos si Rio ??? Mau di apakan bos dianya.” Tanya anak buah yang lain.
“Lakuin sesuka kalian, bikin dia nyerah. Bikin dia nyesek udah berurusan sama gue.”
“Baik bos, kami akan melakukan apa yang di perintah bos.”
“Bagus, kerjakan setelah sekolah sepi dan bikin dia babak belur.”
“Siap bos.” Ujar ketiga anak buah Shilla kompak.
SKIP !!!
                Rapat telah selesai dan seluruh anggota musical SMA Batavia telah membubarkan dirinya. Tinggal ketua dan wakilnya yang masih berada di ruangan itu. Mereka masih asyik membereskan berkas berkas yang tadi digunakan untuk rapat.
“Bro, udah selesai nie, gue cabut dulu yah.” Pamit Gabriel kepada Rio yang masih asyik membereskan.
“Sipt, hati-hati yah bro.” Pesan Rio tanpa mengalihkan pandangannya dari laptopnya.
“Yo’i mamen. Bye.”
                Setelah selesai membereskan berkas dan mengerjakan documents di laptopnya, pria ini langsung menutup laptopnya, dan langsung keluar ruangan setelah berhasil menutup pintu dan menguncinya. Pria ini langsung beranjak menuju mobilnya dan menaruh tas dan laptopnya di jok belakang mobilnya.
                Tetapi baru pria ini akan memasuki jok kemudi. Ada beberapa orang yang langsung menarik lengannya dan langsung menghajar dirinya sampai tersungkur di tanah.
“Heh, loe bertiga apa-apaan sih (memegang bawah bibirnya yang robek dan berdarah akibat pukulan yang terlalu keras menyebabkan bibirnya berdarah). Ngapain mukul gue (berdiri).”
“Loe udah nyari masalah sama Bos gue, dan loe harus nerima akibatnya. Akibat dari loe yang udah bikin bos gue malu setengah mati. Dan sekarang loe harus terima akibatnya …. Buk.”
                Pukulan melayang lagi di perut Rio tanpa Rio yang bisa melawan pukulan pukulan itu. Pria ini kembali tersungkur ke tanah seraya memegangi perutnya yang sakit banget.
                Karena merasa sakit di bibir dan perutnya, pria ini beranjak berdiri dan langsung menatap ketiga temannya itu dengan wajah teramat kesal. Dan dengan satu hentakan pria ini memukul ketiga temannya sampai tersungkur secara bersamaan.
Sedangkan ketiga orang itu merasa tidak terima sudah dikalahkan oleh pria itu langsung berdiri, dan 2 orang langsung memegang lengan kanan kiri Rio, sedangkan 1 orang lagi berdiri di depan Rio dengan wajah sangar dan langsung memukul perut dan wajah Rio secara terus menerus.
Karena dipegangi oleh 2 orang itu dengan sangat erat, maka Rio pun tidak bisa apa-apa. Dia hanya pasrah tanpa bisa melawannya. Setelah beberapa detik berlalu, Rio tersungkur dengan wajah babak belur.
“Hahaha. Rasain loe, itu akibatnya loe udah berani sama kita-kita. Pake sok sok’an ngelawan lagi loe, dan endingnya loe kalah juga, kasihan banget sih. Guys Cabut.” Ujar salah satu anak itu dan langsung pergi meninggalkan Rio yang terkapar di sebelah mobilnya.
“Rasain loe cowo sombong, loe udah nyari gara-gara sama gue, itu akibatnya kalau berani nyari masalah sama gue.” Ucap seseorang dari jauh melihat Rio terkapar di sebelah mobilnya.
“Aw, Aduh. (mencoba berdiri dan mencoba masuk ke dalam mobilnya). Aw (mengambil Tissue dan mengelap darah yang keluar dari bibirnya). Parah banget tuh cewe, dia itu siapa sih, gara-gara dia gue jadi babak belur begini. Aw.”
                Setelah dia berhasil mengelap darah di bibirnya pria ini mencoba menyalakan mobilnya dan menjalankannya dengan setengah sadar.
SKIP !!!
                Keesokan harinya, Queen in the  SMA Batavia sudah berdiri dengan cantik dan anggunya menggunakan pakaian Cheers di depan kelasnya yaitu XI IPA 1. Setelah beberapa temannya sudah berkumpul, mereka melanjutkan berjalan menuju ruang Cheers. Di sebelah lapangan, kapten Cheers ini melihat seorang pemuda dengan muka babak belur.
“Guys, kalian ke ruang Cheers dulu yah, gue ada urusan sebentar.”
“Ok.deh.”
                Gadis ini langsung berjalan kea rah pemuda itu yang langsung di sambut dengan tatapan sinis dari empunya.
“Kenapa tuh muka, jelek banget loe. yang biasa aja udah jelek, apalagi babak belur gini, tambah jelek dah loe.” Komentar gadis itu dengan santainya seraya melipat tangannya di dada.
                Sang empunya tidak menghiraukan gadis itu, dia malah langsung berjalan melewati gadis itu.
“Heh, loe emang yah. Udah gue kasih pelajaran, masih berani aja. Pelajaran yang gue kasih kemarin emang kurang ??? Kalau kurang tenang aja, gue masih bisa bikin loe lebih parah dari ini kok.”
                Gara-gara mendengar perkataanya yang kurang ajar itu, akhirnya Rio membalikan tubuhnya dan menatap gadis sombong di hadapannya dengan sinis.
“Loe gak punya kerjaan yah nyuruh orang buat hajar gue, gue itu sama sekali gak kenal sama loe, tapi loe dengan mudahnya nyuruh orang buat hajar gue, Heh, emang apa salah gue sih. Loe itu siapa ??? Gue itu sama sekali gak kenal sama loe.”
“Hah, loe itu gak kenal sama gue ??? Heh, semua cowo di sini itu pada tergila gila sama gue. Loe gak tahu siapa gue ??? Enak banget loe ngomong, harusnya gue yang ngomong kaya gitu. loe itu sama sekali gak Eksis disini, gue yang terkenal disini.”
“Oya ??? Semua cowo yah, tapi gue gak tuh. Gue sama sekali gak tertarik sama loe. inget tuh !!!” Ujar Rio seraya melanjutkan jalannya yang sempat tertunda tadi.
“heh, cowo songong (Langkah Rio kembali berhenti), loe sama sekali gak tertarik sama gue ??? berarti loe itu emang cowo gak normal. Mata loe itu gak bisa bedain mana cewe yang cantik mana cewe yang buruk rupa.” Ucap SHilla dengan angkuhnya.
“Justru cowo yang normal itu yang gak akan tertarik sama loe, semua cowo yang tertarik sama loe itu gak  ada yang normal. Mata mereka buta semua ngelihat loe.” Balas Rio kemudian jalan lagi.
“Nyebelin.”
SKIP !!!
                Bel istirahat sudah berbunyi dengan nyaring, seluruh siswa langsung beranjak keluar kelas menuju ke kantin sekolah. Sedangkan 2 orang pria masih duduk manis di bangkunya.
“Gila yah tuh cewe, maunya apa coba. Lagian loe juga sih yang salah, ngapain loe nyari gara-gara sama dia, loe udah tahu kan kalau siapa aja yang punya masalah sama dia, orang itu bakalan sial, yang cowo paling kaya loe gini, kalo yang cewe paling Cuma di kunci sama dia seharian.” Terang Gabriel sebal.
“Bukanya loe suka sama dia, kok malah ngejelek jelekkin sih.” Komentar Rio gak nyambung.
“Gue udah nggak suka sama dia, gue sekarang lagi ngincer sobatnya cewe loe. Hehehe J.”
“Maksudnya si Sivia ???” Tanya Rio kaget.
“Hehehe J. Iyah bro, gue bakalan PDKT sama dia. gue bakalan ngedeketin dia. loe lihat aja nanti. Dia pasti bakalan suka juga sama gue.” PD Gabriel “Eh, kok jadi bahas gue sih. Back to the topic. Loe kenapa gak cerita sama gue kemarin tentang kejadian ini ???” Tanya Gabriel lagi setelah dia mengetahui Rio telah mengalihkan pembicaraan.
“Lagian loe yang mengalihkan pembicaraan dulu, gue ikutin aja. Gue gak papa kok. Tenang aja, gue baik-baik aja.” Ujar Rio
“Baik-baik aja gimana ??? Loe bonyok gini masih bilang baik-baik aja. Loe gak lihat nie muka loe udah ancur banget gini.”
“Sialan loe, tetep aja gue lebih ganteng daripada loe.” Narsis Rio seraya mengangkat kerah bajunya.
“Rio.” Panggil seseorang yang berdiri di depan pintu kelas Rio bersama dengan sahabatnya.
“Kamu kenapa ??? Kok lebam gini, kamu habis ngapain Yo ??? Berantem yah ???” Tanya Ify khawatir seraya mendekati kekasihnya itu, sementara Gabriel yang duduk di sebelah Rio langsung berdiri dan Ify langsung duduk di sebelahnya seraya memegang wajah Rio.
“Gak papa kok Fy, Cuma kemarin ada preman yang hajar aku.” Ujar Rio bohong.
“Gak Fy, Rio itu … Aw.” Pekik Gabriel setelah mendapatkan injakkan kaki Rio dan melihat Rio yang sedang melotot kepadanya.
“Kenapa iel ??? Rio itu kenapa ???” Tanya Ify kepada Gabriel.
“Rio itu kemarin Cuma di hajar preman. Iyah, soalnya kemarin Rio itu kaya di hadang gitu, karena premannya terlalu banyak makanya Rio babak belur kaya gini.” Terang Gabriel gugup + bohong.
“Oh, tapi loe gak bohong kan ???” Tanya Ify memastikan.
“Iyah sayang, yang di ceritakan sama Gabriel bener kok, bener banget malah. Aku udah gak apa-apa sekarang. Udah mendingan.” Jawab Rio gugup.
“Beneran ??? Udah di obatin belum. Aku obatin yah di UKS, kita ke UKS aja yuk. Aku pengin ngobatin luka kamu.” Ujar Ify seraya memegang luka Rio. “Jangan kenceng-kenceng dong Beb, sakit tahu.”
“maaf-maaf, yaudah aku obatin yah, kita ke UKS yuk. Ayuk.” Ujar Ify menarik tangan Rio berdiri “Sivia, loe sama Gabriel dulu yah, gue mau ngobatin Rio dulu, Bye.” Pamit Ify kepada Gabriel dan Sivia.
“Iyah Fy, Hati-hati.” Ujar Gabriel.
“terus kita mau ngapain Yel sekarang ??? Tanya Sivia Azizah.
“Terserah loe ajah.”
“Gabriel Stevent Damanik, gue itu lagi serius nie Tanya sama loe, serius dikit napa.” Keluh Sivia manyun.
“Sorry Sivia Azizah. Gue itu tadi emang lagi bercanda. Gimana kalau kita ke kantin aja. Makan Vi, laper nie gue.” Jawab Gabriel tersenyum manis.
“Iyah udah deh. Yuk ke kantin.”
YYYYYYYYYYYYYYYYYYYY
“Kok parah gini sih Yo, emangnya tuh preman ada berapa ??? Sampe kamu babak belur gini.” Ucap Ify mengobati luka di pinggir bibir Rio yang masih duduk di ranjang UKS.
“Ada 3 sayang, 2 orang itu megang lengan aku erat banget, makanya aku gak bisa lawan. Aw, pelan-pelan dong, masih sakit tahu.”
“Iya iya, lagian mereka ngapain sih mukulin kamu, apa salah kamu coba. Sebel deh, kamu masih inget orangnya gak. Kalau inget laporin polisi aja supaya di tindak lanjuti.” Ucap Ify sebal.
“Kok jadi kamu yang marah. Udah lah, gak papa kok, aku emang gak tahu salah aku apa, tapi yaudah lah, gak usah di fikirin lagi. Mending kita ke kantin yuk, aku laper banget nie. Tadi pagi aku belum makan Beb. Yayaya.” Pinta Rio menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada.
“Kok belum makan ??? Kenapa ???” Tanya Ify heran
“Bibir aku masih sakit buat makan, tapi sekarang udah gak apa apa kok.”
“Ihhh, kenapa gak cerita sama aku sih, aku kan jadi ngerasa bersalah. Rese.” Ngambek Ify.
“Iya iya, jangan ngambek dong. Maaf deh, aku kan Cuma gak mau bikin kamu khawatir sama kamu, sekarang mau anterin aku ke kantin gak ???”
“Iyah deh, aku maafin. Yaudah kita ke kantin yuk.”
“Yuk.” Mereka berdua keluar dari UKS dan menuju kearah kantin.
YYYYYYYYYYYYYYYYYYY
“Siapa dia ???” Tanya seseorang yang melihat Rio dan Ify yang sedang berjalan menuju ke kantin.
“Itukan Rio sama Ify Shill.” Jawab sahabatnya yang berada di sebelah Shilla.
“Mereka ada hubungan apa ???”
“Pacaran.”
“Pacaran ??? Loe bilang apa tadi ??? Mereka pacaran ???”
“Iyah, mereka pacaran, udah 1 tahun lebih kok, masa loe gak tahu ???”
“Aduh Agni Tri Nubuwati. Loe denger gue deh sekarang. Sejak kapan gue perduli sama orang lain ??? Penting gituh.” Ucap Shilla dengan nada sombong.
“Iyah sih, loe kan gak pernah perduli sama orang lain, terus kenapa loe Tanya tentang Rio sama Ify ???”
“Mereka udah berurusan sama gue. Termasuk si Rio itu tuh. Dia udah berani bikin gue malu di depan orang banyak.” Bentak Shilla lirih geram.
“Jangan-jangan yang bikin Rio jadi babak belur gitu loe lagi. Loe yang nyuruh anak buah loe buat hajar Rio.” Tebak Agni
“Tepat banget, 100 buat loe. makanya jangan buat gara-gara sama Queen in SMA Batavia. Itu akibatnya kalau berani nyari masalah sama gue.”
“Ckckck, kapan sih loe bisa berubah.”
“Udah ah, gue mau ke kantin. Laper.” Ujar Shilla seraya meninggalkan Agni dan menuju ke kantin.

like and comment'nya jangan lupa ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar yang positive tentang postingan yang saya buat :)
terima kasih sudah berkunjung ke blog saya teman :*