YOSHILL
Pagi
hari yang cerah, mengakibatkan seluruh siswa siswi SMA Batavia kelihatan bersemangat untuk menjalani kegiatan rutinnya
sebagai seorang pelajar. Tapi sejak ada seorang siswi yang menjadi ratu di SMA
Batavia yang merupakan anak dari pemilik sekolah mengakibatkan semua murid
tunduk kepadannya. Sebut saja namanya Ashilla Zahrantiara. Anak dari pemilik
sekolah yang merupakan keluarga terpandang di daerahnya.
Gadis
ini mempunyai sifat yang sombong, angkuh, sok dan seenaknya kepada seluruh
siswa yang membuat masalah kepadannya. Shilla mempunya paras yang cantik,
anggun, manis, tingging, langsing dan perfect karena dia anak seorang keluarga
terpandang. Inilah yang membuat gadis ini menjadi sombong dan angkuh. Dia
memiliki anak buah yang merupakan teman-temannya sendiri.
Pagi
itu Shilla berjalan dengan sombongnya di koridor sekolah. Banyak kaum adam yang
tergila gila padanya, mengakibatkan gadis ini menjadi playgirl / suka gonta
ganti pacar. Pada saat itu gadis ini sedang berjalan di tengah jalan, karena
dia mengira tidak ada siswa yang akan mencari ribut padannya dengan melewati
langkah Shilla atau menabrak dirinya, tetapi itu hanya menurutnya, nyatanya
tidak.
Ada seorang
siswa yang berjalan dengan biasa dan di pinggir jalan bertolak belakang dengan langkah
Shilla. Tetapi gadis ini tidak mau minggir ataupun menepi, dia tetap berjalan
di tengah seolah olah itu jalan khusus untuk dirinya. Siswa itupun menabrak
dirinya sampai terjatuh.
“Addduuuuhhh.” Pekik Shilla “Loe
gimana sih kalau jalan, gak punya mata yah.” Lanjutnya.
Tidak
ada jawaban dari empunya. Dia tetap santai seolah-olah tidak ada sesuatu yang
terjadi padanya. Siswa ini dengan santainya memasukkan kedua tangannya ke dalam
sakunya dan memasang mimic muka yang datar dan membuang muka tidak menatap
gadis itu.
“Heh, loe Bisu yah. Gue Tanya yah
sama loe (berdiri). Ihhhh, loe tuh rese banget sih. Minta maaf kek, gak punya
mulut loe.” Bentak Shilla geram melihat siswa dihadapannya yang tidak
bergeming.
“Gue punya mulut, tapi gue gak
mau minta maaf sama loe.” Ujar siswa itu dengan cuek
“Heh, loe tuh yang salah, loe
minta maaf kek sama gue. Loe yang nabrak gue juga, loe gak tahu siapa gue Hah
??? Loe bakalan nyesel udah berurusan sama gue.” Bentak Shilla dengan
sombongnya.
Sedangkan
seluruh siswa siswi yang sedari tadi menonton adegan itu hanya bisa meringis
dan ada juga yang menggigit bibirnya dengan suasana yang semakin tegang.
Sepertinya siswa yang menabrak ratu sekolahnya itu tidak tahu siapa gadis yang
dia tabrak tadi.
“Gue itu gak tahu siapa loe, makannya
gue gak mau berurusan sama loe, Permisi.” Jawab siswa itu seraya melanjutkan
langkahnya yang sempat tertunda tadi.
“Heh, berhenti loe. loe tuh Tuli
yah, gue tadi minta loe supaya loe minta maaf sama gue. Rese banget sih loe
jadi cowo.” Teriak Shilla seraya memasang muka sebal karena pria itu tetap
melanjutkan jalannya.
“Rese, tuh cowo siapa sih, berani
banget dia kaya gitu sama gue. Lihat aja, gue bakal bales loe ntar.” Gumam
Shilla sebal dan memasang muka garang.
YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY
Sedangkan
siswa itu tetap dengan santai melanjutkan langkahnya menuju ke kelasnya. Entah
berapa pasang mata yang melihat dirinya dengan pandangan yang berbeda. Siswa
ini pun langsung duduk di bangkunya yang berada paling pinggir ketiga dari
ujung (?). sahabatnya yang berada di sebelahnya memasang muka bertanya melihat
dirinya memasuki kelas dengan tampang yang tidak bisa di artikan.
“Kenapa loe ??? Biasa aja kali
natap gue nya.” Tanya pria itu kepada sahabatnya yang berada di sebelah.
“Loe yang kenapa. Nyari masalah gak
lihat orangnya dulu.” Jawab sahabatnya itu.
“Addduhhh Gabriel Stevent Damanik. Jujur yah. Gue gak ngerti sama yang loe
omongin.”
“Denger yah Mario Stevano Aditya Haling yang nyebelinya minta ampun. Gue itu
….” Ujar sahabatnya yang bernama Gabriel Stevent Damanik itu.
“Rese loe. nyebelinya juga loe
kali. Gak usah nyindir deh, sendirinya juga lebih nyebelin daripada gue.” Jawab
pria itu yang ternyata bernama Mario Stevano Aditya Haling atau yang biasa
disapa Rio.
“Iya iya. Santai sob. Hehehe J.
Lagian gue bener-bener bingung sama loe. loe kok berani-beraninya nyari masalah
sama Queen in SMA Batavia. Loe gak tahu siapa dia ??? Aduh Rio, loe tahu gak
sih. Hidup loe bakalan gak nyaman selama loe berurusan sama dia. mendingan loe
minta maaf sama dia deh. Daripada dia ngerjain loe mulu.” Cerocos Gabriel.
“Woy, kaya cewe loe. cerewet
banget. Ngomong aja gak ada titik koma. Gue itu emang gak tahu siapa dia. Ok.”
Komentar Rio menjawab keterangan Gabriel tadi.
“Hey Mario yang gak gaul. Loe tuh
berapa lama sih disini. Kuper banget loe jadi orang. Orang seeksis dia aja loe
gatahu ??? Ckckck, loe dengerin gue yah. Dia itu namanya Ashilla Zahrantiara.
Dia itu anak pemilik sekolah juga kapten Cheers. Banyak kaum adam yang suka
sama dia. dan Loe (menunjuk wajah Rio), loe gatahu siapa dia ??? Gila loe,
seorang Mario gitu, seorang ketua Musical di SMA Batavia gatahu siapa Shilla.
Ckckck.” Decak Gabriel lebay.
“Lebay banget sih loe jadi cowo.
Biasa aja dong. Gue emang gatau siapa dia dan gue gak pengin tahu siapa dia,
loe bilang apa tadi. Banyak kaum adam yang suka sama dia ??? Maksud loe, loe
juga termasuk gitu di dalamnya.”
“Hehehe J. Iyah. Gue udah lama
naksir Shilla. Tapi kayaknya dia gak suka sama gue.” Keluh Gabriel
“Kok gitu ??? Kenapa bilang gitu.
loe kan belum mencoba buat ngedeketin dia ???” Tanya Rio heran.
“Gue udah nyoba buat ngedeketin
dia, tapi dia nolak gue mentah-mentah. Padahal gue suka sama dia.”
“Apa ??? Kok loe gak cerita sama
gue ???”
“Hehehe J. Peace bro. gue kan
gak enak cerita sama loe. masa gue di tolak cinta cerita sama loe. yang ada loe
malah ngakak lagi denger gue di tolak Shilla.”
“Hahaha J. Gue emang bakalan
ngakak denger cerita loe. kasihan banget sih loe. ceritain dong. Di tolaknya
gimana.” Ngakak Rio.
“Rese loe, yaudah deh gue
ceritain, jadi gini ………..”
FLASH BACK ON !!!
Seorang
pria yang sedang mengejar seorang gadis yang sudah jalan sedari tadi. Bel
pulang sekolah sudah berbunyi sedari tadi. Dan kebanyakan anak-anak SMA Batavia
sudah pada pulang ke rumah masing-masing. Hanya beberapa anak yang masih berada
di sekolah. Termasuk 2 insan ini.
“Shilla, tungguin gue dong. Gue
pengin ngomong sama loe. penting !!!” Ucap Pria itu menjajarkan langkahnya
dengan Shilla yang tengah berada di koridor sekolah menunggu jemputanya.
“Aduh, loe tuh siapa sih, ngikutin
gue mulu dari tadi. Gue risih tahu gak sih. Kalau mau kenalan ntar aja. Gue mau
pulang sekarang.” Keluh Shilla
“Gue bukan mau kenalan sama loe.
tapi gue pengin ngungkapin perasaan gue aja sama loe.”
“Gak usah basa-basi. Gue lebih
suka sama orang yang to the point.” Jawab Shilla cuek.
“Iyah, Gue Cuma mau bilang, kalau
gue itu suka sama loe, gue cinta sama loe dan gue mau loe jadi cewe gue.” Ujar
pria itu gugup.
“Apa ??? (kaget seraya melihat
pria itu). Loe tahu, gue itu gak kenal sama loe. gue tahu nama loe aja gak. Dan
loe sama sekali gak nunjukkin sama gue kalau loe suka sama gue.” Ujar Shilla
kaget.
“Nama gue Gabriel Stevent
Damanik. Gue anak kelas XI IPA 3.” Ujar Gabriel.
“What ??? dengan gaya nembak loe
yang kaya gini. Loe tuh gak pernah nembak cewe yah. Nyiapin tempat yang
romantis kek, bawa bunga yang bagus kek, ngajak gue nonton kek, ngajak gue
jalan-jalan ke mall kek, beliin gue baju kek. Loe Cuma bilang loe suka sama gue
??? Ckckck, baru kali ini gue di tembak cowo dengan cara kaya gini.” Ucap Shilla
dengan setengah membentak.
“(menunduk). Sorry, gue emang
bukan cowo romantis. (menatap Shilla). Loe sekarang tinggal jawab, mau terima
gue apa gak.”
“Jawaban gue adalah GAK, gue gak
mau jadi cewe loe. kalau loe mau nembak cewe itu PDKT dulu, dan belajar cara
nembak cewe yang bener, ngerti loe. udah yah. Gue udah di tunggu sopir gue.”
Ujar Shilla seraya beranjak menuju ke mobilnya.
FLASH BACK OFF !!!
“Bwahahahaha.” Ngakak Rio dengan
parahnya.
“rese loe, bukanya ikut sedih
atau gimana malah ngetawain gue.” Ujar Gabriel manyun.
“Hahaha J. Habis loe juga bego,
cara nembak loe itu ancur banget. Pantes aja loe di tolak, secara dia aja baru
ketemu loe hari itu, mana gak ngasih apa-apa lagi. Loe beneran belum pernah
nembak cewe ??? Bukannya mantan loe itu ada 3 yah. Hahahaha J.”
Ujar Rio masih ngakak parah.
“Rese loe, gue itu Cuma ……”
“Rio.” Panggil seseorang yang
mengakibatkan ucapan Gabriel terputus.
“Hay sayang, ngapain ke kelas
aku.” Jawab Rio setelah melihat siapa yang datang.
“Huhuhu. Pacaran mulu. Gatahu
kalau disini ada yang lagi galau apa.” Sungut Gabriel manyun.
“Muka loe ancur banget iel.
Lagian loe galau mulu deh. Kenapa sih sayang sahabat kamu itu, mukanya gak
bersahabat banget.” Ujar gadis itu.
“Rese loe. Denger yah Allysa Saufika Umari gue itu lagi Galau
tahu. Bukan lagi gak bersahabat. Udah ah, gue cabut, jadi kacang gue disini.
Huh.” Ujar Gabriel seraya beranjak dari duduknya dan keluar kelas.
“Ihhh, ngambek lagi. Kenapa sih
Beb. Aneh banget dia.” Ujar Allysa Saufika Umari atau yang sering di panggil
Ify.
“Gatahu, kamu ngapain kesini ???
Tumben banget. Sini duduk (menunjuk kursi yang sebelumnya di tempatin Gabriel)”
Tanya Rio kepada kekasihnya itu
“(duduk di sebelah Rio). BT
banget di kelas, lagian kamu juga sih, kenapa gak ke kelas aku ???” Tanya Ify
manja seraya menatap Rio.
“Maaf sayang, tadi lagi ada
problem. BT kenapa ??? Gak sama Sivia ??”
“Dia lagi ngobrol sama Alvin, aku
jadi kacang kan. Nyebelin gak sih.” Ucap Ify manyun.
“Hahaha J. Gak usah manyun gitu
dong, cantiknya kan jadi ilang.” Gombal Rio
“Ihhh, gombal banget sih, aku
kangen tahu sama kamu.” Ucap Ify manja
“Baru juga tadi, masa udah
kangen. Ada-ada aja deh.”
“Emangya kamu gak kangen sama aku
??? Jahat banget deh.”
“Kangen, kangen banget malah.
Kamu tambah cantik aja Fy.” Ujar Rio gombal lagi dan langsung membuat Ify
menjadi salting dan wajahnya menjadi merah merona.
Percakapan
mereka terus berlanjut. Rio dan Ify itu adalah sepasang kekasih yang sudah
menjalani hubungan 1 tahun lebih 2 bulan. Mereka termasuk couple favorit di SMA
Batavia.
SKIP !!!
Bel
pulang berbunyi. Seluruh siswa sudah keluar dari kelas masing-masing. Mereka
sudah bersiap siap untuk pulang. Sedangkan Rio sekarang sudah berada di kelas
Ify yaitu kelas XI IPA 4.
“Beb, kamu bisa pulang sendiri
kan ??? Aku ada rapat nie buat musical nanti. Gak papa kan ???” Tanya Rio
setelah berhasil menemukan Ify di kelasnya.
“Iyah. Gak papa kok. Aku tadi
udah telfon pak Udin supaya jemput, katanya mau kesini. Lagian aku juga tahu
hari ini kamu ada rapat.” Jawab Ify seraya tersenyum manis.
“Iyah sayang, makasih yah udah
mau ngertiin aku.”
“Iyah, yaudah, aku pulang dulu
yah. Kamu hati-hati bawa motornya, jangan ngebut.”
“Iyah sayang, kamu juga hati-hati
yah. Sampe rumah langsung sms aku.”
“Iyah, yaudah aku pulang dulu.
Bye.” Ucap Ify langsung beranjak menuju ke mobilnya setelah Rio membalas dengan
melambaikan tangannya.
YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY
“Ada apa bos.” Ujar seorang
lelaki yang merupakan salah satu anak buah ratu SMA Batavia.
“Gue mau loe bertiga ngerjain
cowo tadi yang nabrak gue.” Jawab Shilla seraya melipat tangannya di dada dan
menyeringai tajam.
“Maksud bos si Rio ??? Mau di
apakan bos dianya.” Tanya anak buah yang lain.
“Lakuin sesuka kalian, bikin dia
nyerah. Bikin dia nyesek udah berurusan sama gue.”
“Baik bos, kami akan melakukan
apa yang di perintah bos.”
“Bagus, kerjakan setelah sekolah
sepi dan bikin dia babak belur.”
“Siap bos.” Ujar ketiga anak buah
Shilla kompak.
SKIP !!!
Rapat
telah selesai dan seluruh anggota musical SMA Batavia telah membubarkan
dirinya. Tinggal ketua dan wakilnya yang masih berada di ruangan itu. Mereka
masih asyik membereskan berkas berkas yang tadi digunakan untuk rapat.
“Bro, udah selesai nie, gue cabut
dulu yah.” Pamit Gabriel kepada Rio yang masih asyik membereskan.
“Sipt, hati-hati yah bro.” Pesan
Rio tanpa mengalihkan pandangannya dari laptopnya.
“Yo’i mamen. Bye.”
Setelah
selesai membereskan berkas dan mengerjakan documents di laptopnya, pria ini
langsung menutup laptopnya, dan langsung keluar ruangan setelah berhasil
menutup pintu dan menguncinya. Pria ini langsung beranjak menuju mobilnya dan
menaruh tas dan laptopnya di jok belakang mobilnya.
Tetapi
baru pria ini akan memasuki jok kemudi. Ada beberapa orang yang langsung
menarik lengannya dan langsung menghajar dirinya sampai tersungkur di tanah.
“Heh, loe bertiga apa-apaan sih
(memegang bawah bibirnya yang robek dan berdarah akibat pukulan yang terlalu
keras menyebabkan bibirnya berdarah). Ngapain mukul gue (berdiri).”
“Loe udah nyari masalah sama Bos
gue, dan loe harus nerima akibatnya. Akibat dari loe yang udah bikin bos gue
malu setengah mati. Dan sekarang loe harus terima akibatnya …. Buk.”
Pukulan
melayang lagi di perut Rio tanpa Rio yang bisa melawan pukulan pukulan itu.
Pria ini kembali tersungkur ke tanah seraya memegangi perutnya yang sakit
banget.
Karena
merasa sakit di bibir dan perutnya, pria ini beranjak berdiri dan langsung
menatap ketiga temannya itu dengan wajah teramat kesal. Dan dengan satu
hentakan pria ini memukul ketiga temannya sampai tersungkur secara bersamaan.
Sedangkan ketiga
orang itu merasa tidak terima sudah dikalahkan oleh pria itu langsung berdiri,
dan 2 orang langsung memegang lengan kanan kiri Rio, sedangkan 1 orang lagi
berdiri di depan Rio dengan wajah sangar dan langsung memukul perut dan wajah
Rio secara terus menerus.
Karena dipegangi
oleh 2 orang itu dengan sangat erat, maka Rio pun tidak bisa apa-apa. Dia hanya
pasrah tanpa bisa melawannya. Setelah beberapa detik berlalu, Rio tersungkur
dengan wajah babak belur.
“Hahaha. Rasain loe, itu
akibatnya loe udah berani sama kita-kita. Pake sok sok’an ngelawan lagi loe,
dan endingnya loe kalah juga, kasihan banget sih. Guys Cabut.” Ujar salah satu
anak itu dan langsung pergi meninggalkan Rio yang terkapar di sebelah mobilnya.
“Rasain loe cowo sombong, loe
udah nyari gara-gara sama gue, itu akibatnya kalau berani nyari masalah sama
gue.” Ucap seseorang dari jauh melihat Rio terkapar di sebelah mobilnya.
“Aw, Aduh. (mencoba berdiri dan
mencoba masuk ke dalam mobilnya). Aw (mengambil Tissue dan mengelap darah yang
keluar dari bibirnya). Parah banget tuh cewe, dia itu siapa sih, gara-gara dia
gue jadi babak belur begini. Aw.”
Setelah
dia berhasil mengelap darah di bibirnya pria ini mencoba menyalakan mobilnya
dan menjalankannya dengan setengah sadar.
SKIP !!!
Keesokan
harinya, Queen in the SMA Batavia sudah
berdiri dengan cantik dan anggunya menggunakan pakaian Cheers di depan kelasnya
yaitu XI IPA 1. Setelah beberapa temannya sudah berkumpul, mereka melanjutkan
berjalan menuju ruang Cheers. Di sebelah lapangan, kapten Cheers ini melihat
seorang pemuda dengan muka babak belur.
“Guys, kalian ke ruang Cheers
dulu yah, gue ada urusan sebentar.”
“Ok.deh.”
Gadis
ini langsung berjalan kea rah pemuda itu yang langsung di sambut dengan tatapan
sinis dari empunya.
“Kenapa tuh muka, jelek banget
loe. yang biasa aja udah jelek, apalagi babak belur gini, tambah jelek dah
loe.” Komentar gadis itu dengan santainya seraya melipat tangannya di dada.
Sang
empunya tidak menghiraukan gadis itu, dia malah langsung berjalan melewati gadis
itu.
“Heh, loe emang yah. Udah gue
kasih pelajaran, masih berani aja. Pelajaran yang gue kasih kemarin emang
kurang ??? Kalau kurang tenang aja, gue masih bisa bikin loe lebih parah dari
ini kok.”
Gara-gara
mendengar perkataanya yang kurang ajar itu, akhirnya Rio membalikan tubuhnya
dan menatap gadis sombong di hadapannya dengan sinis.
“Loe gak punya kerjaan yah nyuruh
orang buat hajar gue, gue itu sama sekali gak kenal sama loe, tapi loe dengan
mudahnya nyuruh orang buat hajar gue, Heh, emang apa salah gue sih. Loe itu
siapa ??? Gue itu sama sekali gak kenal sama loe.”
“Hah, loe itu gak kenal sama gue
??? Heh, semua cowo di sini itu pada tergila gila sama gue. Loe gak tahu siapa
gue ??? Enak banget loe ngomong, harusnya gue yang ngomong kaya gitu. loe itu
sama sekali gak Eksis disini, gue yang terkenal disini.”
“Oya ??? Semua cowo yah, tapi gue
gak tuh. Gue sama sekali gak tertarik sama loe. inget tuh !!!” Ujar Rio seraya
melanjutkan jalannya yang sempat tertunda tadi.
“heh, cowo songong (Langkah Rio
kembali berhenti), loe sama sekali gak tertarik sama gue ??? berarti loe itu
emang cowo gak normal. Mata loe itu gak bisa bedain mana cewe yang cantik mana
cewe yang buruk rupa.” Ucap SHilla dengan angkuhnya.
“Justru cowo yang normal itu yang
gak akan tertarik sama loe, semua cowo yang tertarik sama loe itu gak ada yang normal. Mata mereka buta semua
ngelihat loe.” Balas Rio kemudian jalan lagi.
“Nyebelin.”
SKIP !!!
Bel
istirahat sudah berbunyi dengan nyaring, seluruh siswa langsung beranjak keluar
kelas menuju ke kantin sekolah. Sedangkan 2 orang pria masih duduk manis di
bangkunya.
“Gila yah tuh cewe, maunya apa
coba. Lagian loe juga sih yang salah, ngapain loe nyari gara-gara sama dia, loe
udah tahu kan kalau siapa aja yang punya masalah sama dia, orang itu bakalan
sial, yang cowo paling kaya loe gini, kalo yang cewe paling Cuma di kunci sama
dia seharian.” Terang Gabriel sebal.
“Bukanya loe suka sama dia, kok
malah ngejelek jelekkin sih.” Komentar Rio gak nyambung.
“Gue udah nggak suka sama dia,
gue sekarang lagi ngincer sobatnya cewe loe. Hehehe J.”
“Maksudnya si Sivia ???” Tanya
Rio kaget.
“Hehehe J. Iyah bro, gue bakalan
PDKT sama dia. gue bakalan ngedeketin dia. loe lihat aja nanti. Dia pasti
bakalan suka juga sama gue.” PD Gabriel “Eh, kok jadi bahas gue sih. Back to
the topic. Loe kenapa gak cerita sama gue kemarin tentang kejadian ini ???”
Tanya Gabriel lagi setelah dia mengetahui Rio telah mengalihkan pembicaraan.
“Lagian loe yang mengalihkan
pembicaraan dulu, gue ikutin aja. Gue gak papa kok. Tenang aja, gue baik-baik
aja.” Ujar Rio
“Baik-baik aja gimana ??? Loe
bonyok gini masih bilang baik-baik aja. Loe gak lihat nie muka loe udah ancur
banget gini.”
“Sialan loe, tetep aja gue lebih
ganteng daripada loe.” Narsis Rio seraya mengangkat kerah bajunya.
“Rio.” Panggil seseorang yang
berdiri di depan pintu kelas Rio bersama dengan sahabatnya.
“Kamu kenapa ??? Kok lebam gini,
kamu habis ngapain Yo ??? Berantem yah ???” Tanya Ify khawatir seraya mendekati
kekasihnya itu, sementara Gabriel yang duduk di sebelah Rio langsung berdiri
dan Ify langsung duduk di sebelahnya seraya memegang wajah Rio.
“Gak papa kok Fy, Cuma kemarin
ada preman yang hajar aku.” Ujar Rio bohong.
“Gak Fy, Rio itu … Aw.” Pekik
Gabriel setelah mendapatkan injakkan kaki Rio dan melihat Rio yang sedang
melotot kepadanya.
“Kenapa iel ??? Rio itu kenapa
???” Tanya Ify kepada Gabriel.
“Rio itu kemarin Cuma di hajar
preman. Iyah, soalnya kemarin Rio itu kaya di hadang gitu, karena premannya
terlalu banyak makanya Rio babak belur kaya gini.” Terang Gabriel gugup +
bohong.
“Oh, tapi loe gak bohong kan ???”
Tanya Ify memastikan.
“Iyah sayang, yang di ceritakan
sama Gabriel bener kok, bener banget malah. Aku udah gak apa-apa sekarang. Udah
mendingan.” Jawab Rio gugup.
“Beneran ??? Udah di obatin belum.
Aku obatin yah di UKS, kita ke UKS aja yuk. Aku pengin ngobatin luka kamu.”
Ujar Ify seraya memegang luka Rio. “Jangan kenceng-kenceng dong Beb, sakit
tahu.”
“maaf-maaf, yaudah aku obatin
yah, kita ke UKS yuk. Ayuk.” Ujar Ify menarik tangan Rio berdiri “Sivia, loe
sama Gabriel dulu yah, gue mau ngobatin Rio dulu, Bye.” Pamit Ify kepada
Gabriel dan Sivia.
“Iyah Fy, Hati-hati.” Ujar
Gabriel.
“terus kita mau ngapain Yel
sekarang ??? Tanya Sivia Azizah.
“Terserah loe ajah.”
“Gabriel Stevent Damanik, gue itu
lagi serius nie Tanya sama loe, serius dikit napa.” Keluh Sivia manyun.
“Sorry Sivia Azizah. Gue itu tadi emang lagi bercanda. Gimana kalau kita
ke kantin aja. Makan Vi, laper nie gue.” Jawab Gabriel tersenyum manis.
“Iyah udah deh. Yuk ke kantin.”
YYYYYYYYYYYYYYYYYYYY
“Kok parah gini sih Yo, emangnya
tuh preman ada berapa ??? Sampe kamu babak belur gini.” Ucap Ify mengobati luka
di pinggir bibir Rio yang masih duduk di ranjang UKS.
“Ada 3 sayang, 2 orang itu megang
lengan aku erat banget, makanya aku gak bisa lawan. Aw, pelan-pelan dong, masih
sakit tahu.”
“Iya iya, lagian mereka ngapain
sih mukulin kamu, apa salah kamu coba. Sebel deh, kamu masih inget orangnya
gak. Kalau inget laporin polisi aja supaya di tindak lanjuti.” Ucap Ify sebal.
“Kok jadi kamu yang marah. Udah
lah, gak papa kok, aku emang gak tahu salah aku apa, tapi yaudah lah, gak usah
di fikirin lagi. Mending kita ke kantin yuk, aku laper banget nie. Tadi pagi
aku belum makan Beb. Yayaya.” Pinta Rio menyatukan kedua telapak tangannya di
depan dada.
“Kok belum makan ??? Kenapa ???”
Tanya Ify heran
“Bibir aku masih sakit buat
makan, tapi sekarang udah gak apa apa kok.”
“Ihhh, kenapa gak cerita sama aku
sih, aku kan jadi ngerasa bersalah. Rese.” Ngambek Ify.
“Iya iya, jangan ngambek dong.
Maaf deh, aku kan Cuma gak mau bikin kamu khawatir sama kamu, sekarang mau
anterin aku ke kantin gak ???”
“Iyah deh, aku maafin. Yaudah
kita ke kantin yuk.”
“Yuk.” Mereka berdua keluar dari
UKS dan menuju kearah kantin.
YYYYYYYYYYYYYYYYYYY
“Siapa dia ???” Tanya seseorang
yang melihat Rio dan Ify yang sedang berjalan menuju ke kantin.
“Itukan Rio sama Ify Shill.”
Jawab sahabatnya yang berada di sebelah Shilla.
“Mereka ada hubungan apa ???”
“Pacaran.”
“Pacaran ??? Loe bilang apa tadi
??? Mereka pacaran ???”
“Iyah, mereka pacaran, udah 1
tahun lebih kok, masa loe gak tahu ???”
“Aduh Agni Tri Nubuwati. Loe denger gue deh sekarang. Sejak kapan gue
perduli sama orang lain ??? Penting gituh.” Ucap Shilla dengan nada sombong.
“Iyah sih, loe kan gak pernah
perduli sama orang lain, terus kenapa loe Tanya tentang Rio sama Ify ???”
“Mereka udah berurusan sama gue. Termasuk
si Rio itu tuh. Dia udah berani bikin gue malu di depan orang banyak.” Bentak
Shilla lirih geram.
“Jangan-jangan yang bikin Rio
jadi babak belur gitu loe lagi. Loe yang nyuruh anak buah loe buat hajar Rio.”
Tebak Agni
“Tepat banget, 100 buat loe.
makanya jangan buat gara-gara sama Queen in SMA Batavia. Itu akibatnya kalau
berani nyari masalah sama gue.”
“Ckckck, kapan sih loe bisa
berubah.”
“Udah ah, gue mau ke kantin.
Laper.” Ujar Shilla seraya meninggalkan Agni dan menuju ke kantin.
like and comment'nya jangan lupa ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar yang positive tentang postingan yang saya buat :)
terima kasih sudah berkunjung ke blog saya teman :*