Jumat, 12 April 2013

That's All Cause of Love - Part 3


sekali lagi gue ingetin sama loe semua .. cerbung ini udah pernah tak post di blog satunya ..
tapi nama tokoh di cerita beda .. dan ini sama sekali gak copas .. asli bikinan gue :D
keep enjoy reading guys :) cekidott !!!

Pulang sekolah. Terlihat seorang gadis yang sedang menunggu jemputan. Sekarang jam di tanganya sudah menunjukkan pukul 14.30. Artinya tidak ada taksi atau angkutan umum lainnya yang akan melintas di jalan itu. Akhirnya gadis ini memilih untuk duduk di Halte di pinggir SMA Bintang. Tiba-tiba ada seseorang menggunakan motor ninja’nya yang berwarna merah yang berhenti tepat di depan Ify. Ifypun sangat ketakutan karena dia merasa tidak mengenali seseorang di hadapanya. Karena orang itu menggunakan helm Fullace’nya dan menutup kacanya.
“siapa kamu. Jangan ganggu aku. Aku mohon.” Ucap Ify gemetar seraya menjauh dari tempat itu
“Heh, siapa yang akan menggagumu. Aku tidak akan berbuat jahat terhadapmu.”
“Kalau kau benar-benar tidak akan berbuat jahat terhadapku. Pergi sekarang juga.” Usir Ify
“Berani beraninya kau mengusirku. Kau tidak tau siapa aku.” Hardik si pengendara motor.
“Aku tidak mengenalimu.” Jawab Ify singkat dan padat dan pergi meninggalkan tempat itu
“Ify.”
            Ifypun menghentikan langkahnya karena orang itu memegang tanganya. Dan Ifypun membalikan badannya sehingga berhadapan langsung dengan orang itu. Orang itu sudah membuka helm fullace’nya dan matanya menatap tajam kearah Ify. Jarak mereka sangat dekat. Dan Ifypun sadar bahwa pria dihadapannya sangat tampan dan terlihat manis kala itu. Setelah beberapa menit dalam keadaan seperti itu, Ifypun tersadar dan menjauhkan dirinya dari pria di hadapannya,
“Ka .. ka Rio.” Ucap Ify gugup ternyata orang dihadapannya adalah ketua Osis Sma Bintang
“Maaf.”
“Tidak apa-apa. Mmm, kakak ada keperluan apa. Mengapa ada di sini.”
“Harusnya aku yang berbicara seperti itu. Mengapa kau bisa ada di sini. Sendirian pula. Memangnya kau tidak takut sendirian disini.” Tanya Rio bingung
“Mmmm, aku lagi nunggu jemputan kak. Tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda akan datang. Rencananya aku akan menaiki taksi atau angkutan umum lainnya. Tapi tidak ada satupun yang datang melintasi jalanan ini.” Jawab Ify menjelaskan panjang lebar
“(melihat jam di tangannya) jam segini ??? pantas saja kau tidak melihatnya. Jam segini tidak akan ada angkutan umum ataupun taksi yang melintas disini. Taksi akan beroperasi jam 16.00 nanti. Apa kau masih mau menunggunya disini ??? Bagaimana kalau kau pulang denganku saja.” Ajak Rio
“Pulang dengan kakak ??? Tidak usah kak, nanti merepotkan. Aku bisa jalan kaki.” Tolak Ify
“Heh, kau pikir aku tidak mengetahui dimana rumahmu. Sudahlah ayo naik.”
“Tapi …”
“Sudahlah, ayo cepat naik” suruhnya dengan paksa seraya melihat kearah jok belakang motornya.
“Yasudah. Makasih kak.” Ucap Ify seraya menaiki motor ninja merah milik Rio.
            Brumm brumm brumm. Suara motor Rio mulai terdengar. Tetapi pemuda ini belum juga menjalankan motornya. Sedangkan gadis yang berada di belakangnya hanya menyatukan alisnya tanda dirinnya bingung dengan pemuda di depannya.
“Heyy, kau tau kan aturan membonceng motor itu bagaimana.” Ucap pria tampan itu.
“Memangnya aturannya apaan kak.” Tanya Ify dengan muka polosnya
“Pegangan.” Jawab Rio singkat dan cukup mengagetkan
“Pegangan ??? Ah aku tidak mau.” Tolak Ify dengan cepat.
“Sudah cepat. Daripada di jalan kamu jatuh, mending pegangan kan ???”
“Sudah.” Jawab Ify seraya menarik tangannya untuk memegang pinggang Rio tapi masih ragu dan gemetar
“Nah gitu dong. Ayo kita pulang.”Ucap Rio seraya menjalankan motornya.
            Dijalan mereka memutuskan unutk menutup mulut mereka masing-masing. Diam dan Diam. Hanya terdengar suara kendaraan di jalan itu.
(‘Nyaman sekali rasanya berada di dekat Ify seperti ini, apa mungkin aku mulai mencintainya. Semoga Ify mempunyai perasaan yang sama sepertiku.’ Batin Rio)
            Mereka pun sampai di sebuah rumah megah. Rumah Allyssa Saufika Umari dengan dilengkapi kolam ikan di depan rumahnya dan dilengkapi dengan taman disebelah Kolam ikan itu. Ifypun turun dari motor ninja Rio.
“Makasih kak.”
“Iyah sama sama.” Ujar Rio seraya menyunggingkan senyum manisnya yang bisa membuat kaum hawa pada terpesona . Termasuk gadis di hadapan pemuda tampan itu.
“mmm, kakak ko bisa tau rumahku. Tau dari mana ???” Tanya Ify gugup
“Tau dari siapa yah.” Jawab Rio dengan tersenyum seraya pura-pura berfikir.
“ih kakak seriusan. Yang bener dong  jawabnya. Aku kan penasaran.” Ucap Ify manyun
“Iya iya. Kalau lagi manyun tambah cantik deh.” Ucap Rio seraya mengacak acak rambut Ify.
“Gombal. Belajar dari mana tuh. Jawab dong kak.” Desak Ify membuat Rio malah tertawa karena melihat rona merah pada kedua pipi gadis lugu di hadapan pemuda itu.
“Aku gak berbakat untuk gombal-gombalan tau. Aku pernah ngikutin kamu pulang.”
“Kapan ??? ko’ aku gatau kak.”
“Iyalah kamu gatau. Kan aku ngikutin kamu secara diam-diam.”
“Huh dasar, kapan tuh kakak ngikutin aku pulang.”
“Waktu pulang bareng sama Sivia naik taksi. Inget kaaaannn ???”
“Iya inget. Dasar tukang nguntit, kalo aku tau aku langsung menyuruh kakak pulang secepatnya, supaya kakak gak tau rumah aku. Mau mampir gak.” Tawar Ify
“Hahaha J, bisa aja deh. Gak usah dehh. Aku pulang langsung aja. Ada tugas dari Bu. Maya (Wakepsek) suruh buat Proposal soalnya, dan besok harus dikumpulkan”
“Oh yaudah.”
“Fy, maafin kesalahanku selama ini yah. Aku tau aku salah. Selama ini aku selalu cuek terhadapmu. Aku selalu gak perduli sama kamu. Aku selalu buat kamu kesel dan buat kamu marah. Maafkan aku Fy”
“Aku udah maafin kakak ko’. Aku juga minta maaf sama kakak. Karena kemarin aku kasar sama kakak”
“Kakak juga udah maafin kamu Fy. Sekarang kita temenan ajah yah. Mau gak.”
“Iyah kak sekarang kita temenan.”
“Makasih. Kakak pulang dulu yah, sampai jumpa.”
            Ifypun memasuki halaman rumahnya yang sangat luas itu dengan perasaan gembira. Pria yang tadi sudah mengantarnya membuat perasaanya tidak karuan setiap Ify berada di dekatnya.
SKIP !!!
            Beberapa Hari kemudian. Terlihat seorang gadis dan seorang pria berjalan beriringan memasuki sekolahnya itu. Apalagi kalau bukan SMA Bintang. Sepertinya mereka baru berangkat bersama pagi ini. Selama beberapa hari ini mereka selalu bersama dan Pulang pergi bareng. Keakraban yang terjadi pada 2 insan ini sepertinya membuat iri semua orang.
“Sivia”
            Tiba-tiba ada seseorang yang memanggil Sivia. Otomatis 2 insan itu membalikan tubuhnya dan mendapati sahabatnya yang sedang berjalan kearahnya. Siapa kalau bukan Ify.
“Ciyeeee … makin hari makin lengket aja sih kalian. Jangan-jangan udah jadian lagi.”
“Hush sembarangan. Kami belum jadian tau.” Ucap Sivia salting
“Belum, berarti nanti akan jadian dong. Asyik asyik bentar lagi ada yang mau jadian. Ciyeeee”
“Ify apaan sih (membekap mulut Ify) ka’ Alvin maafin Ify yah. Dia kalau bicara memang seperti itu.” Ucap Sivia pada pria disebelahnya dengan gugup.
“Gapapa Vi, yaudah kakak duluan yah, udah mau masuk. Sampai jumpa nanti Sivia Ify”
“Iyah kak.” Jawab Sivia seraya melepaskan bekapan di mulut sahabanya itu
“Kamu gila yah. Kalau aku sampai sesak nafas bagaimana ???” Ucap Ify sebal dengan sahabatnya itu
“Maaf maaf. Lagian kamu bicara seperti itu di depan ka’ Alvin. Aku kan jadi malu Fy.”
“Iya iya maaf. Ke kelas yuk.” Ajak Ify
“yuk.” Ucap Sivia seraya berjalan menuju kelasnya itu
            2 gadis yang selalu menjadi pusat perhatian bagi kaum adam ini segera melangkah menuju kelas mereka. Seharian ini mereka selalu bersama. Semenjak Ify dekat dengan Rio selama beberapa hari ini dan Sivia dekat dengan Alvin beberapa hari ini. Ify dan Sivia tidak pernah ke kantin bersama dan jalan-jalan bersama. Makanya seharian ini mereka selalu berdua kemanapun mereka pergi.
SKIP !!!
            Aksi persahabatan yang sedang dijalankan oleh mereka berdua akhirnya berakhir ketika bel pulang sekolah telah dibunyikan. Dan mereka segera keluar sekolah untuk mencari taksi.Tiba-tiba ada seseorang yang telah muncul di hadapan mereka menggunakan motor ninja berwarna putih dengan helm fullace’nya yang kaca helm’nya telah terbuka menambah sosok dihadapannya bertambah keren.
“hai Fy, Hai Vi”
“Ka Alvin, ngapain disini ???” Tanya Sivia
“Aku mau mengajakmu untuk pulang bersama. Bagaimana ???”
“Tapi aku mau pergi sama ….” Potong Sivia karena mulutnya dibekap oleh sahabatnya sendiri
“Tidak kak, maksud Sivia, Sivia mau pulang bareng kakak. Iya kan Vi.” Sivia pun senyum ke Alvin seraya melototkan matanya kearah Ify
“Tuh kan kak. Yaudah sana pergi J hati hati yah” Ucap Ify seraya mendorong Sivia agar mau menaiki motor ninja putih dihadapannya
“Beneran tidak apa-apa Fy ???”
“Iya kak, tidak apa-apa. Hati-hati yah kak. Jagain sahabatku yah.”
“Pasti. Ayo Vi. Sampai jumpa Ify”
            Motor Ninja Putih itupun meninggalkan Ify seorang diri di depan sekolahnya. Beberapa menit kemudian ada seseorang menggunakan Ninja Merahnya berhenti tepat di depan Ify. Ifypun tau siapa orang yang mengendarainya. Walaupun orang dihadapannya menutup kaca helm fullace’nya.
“Ada apa kak ???” Tanya Ify ramah kepada orang dihadapannya
“Naik” Perintah pria dihadapannya
“Heh, aku kan bicara padamu baik-baik, mengapa kau malah menyuruhku.” Jawab Ify Nyolot
“Apa kamu tau apa yang akan dilakukan oleh Alvin kepada sahabatmu itu.”
“Memangnya apa yang akan ka’ Alvin lakukan pada Sivia. Kalau sampai terjadi apa-apa sama Sivia aku tidak akan memafkan ka’ Alvin. Bahkan aku juga akan membenci kakak.”
“Heh, mengapa kau malah menuduh sahabatku yang bukan-bukan sih, mengapa juga kau membenciku, yang berbuat itu kan sahabatku bukan aku. Alvin itu mau mengungkapkan perasaanya kepada Sivia. Bukan untuk melukai atau menyakiti Sivia”
“kakak serius !!! Bukanya mereka itu marahan yah. Tapi akhir-akhir ini aku melihat mereka sangat akur dan sangat akrab. Apa benar mereka saling munyukai satu sama lain.”
“Benar. Sangat benar malah. Bagaimana, kau mau melihatnya tidak. Kalau tidak yasudah. Aku mau pergi sekarang juga.” Ucap Rio seraya berpura-pura menyalakan gas motornya.
“Tunggu kak, aku ingin melihat bagaimana ka’ Alvin menyatakan perasaanya kepada Sivia, aku mau ikut kakak.” Jawab Ify cepat sebelum pria dihadapannya benar-benar pergi.
“yasudah naik. Kita berangkat sekarang”
èèèèèèèèèèèè
“kak, ini kan bukan jalan menuju ke arah rumahku.” Tanya Sivia bingung seraya berteriak karena mereka sedang ada di jalan raya dan banyak kendaraan lalu lalang
“Sudah. Kamu diam saja Vi. Aku tidak akan menyakitimu  dan aku juga tidak akan melukaimu. Sungguh !!! kamu harus percaya sama aku.”
“Iya, tapi kakak mau membawaku kemana sih.”
“Ke Danau.”
            Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di Danau. Anehnya, danau itu sangat sepi dan hanya ada mereka berdua disana yang ditemani dengan bunga mawar yang disusun rapi di sepanjang jalan dan membentuk LOVE di tengah-tengah danau itu. Dan dilengkapi dengan lampu-lampu yang sangat indah. Siviapun tidak berkedip melihat pemandangan indah dihadapannya. Ternyata di tengah tengah bunga mawar yang berbentuk LOVE itu ada tulisan I LOVE YOU SIVIA.
“Kak.” Ucap Sivia yang masih bingung dengan pemandangan dihadapannya
“Bagaimana ??? Apa kamu suka Vi.”
“Ini semua yang membuat ka’ Alvin (terkejut). Tapi apa maksudnya ???”
“Tulisan itu melambangkan perasaanku terhadapmu. I LOVE YOU Vi, aku cinta sama kamu, aku sayang sama kamu sejak pertama kali aku mengenalmu. Pasti kau akan berfikir kalau kata-kataku hanya Bulshit semata kan, karena selama ini aku selalu membuatmu marah. Tapi aku melakukan itu semua karena aku ingin dekat denganmu Vi. Aku tidak mau jauh darimu. Dan sekarang danau ini menjadi saksi bahwa aku sangat menyayangimu. Would you be my girlfriend Sivia Azizah ???”
“kak Alvin”
“Apa kamu mau menjadi kekasihku Vi, aku janji tidak akan menyakitimu lagi.”
“Aku… aku” jawab Sivia bingung mau menjawab apa
“Please Vi, kasih aku kesempatan. Aku janji akan selalu menjagamu.” Ucap Alvin sungguh-sungguh
“Yes, I would. Aku mau jadi kekasih kakak.” Jawaban Sivia membuat Alvin yang semula menunduk menjadi menatap Sivia dengan mata berbinar binary.
“Serius, beneran.”
Sivia menjawab hanya dengan mengangguk anggukan kepalanya.
“Makasihh banget ya Vi, Aishitteru Vi.” Ucap Alvin girang seraya memeluk Sivia J
èèèèèèèèèèèè
            2 insan yang sedang melihat sahabatnya manyatakan perasaanya satu sama lain ini hanya bisa mengintip di semak-semak  tersenyum setelah Sivia menjawab pertanyaan Alvin. Senyum merekah di bibir Rio dan Ify setelah mereka tau bahwa Sivia menerimanya.
“So sweet.” Ucap Ify berkomentar dengan apa yang dilihatnya
“Kau mau seperti itu ???”
“Ih, sok tau. Aku kan hanya berkomentar saja kak. Kau pasti juga kagum kan dengan apa yang kau lihat ini. Kau pasti iri dengan ka’ Alvin karena tidak bisa menyatakan perasaanmu kepada gadis yang kau suka di tempat romantic seperti ini kan ???”
“Iri ??? Heh, apa kau tau. Yang membuat ide untuk acara ini itu aku tau. Bukan Alvin. Apa kau masih mengatakan bahwa aku iri dengan sahabatku sendiri.” Ujar Rio nyolot
“Maaf. Aku kan hanya bercanda kak. Kenapa kau jadi marah beneran terhadapku. Aku tadi Cuma …” Potong Ify
“Maafkan aku juga yah (mengangkat wajah Ify dengan menggunakan tanganya di dagu Ify agar Ify mau melihat kearahnya). Aku tadi bicara kasar terhadapmu, maukan maafin aku.”
“Iyah kak. Aku maafin kakak. Kakak hebat bisa menemukan ide sebagus ini.”
“Tadi ngatain aku. Sekarang aja muji-muji gak jelas.” Goda Rio
“Iyah iyah. Maaf.” Jawab Ify cemberut
“hehehe, gak usah cemberut gitu dong. Pulang yuk. Kasih kesempatan buat mereka supaya bisa berduaan.” Ucap Rio seraya menarik tangan Ify menuju kearah motornya berada.
SKIP !!!
            Malam harinya Alvin datang ke rumah Rio untuk menceritakan semuanya kepada sahabatnya itu. Alvin tidak tau kalau sahabatnya sudah tau apa yang terjadi di Danau itu. Alvin pun menceritakan semuanya kepada sahabatnya itu. Rio yang mendengarkan hanya tersenyum.
“…… Jadi gitu Yo.” Ucap Alvin mengakhiri cerintanya
“Aku sudah tau.” Tanggap Rio datar seraya menyunggingkan senyum manisnya
“Maksudmu ???” Tanya Alvin bingung dengan tanggapan sahabatnya itu
“Aku tadi mengikutimu dari belakang. Dan aku mengintip semuanya di semak-semak.”
“Wahh, ini bukan termasuk rencana kita yah. Ini termasuk di luar rencana ni.” Ucap Alvin pura-pura sebal setelah mendengarkan penuturan sahabatnya itu.
“Hehehe. Aku takut jika Sivia menolakmu. Makanya tadi aku mengikutimu bersama Ify.”
“Jadi tadi kau bersama Ify ??? Ada lampu hijau ni kayaknya. Kapan nyusul aku Yo.”
“Huhhh, aku juga tidak tau. Dia tidak menyukaiku Vin.”
“Jangan berfikiran seperti itu Yo. Dia itu menyukaimu. Aku bisa melihatnya dari matanya yang menatapmu berbeda. Sorotan tajam yang selalu menatapmu dengan hangat.”
“Aku akan membuktikan kata-katamu itu. Selama beberapa hari kedepan aku akan mendekati dia dan akan mencari tau apakah dia benar-benar menyukaiku atau tidak.” Ucap Rio semangat J
“Nah gitu dong. Ini baru sahabatku. Semangat yah.”
“Senangnya yang udah diterima sama Sivia. Kayaknya kalau dapat pajak gak apa-apa ni.”
“Iya dong. Besok pagi kau akan makan gratis di kantin sekolah. Ajak Ify juga yah. Aku juga ingin mengajaknya besok.”
“Mengapa kau menyuruhku. Bukanya kekasihmu yang lebih akrab dengannya yah.”
“Aku ingin kau yang menyampaikannya. Aku pulang yah. Sampai jumpa kawan” Ucap Alvin seraya bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan rumah mewah Rio.
SKIP !!!
            Beberapa hari kemudian. Pasangan Alvin Jonathan Sindunata dan Sivia Azizah setiap harinya makin lengket aja seperti perangko. Membuat semua orang iri terhadapnya. Sikap mesra yang selalu ditunjukkan Alvin kepada Sivia membuat Orang-orang yang melihatnya iri termasuk sahabatnya.
“Kalau mau mesra-mesraan tuh jangan di depan public dong. Udah tau ini kantin dan banyak orang malah mesra-mesraan disini” Sindir Rio
“Iyah kak, bener. Memangnya gak ada tempat lain apa yang lebih enak buat berduaan.” Sungut Ify
“Hahahaha.” Alvin dan Sivia hanya tertawa melihat 2 orang dihadapanya.
“Ada yang lucukah !!!” Ucap Ify nyolot.
“Kalian berdua kalau mau, bilang aja. Makanya jadian dong. Jangan Cuma di simpen aja perasaanya.” Ucap Alvin seraya menyodorkan Es Jeruknya kepada kekasihnya
“Sudah Fy, jangan didengarkan omongan dia. Ke kelas aja yuk. Di sini kayaknya kita ganggu deh.” Ajak Rio seraya berdiri dari duduknya dan langsung diikuti oleh Ify.
“Yaudah yuk kak. Daaahh Ka’ Alvin daaaah Sivia.”
SKIP !!!
            1 minggu telah berlalu semenjak kejadian di kantin itu. Keakraban yang terjadi di antara Ify dan Rio pun makin kelihatan. Membuat Fans ketua osis SMA Bintang ini pada iri setengah mati melihatnya. Dan Riopun sudah mulai mengetahui perasaan gadis yang dicintainya itu.
            Pulang sekolah Rio mengajak Ify untuk pulang bersamanya. Ifypun tidak menolaknya. Tapi Rio tidak mengantar Ify pulang melainkan mengajak Ify ke Mall. Dan Rio memilih Rise Mall sebagai tempatnya.
“kak, ko kakak mengajakku ke mall sih. Memangnya kakak mau membeli apa.” Tanya Ify
“Hanya ingin mampir ke Toko music. Kebetulan peralatan music di sekolah kita sedang ada yang rusak, kakak-kakak osis selalu ke toko music Rise Mall ini.” Jawab Rio
“Oh. Tapi kenapa kakak malah mengajakku. Bukanya lebih enak kalau pergi sama temen-temen kakak yah. Kan bisa minta pendapat juga.”
“Memangnya kalau aku mengajakmu, kamu tidak bisa memberikan pendapat yah. Kamu kan jago main piano. Bisa diajak sharing juga dong pastinya.”
“Mmmm… iyah sih. Tapi kan lebih enak sama temen-temen kakak.” Ujar Ify
“Bilang aja kalau kamu gak mau pergi sama kakak. Kalau kamu tidak suka yasudah pulang aja sana. Aku  juga bisa mencarinya sendiri.” Jawab Rio seraya mempercepat langkahnya
“Ih. Kok kakak malah marah sih. Aku kan tidak bermaksud seperti itu sama kakak. Aku Cuma ….” Ucap Ify seraya mengejar langkah Rio.
“Cuma apa. Bilang aja kalau kamu gak mau jalan sama aku.” Potong Rio tambah mempercepat langkahnya dan masih terlihat cuek di depan Ify
“Tunggu dong kak. Please don’t angry with me. I’m sorry kak.” Ucap Ify seraya masang muka memelas seraya menghadang langkah Rio dan berdiri tepat di hadapannya.
“Ok. Tapi ada syaratnya.”
“Ok. But apa syaratnya ???.”
“Temenin aku seharian ini kemanapun aku pergi. Gimana, mau ???”
“Mmmm … kalau aku ga’ mau gimana.”
“Yaudah .. kakak gak akan maafin kamu.” Ucap Rio seraya kembali melangkah meninggalkan Ify
“Ok. Iya aku mau. Tapi, please maafin aku.”
“Ok. No problem honey.” Ucap Rio seraya mengedipkan matanya membuat Ify bergidik.
“honey honey. Memangnya kakak siapa aku. Berani-beraninya kakak manggil aku dengan sebutan seperti itu.” Ucap Ify nyolot dan tidak terima
“Iya iya maaf. Kakak kan Cuma bercanda. Yaudah ayo. Gak sampai-sampai ke tokonya kan.” Ujar Rio seraya menarik tangan Ify dan kembali melangkah menuju ke toko music.
            2 insan yang terlihat sedang senang ini menghabiskan waktunya di Rise Mall dari pukul 14.00 sejak pulang sekolah tadi sampai jam 15.00 hanya untuk melihat lihat peralatan music di toko music yang ada di Rise Mall. Setelah selesai melihat-lihat mereka melangkah keluar toko.
“sepertinya cukup lama kita melihat lihat peralatan musiknya tadi.” Ucap Rio
“Bukan sepertinya lagi tapi memang sangat lama. Kakak gatau sih, kakiku sudah pegal sekali rasanya. 1 jam kita hanya muter muter gak jelas melihat lihat peralatan music tadi.” Ujar Ify sebal
“Heh, bukannya kamu sudah berjanji tadi. Bahwa kau akan menemaniku kemanapun aku pergi.” Ucap Rio dengan nada nyolot karena tidak terima dengan perkataan gadis manis itu.
“Iya iya. Sekarang kita mau kemana lagi. Kakiku sudah pegal sekali rasanya kak.”
“Baru juga muterin tokonya, udah langsung capek. Dasar cewe, semuanya sama aja. Manja” Ujar Rio membuat Ify melotot menatap kakak senior di hadapannya.
“Ih. Jangan ngatain aku lagi deh. Kakak kan cowo. Pantas saja kalau tidak merasakan capek.”
“Huh. Yasudah cepat (menarik tangan Ify). Nanti keburu sore.” Ujar Rio sedikit memaksa.
“Kakak. Kita mau kemana lagi sih. Aku sudah capek. Istirahat dulu kak. Please L” Ucap Ify memohon.
“(berhenti jalan) Diam atau kau aku tinggal disini sendirian.” Ucap Rio cuek seraya melanjutkan perjalanan dan menarik tangan Ify.
            Akhirnya Ify hanya menuruti keinginan dari pria yang sedang menarik tangannya ini. Sepertinya pria ini tidak mengerti bahwa Ify sudah sangat lelah dan ingin istirahat walau sejenak. Jika dia tidak mengucapkan janji tadi kepadanya mungkin sekarang dia bisa bebas tanpa harus mengikuti kemauan pria dihadapannya. Tapi waktu sudah berlalu dan tak mungkin bisa diputar kembali.
èèèèèèèèèèèè
            Terlihat 2 insan ini yang sedang berjalan beriringan sambil bergandengan tangan di Pantai. Wakil ketua osis yang dulunya terlihat cuek dan tidak perduli terhadap siapa saja langsung bisa berubah 100 % karena gadis yang sekarang resmi menjadi kekasihnya itu.
Sivia yang dulunya selalu tidak perduli terhadap pria manapun sekarang malah tertarik dengan Wakil ketua Osis di sekolahnya. Entah karena apa dia bisa menyukai pria yang tidak pernah baik padanya dan selalu cuek kepadanya serta selalu membuatnya marah ini.
“pantainya bagus yah. Kapan-kapan aku akan mengajakmu pergi kesini di sore hari menjelang malam untuk melihat sunset yang sangat indah disini.” Ujar Alvin seraya merangkul Sivia.
“Makasih. Aku memang tidak pernah melihat sunset secara langsung. Hanya lewat jauh saja kak.” Jawab Sivia.
“Oh yah. Masa sih. Aku akan mengajakmu nanti. Ayo duduk disini.” Ucap Alvin seraya duduk diatas pasir putih yang terdapat di tepi pantai itu dan diikuti Sivia.
“Indah sekali yah. Seandainya disini ada ka’ Rio sama Ify pasti tambah seru deh.” Ujar Sivia menatap lurus ke depan
“Memangnya jika kau sedang bersamaku, rasanya tidak seru yah.”
“Bukan seperti itu. Kakak tau. Baru kakak yang bisa membuatku bingung jika sedang bersama kakak.”
“Why ???” Tanya Alvin
“Aku tidak tau apa alasanya, tapi yang jelas dulu aku tidak pernah mau mendengarkan informasi tentang pria manapun. Aku juga selalu tidak perduli jika ada pria yang mengatakan bahwa dia menyukaiku.”
“Tapi mengapa kau suka padaku. Dari awal kau masuk SMA Bintang kau sudah menyukaiku bukan.” Ucap Alvin masih dengan nada sok’nya.
“Heh jangan kegeeran deh. Darimana kau tahu aku menyukaimu sejak awal.” Ucap Sivia nyolot
“Dari surat yang kau berikan khusus buatku. Benar kan ??? aku juga sudah menyukaimu dari awal MOS itu. Entah karena apa aku langsung tertarik terhadapmu.”
“Benarkah ???” Tanya Sivia dan di kedua pipinya terdapat rona merah membuat Alvin gemas.
“Iyah. Masa kamu tidak percaya kepadaku sih Vi. Aku serius. Seorang Alvin Jonathan Sindunata tidak pernah berbohong dalam masalah hati.” Ujar Alvin yakin
“Iya deh aku percaya. Aku juga sudah menyukai kakak waktu masuk MOS pertama kali”
“Hahaha. aku sudah tau kok. I love you My honey” Ucap Alvin seraya memeluk Sivia.
“I love you too. Aku sayang sama kakak.”
“Aku lebih sayang dari pada kamu.”


tetep komentarnya ya guys .. gue tunggu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar yang positive tentang postingan yang saya buat :)
terima kasih sudah berkunjung ke blog saya teman :*