sekali lagi gue ingetin sama loe semua .. cerbung ini udah pernah tak post di blog satunya ..
tapi nama tokoh di cerita beda .. dan ini sama sekali gak copas .. asli bikinan gue :D
tapi nama tokoh di cerita beda .. dan ini sama sekali gak copas .. asli bikinan gue :D
keep enjoy reading guys :) cekidott !!!
Pulang
sekolah. Terlihat seorang gadis yang sedang menunggu jemputan. Sekarang jam di
tanganya sudah menunjukkan pukul 14.30. Artinya tidak ada taksi atau angkutan
umum lainnya yang akan melintas di jalan itu. Akhirnya gadis ini memilih untuk
duduk di Halte di pinggir SMA Bintang. Tiba-tiba ada seseorang menggunakan
motor ninja’nya yang berwarna merah yang berhenti tepat di depan Ify. Ifypun
sangat ketakutan karena dia merasa tidak mengenali seseorang di hadapanya.
Karena orang itu menggunakan helm Fullace’nya dan menutup kacanya.
“siapa kamu. Jangan ganggu aku.
Aku mohon.” Ucap Ify gemetar seraya menjauh dari tempat itu
“Heh, siapa yang akan menggagumu.
Aku tidak akan berbuat jahat terhadapmu.”
“Kalau kau benar-benar tidak akan
berbuat jahat terhadapku. Pergi sekarang juga.” Usir Ify
“Berani beraninya kau mengusirku.
Kau tidak tau siapa aku.” Hardik si pengendara motor.
“Aku tidak mengenalimu.” Jawab Ify
singkat dan padat dan pergi meninggalkan tempat itu
“Ify.”
Ifypun menghentikan langkahnya
karena orang itu memegang tanganya. Dan Ifypun membalikan badannya sehingga
berhadapan langsung dengan orang itu. Orang itu sudah membuka helm fullace’nya
dan matanya menatap tajam kearah Ify. Jarak mereka sangat dekat. Dan Ifypun
sadar bahwa pria dihadapannya sangat tampan dan terlihat manis kala itu.
Setelah beberapa menit dalam keadaan seperti itu, Ifypun tersadar dan
menjauhkan dirinya dari pria di hadapannya,
“Ka .. ka Rio.” Ucap Ify gugup
ternyata orang dihadapannya adalah ketua Osis Sma Bintang
“Maaf.”
“Tidak apa-apa. Mmm, kakak ada
keperluan apa. Mengapa ada di sini.”
“Harusnya aku yang berbicara
seperti itu. Mengapa kau bisa ada di sini. Sendirian pula. Memangnya kau tidak
takut sendirian disini.” Tanya Rio bingung
“Mmmm, aku lagi nunggu jemputan
kak. Tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda akan datang. Rencananya aku
akan menaiki taksi atau angkutan umum lainnya. Tapi tidak ada satupun yang
datang melintasi jalanan ini.” Jawab Ify menjelaskan panjang lebar
“(melihat jam di tangannya) jam
segini ??? pantas saja kau tidak melihatnya. Jam segini tidak akan ada angkutan
umum ataupun taksi yang melintas disini. Taksi akan beroperasi jam 16.00 nanti.
Apa kau masih mau menunggunya disini ??? Bagaimana kalau kau pulang denganku
saja.” Ajak Rio
“Pulang dengan kakak ??? Tidak
usah kak, nanti merepotkan. Aku bisa jalan kaki.” Tolak Ify
“Heh, kau pikir aku tidak
mengetahui dimana rumahmu. Sudahlah ayo naik.”
“Tapi …”
“Sudahlah, ayo cepat naik”
suruhnya dengan paksa seraya melihat kearah jok belakang motornya.
“Yasudah. Makasih kak.” Ucap Ify
seraya menaiki motor ninja merah milik Rio.
Brumm brumm brumm. Suara motor Rio
mulai terdengar. Tetapi pemuda ini belum juga menjalankan motornya. Sedangkan
gadis yang berada di belakangnya hanya menyatukan alisnya tanda dirinnya
bingung dengan pemuda di depannya.
“Heyy, kau tau kan aturan
membonceng motor itu bagaimana.” Ucap pria tampan itu.
“Memangnya aturannya apaan kak.”
Tanya Ify dengan muka polosnya
“Pegangan.” Jawab Rio singkat dan
cukup mengagetkan
“Pegangan ??? Ah aku tidak mau.”
Tolak Ify dengan cepat.
“Sudah cepat. Daripada di jalan
kamu jatuh, mending pegangan kan ???”
“Sudah.” Jawab Ify seraya menarik
tangannya untuk memegang pinggang Rio tapi masih ragu dan gemetar
“Nah gitu dong. Ayo kita
pulang.”Ucap Rio seraya menjalankan motornya.
Dijalan mereka memutuskan unutk
menutup mulut mereka masing-masing. Diam dan Diam. Hanya terdengar suara
kendaraan di jalan itu.
(‘Nyaman
sekali rasanya berada di dekat Ify seperti ini, apa mungkin aku mulai
mencintainya. Semoga Ify mempunyai perasaan yang sama sepertiku.’ Batin Rio)
Mereka pun sampai di sebuah rumah
megah. Rumah Allyssa Saufika Umari dengan dilengkapi kolam ikan di depan
rumahnya dan dilengkapi dengan taman disebelah Kolam ikan itu. Ifypun turun
dari motor ninja Rio.
“Makasih kak.”
“Iyah sama sama.” Ujar Rio seraya
menyunggingkan senyum manisnya yang bisa membuat kaum hawa pada terpesona .
Termasuk gadis di hadapan pemuda tampan itu.
“mmm, kakak ko bisa tau rumahku.
Tau dari mana ???” Tanya Ify gugup
“Tau dari siapa yah.” Jawab Rio
dengan tersenyum seraya pura-pura berfikir.
“ih kakak seriusan. Yang bener
dong jawabnya. Aku kan penasaran.” Ucap Ify
manyun
“Iya iya. Kalau lagi manyun
tambah cantik deh.” Ucap Rio seraya mengacak acak rambut Ify.
“Gombal. Belajar dari mana tuh.
Jawab dong kak.” Desak Ify membuat Rio malah tertawa karena melihat rona merah
pada kedua pipi gadis lugu di hadapan pemuda itu.
“Aku gak berbakat untuk
gombal-gombalan tau. Aku pernah ngikutin kamu pulang.”
“Kapan ??? ko’ aku gatau kak.”
“Iyalah kamu gatau. Kan aku
ngikutin kamu secara diam-diam.”
“Huh dasar, kapan tuh kakak
ngikutin aku pulang.”
“Waktu pulang bareng sama Sivia
naik taksi. Inget kaaaannn ???”
“Iya inget. Dasar tukang nguntit,
kalo aku tau aku langsung menyuruh kakak pulang secepatnya, supaya kakak gak
tau rumah aku. Mau mampir gak.” Tawar Ify
“Hahaha J, bisa aja deh. Gak usah dehh.
Aku pulang langsung aja. Ada tugas dari Bu. Maya (Wakepsek) suruh buat Proposal
soalnya, dan besok harus dikumpulkan”
“Oh yaudah.”
“Fy, maafin kesalahanku selama
ini yah. Aku tau aku salah. Selama ini aku selalu cuek terhadapmu. Aku selalu
gak perduli sama kamu. Aku selalu buat kamu kesel dan buat kamu marah. Maafkan
aku Fy”
“Aku udah maafin kakak ko’. Aku
juga minta maaf sama kakak. Karena kemarin aku kasar sama kakak”
“Kakak juga udah maafin kamu Fy.
Sekarang kita temenan ajah yah. Mau gak.”
“Iyah kak sekarang kita temenan.”
“Makasih. Kakak pulang dulu yah,
sampai jumpa.”
Ifypun memasuki halaman rumahnya
yang sangat luas itu dengan perasaan gembira. Pria yang tadi sudah mengantarnya
membuat perasaanya tidak karuan setiap Ify berada di dekatnya.
SKIP
!!!
Beberapa Hari kemudian. Terlihat
seorang gadis dan seorang pria berjalan beriringan memasuki sekolahnya itu.
Apalagi kalau bukan SMA Bintang. Sepertinya mereka baru berangkat bersama pagi
ini. Selama beberapa hari ini mereka selalu bersama dan Pulang pergi bareng.
Keakraban yang terjadi pada 2 insan ini sepertinya membuat iri semua orang.
“Sivia”
Tiba-tiba ada seseorang yang
memanggil Sivia. Otomatis 2 insan itu membalikan tubuhnya dan mendapati
sahabatnya yang sedang berjalan kearahnya. Siapa kalau bukan Ify.
“Ciyeeee … makin hari makin
lengket aja sih kalian. Jangan-jangan udah jadian lagi.”
“Hush sembarangan. Kami belum
jadian tau.” Ucap Sivia salting
“Belum, berarti nanti akan jadian
dong. Asyik asyik bentar lagi ada yang mau jadian. Ciyeeee”
“Ify apaan sih (membekap mulut Ify)
ka’ Alvin maafin Ify yah. Dia kalau bicara memang seperti itu.” Ucap Sivia pada
pria disebelahnya dengan gugup.
“Gapapa Vi, yaudah kakak duluan
yah, udah mau masuk. Sampai jumpa nanti Sivia Ify”
“Iyah kak.” Jawab Sivia seraya melepaskan
bekapan di mulut sahabanya itu
“Kamu gila yah. Kalau aku sampai
sesak nafas bagaimana ???” Ucap Ify sebal dengan sahabatnya itu
“Maaf maaf. Lagian kamu bicara
seperti itu di depan ka’ Alvin. Aku kan jadi malu Fy.”
“Iya iya maaf. Ke kelas yuk.”
Ajak Ify
“yuk.” Ucap Sivia seraya berjalan
menuju kelasnya itu
2 gadis yang selalu menjadi pusat
perhatian bagi kaum adam ini segera melangkah menuju kelas mereka. Seharian ini
mereka selalu bersama. Semenjak Ify dekat dengan Rio selama beberapa hari ini
dan Sivia dekat dengan Alvin beberapa hari ini. Ify dan Sivia tidak pernah ke
kantin bersama dan jalan-jalan bersama. Makanya seharian ini mereka selalu
berdua kemanapun mereka pergi.
SKIP
!!!
Aksi persahabatan yang sedang
dijalankan oleh mereka berdua akhirnya berakhir ketika bel pulang sekolah telah
dibunyikan. Dan mereka segera keluar sekolah untuk mencari taksi.Tiba-tiba ada
seseorang yang telah muncul di hadapan mereka menggunakan motor ninja berwarna
putih dengan helm fullace’nya yang kaca helm’nya telah terbuka menambah sosok
dihadapannya bertambah keren.
“hai Fy, Hai Vi”
“Ka Alvin, ngapain disini ???”
Tanya Sivia
“Aku mau mengajakmu untuk pulang
bersama. Bagaimana ???”
“Tapi aku mau pergi sama ….”
Potong Sivia karena mulutnya dibekap oleh sahabatnya sendiri
“Tidak kak, maksud Sivia, Sivia
mau pulang bareng kakak. Iya kan Vi.” Sivia pun senyum ke Alvin seraya
melototkan matanya kearah Ify
“Tuh kan kak. Yaudah sana pergi J hati hati yah” Ucap Ify seraya
mendorong Sivia agar mau menaiki motor ninja putih dihadapannya
“Beneran tidak apa-apa Fy ???”
“Iya kak, tidak apa-apa.
Hati-hati yah kak. Jagain sahabatku yah.”
“Pasti. Ayo Vi. Sampai jumpa Ify”
Motor Ninja Putih itupun
meninggalkan Ify seorang diri di depan sekolahnya. Beberapa menit kemudian ada
seseorang menggunakan Ninja Merahnya berhenti tepat di depan Ify. Ifypun tau
siapa orang yang mengendarainya. Walaupun orang dihadapannya menutup kaca helm fullace’nya.
“Ada apa kak ???” Tanya Ify ramah
kepada orang dihadapannya
“Naik” Perintah pria dihadapannya
“Heh, aku kan bicara padamu
baik-baik, mengapa kau malah menyuruhku.” Jawab Ify Nyolot
“Apa kamu tau apa yang akan
dilakukan oleh Alvin kepada sahabatmu itu.”
“Memangnya apa yang akan ka’ Alvin
lakukan pada Sivia. Kalau sampai terjadi apa-apa sama Sivia aku tidak akan
memafkan ka’ Alvin. Bahkan aku juga akan membenci kakak.”
“Heh, mengapa kau malah menuduh
sahabatku yang bukan-bukan sih, mengapa juga kau membenciku, yang berbuat itu
kan sahabatku bukan aku. Alvin itu mau mengungkapkan perasaanya kepada Sivia.
Bukan untuk melukai atau menyakiti Sivia”
“kakak serius !!! Bukanya mereka
itu marahan yah. Tapi akhir-akhir ini aku melihat mereka sangat akur dan sangat
akrab. Apa benar mereka saling munyukai satu sama lain.”
“Benar. Sangat benar malah.
Bagaimana, kau mau melihatnya tidak. Kalau tidak yasudah. Aku mau pergi
sekarang juga.” Ucap Rio seraya berpura-pura menyalakan gas motornya.
“Tunggu kak, aku ingin melihat
bagaimana ka’ Alvin menyatakan perasaanya kepada Sivia, aku mau ikut kakak.”
Jawab Ify cepat sebelum pria dihadapannya benar-benar pergi.
“yasudah naik. Kita berangkat
sekarang”
èèèèèèèèèèèè
“kak, ini kan bukan jalan menuju
ke arah rumahku.” Tanya Sivia bingung seraya berteriak karena mereka sedang ada
di jalan raya dan banyak kendaraan lalu lalang
“Sudah. Kamu diam saja Vi. Aku
tidak akan menyakitimu dan aku juga
tidak akan melukaimu. Sungguh !!! kamu harus percaya sama aku.”
“Iya, tapi kakak mau membawaku
kemana sih.”
“Ke Danau.”
Beberapa menit kemudian mereka sudah
sampai di Danau. Anehnya, danau itu sangat sepi dan hanya ada mereka berdua
disana yang ditemani dengan bunga mawar yang disusun rapi di sepanjang jalan
dan membentuk LOVE di tengah-tengah danau itu. Dan dilengkapi dengan
lampu-lampu yang sangat indah. Siviapun tidak berkedip melihat pemandangan
indah dihadapannya. Ternyata di tengah tengah bunga mawar yang berbentuk LOVE
itu ada tulisan I LOVE YOU SIVIA.
“Kak.” Ucap Sivia yang masih
bingung dengan pemandangan dihadapannya
“Bagaimana ??? Apa kamu suka Vi.”
“Ini semua yang membuat ka’ Alvin
(terkejut). Tapi apa maksudnya ???”
“Tulisan itu melambangkan
perasaanku terhadapmu. I LOVE YOU Vi, aku cinta sama kamu, aku sayang sama kamu
sejak pertama kali aku mengenalmu. Pasti kau akan berfikir kalau kata-kataku
hanya Bulshit semata kan, karena selama ini aku selalu membuatmu marah. Tapi
aku melakukan itu semua karena aku ingin dekat denganmu Vi. Aku tidak mau jauh
darimu. Dan sekarang danau ini menjadi saksi bahwa aku sangat menyayangimu.
Would you be my girlfriend Sivia Azizah ???”
“kak Alvin”
“Apa kamu mau menjadi kekasihku Vi,
aku janji tidak akan menyakitimu lagi.”
“Aku… aku” jawab Sivia bingung
mau menjawab apa
“Please Vi, kasih aku kesempatan.
Aku janji akan selalu menjagamu.” Ucap Alvin sungguh-sungguh
“Yes, I would. Aku mau jadi
kekasih kakak.” Jawaban Sivia membuat Alvin yang semula menunduk menjadi
menatap Sivia dengan mata berbinar binary.
“Serius, beneran.”
Sivia
menjawab hanya dengan mengangguk anggukan kepalanya.
“Makasihh banget ya Vi,
Aishitteru Vi.” Ucap Alvin girang seraya memeluk Sivia J
èèèèèèèèèèèè
2 insan yang sedang melihat
sahabatnya manyatakan perasaanya satu sama lain ini hanya bisa mengintip di
semak-semak tersenyum setelah Sivia
menjawab pertanyaan Alvin. Senyum merekah di bibir Rio dan Ify setelah mereka
tau bahwa Sivia menerimanya.
“So sweet.” Ucap Ify berkomentar
dengan apa yang dilihatnya
“Kau mau seperti itu ???”
“Ih, sok tau. Aku kan hanya
berkomentar saja kak. Kau pasti juga kagum kan dengan apa yang kau lihat ini.
Kau pasti iri dengan ka’ Alvin karena tidak bisa menyatakan perasaanmu kepada
gadis yang kau suka di tempat romantic seperti ini kan ???”
“Iri ??? Heh, apa kau tau. Yang
membuat ide untuk acara ini itu aku tau. Bukan Alvin. Apa kau masih mengatakan
bahwa aku iri dengan sahabatku sendiri.” Ujar Rio nyolot
“Maaf. Aku kan hanya bercanda
kak. Kenapa kau jadi marah beneran terhadapku. Aku tadi Cuma …” Potong Ify
“Maafkan aku juga yah (mengangkat
wajah Ify dengan menggunakan tanganya di dagu Ify agar Ify mau melihat
kearahnya). Aku tadi bicara kasar terhadapmu, maukan maafin aku.”
“Iyah kak. Aku maafin kakak.
Kakak hebat bisa menemukan ide sebagus ini.”
“Tadi ngatain aku. Sekarang aja
muji-muji gak jelas.” Goda Rio
“Iyah iyah. Maaf.” Jawab Ify cemberut
“hehehe, gak usah cemberut gitu
dong. Pulang yuk. Kasih kesempatan buat mereka supaya bisa berduaan.” Ucap Rio
seraya menarik tangan Ify menuju kearah motornya berada.
SKIP
!!!
Malam harinya Alvin datang ke rumah Rio
untuk menceritakan semuanya kepada sahabatnya itu. Alvin tidak tau kalau
sahabatnya sudah tau apa yang terjadi di Danau itu. Alvin pun menceritakan
semuanya kepada sahabatnya itu. Rio yang mendengarkan hanya tersenyum.
“…… Jadi gitu Yo.” Ucap Alvin
mengakhiri cerintanya
“Aku sudah tau.” Tanggap Rio
datar seraya menyunggingkan senyum manisnya
“Maksudmu ???” Tanya Alvin
bingung dengan tanggapan sahabatnya itu
“Aku tadi mengikutimu dari
belakang. Dan aku mengintip semuanya di semak-semak.”
“Wahh, ini bukan termasuk rencana
kita yah. Ini termasuk di luar rencana ni.” Ucap Alvin pura-pura sebal setelah
mendengarkan penuturan sahabatnya itu.
“Hehehe. Aku takut jika Sivia
menolakmu. Makanya tadi aku mengikutimu bersama Ify.”
“Jadi tadi kau bersama Ify ???
Ada lampu hijau ni kayaknya. Kapan nyusul aku Yo.”
“Huhhh, aku juga tidak tau. Dia
tidak menyukaiku Vin.”
“Jangan berfikiran seperti itu Yo.
Dia itu menyukaimu. Aku bisa melihatnya dari matanya yang menatapmu berbeda.
Sorotan tajam yang selalu menatapmu dengan hangat.”
“Aku akan membuktikan kata-katamu
itu. Selama beberapa hari kedepan aku akan mendekati dia dan akan mencari tau
apakah dia benar-benar menyukaiku atau tidak.” Ucap Rio semangat J
“Nah gitu dong. Ini baru
sahabatku. Semangat yah.”
“Senangnya yang udah diterima
sama Sivia. Kayaknya kalau dapat pajak gak apa-apa ni.”
“Iya dong. Besok pagi kau akan
makan gratis di kantin sekolah. Ajak Ify juga yah. Aku juga ingin mengajaknya
besok.”
“Mengapa kau menyuruhku. Bukanya
kekasihmu yang lebih akrab dengannya yah.”
“Aku ingin kau yang menyampaikannya.
Aku pulang yah. Sampai jumpa kawan” Ucap Alvin seraya bangkit dari duduknya dan
pergi meninggalkan rumah mewah Rio.
SKIP
!!!
Beberapa hari kemudian. Pasangan Alvin
Jonathan Sindunata dan Sivia Azizah setiap harinya makin lengket aja seperti
perangko. Membuat semua orang iri terhadapnya. Sikap mesra yang selalu
ditunjukkan Alvin kepada Sivia membuat Orang-orang yang melihatnya iri termasuk
sahabatnya.
“Kalau mau mesra-mesraan tuh
jangan di depan public dong. Udah tau ini kantin dan banyak orang malah
mesra-mesraan disini” Sindir Rio
“Iyah kak, bener. Memangnya gak
ada tempat lain apa yang lebih enak buat berduaan.” Sungut Ify
“Hahahaha.” Alvin dan Sivia hanya
tertawa melihat 2 orang dihadapanya.
“Ada yang lucukah !!!” Ucap Ify
nyolot.
“Kalian berdua kalau mau, bilang
aja. Makanya jadian dong. Jangan Cuma di simpen aja perasaanya.” Ucap Alvin
seraya menyodorkan Es Jeruknya kepada kekasihnya
“Sudah Fy, jangan didengarkan
omongan dia. Ke kelas aja yuk. Di sini kayaknya kita ganggu deh.” Ajak Rio
seraya berdiri dari duduknya dan langsung diikuti oleh Ify.
“Yaudah yuk kak. Daaahh Ka’ Alvin
daaaah Sivia.”
SKIP
!!!
1 minggu telah berlalu semenjak
kejadian di kantin itu. Keakraban yang terjadi di antara Ify dan Rio pun makin
kelihatan. Membuat Fans ketua osis SMA Bintang ini pada iri setengah mati
melihatnya. Dan Riopun sudah mulai mengetahui perasaan gadis yang dicintainya
itu.
Pulang sekolah Rio mengajak Ify
untuk pulang bersamanya. Ifypun tidak menolaknya. Tapi Rio tidak mengantar Ify
pulang melainkan mengajak Ify ke Mall. Dan Rio memilih Rise Mall sebagai
tempatnya.
“kak, ko kakak mengajakku ke mall
sih. Memangnya kakak mau membeli apa.” Tanya Ify
“Hanya ingin mampir ke Toko
music. Kebetulan peralatan music di sekolah kita sedang ada yang rusak, kakak-kakak
osis selalu ke toko music Rise Mall ini.” Jawab Rio
“Oh. Tapi kenapa kakak malah
mengajakku. Bukanya lebih enak kalau pergi sama temen-temen kakak yah. Kan bisa
minta pendapat juga.”
“Memangnya kalau aku mengajakmu,
kamu tidak bisa memberikan pendapat yah. Kamu kan jago main piano. Bisa diajak
sharing juga dong pastinya.”
“Mmmm… iyah sih. Tapi kan lebih
enak sama temen-temen kakak.” Ujar Ify
“Bilang aja kalau kamu gak mau
pergi sama kakak. Kalau kamu tidak suka yasudah pulang aja sana. Aku juga bisa mencarinya sendiri.” Jawab Rio
seraya mempercepat langkahnya
“Ih. Kok kakak malah marah sih. Aku
kan tidak bermaksud seperti itu sama kakak. Aku Cuma ….” Ucap Ify seraya
mengejar langkah Rio.
“Cuma apa. Bilang aja kalau kamu
gak mau jalan sama aku.” Potong Rio tambah mempercepat langkahnya dan masih
terlihat cuek di depan Ify
“Tunggu dong kak. Please don’t
angry with me. I’m sorry kak.” Ucap Ify seraya masang muka memelas seraya
menghadang langkah Rio dan berdiri tepat di hadapannya.
“Ok. Tapi ada syaratnya.”
“Ok. But apa syaratnya ???.”
“Temenin aku seharian ini
kemanapun aku pergi. Gimana, mau ???”
“Mmmm … kalau aku ga’ mau
gimana.”
“Yaudah .. kakak gak akan maafin
kamu.” Ucap Rio seraya kembali melangkah meninggalkan Ify
“Ok. Iya aku mau. Tapi, please
maafin aku.”
“Ok. No problem honey.” Ucap Rio
seraya mengedipkan matanya membuat Ify bergidik.
“honey honey. Memangnya kakak
siapa aku. Berani-beraninya kakak manggil aku dengan sebutan seperti itu.” Ucap
Ify nyolot dan tidak terima
“Iya iya maaf. Kakak kan Cuma
bercanda. Yaudah ayo. Gak sampai-sampai ke tokonya kan.” Ujar Rio seraya
menarik tangan Ify dan kembali melangkah menuju ke toko music.
2 insan yang terlihat sedang senang
ini menghabiskan waktunya di Rise Mall dari pukul 14.00 sejak pulang sekolah
tadi sampai jam 15.00 hanya untuk melihat lihat peralatan music di toko music
yang ada di Rise Mall. Setelah selesai melihat-lihat mereka melangkah keluar
toko.
“sepertinya cukup lama kita
melihat lihat peralatan musiknya tadi.” Ucap Rio
“Bukan sepertinya lagi tapi
memang sangat lama. Kakak gatau sih, kakiku sudah pegal sekali rasanya. 1 jam
kita hanya muter muter gak jelas melihat lihat peralatan music tadi.” Ujar Ify
sebal
“Heh, bukannya kamu sudah
berjanji tadi. Bahwa kau akan menemaniku kemanapun aku pergi.” Ucap Rio dengan
nada nyolot karena tidak terima dengan perkataan gadis manis itu.
“Iya iya. Sekarang kita mau
kemana lagi. Kakiku sudah pegal sekali rasanya kak.”
“Baru juga muterin tokonya, udah
langsung capek. Dasar cewe, semuanya sama aja. Manja” Ujar Rio membuat Ify
melotot menatap kakak senior di hadapannya.
“Ih. Jangan ngatain aku lagi deh.
Kakak kan cowo. Pantas saja kalau tidak merasakan capek.”
“Huh. Yasudah cepat (menarik
tangan Ify). Nanti keburu sore.” Ujar Rio sedikit memaksa.
“Kakak. Kita mau kemana lagi sih.
Aku sudah capek. Istirahat dulu kak. Please L” Ucap Ify memohon.
“(berhenti jalan) Diam atau kau
aku tinggal disini sendirian.” Ucap Rio cuek seraya melanjutkan perjalanan dan
menarik tangan Ify.
Akhirnya Ify hanya menuruti
keinginan dari pria yang sedang menarik tangannya ini. Sepertinya pria ini
tidak mengerti bahwa Ify sudah sangat lelah dan ingin istirahat walau sejenak.
Jika dia tidak mengucapkan janji tadi kepadanya mungkin sekarang dia bisa bebas
tanpa harus mengikuti kemauan pria dihadapannya. Tapi waktu sudah berlalu dan
tak mungkin bisa diputar kembali.
èèèèèèèèèèèè
Terlihat 2 insan ini yang sedang
berjalan beriringan sambil bergandengan tangan di Pantai. Wakil ketua osis yang
dulunya terlihat cuek dan tidak perduli terhadap siapa saja langsung bisa
berubah 100 % karena gadis yang sekarang resmi menjadi kekasihnya itu.
Sivia yang dulunya selalu tidak
perduli terhadap pria manapun sekarang malah tertarik dengan Wakil ketua Osis
di sekolahnya. Entah karena apa dia bisa menyukai pria yang tidak pernah baik
padanya dan selalu cuek kepadanya serta selalu membuatnya marah ini.
“pantainya bagus yah. Kapan-kapan
aku akan mengajakmu pergi kesini di sore hari menjelang malam untuk melihat
sunset yang sangat indah disini.” Ujar Alvin seraya merangkul Sivia.
“Makasih. Aku memang tidak pernah
melihat sunset secara langsung. Hanya lewat jauh saja kak.” Jawab Sivia.
“Oh yah. Masa sih. Aku akan
mengajakmu nanti. Ayo duduk disini.” Ucap Alvin seraya duduk diatas pasir putih
yang terdapat di tepi pantai itu dan diikuti Sivia.
“Indah sekali yah. Seandainya
disini ada ka’ Rio sama Ify pasti tambah seru deh.” Ujar Sivia menatap lurus ke
depan
“Memangnya jika kau sedang
bersamaku, rasanya tidak seru yah.”
“Bukan seperti itu. Kakak tau.
Baru kakak yang bisa membuatku bingung jika sedang bersama kakak.”
“Why ???” Tanya Alvin
“Aku tidak tau apa alasanya, tapi
yang jelas dulu aku tidak pernah mau mendengarkan informasi tentang pria
manapun. Aku juga selalu tidak perduli jika ada pria yang mengatakan bahwa dia
menyukaiku.”
“Tapi mengapa kau suka padaku.
Dari awal kau masuk SMA Bintang kau sudah menyukaiku bukan.” Ucap Alvin masih
dengan nada sok’nya.
“Heh jangan kegeeran deh.
Darimana kau tahu aku menyukaimu sejak awal.” Ucap Sivia nyolot
“Dari surat yang kau berikan
khusus buatku. Benar kan ??? aku juga sudah menyukaimu dari awal MOS itu. Entah
karena apa aku langsung tertarik terhadapmu.”
“Benarkah ???” Tanya Sivia dan di
kedua pipinya terdapat rona merah membuat Alvin gemas.
“Iyah. Masa kamu tidak percaya
kepadaku sih Vi. Aku serius. Seorang Alvin Jonathan Sindunata tidak pernah
berbohong dalam masalah hati.” Ujar Alvin yakin
“Iya deh aku percaya. Aku juga
sudah menyukai kakak waktu masuk MOS pertama kali”
“Hahaha. aku sudah tau kok. I
love you My honey” Ucap Alvin seraya memeluk Sivia.
“I love you too. Aku sayang sama
kakak.”
“Aku lebih sayang dari pada kamu.”
tetep komentarnya ya guys .. gue tunggu :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar yang positive tentang postingan yang saya buat :)
terima kasih sudah berkunjung ke blog saya teman :*