“Kak, dulu kakak kenapa cuek sama
aku.” Tanya Ify kepada kekasihnya itu.
“Maksud kamu ???” Tanya Rio balik
“Mmmm, waktu kakak tau aku suka
sama kakak, kakak selalu cuek sama aku. Kakak kaya gak suka sama aku. Kakak
selalu membuang muka setiap kali bertemu denganku. Seakan akan aku tuh …”
Potong Ify
“SSsssstttttt. Jangan diteruskan
(menempel telunjuk tangan kananya ke bibir Kekasihnya itu). Aku akan
menjelaskan semuanya. Aku punya alasan mengapa aku bisa berbuat begitu sama
kamu sayang (menyentuh pipi Ify menggunakan tangannya lembut) itu ada
alasannya.” Jawab Rio
“Aku butuh penjelasan kakak. Dan
aku paling gak suka dibohongin. Jadi kakak jawab jujur.”
“Mmmm, kamu tahu ka’ Shilla kan
??? Ashilla Zahrantiara (Ify mengangguk). Dia itu dari SMP sudah suka sama aku,
dia selalu melakukan apa saja supaya aku bisa jadi milik dia. Dia ituh gak suka
jika ada seorang gadis yang dekat denganku. Setiap kali ada gadis yang dekat
denganku pasti akan jadi korban keisengan dan kejailan Shilla dan
teman-temannya. Dan pada saat kamu suka sama aku lewat surat itu, Shilla tahu.
Dan aku tidak sengaja mendengarkan dia sedang berbincang dengan teman-temannya
untuk merencanakan sesuatu untuk melukaimu sayang. Maka dari itu aku mecoba
menjauhimu. Aku hanya khawatir jika kamu dekat denganku, kamu akan dikerjain
sama Shilla CS. Makanya aku menghindar dari kamu. Aku minta maaf sayang. Aku memang
salah waktu itu.” Jelas Rio panjang lebar
“Kakak tidak salah kok, justru
aku berterima kasih udah mau melindungi aku dari ka’ Shilla. Tapi aku sedikit
kecewa dengan sikap kakak yang begitu terhadapku. Aku kira kakak memang sengaja
melakukan itu karena kakak memang tidak suka denganku.”
“Tidak sayang. Dari awal aku
melihatmu aku memang suka kepadamu.”
“Terus kenapa kakak jadi deket
sama aku dan sekarang kita malah jadi sepasang kekasih.
“Aku mengancam Shilla.”
“Maksudnya mengancam ??? kakak
gak melukai ka’ Shilla kan ???” Tanya Ify curiga
“Ya gak lah sayang. Kakak Cuma
mengancam dan berbicara kalau ka’ Shilla tidak boleh mengganggu kamu atau pun
gadis lain yang dekat dengan kakak. Jika ka’ Shilla masih melakukan itu semua
aku mengancam akan menyebarkan video kejahatan yang dilakukan bersama dengan
teman-temannya.”
“kakak hebat. Makasih yah kak.
Seenggaknya cinta aku sama kakak terbalaskan.” Ucap Ify seraya menyenderkan
tubuhnya di bahu Rio.
“Hehehe. Aku juga senang bisa
menjadi kekasihmu. Maafkan aku yah. Aku janji aku akan menjagamu sekuatku. Aku
akan selalu melindungimu jika aku masih mampu. Karena aku sayang sama kamu.
Sayaaaaaang banget.” Ucap Rio tulus dari hatinya
“Makasih kak. Aku sayang banget
sama kakak.” Ucap Ify seraya memeluk Rio.
Mereka menghabiskan waktu di Bukit
Bintang dengan perasaan senang dan bahagia. Menikmati pemandangan Bukit Bintang
itu yang sangat indah. Bercanda dan tertawa bersama. Dan setelah jam 14.00
mereka memutuskan untuk pulang ke rumah. Karena mereka pergi ke Bukit itu dari
pulang sekolah dan tidak sempat untuk pulang ke rumah.
SKIP
!!!
Beberapa hari kemudian setelah kejadian di Bukit
Bintang. Ketua osis ini mengajak kekasihnya untuk datang ke rumahnya. Entah
tujuannya apa dibalik itu semua. Yang jelas siang ini di bawah panasnya terik
matahari Rio membawa Ify ke rumahnya. Di perjalanan.
“Kita mau kemana sih kak, kenapa
aku disuruh dandan kaya gini ???” Tanya Ify bingung
“Mmmm, aku mau bawa kamu
kerumah.” Jawab Rio santai
“mau ngapain ???. Bukanya aku
sering main ke rumah kakak yah.” Tanya Ify (lagi)
“Iya sih. Tapi kan dirumah selalu
gak ada mama sama papa. Sekarang ada mama di rumah. Walaupun gak ada papa sih.
Tapi aku mau ngenalin kamu ke mama. Mau kan ???” Ujar Rio
“Emangnya papa kamu kemana ???
Mau sih. Tapi kakak yakin mama kakak bakalan nerima aku.”
“Yakin lah. kamu cantik, baik,
perhatian, jago masak, ramah. Siapa juga yang gak mau sama kamu. Papa lagi ada
kerjaan di luar kota.” Ucap Rio serius
“Masa ???. Baru kakak deh
kayaknya yang ngomong aku cantik. Amin deh. Semoga aja mama kakak mau nerima
aku.”
“Kamu kenapa sih sayang. Kenapa
jadi gak PD gituh. Aku aja yakin kalo mama bakalan nerima kamu apa adanya. Aku
juga nerima kamu apa adanya. Bukan ada apanya. Yang jelas, aku sayang banget
sama kamu. Menurut aku, kamu ituh yang terbaik buat aku.” Ucap Rio seraya
konsentrasi untuk mengendarai mobilnya dan tersenyum manis untuk gadis
disebelahnya.
“Bukanya gak PD kakak. Ok. Aku
bakalan percaya apa yang kakak omongin barusan.”
“Gitu dong. Ini baru pacarnya Rio.”
Ucap Rio seraya mengacak acak rambut Ify
“Ahhh, berantakan kan ???. Kakak
sihh.” Gumam Ify manyun seraya membenarkan rambutnya yang berantakan ituh.
“Kamu kalo lagi manyun gitu
tambah cantik deh.”
“Gombal banget sih. Udah konsen
nyetirnya. Ini lagi di perjalanan.” Pesan Ify
“Siapppp cantik.”
SKIP
!!!
Beberapa menit kemudian, pasangan
muda mudi ini akhirnya sampai di tempat yang dimaksud. Rumah mewah dan megah.
Milik seorang ketua osis SMA Bintang. Rio dan Ifypun masuk kedalam rumah itu.
Dan di ruang keluarga terlihat wanita paruh baya yang sedang membaca majalah
****** . sepertinya majalah yang dikhususkan untuk ibu-ibu. Rio dan Ifypun
langsung menghampiri wanita paruh baya itu yang tak lain adalah mama Rio.
“Assalamu’alaikum mah.” Salam Rio
seraya mencium punggung tangan mamanya.
“Wa’alaikumsalam. Kamu udah
pulang Yo. Darimana ajah ???” Tanya Mama Rio
“Mmmm, habis jalan-jalan mah. Oya
mah, kenalin ini Ify, dia pacar aku mah. Ify ini mamah aku.” Ucap Rio
memperkenalkan gadis disebelahnya.
“Siang tante. Saya Ify.” Ucap Ify
seraya mencium tangan mama Rio
“Siang juga, jadi ini yang
namanya Ify. Cantik yahh. Pinter anak mamah dalam memilih seorang kekasih
sekarang. Kamu kelas berapa sayang ???”. Tanya Mama Rio kepada Ify
“makasih tante. Ify masih kelas X
tan. Baru masuk tahun ini sihh.”
“Oh. Adik kelas kamu toh Yo.
Yaudah duduk sini dulu sayang. Tante mau masuk ambilin minum dulu buat kamu yah. Yo, jagain yahh.”
“Siappp mah.” Seru Rio
Setelah
mama Rio masuk kedalam rumah dan menuju ke dapur.
“Huft. Hampir jantungan aku kak.
Ternyata mama kakak gak marah kakak jadian sama aku.”
“Iya lah gak marah. Kan aku udah
bilang. Lagian kan aku udah pernah cerita sama mamah tentang kamu. Mama juga
pernah lihat kamu kan sebelumnya. Sebelum kita jadian dulu.”
“Jadi, kakak bohongin aku dong. Ahhh
jahat banget sihh. Ihhhh, nyebelin banget deh.” Seru Ify seraya memukul lengan
Rio
“Aduhhh sakit, udah dong. Aku kan
gak sepenuhnya bohong. Aku Cuma pengin lihat reaksi kamu ajah.” Ucap Rio dan
tersenyum jail.
“Huh. Kenapa aku bisa suka sama
orang nyebelin kaya kakak coba.” Gumam Ify manyun
“Jadi menurut kamu aku tuh
nyebelin gituh. Ok. Fine.” Ucap Rio pura-pura ngambek
“Kok malah ngambek beneran sih.
Aku kan Cuma bercanda kak. Jangan marah dong. Aku beruntung banget bisa jadi
kekasih seorang ketua Osis SMA Bintang. Bener deh.” Rayu Ify
“Bener ??? Jangan-jangan bohong
lagi. Cuma buat ….” Potong Rio
“Gak bohong. Beneran deh kak.
Jangan marah yah. Kalau kakak marah aku pulang ni.” Ancam Ify
“Iya iya, jangan dong. Aku ajak
kamu kesini kan buat pendekatan sama mama.”
“Apaan deh pendekatan pendekatan
segala. Oya kak, Acha mana. Kok gak kelihatan.”
“Gatau. Pergi kali.” Jawab Rio
sekenanya.
Mama Rio muncul dengan membawa 3
gelas berisi es jeruk segar dan beberapa makanan ringan untuk Rio dan Ify.
“Nih. Minum dulu sayang. Panas
panas kaya gini enak banget kalau minum dingin kaya gini sayang.”
“Iya tante. Makasih. Oya tan,
Acha kemana ???” Ucap Ify ramah.
“Oh, Acha. Dia lagi pergi tadi
sama temen-temennya. Katanya sih mau ngerjain tugas kelompok. Ify udah makan belum
??? Kalo belum makan sama-sama ajah bareng tante sama Rio yah.” Ajak Mama Rio
ramah seraya meminum es jeruk’nya.
“Belum tan. Tapi gak usah lah.
biar nanti Ify makan di rumah ajah bareng mamah. Hari ini mamah masak buat Ify
soalnya tan.” Tolak Ify ramah.
“Udah makan disini ajah. Biar
nanti aku yang bilang sama mamah kamu kalo kamu makan dirumah aku. Kan mamah
udah ngajakkin sayang. Masa kamu tolak sih.” Rayu Rio
“Mmm, yaudah deh tan. Ify makan
disini.”
“Nah gitu dong. Tante suka sama
kamu. Selain kamu cantik, kamu juga baik, ramah lagi. Anak tante yang satu ini
emang paling bisa milih kekasih yang kaya kamu gini.”
“Makasih tante. Tante juga baik,
ramah lagi.”
“Udah dong mah, Fy. Masa daritadi
aku dianggurin terus sihh.” Ujar Rio manyun
“Maaf sayang. Kita makan bareng
yuk.” Ajak mama Rio
“Iyah.” Jawab Rio dan Ify kompak
SKIP
!!!
Beberapa Bulan kemudian. Kini Ify
dan Sivia telah naik ke kelas XI. Mereka memang di takdirkan untuk bersama. Ini
terbukti, karena sekarang Ify dan Sivia duduk di kelas XI IPA 2. Dan tentu saja
Rio dan Alvin naik ke kelas XII. Mereka berbeda kelas. Ketua Osis ini duduk di
kelas XII IPA 1 dan Wakil Ketua Osis ini duduk di kelas XI IPA 3. Meskipun
mereka berbeda kelas, tetapi persahabatan yang ada dalam diri mereka tetap ada.
Sekarang di kantin SMA Bintang.
Terlihat murid-murid sibuk menikmati enaknya makanan kantin. Ada beberapa murid
juga yang memanViatkan kesempatan bebas ini untuk melepas rindu bersama dengan
kekasihnya masing-masing. Seperti halnya Rio dan Alvin. Mereka berdua kini
sedang duduk di bangku paling pojok di kantin. Tentunya bersama dengan kekasih
mereka masing-masing.
“Kalian mau makan apa. Biar aku
yang mesen.” Tawar Rio kepada sahabat dan kekasihnya itu.
“Gak deh kak. Aku minum aja. Jus
Apel ajah kak.” Jawab Sivia
“Aku juga Yo. Jus alpokat ajah
1.” Sela Alvin seraya memainkan BB’nya
“Ok. Kamu sendiri apa sayang ???
mau makan gak.” Ucap Rio lembut
“Gak deh kak. Aku masih kenyang.
Minum ajah. Biasa.” Jawab Ify lemas
“Ok sayang. Sebentar yah.” Ujar Rio
seraya pergi memesan minuman yang dipesan tadi.
Pada saat Rio sedang memesan
minumanya. Alvin asyik memainkan BB’nya. Dan Sivia asyik memperhatikan
sahabatnya yang ada di depanya. Entah mengapa perasaan gadis ini tidak enak
melihat sahabatnya. Seperti ada sesuatu yang terjadi dengan sahabatnya itu.
“Fy, kenapa ??? Ko’ ngelamun ajah
sihh. Ada masalah ??? cerita dong.” Ucap Sivia mengintrogasi
“Mmmm, gapapa ko’ Vi. Aku
baik-baik ajah.” Jawab Ify seraya tersenyum tipis
“Fy, aku ituh sahabatan sama kamu
cukup lama yah. Aku bisa bedain kapan kamu ada masalah dan kapan kamu baik-baik
ajah. Cerita dong Fy.” Desak Sivia
“Iya Fy, ada apa masalah apa sihh
??? Tentang Rio ???”
“Huft. Gak kok, aku gak papa.
Juga bukan tentang ka’ Rio” Ujar Ify cepat-cepat pada saat Rio sampai di meja mereka
membawa beberapa minuman yang mereka pesan.
“Hei, serius amat. Lagi bahas
apaan sihh. Oyah, nie pesenan kalian semua.” Ucap Rio seraya menyerahkan
pesananya kepada sahabatnya dan duduk di samping Ify
“Thanks a lot yahh.” Ucap Sivia
dan Alvin kompak
“You’re welcome. Oya sayang, nie
pesenan kamu. Beneran gak mau makan ???” Tanya Rio
“Gak, aku masih kenyang kok.”
Jawab Ify seraya tersenyum tipis
Pada saat mereka sedang melahap
makanan dan meminum minuman pesanan mereka, tiba-tiba datang seorang gadis berambut
panjang, tinggi, dan cantik.
“Hai semua, sorry yah aku ganggu
sebentar. Aku Cuma mau bilang sesuatu sama Rio.”
“Ada apaan ??? penting banget
yah. Aku lagi makan ni.” Tanya Rio cuek.
“Mmm penting banget Rio. Kamu kan
udah janji mau bantuin aku bikin proposal yang di kasih sama Bu Ira ???” Ucap
gadis itu dengan nada manja dan sok lembut.
“Tapi De, aku tuh lagi …”
“Ayo dong Yo, please !!! penting
banget nie. Hari ini dikumpulin.” Mohon gadis itu yang di panggil Rio dengan
sebutan De yang tak lain dan tak bukan adalah Dea, siswi baru di SMA Bintang.
“Mmmm Fy, aku boleh gak bantuin
Dea bikin proposal ???. Ini Tugas dari bu.Ira buat semua siswa baru soalnya.
Hari ini dikumpulin.” Ijin Rio
“Terserah. Mmm ka’, Vi … aku
duluan yah. Banyak tugas.” Ucap Ify seraya meninggalkan kantin setelah membayar
minuman yang dipesanya
“Fy, Ifyyy …” Panggil Rio seraya
beranjak dari duduknya dan ingin mengejar Ify, tapi sentuhan tangan gadis itu
begitu terasa di pergelangan tangannya agar Rio tidak jadi menyusul Ify.
“Yo, biarin ajah deh. Toh pulang
sekolah kamu juga bisa ketemu sama dia lagi kan.” Ucap gadis itu
“Yaudah deh, guys aku duluan yah.
Bye.” Ujar Rio seraya meninggalkan Alvin dan Sivia
“Bye semua.” Ucap gadis itu
seraya tersenyum penuh kemenangan
“Nyebelin banget sih tuh anak.”
Ucap Alvin dengan nada tidak bersahabat
“Jangan-jangan Ify daritadi diem
gara-gara dia lagi.” Sambung Sivia
“Mungkin sihh, lihat aja
kelakuannya sama Rio tadi.”
“Emang dia siapa sih kak.” Tanya Sivia
penasaran
“Dia itu Dea. Lengkapnya Dea
Ananda. Dia anak baru di kelas aku. Pindahan dari Bandung. Katanya sih ikut
orang tuanya, orang tuanya ada kerjaan disini. Dan kamu juga mesti tau. Dari
dia masuk kelas tadi. Dia nglihat kearah Rio mulu. Ternyata Rio juga pernah
ketemu sama dia. Kata Rio, dia gak sengaja ketemu sama Dea waktu mobil Dea
mogok di jalan. Karena Rio gak tega, finally dia bantuin deh. Mungkin tuh anak
kena Love at the First Sight.” Jelas Alvin panjang lebar
“Oh, emangnya dia gatau apa kalo
ka’ Rio tuh punya Ify. Dasar gadis gak bener. Mmm kak, aku ke kelas yahh. Mau
nenangin Ify juga. Kasihan dia. Boleh yah.”
“Iya boleh dong sayaaaang.” Ucap
Alvin seraya mencubit kedua pipi Sivia.
“Ihhhh kakak sakit ni. Kebiasaan
deh, suka nyubitin pipi aku.” Ujar Sivia manyun
“Hahaha. Jangan manyun gitu don
sayang. Yaudah sana, katanya mau ke kelas. Apa mau di anterin ???” Tawar Alvin
seraya mengedipkan mata sebelah kananya.
“Apaan sih, gak usah kak. Aku
sendiri ajah. Kakak terusin ajah makannya. Aku duluan yah. Dah kakak.”
“Iyah hati-hati.”
èèèèèèèèèèèè
Sivia menemukan Ify di taman
belakang sekolah. Setelah dia mengitari sekolah yang luasnya minta ampun
sekarang dia bisa bertemu dengan sahabatnya itu yang sedang duduk di bangku
taman.
“Ehemm.”
If langung menghapus air matanya
dengan membelakangi sahabatnya itu, kemudian berbalik “Ada apa Vi ???” Tanya Ify
berusaha menyembunyikan air matanya.
“Kamu nangis yah Fy, kenapa ???”
Tanya Sivia khawatir melihat sahabatnya itu.
“Mmmm siapa yang nangis, gak
kok.” Jawab Ify asal seraya menghapus sisa air matanya dan tersenyum tipis
kepada sahabatnya.
“Gak usah bohong. Anak kecil ajah
tau kalo kamu lagi nangis. Jujur dong sama aku, kamu kenapa ???” Tanya Sivia
lagi seraya duduk di samping Ify.
“Siviaaaa.” Gumam Ify seraya memeluk
sahabatnya itu dan air matanya keluar lagi.
“Udah dong Fy, kalo kamu nangis
gini gimana aku bisa bantu coba. Aku yakin kok. Hubungan ka’ Rio sama ka’ Dea
gak ada apa-apa. Ka’ Rio masih punya kamu Fy, aku juga tau ka’ Rio ituh cinta
banget sama kamu. Jangan nangis yah.” Ucap Sivia
“Iyah Vi, aku tau, tapi kamu juga
mesti tau. Dari kemarin ka’ Rio tuh aneh sama aku. Kamu tau, kemarin dia
batalin janji pergi sama aku. Alasanya kamu tau, dia tuh mau nemenin ka’ Dea
beli buku. Dan setelah ituh ka’ Rio sama sekali gak ngasih kabar ke aku. Sms
aja gak Vi. Dan aku tau dari ka’ Gabriel (temen sekelas Rio dan Alvin) kalo ka’
Rio ituh pulang dari rumah ka’ Dea jam setengah 7. Lama kan ??? Terang Ify
sesenggukan
“Positive thinking Fy, Cuma
dengan cara itu kamu bisa mengendalikan emosi kamu.” Saran Sivia
“Aku mohon sama kamu, jangan
ngomong sama ka’ Rio tentang ini, aku pengin dia nyadar sendiri. Dan selama dia
belum sadar tentang kesalahannya kemarin, aku gak akan baik sama dia.” Gumam Ify
masih sesenggukan tetapi mulai melemah
“Sabar ya Fy, jangan Cuma gara-gara
ka’ Tasya hubungan kamu sama ka’ Rio jadi gak pasti dan jadi renggang. Aku gak
mau kalian marahan Cuma gara-gara ka’ Dea.”
“Iyah Vi, aku juga gak mau kalo
sampe kejadian kaya gitu.”
“Yaudah ke kelas yuk. Belajar bareng
buat ulangan fisika nanti.” Ajak Sivia
“Iyah, yuk.” Jawab Ify seraya
beranjak dari duduknya.
“Nah gitu dong, ini baru sahabat
aku.” Ucap Sivia seraya merangkul Ify dan pergi ke kelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar yang positive tentang postingan yang saya buat :)
terima kasih sudah berkunjung ke blog saya teman :*