Jumat, 12 April 2013

That's All Cause of Love - Part 7


“Kak, dulu kakak kenapa cuek sama aku.” Tanya Ify kepada kekasihnya itu.
“Maksud kamu ???” Tanya Rio balik
“Mmmm, waktu kakak tau aku suka sama kakak, kakak selalu cuek sama aku. Kakak kaya gak suka sama aku. Kakak selalu membuang muka setiap kali bertemu denganku. Seakan akan aku tuh …” Potong Ify
“SSsssstttttt. Jangan diteruskan (menempel telunjuk tangan kananya ke bibir Kekasihnya itu). Aku akan menjelaskan semuanya. Aku punya alasan mengapa aku bisa berbuat begitu sama kamu sayang (menyentuh pipi Ify menggunakan tangannya lembut) itu ada alasannya.” Jawab Rio
“Aku butuh penjelasan kakak. Dan aku paling gak suka dibohongin. Jadi kakak jawab jujur.”
“Mmmm, kamu tahu ka’ Shilla kan ??? Ashilla Zahrantiara (Ify mengangguk). Dia itu dari SMP sudah suka sama aku, dia selalu melakukan apa saja supaya aku bisa jadi milik dia. Dia ituh gak suka jika ada seorang gadis yang dekat denganku. Setiap kali ada gadis yang dekat denganku pasti akan jadi korban keisengan dan kejailan Shilla dan teman-temannya. Dan pada saat kamu suka sama aku lewat surat itu, Shilla tahu. Dan aku tidak sengaja mendengarkan dia sedang berbincang dengan teman-temannya untuk merencanakan sesuatu untuk melukaimu sayang. Maka dari itu aku mecoba menjauhimu. Aku hanya khawatir jika kamu dekat denganku, kamu akan dikerjain sama Shilla CS. Makanya aku menghindar dari kamu. Aku minta maaf sayang. Aku memang salah waktu itu.” Jelas Rio panjang lebar
“Kakak tidak salah kok, justru aku berterima kasih udah mau melindungi aku dari ka’ Shilla. Tapi aku sedikit kecewa dengan sikap kakak yang begitu terhadapku. Aku kira kakak memang sengaja melakukan itu karena kakak memang tidak suka denganku.”
“Tidak sayang. Dari awal aku melihatmu aku memang suka kepadamu.”
“Terus kenapa kakak jadi deket sama aku dan sekarang kita malah jadi sepasang kekasih.
“Aku mengancam Shilla.”
“Maksudnya mengancam ??? kakak gak melukai ka’ Shilla kan ???” Tanya Ify curiga
“Ya gak lah sayang. Kakak Cuma mengancam dan berbicara kalau ka’ Shilla tidak boleh mengganggu kamu atau pun gadis lain yang dekat dengan kakak. Jika ka’ Shilla masih melakukan itu semua aku mengancam akan menyebarkan video kejahatan yang dilakukan bersama dengan teman-temannya.”
“kakak hebat. Makasih yah kak. Seenggaknya cinta aku sama kakak terbalaskan.” Ucap Ify seraya menyenderkan tubuhnya di bahu Rio.
“Hehehe. Aku juga senang bisa menjadi kekasihmu. Maafkan aku yah. Aku janji aku akan menjagamu sekuatku. Aku akan selalu melindungimu jika aku masih mampu. Karena aku sayang sama kamu. Sayaaaaaang banget.” Ucap Rio tulus dari hatinya
“Makasih kak. Aku sayang banget sama kakak.” Ucap Ify seraya memeluk Rio.
            Mereka menghabiskan waktu di Bukit Bintang dengan perasaan senang dan bahagia. Menikmati pemandangan Bukit Bintang itu yang sangat indah. Bercanda dan tertawa bersama. Dan setelah jam 14.00 mereka memutuskan untuk pulang ke rumah. Karena mereka pergi ke Bukit itu dari pulang sekolah dan tidak sempat untuk pulang ke rumah.
SKIP !!!
            Beberapa hari kemudian setelah kejadian di Bukit Bintang. Ketua osis ini mengajak kekasihnya untuk datang ke rumahnya. Entah tujuannya apa dibalik itu semua. Yang jelas siang ini di bawah panasnya terik matahari Rio membawa Ify ke rumahnya. Di perjalanan.
“Kita mau kemana sih kak, kenapa aku disuruh dandan kaya gini ???” Tanya Ify bingung
“Mmmm, aku mau bawa kamu kerumah.” Jawab Rio santai
“mau ngapain ???. Bukanya aku sering main ke rumah kakak yah.” Tanya Ify (lagi)
“Iya sih. Tapi kan dirumah selalu gak ada mama sama papa. Sekarang ada mama di rumah. Walaupun gak ada papa sih. Tapi aku mau ngenalin kamu ke mama. Mau kan ???” Ujar Rio
“Emangnya papa kamu kemana ??? Mau sih. Tapi kakak yakin mama kakak bakalan nerima aku.”
“Yakin lah. kamu cantik, baik, perhatian, jago masak, ramah. Siapa juga yang gak mau sama kamu. Papa lagi ada kerjaan di luar kota.” Ucap Rio serius
“Masa ???. Baru kakak deh kayaknya yang ngomong aku cantik. Amin deh. Semoga aja mama kakak mau nerima aku.”
“Kamu kenapa sih sayang. Kenapa jadi gak PD gituh. Aku aja yakin kalo mama bakalan nerima kamu apa adanya. Aku juga nerima kamu apa adanya. Bukan ada apanya. Yang jelas, aku sayang banget sama kamu. Menurut aku, kamu ituh yang terbaik buat aku.” Ucap Rio seraya konsentrasi untuk mengendarai mobilnya dan tersenyum manis untuk gadis disebelahnya.
“Bukanya gak PD kakak. Ok. Aku bakalan percaya apa yang kakak omongin barusan.”
“Gitu dong. Ini baru pacarnya Rio.” Ucap Rio seraya mengacak acak rambut Ify
“Ahhh, berantakan kan ???. Kakak sihh.” Gumam Ify manyun seraya membenarkan rambutnya yang berantakan ituh.
“Kamu kalo lagi manyun gitu tambah cantik deh.”
“Gombal banget sih. Udah konsen nyetirnya. Ini lagi di perjalanan.” Pesan Ify
“Siapppp cantik.”
SKIP !!!
            Beberapa menit kemudian, pasangan muda mudi ini akhirnya sampai di tempat yang dimaksud. Rumah mewah dan megah. Milik seorang ketua osis SMA Bintang. Rio dan Ifypun masuk kedalam rumah itu. Dan di ruang keluarga terlihat wanita paruh baya yang sedang membaca majalah ****** . sepertinya majalah yang dikhususkan untuk ibu-ibu. Rio dan Ifypun langsung menghampiri wanita paruh baya itu yang tak lain adalah mama Rio.
“Assalamu’alaikum mah.” Salam Rio seraya mencium punggung tangan mamanya.
“Wa’alaikumsalam. Kamu udah pulang Yo. Darimana ajah ???” Tanya Mama Rio
“Mmmm, habis jalan-jalan mah. Oya mah, kenalin ini Ify, dia pacar aku mah. Ify ini mamah aku.” Ucap Rio memperkenalkan gadis disebelahnya.
“Siang tante. Saya Ify.” Ucap Ify seraya mencium tangan mama Rio
“Siang juga, jadi ini yang namanya Ify. Cantik yahh. Pinter anak mamah dalam memilih seorang kekasih sekarang. Kamu kelas berapa sayang ???”. Tanya Mama Rio kepada Ify
“makasih tante. Ify masih kelas X tan. Baru masuk tahun ini sihh.”
“Oh. Adik kelas kamu toh Yo. Yaudah duduk sini dulu sayang. Tante mau masuk ambilin minum dulu  buat kamu yah. Yo, jagain yahh.”
“Siappp mah.” Seru Rio
            Setelah mama Rio masuk kedalam rumah dan menuju ke dapur.
“Huft. Hampir jantungan aku kak. Ternyata mama kakak gak marah kakak jadian sama aku.”
“Iya lah gak marah. Kan aku udah bilang. Lagian kan aku udah pernah cerita sama mamah tentang kamu. Mama juga pernah lihat kamu kan sebelumnya. Sebelum kita jadian dulu.”
“Jadi, kakak bohongin aku dong. Ahhh jahat banget sihh. Ihhhh, nyebelin banget deh.” Seru Ify seraya memukul lengan Rio
“Aduhhh sakit, udah dong. Aku kan gak sepenuhnya bohong. Aku Cuma pengin lihat reaksi kamu ajah.” Ucap Rio dan tersenyum jail.
“Huh. Kenapa aku bisa suka sama orang nyebelin kaya kakak coba.” Gumam Ify manyun
“Jadi menurut kamu aku tuh nyebelin gituh. Ok. Fine.” Ucap Rio pura-pura ngambek
“Kok malah ngambek beneran sih. Aku kan Cuma bercanda kak. Jangan marah dong. Aku beruntung banget bisa jadi kekasih seorang ketua Osis SMA Bintang. Bener deh.” Rayu Ify
“Bener ??? Jangan-jangan bohong lagi. Cuma buat ….” Potong Rio
“Gak bohong. Beneran deh kak. Jangan marah yah. Kalau kakak marah aku pulang ni.” Ancam Ify
“Iya iya, jangan dong. Aku ajak kamu kesini kan buat pendekatan sama mama.”
“Apaan deh pendekatan pendekatan segala. Oya kak, Acha mana. Kok gak kelihatan.”
“Gatau. Pergi kali.” Jawab Rio sekenanya.
            Mama Rio muncul dengan membawa 3 gelas berisi es jeruk segar dan beberapa makanan ringan untuk Rio dan Ify.
“Nih. Minum dulu sayang. Panas panas kaya gini enak banget kalau minum dingin kaya gini sayang.”
“Iya tante. Makasih. Oya tan, Acha kemana ???” Ucap Ify ramah.
“Oh, Acha. Dia lagi pergi tadi sama temen-temennya. Katanya sih mau ngerjain tugas kelompok. Ify udah makan belum ??? Kalo belum makan sama-sama ajah bareng tante sama Rio yah.” Ajak Mama Rio ramah seraya meminum es jeruk’nya.
“Belum tan. Tapi gak usah lah. biar nanti Ify makan di rumah ajah bareng mamah. Hari ini mamah masak buat Ify soalnya tan.” Tolak Ify ramah.
“Udah makan disini ajah. Biar nanti aku yang bilang sama mamah kamu kalo kamu makan dirumah aku. Kan mamah udah ngajakkin sayang. Masa kamu tolak sih.” Rayu Rio
“Mmm, yaudah deh tan. Ify makan disini.”
“Nah gitu dong. Tante suka sama kamu. Selain kamu cantik, kamu juga baik, ramah lagi. Anak tante yang satu ini emang paling bisa milih kekasih yang kaya kamu gini.”
“Makasih tante. Tante juga baik, ramah lagi.”
“Udah dong mah, Fy. Masa daritadi aku dianggurin terus sihh.” Ujar Rio manyun
“Maaf sayang. Kita makan bareng yuk.” Ajak mama Rio
“Iyah.” Jawab Rio dan Ify kompak
SKIP !!!
            Beberapa Bulan kemudian. Kini Ify dan Sivia telah naik ke kelas XI. Mereka memang di takdirkan untuk bersama. Ini terbukti, karena sekarang Ify dan Sivia duduk di kelas XI IPA 2. Dan tentu saja Rio dan Alvin naik ke kelas XII. Mereka berbeda kelas. Ketua Osis ini duduk di kelas XII IPA 1 dan Wakil Ketua Osis ini duduk di kelas XI IPA 3. Meskipun mereka berbeda kelas, tetapi persahabatan yang ada dalam diri mereka tetap ada.
            Sekarang di kantin SMA Bintang. Terlihat murid-murid sibuk menikmati enaknya makanan kantin. Ada beberapa murid juga yang memanViatkan kesempatan bebas ini untuk melepas rindu bersama dengan kekasihnya masing-masing. Seperti halnya Rio dan Alvin. Mereka berdua kini sedang duduk di bangku paling pojok di kantin. Tentunya bersama dengan kekasih mereka masing-masing.
“Kalian mau makan apa. Biar aku yang mesen.” Tawar Rio kepada sahabat dan kekasihnya itu.
“Gak deh kak. Aku minum aja. Jus Apel ajah kak.” Jawab Sivia
“Aku juga Yo. Jus alpokat ajah 1.” Sela Alvin seraya memainkan BB’nya
“Ok. Kamu sendiri apa sayang ??? mau makan gak.” Ucap Rio lembut
“Gak deh kak. Aku masih kenyang. Minum ajah. Biasa.” Jawab Ify lemas
“Ok sayang. Sebentar yah.” Ujar Rio seraya pergi memesan minuman yang dipesan tadi.
            Pada saat Rio sedang memesan minumanya. Alvin asyik memainkan BB’nya. Dan Sivia asyik memperhatikan sahabatnya yang ada di depanya. Entah mengapa perasaan gadis ini tidak enak melihat sahabatnya. Seperti ada sesuatu yang terjadi dengan sahabatnya itu.
“Fy, kenapa ??? Ko’ ngelamun ajah sihh. Ada masalah ??? cerita dong.” Ucap Sivia mengintrogasi
“Mmmm, gapapa ko’ Vi. Aku baik-baik ajah.” Jawab Ify seraya tersenyum tipis
“Fy, aku ituh sahabatan sama kamu cukup lama yah. Aku bisa bedain kapan kamu ada masalah dan kapan kamu baik-baik ajah. Cerita dong Fy.” Desak Sivia
“Iya Fy, ada apa masalah apa sihh ??? Tentang Rio ???”
“Huft. Gak kok, aku gak papa. Juga bukan tentang ka’ Rio” Ujar Ify cepat-cepat pada saat Rio sampai di meja mereka membawa beberapa minuman yang mereka pesan.
“Hei, serius amat. Lagi bahas apaan sihh. Oyah, nie pesenan kalian semua.” Ucap Rio seraya menyerahkan pesananya kepada sahabatnya dan duduk di samping Ify
“Thanks a lot yahh.” Ucap Sivia dan Alvin kompak
“You’re welcome. Oya sayang, nie pesenan kamu. Beneran gak mau makan ???” Tanya Rio
“Gak, aku masih kenyang kok.” Jawab Ify seraya tersenyum tipis
            Pada saat mereka sedang melahap makanan dan meminum minuman pesanan mereka, tiba-tiba datang seorang gadis berambut panjang, tinggi, dan cantik.
“Hai semua, sorry yah aku ganggu sebentar. Aku Cuma mau bilang sesuatu sama Rio.”
“Ada apaan ??? penting banget yah. Aku lagi makan ni.” Tanya Rio cuek.
“Mmm penting banget Rio. Kamu kan udah janji mau bantuin aku bikin proposal yang di kasih sama Bu Ira ???” Ucap gadis itu dengan nada manja dan sok lembut.
“Tapi De, aku tuh lagi …”
“Ayo dong Yo, please !!! penting banget nie. Hari ini dikumpulin.” Mohon gadis itu yang di panggil Rio dengan sebutan De yang tak lain dan tak bukan adalah Dea, siswi baru di SMA Bintang.
“Mmmm Fy, aku boleh gak bantuin Dea bikin proposal ???. Ini Tugas dari bu.Ira buat semua siswa baru soalnya. Hari ini dikumpulin.” Ijin Rio
“Terserah. Mmm ka’, Vi … aku duluan yah. Banyak tugas.” Ucap Ify seraya meninggalkan kantin setelah membayar minuman yang dipesanya
“Fy, Ifyyy …” Panggil Rio seraya beranjak dari duduknya dan ingin mengejar Ify, tapi sentuhan tangan gadis itu begitu terasa di pergelangan tangannya agar Rio tidak jadi menyusul Ify.
“Yo, biarin ajah deh. Toh pulang sekolah kamu juga bisa ketemu sama dia lagi kan.” Ucap gadis itu
“Yaudah deh, guys aku duluan yah. Bye.” Ujar Rio seraya meninggalkan Alvin dan Sivia
“Bye semua.” Ucap gadis itu seraya tersenyum penuh kemenangan
“Nyebelin banget sih tuh anak.” Ucap Alvin dengan nada tidak bersahabat
“Jangan-jangan Ify daritadi diem gara-gara dia lagi.” Sambung Sivia
“Mungkin sihh, lihat aja kelakuannya sama Rio tadi.”
“Emang dia siapa sih kak.” Tanya Sivia penasaran
“Dia itu Dea. Lengkapnya Dea Ananda. Dia anak baru di kelas aku. Pindahan dari Bandung. Katanya sih ikut orang tuanya, orang tuanya ada kerjaan disini. Dan kamu juga mesti tau. Dari dia masuk kelas tadi. Dia nglihat kearah Rio mulu. Ternyata Rio juga pernah ketemu sama dia. Kata Rio, dia gak sengaja ketemu sama Dea waktu mobil Dea mogok di jalan. Karena Rio gak tega, finally dia bantuin deh. Mungkin tuh anak kena Love at the First Sight.” Jelas Alvin panjang lebar
“Oh, emangnya dia gatau apa kalo ka’ Rio tuh punya Ify. Dasar gadis gak bener. Mmm kak, aku ke kelas yahh. Mau nenangin Ify juga. Kasihan dia. Boleh yah.”
“Iya boleh dong sayaaaang.” Ucap Alvin seraya mencubit kedua pipi Sivia.
“Ihhhh kakak sakit ni. Kebiasaan deh, suka nyubitin pipi aku.” Ujar Sivia manyun
“Hahaha. Jangan manyun gitu don sayang. Yaudah sana, katanya mau ke kelas. Apa mau di anterin ???” Tawar Alvin seraya mengedipkan mata sebelah kananya.
“Apaan sih, gak usah kak. Aku sendiri ajah. Kakak terusin ajah makannya. Aku duluan yah. Dah kakak.”
“Iyah hati-hati.”
èèèèèèèèèèèè
            Sivia menemukan Ify di taman belakang sekolah. Setelah dia mengitari sekolah yang luasnya minta ampun sekarang dia bisa bertemu dengan sahabatnya itu yang sedang duduk di bangku taman.
“Ehemm.”
If langung menghapus air matanya dengan membelakangi sahabatnya itu, kemudian berbalik “Ada apa Vi ???” Tanya Ify berusaha menyembunyikan air matanya.
“Kamu nangis yah Fy, kenapa ???” Tanya Sivia khawatir melihat sahabatnya itu.
“Mmmm siapa yang nangis, gak kok.” Jawab Ify asal seraya menghapus sisa air matanya dan tersenyum tipis kepada sahabatnya.
“Gak usah bohong. Anak kecil ajah tau kalo kamu lagi nangis. Jujur dong sama aku, kamu kenapa ???” Tanya Sivia lagi seraya duduk di samping Ify.
“Siviaaaa.” Gumam Ify seraya memeluk sahabatnya itu dan air matanya keluar lagi.
“Udah dong Fy, kalo kamu nangis gini gimana aku bisa bantu coba. Aku yakin kok. Hubungan ka’ Rio sama ka’ Dea gak ada apa-apa. Ka’ Rio masih punya kamu Fy, aku juga tau ka’ Rio ituh cinta banget sama kamu. Jangan nangis yah.” Ucap Sivia
“Iyah Vi, aku tau, tapi kamu juga mesti tau. Dari kemarin ka’ Rio tuh aneh sama aku. Kamu tau, kemarin dia batalin janji pergi sama aku. Alasanya kamu tau, dia tuh mau nemenin ka’ Dea beli buku. Dan setelah ituh ka’ Rio sama sekali gak ngasih kabar ke aku. Sms aja gak Vi. Dan aku tau dari ka’ Gabriel (temen sekelas Rio dan Alvin) kalo ka’ Rio ituh pulang dari rumah ka’ Dea jam setengah 7. Lama kan ??? Terang Ify sesenggukan
“Positive thinking Fy, Cuma dengan cara itu kamu bisa mengendalikan emosi kamu.” Saran Sivia
“Aku mohon sama kamu, jangan ngomong sama ka’ Rio tentang ini, aku pengin dia nyadar sendiri. Dan selama dia belum sadar tentang kesalahannya kemarin, aku gak akan baik sama dia.” Gumam Ify masih sesenggukan tetapi mulai melemah
“Sabar ya Fy, jangan Cuma gara-gara ka’ Tasya hubungan kamu sama ka’ Rio jadi gak pasti dan jadi renggang. Aku gak mau kalian marahan Cuma gara-gara ka’ Dea.”
“Iyah Vi, aku juga gak mau kalo sampe kejadian kaya gitu.”
“Yaudah ke kelas yuk. Belajar bareng buat ulangan fisika nanti.” Ajak Sivia
“Iyah, yuk.” Jawab Ify seraya beranjak dari duduknya.
“Nah gitu dong, ini baru sahabat aku.” Ucap Sivia seraya merangkul Ify dan pergi ke kelas




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar yang positive tentang postingan yang saya buat :)
terima kasih sudah berkunjung ke blog saya teman :*