Selamat malam semuannyaaaa :D
kemarin nih gue nemuin cerbung punya ka' MIA MULYANI yang keren badai ..
nah sekarang, gue bermaksud buat ngerepost cerbungnya itu ..
cuma pemainnya aja yang gue ganti Rio sama Ify :D
buat ka' MIA MULYANI ijin repost yah cerbungnya :*
buat yang udah pernah baca, baca lagi aja yah guys, versi RIFY nih ceritanya .
happy reading guys, keep enjoy ;)
Cerpen Cinta "Rio and Ify forever lovepart 1"
"Aduh gue pasti terlambat nih,,," kata Ify sambil berlari terburu-buru, sambil melihat jam tangan nya sekali lagi, Hari ini adalah hari pertama ia masuk ke sekolah baru nya, Setelah kemaren mos selama 3 hari di sma 1 kemaren,.
"Huufh,,,, Hampir aja,,,, ," Kata Ify ketika sampai di depan gerbang sekolah nya. Masih banyak anak-anak yang memasuki ke sekolah nya, Ify ikut-ikutan masuk setelah mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.
Baru pertama kali nya menginjakkan kakinya di sekolah,, Eh halaman sekolah maksudnya, Tatapan mata nya langsung tertuju ke arah seorang cowok yang keren banget, Dan sepertinya bukan menurut nya saja karna hampir seluruh cewek yang ada menatap ke arah tu cowok yang emang cool abis,.
"Eh,,Bukan nya itu Rio ya,,?" Kata seorang cewek disamping Ify sambil menunjuk kearah cowok keren yang sangat mempesona itu.
"Loe bener, , Wuaaah beruntung banget gue bisa bertemu nya disini,,," Bales temen disamping cewek itu.
"O,, , Jadi nama nya Rio,," Batin Ify sambil tersenyum, "Nama yang bagus.".
"Beruntung banget kalau gue bisa jadi pacar nya" Kata cewek disamping Ify lagi.
"Samperin yuk, kali aja kita beruntung bisa ngobrol bareng dia" Kata temen nya lagi sambil menarik tangan sahabat nya.
"Huuufh,,,Saingan gue super banyak, Pasti gue nggak bakal punya kesempatan untuk mengenalnya, Apalagi mendekatinya, mending gue lupain aja deh," Kata Ify lagid engan lemas, Sambil melangkah menuju kelasnya tanpa memperhatikan Rio lagi yang tampak memperhatikan nya tanpa sepengetahuan Ify sendiri.
***
Ify melangkahkan kaki nya ke perpustakaan mencari-cari buku, Tapi begitu ia menemukan buku yang dicari. Saat ingin meraih nya ada seseorang yang mengambilnya duluan, Ify langsung melirik kesamping, Langsung kaget saat melihat siapa yang mengambil buku itu duluan. Ify pun mundur dua langkah,
"Dasar bodoh,,!! Wajah loe kayak abis melihat hantu saja,!!" Tu cowok berkata sadis.
"Gu,,Gue... " Kata Ify dengan gugup karna orang itu tak lain adalah Rio, Yang pas berdiri dihadapan nya.
"Loe ngapain ngeliatin gue seperti itu, Apa loe baru tau, Kalau gue emang sangat mengagumkan,,?" Kata Rio dengan nada bangga.
"Astaga...Pe-de banget ni cowok," Batin Ify Dengan kaget, "Oke gue akuin dia emang sangat mengagumkan dengan wajah sekeren itu, Tapi bukan berarti dia bisa ngatain gue bodoh kan,?" Lanjut nya dalam hati, Sebel.
"Dasar gadis gila,!!" ungkap nya sadis dan bersiap mau pergi, Refleks Ify langsung memegang tangan nya.
"Eh, Siapa yang loe maksud dengan bodoh dan gila itu,???" Tanya Ify sebel banget,
"Menurut loe,,?" Bales Rio santai,, Tapi dengan cepat Ify merebut buku yang ada di tangan Rio,
"Gue dulu yang melihat ni buku, Jadi gue dulu yang berhak minjem," Kata Ify cepat sebelum Rio sempat memperotes nya.
"Berani banget loe,?" Kata Rio dengan kaget,
"Why not,!" Bales Ify santai, Sambil bersiap mau pergi, Dan gantian Rio yang menahan nya.
"Loe nggak tertarik sama gue??" Kata Rio yang sungguh mengagetkan Ify,
"What,,!!Gue tertarik sama loe,?? Hahaha, , , Loe itu lucu amat si,, Apa menurut loe ekspresi gue dari tadi itu menandakan kalau gue tertarik sama loe," Kata Ify.
"Ya tuhan jangan sampai gue memberitahunya kalau gue tertarik sama diri nya, Bisa ditertawakan mentah-mentahan gue," Lanjut nya dalam hati, Rio memperhatikan Ify tanpa berkedip, Yang membuat Ify jadi salting,
"Jadi loe sama sekali nggak tertarik sama gue,"
"Astaga,!!Sebener nya loe itu dodol, Idiot atau telmi bin lola si,?? Loe denger kan gue bilang apa tadi," kata Ify sambil menahan suara nya agar nggak terlihat gerogi didepan Rio,
"Sembarangan loe , !! Loe beneran nggak suka gue kan,??"
"Tentu saja" Jawab Ify, "Bodoh,, Kalau begini gue juga pasti akan dibencinya, Aaaah hancur sudah harapan gue untuk mendekatinya, Tapi gue juga nggak berniat untuk menjatuhkan harga diri gue sendiri, Hati gue udah terlanjur sebel melihat kepe-deannya," Lanjut batin Ify,
"Tapi gimana kalau gue tertarik sama loe,?" Kata Rio yang membuat Ify sangat kaget.
"Apa,!!!" Kata Ify dengan kenceng,
"Gue yakin loe cukup mendengar perkataan gue barusan, Karna gue Nggak mau mengulangnya, Jadi agar loe nggak diambil sama cowok laen ayo kita pacaran," Kata Rio
"Gue nggak mau,!!"
"Seharusnya loe bersukur punya kesempatan jadi pacar cowok sekeren gue,?"
"Astaga,,,!!! Sepertinya tingkat kepe-dean loe udah tingkat akut deh, Mendingan diperiksain aja deh daripada ntar tambah parah," Saran Ify,
"Apa itu arti nya loe menerima gue jadi pacar loe,??"
"Tau deh, Gue pusing ngadepin cowok yang punya sakit kejiwaan seperti loe,?" Kata Ify,
"Loe salah, Gue cukup normal sekarang, Dan gue serius dengan tawaran gue tadi,?"
"Sayang nya gue nggak tertarik sama loe" Kata Ify dan bersiap-siap mau pergi, Rio kembali menahan nya,
"Apa lagi sih,?" Kata Ify,
"Mulai sekarang loe jadi pacar gue." Tegas Rio,
"What,?!! Loe, , ,"
"Gue nggak suka penolakan Ify,!!"
"He, ,?? Ify,,??? Perasaan gue nggak ngasih tau nama gue, Dari mana loe bisa tahu,? Lagian kita ini kan baru kenal, Bagaimana bisa kita pacaran,?"
"Bisa,!! Loe kenal Rio anak XI b??" Tanya Rio, Ify langsung menggelengkan kepala nya. "Kalau begitu kenalin, Gue Rio anak XIb, Dan loe anak X a kan? Nama loe Ify,"
"Ya tuhan,,, Cowok ini bener-bener deh," Batin Ify sebel, " Sekalipun loe tau gue, Tapi gue nggak tahu siapa loe,? jadi gue nggak mungkin bisa pacaran sama loe,?"
"Kalau cuma itu masalah nya, Gampang, Kita tetep pacaran dan loe mencoba lebih mengenali gue, Loe harus belajar deket sama gue,"
"So, Nggak perlu pacaran kan??"
"Gue cuma mau mengikat loe, Agar nggak ada yang berani deketin loe dan merebut loe dari gue,?"
"Apa gini cara loe mengungkapkan ketertarikan loe ke cewek,??"
"Terserah apa kata loe yang penting sekarang mulai detik ini, Jam ini , Dan saat ini loe jadi milik gue, Titik." Kata Rio,
"Pe-mak-sa-an,!!!"
"Gue nggak perduli,!!!" Tegas Rio,
"Apa ada alesan untuk gue menerima loe,?"
"Apa setiap segala sesuatu itu harus ada alesan nya,?"
"Ya setidaknya ada penjelasan,"
"Itu nggak perlu, Yang jelas bagi gue, Loe jadi pacar gue, Dan loe juga harus menganggap gue sebagai pacar loe,?" Tegas Rio,
"Loe nggak boleh lakuin ini ke gue,!!"
"Tentu saja boleh, Asal loe tahu, Nggak ada yang nggak bisa gue lakuin, Gue pasti bisa buat loe jatuh cinta ke gue,?"
"Dan itu nggak akan pernah terjadi," Kata Ify menegaskan, "Karna gue emang udah jatuh cinta sama loe,?" Lanjut batin Ify,
"Kita liat aja nanti," Kata Rio sambil tersenyum dengan bangga, Ify cuma geleng-geleng kepala, Pusing atas apa yang terjadi, Dan langsung melangkahkan kaki nya pergi meninggalkan Rio sendiri, "Ntar jangan lupa, Pulang sekolah gue tunggu loe di pintu gerbang," Kata Rio Begitu Ify pergi tapi dia yakin Ify masih bisa mendengarnya,
****
Ify melangkah keluar sekolah, Baru beberapa langkah meninggalkan gerbang sekolah nya, Tiba-tiba ada yang mengklakson, Refleks Ify minggir, Dan kaget begitu melihat sebuah mobil yang berhenti disamping nya, "Siapa sih yang iseng parkir disini" Pikir Ify,
"Ayo masuk" Kata Rio begitu menurunkan kaca mobil nya, Ify melirik kekiri dan kekanan, Nggak ada siapa-siapa, Apa mungkin tu cowok ngomong sama dia,
"Loe ngomong sama gue,??" Tanya Ify sambil menunjuk dirinya sendiri,
"Nggak,!!!!" Kata Rio dengan sebel.
"O," Bales Ify dan mulai kembali melanjutkan perjalanan nya.
"Hei, , , Loe mau kemana,??" Teriak Rio, Ify berhenti dan berbalik menatap Rio.
"Tentu saja pulang, Loe pikir gue mau kepasar apa,?" Bales Ify,
"Loe lupa gue tadi ngomong apa,? Loe harus tunggu gue didepan sekolah, Kenapa masih ngeloyor aja, Terus nggak mau masuk lagi,"
"Bukan nya barusan loe bilang nggak ngomong sama gue ya,?" Kata Ify polos,
"Astaga,!!! Loe itu lurus banget sih,?? Maksud gue itu nggak mungkin salah, Ayo masuk,,"
"Apa ada alesan untuk gue menuruti kemauan loe,?"
"tentu saja,!!! Loe kan pacar gue, Loe nggak mungkin lupa kan,??"
"Gue kan nggak pernah bilang kalau gue mau jadi pacar loe,?"
"Gue nggak perduli," Kata Rio "Udah ayo masuk sekarang,!!!"
"Gue nggak mau,"
"Ayolah, Gimana loe bisa suka sama gue kalau loe menghindar dari gue, Kan gue udah bilang, Belajar untuk melihat gue, Loe pasti langsung jatuh cinta sama gue,"
"Idih pe-de banget loe.??"
"Itu lebih baik daripada minder,?"
"Gue,,,,,,,???"
"Udah nggak usah coment, Ayo gue anter loe pulang,"Kata Rio Dan mau nggak mau Ify masuk kedalam mobil Rio,
"Udah ayo jalan" Kata Ify, Tapi tiba-tiba Rio mendekati nya yang membuat Ify kaget plus takut, "mau ngapain loe,?" Tanya Ify gugup, Karna wajah Rio nggak jauh dari wajah nya,
"Menurut loe,?" Kata Rio sambil tersenyum penuh arti Yang membuat Ify tambah gugup, Jangan-jangan,,,,,, tapi tiba-tiba Rio mengambil sabuk pengaman mobil dan memasangkan nya,
"Loe harus pake ini biar aman," Lanjut nya dan kembali ke bangkunya,
"O, Gue pikir,," Ify jadi salah tingkah dan mengelap keringat yang membasahi dahi nya, Padahal kan mobil itu ada ac nya,
"Loe pikir gue mau apa,??"
"He,ee nggak apa-apa,?" Ify makin gugup.
"Loe nggak berpikir gue akan mencium loe kan,?" Tanya Rio sambil melirik Ify,
"Ha,?! Tentu saja tidak,?" Ify langsung mengalihkan pandangan keluar dengan sedikit gugup, "Bodoh,,!! Kenapa gue bisa berpikiran seperti itu." Batin Ify sambil menyalahkan dirinya sendiri,
"Bener,,???" Tanya Rio sambil senyam-senyum menatap kegugupan Ify, "Kalau loe emang mau, Gue sama sekali nggak keberatan kok," Lanjut Rio sambil menghentikan mobilnya dan mendekati Ify, Refleks Ify langsung mendorong Rio,
"Jangan macem-macem ya,!!"
"Hahaha wajah loe imut banget si,, Gue itu cuma bercanda kali, Gue tahu kok, Kalau gue harus menjaga loe,, Jadi mana mungkin gue melakukan nya," Rio tersenyum senang melihat kegugupan Ify dan kembali menjalankan mobil nya,
"Loe,??"
"Wajah loe memerah tuh,? Keliatan gugup banget, Loe udah jatuh cinta sama gue ya,?" Tanya Rio sambil tersenyum menggoda,
"Ma,, Mana mungkin,?" Kilah Ify,
“Oh belum ya,? Sayang sekali. Oke, Gue masih belum menyerah kok, Tapi,, By the way kenapa loe selalu gugup disamping gue,?" Tanya Rio,
"Gue nggak gugup kok,,?"
"Kenyataan nya,?"
"A,aah loe apa-apaan sih, Nggak penting banget," Kata Ify sebel, "Loe beneran mau nganterin gue apa cuma mau ngeledekin gue si,? Mending gue turun aja deh," Kata Ify sambil bersiap-siap, Rio langsung memegang tangan Ify.
"Loe itu kok emosian sih, Santai aja kali. Rumah loe dimana?"Tanya Rio,
"Kelapa gading no 21."
"Loe tinggal disana,??" Tanya Rio kaget,
"Iya, kenapa,?" Ify bingung,
"Sejak kapan,?"
"Kemaren sore." jawab Ify,
"Oh,, pantesan."
"Pantesan apa nya,?"
"E,, Nggak ada, Cuma kebetulan banget, Jadi gue bisa sering-sering kerumah loe,?"
"Mau ngapain,?" Tanya Ify kaget, Tapi Rio hanya senyam-senyum menanggapi pertanyaan Ify, Yang membuat Ify tambah bingung,
"Ini kan rumah loe,?" Tanya Rio begitu sampai didepan sebuah rumah berwarna biru,
"Iya," Kata Ify dan turun dari mobil Rio, "Makasih ya udah mau nganter gue pulang,"
"Loe nggak nawarin gue masuk dulu,??" tanya Rio,
"nggak usah deh, Lain kali aja kali ya, Lagian inikan udah siang, Terus gue,,,,??"
"Iya gue tahu, Basa basi dikit kek, Gue itu kan pacar loe." Kata Rio dengansebel.
"Lho,, Sejak kapan,??"
"Lo nggak mungkin lupa tentang tadi kan,??"
"Gue kan nggak bilang kalau gue mau jadi pacar loe."
"Loe itu keras kepala banget sih,? Yaudah lah gue pulang dulu, Ech tapi kamar loe yang mana,??" Tanya Rio tiba-tiba,
"He,?? Mau ngapain loe pengen tahu,??
"Udah kasih tahu aja yang mana,?"
"Itu." tunjuk Ify kearah kamar yang balkon nya menghadap kerumah tetangga yang bersebelahan,
"wah,, Kebetulan banget," Kata Rio sambil tersenyum, "Yaudah loe masuk dulu gih, Gue mau pulang dulu," Lanjut nya, Ify mengangkat bahunya sekilas karna bingung, Lalu masuk kedalam rumah nya, Rio tersenyum menatap kepergian Ify hingga menghilang dari pandangan mata nya,
"Dia bener-bener cantik,?" Kata Rio sambil menatap rumah Ify, "Wah,, Jantung gue berdetak makin kencang nih, Astaga,!! Apa yang harus gue lakukan untuk menahan perasaan gue ini, Sepertinya gue bener-bener jatuh cinta sama tuh cewek,,," Lanjut nya, "Gawat,,!!!!"
*****
"Huuuah.!! Ify menguap sambil merenggangkan otot-otot nya, Ia baru bangun dari tidur sepulang sekolah tadi, Rambutnya sedikit berantakan, Tapi tetep nggak mengurangi kecantikannya.
"Tunggu,, Tunggu, Tunggu, Gue beneran nggak mimpi kan,? Tadi Rio nembak gue, Wuah, Gue beruntung banget, Apa dia bener-bener suka sama gue ya,? Tapi nggak mungkin cowok keren dan super keren malah, Mau sama gue,? ,Pasti tadi gue cuma menghayal aja," Kata Ify pada dirinya sendiri, " Tapi kalau emang bener, Gue mau lihat seberapa besar kemampuan nya untuk mendekati gue,, hehe kayak nya asik juga," Kata Ify tersenyum senang.
Ify melangkah kekamar mandi setelah sebelumnya menyambar handuk nya terlebih dahulu, Dan begitu rapi dengan baju yang biasa ia gunakan dirumah, Ify melangkahkan kaki nya menuju balkon didepan kamar nya, Dan sangat kaget begitu melihat seorang cowok yang melambaikan tangan kearahnya, Sambil tersenyum manis dibalkon kamar tetangga nya, Yang tepat berhadapan dengan kamarnya,
"Gimana ,??? Nyenyak tidurnya,?" Tanya Rio kearah Ify,
"Loe,??? Ngapain loe disitu,?" Ify balik bertanya, Dengan sedikit kaget yang masih tersisa,
"Orang ini kamar gue," jawab Rio santai.
"What,?? kamar loe,?" Ify kaget lagi,
"Ya,, Tentu saja, Kebetulan banget ya, Seneng deh bisa sering-sering liat loe, Gue jadi bisa ngejagain loe," Bales Rio sambil tersenyum.
"Ya tuhan, Benerkah dia yang bakal jadi jodoh gue,??? Kenapa kebetulan itu sering banget terjadi disaat ada dia,??" Kata Ify dalem hati, "Lebay banget sih loe,?" Ify mengalihkan tatapan nya kearah lain, Agar Rio nggak menyadari perubahan wajah Ify yang hampir tersenyum saking girang nya.
"hei,, Ikut gue yuk,?" Ajak Rio
"Ha,?! Kemana?" Tanya Ify bingung,
"Danau"
"Ngapain? Loe mau bunuh diri,?" Tanya Ify,
"sembarangan.! Daripada gue bunuh diri mending gue bunuh loe,?"
"Sadis amat si loe,?" Ify sebel.
"Loe yang mulai duluan,!"
"Terserah loe dech gue nggak perduli,"
"Berarti loe mau ikut gue kan?"
"Eh, Itu .. Maksud gue terserah bukan.. ."
"Oke deh," Potong Rio sambil tersenyum senang, "Gue tunggu loe dibawah ya, Dan inget jangan membuat gue menunggu lebih lama,?"
"eh gue,?"
"Cepet ya,,, Da,,,," Kata Rio dan melangkahkan kaki nya masuk kedalam kamarnya.
"Rio gue,,, Ih ,! Tu anak ya, Suka banget seenak nya sendiri, Dasar egois" Kata Ify sebel, "Dan sialnya gue suka sama dia," Lanjutnya dan ikut masuk kekamarnya.
"Ify kamu mau kemana,?" tanya mama nya begitu melihat Ify keluar dari kamarnya dan bersiap-siap mau pergi.
"Ke danau ma," Jawab Ify singkat,
"Sama siapa,? Kamu kan belum tahu daerah sini,!"
"Sama temen ma, mama tenang aja, Dia orang sini kok,?"Bales Ify.
"Kamu sudah punya temen,??"
"Ia ma, Anak tetangga sebelah. Dia kakak kelas Ify, Di sekolah,"
"Oh, Nak Rio ya,?" tanya mamnya,
"Ia ma, Kok mama tahu,?"
"Ia, Sore kemaren mereka sekeluarga maen kerumah"
"Kesini ma???" tanya Ify, Mamanya hanya menganggukkan kepalanya, "Kok Ify nggak tahu." tanyanya lagi,
"Ya jelaslah, Kan kemaren begitu tiba disini kamu langsung tidur, Dan mama sengaja nggak bangunin kamu karna keliatannya kamu kecapean" Jawab mamanya,.
"Oh ya. Lupa Hmm Yaudah ma Ify pergi dulu ya, Pasti dia udah nungguin"
"Yaudah, Hati-hati ya nak,?"
"Ia ma" Kata Ify sambil melangkahkan kakinya keluar dari rumah, Tampak Rio yang udah menunggunya didepan rumah, Ify melangkah menghampirinya.
"Ehm" Ify berdehem,, Rio langsung menoleh dengan kaget, Dan berusaha menguasai diri nya dengan baik begitu melihat Ify berjalan menghampirinya.
"Lama amat si loe, Kan gue udah bilang jangan membuat pacar loe menunggu terlalu lama, Ntar kita telat,,,"Kata Rio sambil megandeng tangan Ify.
"Gue bisa jalan sendiri" Kata Ify sambil berusaha melepaskan pegangan tangan Rio, Tapi Rio malah memperat pegangan nya,
"Nurut aja deh, Gue tahu loe bisa jalan sendiri, Tapi loe kan lelet, Dan gue nggak mau kita bener-bener terlambat" Kata Rio sambil menggandeng Ify kearah mobil nya, Setelah membukakan pintu untuk Ify Rio memutari mobilnya dan duduk dibangku kemudi, Menghidupkan mobilnya dan mulai berjalan meninggalkan halaman rumahnya,
"Kita mau kemana sih,? tanya Ify,
"Tentu saja kedanau, Dan kalau gue nggak salah tadi gue udah kasih tahu deh,"
"Memang sih, tapi apanya yang terlambat, Ada apa di danau?" tanya Ify,
"Ntar loe juga tahu sendiri" Bales Rio sambil tersenyum manis.
"Ya tuhan, manis banget senyumannya, Sepertinya dia emang bener-bener mau bunuh gue deh, Apa dia nggak tahu, Dengan sikap dan senyuman semanis itu bakal berakibat buruk untuk jantung gue" kata Ify dalam hatinya, Sambil memperhatikan Rio yang sedang mengemudi, Dan menahan debaran jantung nya yang makin kencang seperti mau keluar.
"Apa sebegitu tampan nya gue, sampai-sampai loe menatap gue seperti itu?" Kata Rio yang langsung menyadarkan Ify dan membuyarkan lamunan nya, dengan cepat Ify mengalihkan pandangan nya keluar.
"astaga,, Darimana loe dapat pemikiran seperti itu, Gue itu menatap loe cuma heran aja, Kenapa loe segitu jelek nya dan yang herannya lagi, banyak yang mengidolakan loe," Kata Ify.
"Apa loe bilang,? Jelek? Yeeejelek-jelek begini juga pacar loe sendiri kali,,,"Bales Rio sebel, masa cowok sekeren dia dikatain jelek, parahnya sama orang yang disukainya lagi, Sedihnya,
"Gue nggak pernah tuh menganggap loe pacar gue." kata Ify,"jadi jangan banyak berharap."
"Ify,, Jangan mulai lagi deh,,"kata Rio dengan nada mengancam Dan Ify langsung diam, Daripada nyari masalah, Memulai pertengkaran lagi mau dibilang bangunin singa yang lagi tidur.
Rio memarkir kan mobilnya ditempat parkir, Dan Ify menunggu nya dipintu masuk. Tiba-tiba ada seorang cowok yang menghampirinya.
"Ify ya,?" Tanya nya,
"Iya"
"eh, kebetulan banget ketemu disini, Gue Debo pembina mos loe kemaren" Kata Debo karna terlihat Ify yang bingung.
"O, Kak Debo, Ngapain disini?" Kata Ify ramah,
"Nggak ada, Jalan-jalan doang, Loe sendiri ngapain? terus sama siapa?" Tanya Debo.
"Ify juga cuma jalan-jalan kesini, Ify kesini bareng,,,,"
"Gue" Kata Rio tiba-tiba tepat dibelakang Ify.
"Lho,, Rio, Kok bisa barengan sama Ify"
"Tentu aja, Karna dia pacar gue, Udah yuk Fy" Kata Rio sambil menggandeng tangan Ify,
"Loe kenapa si, Pake bawa-bawa gue pergi gitu aja, Gue itu lagi ngobrol sama kak Debo, Loe liatkan??" Kata Ify sebel, Rio diem saja, "Loe denger nggak sih!!!"
"Ify" Kata Rio dengan sebel dan menghentikan langkahnya. Menatap Ify, " Gue itu nggak suka liat loe ngobrol sama cowok lain, Apalagi loe terlihat ramah sambil tersenyum-senyum senang seperti tadi, Dan apa pun alesan nya Gue nggak mau liat loe terlihat bahagia sama cowok lain, Sementara sama gue loe malah,,,,,"
"Gue itu cuma ngobrol sama kak Debo"
"Bahkan loe memanggil dia dengan sebutan kakak"
"yaaa,,, Dia kan kakak kelas gue"
"Jadi menurut loe gue itu adek kelas loe begitu,? Loe nggak pernah manggil gue dengan sebutan kakak"
"Astaga Yo, Loe itu kekanak-kanakan banget sih, Gue itu nggak akan memanggill loe itu dengan sebutan kakak, Atau apapun itu, Ngerti !!!!"
"Loe itu merusak mood gue aja sih, Padahal gue udah mau seneng-seneng dateng kesini"
“Loe yang merusak suasana"
"Terserah loe deh, Tapi yang pasti loe nggak boleh deket sama cowok manapun, Dan terlihat akrab sama dia, Apapun alasannya, Kecuali sama gue" tegas Rio, "Karna gue nggak suka loedeket sama cowok manapun selain gue"
"Jadi maksud loe gue harus manjaga pandangan gue gitu, Bosen kali kalau cuma liat loe doang" Kata Ify
"Gue nggak perduli, Yang penting loe harus turutin kemauan gue, Karna loe pacar gue"
"Astaga! Rio berapa kali sih gue harus bilang kalau gue itu nggak mau jadi pacar loe,?"
"Dan berapa kali juga gue harus bilang kalau gue nggak suka penolakan, Dan loe harus jadi pacar gue Dan akan jadi milik gue sampai kapan pun" Rio mulai emosi
"Terserah deh, Daripada gue makin sebel melihat loe yang sering marah-marah itu, Mending sekarang loe tunjukin apa yang mau loe tunjukin ke gue tadi" Kata Ify, Rio menatap nya sesaat, Deg!! Jantung Ify seperti mau berhenti sesaat, Dan langsung berdebar sangat kencang saat melihat tatapan mata Rio.
"Huuhf,,, Baik lah, Ayo" Rio kembali menggaandeng tangan Ify dan membawanya ke pinggir danau.
"Sepertinya mulai sekarang gue harus sering cek-up nih kedokter, Kalau nggak bisa berakibat fatal untuk nyawa gue" Kata Ify dalam hati Dan mencoba menahan debaran jantung nya yang bereaksi saat Rio menggenggam tangan nya,
"Tuh liat deh" Kata Rio sambil menunjuk ke seberang danau yang memancarkan warna kuning kemerahan karna terkena sinar matahari yang akan tenggelam, Menambah keindahan danau itu.
“Wah, bagus banget" Ify melihatnya dengan tersenyum senang, Rio melirik kearahnya.
"Ya tuhan,,, Senyuman nya manis banget,, tak ada yang lebih indah daripada senyumannya sekalipun itu bukan ditujukan ke gue,, Batapa senang nya bila setiap hari bisa melihatnya tersenyum seperti ini" Batin Rio sambil memperhatikan Ify yang masih dengan senang memperhatikan matahari yang tenggelam. "Sepertinya gue bener-bener menyukainya, Dan sangat mencintainya, Dan gue yakin dia juga suka sama gue, Bahkan membalas genggaman tangan gue seperti ini, Tapi bagaimana membuat dia mengakui kalau dia juga suka sama gue" Lanjut nya dalam hati, Dan memperhatikan tangannya dan tangan Ify yang saling menggenggam, Sepertinya Ify tidak menyadarinya karna terlalu terpesona melihat pandangan dihadapannya.
To be Continue >>>>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar yang positive tentang postingan yang saya buat :)
terima kasih sudah berkunjung ke blog saya teman :*