Senin, 19 Agustus 2013

Rio and Ify Forever Love - Part 2

Ify sudah rapi dengan seragam sma nya, Begitu selesai sarapan, Ify keluar dari rumahnya untuk berangkat, Tapi baru beberapa langkah tiba-tiba ada yang mengklakson nya, Ify langsung menoleh dan mendapati sebuah mobil yang menghampirinya,
"Gue naik angkutan umum aja" Tolak Ify, "Bisa-bisa jantung gue makin parah kalau slalu disamping loe" Batin Ify dan berusaha untuk tersenyum, Rio keluar dari mobil nya dan menghampirinya, Menarik tangan nya dan membuka pintu mobilnya.
"Masuk" Perintah Rio
"Tapi gue..." Kata-kata Ify terhenti saat Rio mendorong nya masuk kemobil, Jelas Ify jadi sebel mana mungkin dia bisa menolak permintaan cowok yang disukainya, Rio masuk kemobilnya,
"Loe mau gue pasangin lagi sabuk pengamannya,?" Tanya Rio yang langsung menyadarkan Ify, Dan buru-buru memasang sabuk pengaman nya, Rio tersenyum senang melihat nya, Lalu menjalankan mobilnya meninggalkan halaman rumah dan menuju kesekolahnya.

Begitu tiba dipariran Rio keluar dari mobilnya begitu juga dengan Ify, Rio mendekati Ify yang masih merapikan pakaian nya, Rio menggandeng tangan Ify dan membawanya masuk kesekolah, Tatapan anak-anak langsung tertuju kearah mereka berdua, Ify langsung menarik tangan nya karna malu diliatin sama yang lain, Tapi Rio malah mempererat genggaman nya, Akhirnya Ify hanya bisa diam sambil menutup wajahnya karna setiap anak-anak menatap kearahnya Dengan tatapan membunuh, Apalagi fans-fans Rio, Tapi keliatannya Rio cuek aja dengan semua itu, Malah menarik Ify lebih dekat, Dan jalan dengan beriringan dengan rapat,

"Sepertinya ni cowok berbakat banget untuk membuat gue mati muda, Bisa copot jantung gue kalau begini caranya" Kata Ify dalam hati, Menahan detak jantung nya yang berdetak lebih cepat,
"Loe kenapa si, tegang banget, Santai aja dong" Kata Rio
"Gimana gue bisa santai Dengan tatapan semua orang seperti itu, Bodoh,!" Ify jadi sebel
"Nggak usah hiraukan mereka"
"Loe berniat membunuh gue Dengan meminta anak-anak itu melakukannya ha,?! Loe membuat semua orang membenci gue" Keluh Ify
"Yang mau membunuh loe siapa? Gue nggak mungkin membiarkan ada orang yang berani ngedeketin loe? Kalau mereka membenci loe itu berarti loe cuma punya gue sekarang, jadi jangan coba-coba untuk pergi dari gue"
"Loe itu bener-bener menyebalkan, Kemana gelar 'ice prince' loe itu? Kenapa loe begitu cerewet didepan gue ha,?! Menyebalkan!"
"Itu wajar, Karna gue suka sama loe, Dan loe pacar gue, Jadi jangan mengeluh lagi, Apa lagi perotes Yang hanya sia-sia saja, Mengerti.!!"
"Huh... Kenapa si loe bisa suka sama gue?" Ify tanpak sebel.
"Gue juga nggak tahu, Dan loe juga harus tahu, Gue juga heran kenapa gue suka sama loe, Cewek yang jelas-jelas membenci gue, Dan nggak menginginkan kehadiran gue, Tapi gue nggak bisa apa-apa? Perasaan itu datang dengan tiba-tiba, Begitu saja"
"Mana ada seorang cowok yang menjawab seperti itu" Kata Ify
"Ada. Gue. Rio, Dan gue nggak mau bersikap manis seperti cowok-cowok lain nya, Karna itu bener-bener bukan diri gue" Kata Rio.
"Kalau begitu mana mungkin gue bisa suka sama loe"
"Bisa. Loe tinggal menatap gue dan belajar untuk jadi yang terbaik buat gue, Pasti loe bakal suka sama gue" Jelas Rio.
"pe-de amat loe?" Kata Ify,
"Itu kenyataan, Hmmm ya sudah, Loe masuk kelas gih, Gue mau kekelas gue" Kata Rio begitu sampai didepan kelas Ify,
"Bagaimana loe tahu kelas gue disini??"
"Loe nggak lupa kan kalau gue pinter bin jenius? Jadi nggak ada yang gue nggak tahu, Udah gih masuk" Kata Rio, Ify hanya mengangkat bahu nya, Dan berjalan, Tapi tiba-tiba
"Ify" panggil Rio. Ify langsung menoleh kearah Rio yang masih berdiri didepan pintu "Ingat kata-kata gue, Loe harus hati-hati dan memperhatikan langkah loe, Jangan sampai terjadi apa-apa, Jangan melirik cowok lain, Dan sok akrab dengan nya, Jangan buat gue marah, Dan inget loe pacar gue" Rio mengingatkan.
"What? Loe itu nyebelin banget sih, Gara-gara sikap dan kata-kata loe itu, Mana ada yang mau ngedeketin gue lagi, Menyebalkan!!' Ify kesel dengan sikap Rio
"Seenggak nya masih ada gue, Udah masuk sana" Kata Rio, Ify melangkah kan kaki nya tapi "Ify,!!" Ify kembali menoleh, "Istirahat gue kesini, Dan gue pengen makan bareng sama loe, Jangan membuat gue sebel, Dengan sikap loe yang deket sama cowok didepan dan belakang loe,?" Lanjut nya
"Iya, Iya loe cerewet amat si?" Ify kesel dan kembali melangkah, "Awas aja kalau dia menahan gue untuk yang ke..." Sebelum Ify sempet meneruskan perkataan hati nya,
"Ify...!!"
"huhf... Apa lagi ha?!!" Ify tidak dapat menahan kekesalan nya,
"Selamat belajar..." Kata Rio dan melangkah kekelasnya.
"Astaga tuh anak bener-bener menyusahkan gue"Kata Ify dengan dirinya sendiri "Dan sial nya hati gue malah merasa senang dengan sikap nya yang tampak perhatian, Sangat menyebalkan, Dan sepertinya hati gue udah nggak kompak sekarang, Menyebalkan!!!" Lanjutnya.

SKIP !!!
"Pelajarannya dilanjutkan minggu depan" Bu fera menyelesaikan pelajaran nya dan melangkah keluar kelas, Ify ssegera merapikan buku-bukunya dan memasukkan kedalam tas, Temen-temennya yang lain segera keluar untuk isterahat, Tidak ada yang punya keinginan untuk mengajak nya walau sekedar hanya untuk basa-basi, Dengan sikap Rio beberapa hari ini kepadanya, Banyak anak-anak yang menatap sinis kepadanya, Dan kebanyakan kakak kelas tentunya, Dan image anak barunya langsung buruk.
"Ify kok sendirian" Ify langsung menoleh kaget.
"Lho, Kak..??" Ify mikir-mikir, mengingat.
"Debo"
"ha, Iya kak Debo maksudnya, kakak kok bisa ada disini?" Kata Ify,
"Sengaja nyari loe." Jawab Debo
"He??? Mau ngapain?" Ify bingung
"rencananya sih mau ngajak loe kekantin, Dan itu sih kalau loe nggak keberatan?" Debo sedikit ragu
"Emm... Gimana ya... Sebenernya sih Ify nggak keberatan" Kata Ify dengan tampang sedikit bersalah "Cuman..."
"Dia kekantin bareng gue" Kata seseorang yang langsung memotong perkataan Ify, Ify dan Debo langsung menoleh kearah suara tersebut
"Owh... Jadi loe mau makan bareng Rio" Tanya Debo yang jadi salting karena Rio menatap tajam kearah nya
"Ya gitu deh, Maaf ya.. Kalau lain kali aja gimana??" Ify basa-basi
"Nggak !!!" Potong Rio dengan cepat sebelum Debo menjawab "Nggak ada yang nama nya lain kali, Mulai sekarang, Ify akan selalu makan bareng gue" Lanjut Rio "Kalian nggak lupakan kalau Ify itu pacar gue" Sambungnya lagi sebelum ada yang protes,
"yaudah deh, maaf gue nggak bermaksud gangguin Ify kok?" Debo jadi tambah salting
"Kalau begitu jangan pernah deketin dia lagi dan merayunya, Apalagi merebutnya !!!" Rio memperingatinya dengan tegas dan menatap intens ke Debo yang membuat nyalinya tambah ciut "Kita pergi sekarang fy" Lanjutnya dan menarik tangan Ify untuk mengikutinya keluar kelas meninggalkan Debo yang masih merinding bulu romanya.

"Gila,! Baru kali ini gue melihat aura yang sangat menyeramkan seperti itu, Padahal kan biasanya dia itu dingin banget, Terus kenapa sekarang berubah drastis, Bahkan lebih menyeramkan dari dewa kematian, Wuah, Apa seseorang bisa berubah hanya dengan satu kata,'cinta' pasti Rio sangat menyukai Ify, Kalau ada yang berani deketin Ify bisa nggak akan liat dunia lagi tuh," kata Debo dalam hati sambil bergidik ngeri lalau melangkah keluar.

"Rio lepasin tangan gue dong, Sakit tau loe tarik-tarik begini?" Kata Ify, Tapi Rio sama sekali tak menghiraukannya "Rio,!!!" Bentak Ify dan menarik tangannya hingga lepas dari tangannya hingga lepas dari genggaman Rio.
Sebel juga dicuekin mulu, Rio menghentikan langkahnya dan menatap Ify dengan tajam, Ify jadi takut tapi segera bisa mengendalikan dirinya.
"Loe apa-apaan sih, Gue itukan lagi ngobrol sama kak Debo, Apa loe nggak bisa sedikit lebih sopan?"
"Buat apa gue sopan sama orang yang jadi saingan gue sendiri? Gue nggak sebodoh itu Ify"
"Saingan??? Dia itu cuman temen gue, Kita itu nggak ada apa-apa Jadi loe nggak usah over protektif gitu dong, Gue itu juga butuh temen kali" kata Ify dengan sebel
"Apa gue yang cowok paling keren disekolah ini masih belum cukup buat loe?"
"Astaga Rio,! Loe itu lama-lama penyakit narsisnya makin parah deh... Bangga banget loe jadi orang paling keren disekolah ini" Ledek Ify
."Huhf Ayolah, Siapa sih yang bakal mungkiri itu, Dia emang cowok paling keren disekolah ini, Dan kalau dia ada dideket gue, Emang gue nggak akan butuh temen lain"Kata Ify dalam hatinya, Huhf jangan sampe Rio bisa membaca fikiran nya.
"Udah, Akuin ajalah, Dan asal loe tau aja, Baru kali ini dan detik ini juga, Gue bangga dengan wajah keren gue"
"Maksud loe?? Loe bangga bisa membuat semua cewek disekolah ini naksir sama loe?"
"Apa loe juga ada diantara cewek-cewek itu? Kalau ada, Gue sangat seneng banget, Dan gue yakin loe emang ada diantara pengagum-pengagum gue" Kata Rio sambil terus menatap Ify yang makin berdebar-debar jantung nya.
"Yah muncul lagi narsisinya"
"Wajah loe merah, Loe grogi ya dideketin gue?" Tanya Rio dan langsung dapat jitakan dikepalanya "Yak kok loe mukul kepala gue?" Rio mengusap-usap kepalanya,
"Biar kepala loe baik lagi dan sadar"
"Loe bilang begitu karna loe gugup kan? Apa sebegitu mempesona nya gue sampe-sampe loe naksir dan tergila-gila ke gue ?" Ledek Rio
"Astaga !!! Sepertinya loe itu seneng banget kalau semua orang itu tergila-gila sama loe" Ify jadi sebel

"Kalau loe mau tahu, Gue lebih seneng lagi karna itu juga berlaku untuk loe" kata Rio keburu menarik tangannya, "Kekantin yuk sekarang sebelum bel berbunyi" Kata Rio dan Ify hanya bisa pasrah,

Setelah pelayan membawakan pesanan mereka, Ify dan Rio menikmati dan diam dengan pikiran nya msing-masing, Rio menatap Ify sekilas yang masih asik menikmati mie ayam nya, Kemudian kembali menatap mangkok bakso nya, Gantian Ify yang menatap Rio, Memperhatikan Rio yang masih asik makan dengan lahapnya.
"Wah bener-bener mengagum kan"Kata Ify dalam hati sambil masih menatap Rio yang masih menatap mangkok baksonya. "Betapa menyenangkan kalau seandainya gue bisa selalu menatapnya seperti ini, Dia emang keren banget, Nggak salah kalau siapa pun mengagumi dan tergila-gila padanya" kata Ify dalam hati
"Kalau satu sekolah membenci gue,Dan bahkan semua orang yang ada di dunia ini membenci gue, Gue rela asal Rio selalu ada disamping gue seperti ini, Gue nggak akan perduli tanggapan anak-anak tentang gue, Asal dia selalu ada buat gue, Itu udah cukup, Rio jangan pergi dari gue ya...?? Tetap lah berada di deket gue" Ify masih ngomong dalem hati,
"Apa gue emang sangat mengagumkan sampe-sampe loe nggak berkedip liat gue seperti ini" Kata-kata Rio langsung menyadarkan Ify dari lamunannya, Dan langsung mengalihkan tatapannya kearah lain dengan terburu-buru, Yang makin membuatnya seperti tertangkap basah, Rio jadi tersenyum senang melihat kegugupan Ify,
"Apa !! Siapa yang ngeliatin loe, Ge-er" Kilah Ify dan kembali melanjutkan makan,
"Yakin?? Tapi by the way apa yang loe fikir kan saat menatap gue tanpa kedip sambil senyum-senyum nggak jelas?"
"Gue bilang gue nggak ngeliatin loe"
"Jadi melihat kearah gue tanpa berkedip itu apa namanya kalau nggak ngeliatin? Loe pasti sebegitu tertarik nya kan sama gue" Rio tersenyum menggoda, Ify yang jelas jadi gugup plus malu and bingung mau jawab apa?
"Loe itu mending belajar menghilangkan kenarsisan loe itu sedikit aja, Gue itu nggak ngeliatin loe, Sama sekali bukan loe" Tegas Ify
"Oh ya?" Rio masih terus menggoda nya
"Te... Tentu saja ! Loe fikir gue akan tertarik ke elo gitu dengan loe traktir gue makan saat ini ? Sorry ya... Itu belum cukup membuat gue untuk menatap elo"
"Jadi kalau bukan gue, Loe ngeliatin siapa coba? Gue yakin dengan tatapan loe itu, Tatapan seorang cewek yang mengagumi lawan jenisnya" Kata Rio
"Huhf , , , Sok tau loe?"
"Gue itu emang tau kali, Loe nggak mungkin lupakan kalau gue itu cowok paling keren disekolah ini, Jadi gue itu udah terbiasa dan tau kalau tatapan loe itu...,???"
"Stop,!!!" Potong Ify "Jangan mulai narsis lagi deh, Tapi walau apapun juga, gue nggak ngeliatin loe" Tegas Ify
"Bisa loe jelasin, Loe abis ngeliat siapa??"
"Loe liat aja dibelakang loe sendiri," Balas Ify sambil menikmati kembali mie ayam nya Tanpa melihat siapa yang ada dibelakang Rio, Karna penasaran Rio melihat kebelakang dan langsung kaget.
"Loe yakin, Tadi loe ngeliatin dia??" Tanya Rio sedikit ragu
"Tentu saja" Kata Ify santai dan masih menikmati mie ayam nya
"Loe tertarik ya sama dia?" Tanya Rio lagi
"Menurut loe??" Bales Ify
"Kalau emang ia, Gue bakal ngerelain deh" Kata Rio dengan tatapannya, Ify jadi bingung emang siapa yang dimaksud.
"Loe serius??" tanya Ify dan langsung menatap Rio nggak percaya.
"Ya kalau yang loe liatin tadi adalah orang yang berada di belakang gue" Jawab Rio, refleks Ify langsung kearah belakang Rio Dan......
"Wuaaa... Mmmfff,"Jeritan Ify langsung meredam karna mulut nya di bekap sama Rio
"Loe itu apa-apaan sih, Jerit-jerit nggak jelas" Kata Rio setelah Ify diem.
"sembarangan !!!" Bantah Ify "Gue itu menjerit ada sebabnya kali, Loe nggak nyadar siapa yang dibelakang loe tadi??" Lanjut Ify sebel.
"tentu saja gue tau, makanya gue rela, Hahaha..." Tawa Rio langsung meledak menatap kekeselan Ify.
"Seneng ya seneng" Ify tambah kesel.
"Gue nggak nyangka kalau loe itu nafsu juga sama penjaga kantin, Dia itu kan udah punya anak juga, Dan lebih parah nya dia itu wanita Ify...?? Loe naksir sama dia !" Kata Rio sambil mencoba menahan tawanya "Gue jadi sangat menyesal kalau gue menahan loe disini, Mendingan loe buruan deh ungkapin perasaan loe ke dia, Gue nggak mau jadi penghalang perasaan loe ke dia" Lanjut Rio dengan nada yang dibuat-buat menyesal.
"eh, maksud gue tadi bukan dia"
"Trus siapa dong??? Yang ada dibelakang gue cuma dia Ify," Bales Rio Ify langsung mengedarkan tatapan matanya keseluruh kantin.
"Mungkin orang nya udah pergi"
"Oh ya? Coba loe kasih tau, Siapa orang yang loe tatap tanpa kedip itu?"
"Gaya bahasa loe jangan seperti itu dong?"
"Itu kenyataan Ify..." kata Rio dengan tersenyum penuh kemenangan
"gue itu tadi ngeliatin kak Debo"
"Uhuk.. Uhuk..."Rio langsung tersedak dan buru-buru meneguk air putih disampingnya "Siapa ??? Debo ??"
"He-eh, Tuh dia diambang pintu pasti mau pergi, Tadi dia yang ada dibelakang loe" Jawab Ify dan karuan aja Rio kaget banget
"Loe tertarik sama dia?" tanya Rio menahan emosi nya
"Menurut loe? tapi gue juga nggak tahu pasti sih, tapi loe serius, tatapan gue tadi seperti terpesona sama apa yang gue liat?" Tanya Ify pura-pura.
"Nggak !!!" Jawab Rio cepat
"Lho kok nggak sih?" Ify tampak kecewa
"Loe cuma boleh terpesona sama gue, kalau loe tadi ngeliatin orang selain gue, Loe sama sekali nggak terpesona" Tegas Rio
"Loe kok curang gitu sih? Tapi sepertinya loe tadi ada benernya deh?" Kata Ify
"Apanya??" Tanya Rio tambah cemas
"Gue jadi menyadari sesuatu, Sepertinya gue bener-bener TERTARIK sama seseorang yang gue liatin tadi deh" Kata Ify serius
"Gue bilang loe nggak boleh tertarik sama siapa pun selain gue, Apa lagi Debo"Rio tambah sebel banget
"Yaah, Tadi loe bilang, Loe mau ngerelain gue sama orang yang gue tatap tadi"
"Ya itu kalau orangnya bukan Debo !! Atau lebih tepatnya nya orang itu gue sendiri"
"Loe kok egois banget sih"
"Kenapa ?? Loe baru tahu ?? Gue itu emang egois, Loe dengerin kata-kata gue, Gue Rio emang sangat ingin membahagiain loe, Dan gue nggak akan pernah lepasin loe, Dan loe cuma boleh bahagia sama gue, Ngerti !!!" Tegas Rio
"Dasar..."
"Baik... Gue ralat kata-kata gue tadi, Gue Rio akan selalu ada disamping loe, dan akan selalu akan jadi takdir loe, Nggak perduli loe menderita disamping gue atau nggak? Loe harus tetep selalu ada disamping gue, Itu konsekuensi yang harus loe tanggung karna menerima gue jadi pacar loe" Ucap Rio pelan tapi tegas dengan nada serius yang membuat Ify jadi serba salah, Ify bangga plus merinding jadi satu
"Tunggu !! Gue kan belom menerima loe jadi pacar gue" Kata Ify sambil berfikir
"Gue nggak perduli ! Loe tahu kan yang gue omongin jadi loe nggak boleh tergoda sama cowok lain termasuk Debo sekalipun" tegas Rio
"Loe nggak boleh lakuin ini ke gue"
"kenapa ?? apa segitu sulitnya mencintai gue, Loe tinggal berhenti menatap Debo dan mulai ngeliat gue, Udah gitu aja, Loe pasti bisa suka sama gue"
"Loe nggak boleh memaksakan perasaan gue dong"
"Gue selalu mendapat apa yang gue mau Ify... Termasuk ngedapetin loe" Kata Rio mulai emosi
"Sebaiknya loe jangan percaya diri begitu deh, Ntar kalau kecewa pasti sakit banget"
"Gue nggak bakal kecewa, loe tenang aja, Gue yakin kok gue bisa buat loe suka sama gue"
"Sampai kapan loe akan terus begini"
"Sampai loe yang bilang loe boleh pergi, Dan gue yakin seyakin yakinnya itu nggak bakal pernah terjadi" Tegas Rio
"Ya... Ya ... Yaa terserah apa kata loe deh, Gue nggak mau berdebat lagi sama loe, Cape tau !!" Bales Ify melanjutkan makan nya,
"Itu berarti loe mau berusaha menatap gue dan berpaling dari Debo kan??"
"Uhuk-Uhuk..."
"Kalau makan pelan-pelan dong, Baca doa dulu, Nih minum" Rio menyodorkan segelas air putih kearah Ify dan langsung meminum nya,
"Bodoh !! Loe nggak sadar ini karna perkataan loe barusan??" Ify tambah sebel, Rio hanya angkat bahu dan melanjutkan makannya kembali Dan membuat Ify tambah sebel "Anak ini bener-bener membuat darah gue mendidih menahan emosi, Padahal kata-katanya tadi seperti cinta banget sama gue, Tapi tiba-tiba berubah jadi kasar dan menyebalkan seperti ini, dan sialnya gue juga suka sama dia" Kata Ify dalam hati dan menatap Rio dengan emosi.
"loe kenapa ngeliatin gue seperti mau nelen gue seperti itu?" tanya Rio yang langsung menyadarkan Ify dari lamunannya "atau loe bosen makan mie ayam makanya loe mau makan gue gitu?" lanjutnya.
"ia. sepertinya loe lebih enak kalau gue makan mentah-mentah" geramnya.
"wah, sadis banget loe. mau jadi kanibal ya?" kata Rio, Ify jelas sebel banget, dan langsung berdiri siap mau pergi, tapi langsung di tahan lengan nya sama Rio.
"mau kemana loe?" tanya Rio.
"balik kekelas, sebel gue sama loe"
"gue antar" kata Rio sambil berdiri tanpa melepas pegangan tangannya di lengan Ify, lalu membawanya keluar kantin, Ify tentu diam saja.
"Loe mau langsung ke kelas?" Tanya Ify ke arah Rio begitu tiba di depan kelasnya.
"Nggak. rencananya gue mau ngadain jumpa pers dulu" Jawab Rio santai.
"Cih, gaya loe udah seperti artis saja" Cibir Ify.
"Emang loe nggak tau, gue itu kan emang artis di sini"
"Ia, Artis kehilangan panggung!!" Ify sebel mendengar kenarsisan Rio.
"Enak aja, gue seriuz kali. Ya udah loe masuk ke kelas loe gih, Ntar kita pulang bareng, Dan satu lagi, nggak ada yang namanya menghindar dari gue lagi, apalagi sampai pulang bareng orang lain termasuk Debo, Loe harus..."
"Ya ya yaaa... Loe itu bawel banget sih, Udah balik ke kelas loe gih sana..." Kata Ify sambil mendorong Rio, lalu masuk ke kalasnya, tapi pandangan anak-anak yang lain langsung membuatnya menunduk ngeri, Karena hampir semua temen-temen satu kelasnya yang terutama cewek, Menatapnya dengan tatapan membunuh, Menyeramkan.!!!


To be Continue >>>>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar yang positive tentang postingan yang saya buat :)
terima kasih sudah berkunjung ke blog saya teman :*