Senin, 11 Maret 2013

Benci Jadi Cinta - Part 7 (Yoshill)


2 hari kemudian. Sekelompok orang sedang berada di lapangan dekat dengan sekolah menengah pertama mereka dulu. Langit begitu cerah seakan-akan menggambarkan perasaan sekelompok remaja ini. Mereka asyik tertawa bersama berbagi cerita-cerita menarik satu sama lain. Setelah sebelumnya mereka menjadi musuh yang selalu memperebutkan hal yang tidak penting, sekarang mereka resmi menjadi sahabat. Sahabat selamanya.
“Bro, gue minta maaf yah buat kesalahan gue selama ini. Gue sadar gue salah, gak seharusnya gue benci sama loe semua. Gue terlalu egois buat tahu masalah loe semua. Gue minta maaf guys.” Ucap Riko
“Tenang aja sob, kita udah maafin kok. Ya nggak guys.” Ucap Rio yang langsung di jawab ‘Yoi’ oleh teman-temannya yang lain.
“Gue juga minta maaf yah sama loe semua. Karena sebelumnya gue selalu ngremehin kalian dan selalu menyebut kalian dengan loser. Sekarang gue sadar siapa yang loser di antara kita semua.” Ucap Septian dengan nada bersalah.
“Di antara kita gak ada yang loser kok. Kita semua tetep jadi the winner. Cuma, cara kita aja yang salah. Mulai sekarang, kita mesti janji. Gak ada yang namanya musuh, gak ada yang namanya loser dan gak ada yang namanya the winner. Kita semua tuh friendship. FOREVER.” Ucap Gabriel yang langsung di angguki oleh teman-temannya yang lain.
“Yah. FRIENDSHIP FOREVER.” Teriak mereka bersama sama kemudian mereka tertawa secara bersama sama penuh persahabatan.
SKIP !!!
            Langit sore waktu itu cukup gelap tanda sebentar lagi akan turun hujan. Tetapi cuaca yang sangat dingin itu tidak membuat 2 muda mudi ini beranjak dari pantai yang sangat indah pada sore itu. Karena air lautnya yang selalu bisa membuat semua orang yang melihatnya terpesona. 2 muda mudi itu duduk di pinggir pantai seraya melihat pemandangan yang sangat indah itu.
“Gue seneng deh kak. Akhirnya loe bisa baikan sama kak Riko.” Ucap cewek cantik yang pada sore itu memakai celana jeans dan baju berlengan pendek bergambar hello kity.
“Gue juga seneng, loe gak dingin ???” Tanya pemuda tampan yang berada di sebelah gadis cantik itu.
“Aduh kak Mario Stevano. Loe kan ketua OSIS. Masa gak bisa ngebedain cuaca dingin sama panas sih.”
“Yeee, gue kan Cuma basa-basi. Malah di tanggepin kaya gitu sama loe.” Sungut pemuda tampan itu pura-pura ngambek yang ternyata adalah ketua OSIS SMA Tunas bangsa. Rio.
“Hehehe. Bercanda kak. Gitu aja marah. Gak asyik banget ish.” Jawab gadis itu sekenanya.
“Ya lagian loe gitu. dingin nggak.” Tanya Rio lagi.
“Iyah dingin banget. emang kenapa ???” Tanya gadis itu seperti berharap sesuatu.
“Gak papa sih Cuma Tanya ajah.” jawaban pemuda tampan itu membuat gadis cantik itu melotor kaget.
“Ihh, kirain mau minjemin jaket loe gitu. gak asyik banget deh.” Gerutu gadis itu.
“Ngarep. Lagian loe tadi bikin gue bad mood sih, jadi gue males minjemin jaket gue buat loe.” Ucap Rio dan membuat Gadis cantik itu manyun. “Iya iya bercanda, gue gak akan tega ngebiarin loe kedinginan gitu sementara gue malah keangetan. Nih.” Ucap Rio seraya memakaikan jaketnya ke badan gadis cantik itu. Ashilla Zahrantiara.
“Makasih.”
“Sama-sama panda. Loe kalo dilihat lihat mirip sama panda deh. Chubby tapi ngegemesin. Gue panggil panda aja yah buat loe. panggilan khusus dari gue buat loe gitu.” Ujar Rio yang langsung di sambut toyoran oleh Shilla. Sedangkan Shilla langsung manyun mendengar celotehan seniornya.
“Apaan sih kak. Cantik cantik gini di bilang mirip panda. Kakak tuh yang mirip beruang. Sama-sama ganas, cepet marah dan suka makan. Hahaha.” Balas Shilla seraya tertawa terpingkal.
“Masa gue di samain sama beruang. Jelas-jelas ganteng gini. Beruang kan jelek Shill. Tega banget loe sama gue.” Ucap Rio seraya memanyunkan bibirnya.
“Hehehe J. Bercanda kak, makanya loe jangan panggil gue panda dong. Gue gak suka sama panda, ngapain loe manggil gue panda.”
“Iya iya. Oya Shill.”
“Kenapa kak ???” Tanya Shilla seraya menatap Rio dengan tatapan lembutnya.
“Gak papa sih, gue Cuma mau bilang, loe cantik banget hari ini.” Ujar Rio dan langsung membuat pipi Shilla merona merah.
“Makasih. tapi kakak hari ini jelek banget. hahahaha.” Bales Shilla seraya melarikan diri alias berlari menjauhi sang senior sebelum di kejar dan di bales.
“Rese loe Shill. Tadi kan gue muji loe. bukanya muji balik malah di judge kaya gituh. Awas yah.” Jawab Rio kesal seraya mengejar Shilla.
“Coba aja kalo bisa ngejar. Wleee :p.”
            Dan terjadilah kejar-kejaran oleh mereka. Mereka menikmati cuaca sore yang bagi mereka sangat romantic. Dengan warna langit yang kegelapan dan suara burung yang terbang dengan indahnya di atas mereka dan pemandangan alam yang sangat indah di hadapan mereka.
            Mereka seperti sepasang kekasih sore itu. Jika ada orang yang tidak kenal mereka dan melihat mereka seperti yang terjadi saat ini, pasti mereka akan langsung ngejudge bahwa mereka memang benar-benar sepasang kekasih. Tapi ternyata bukan. Mereka hanya sebatas teman, bahkan sahabat. Mungkin suatu saat nanti mereka benar-benar menjadi seorang sepasang kekasih.
SKIP !!!
            2 bulan kemudian. Rio dan Shilla sudah semakin akrab saja, bahkan menurut teman-teman Rio maupun Shilla mereka berdua sudah jadian tetapi tidak memberitahu ke semuanya. Mereka berdua selalu bersama. Dimana ada Shilla disitu juga pasti ada Rio. Begitupun sebaliknya. Jadi, pantas saja kalau mereka berpendapat seperti itu. Jika yang melihat mereka orang lain mungkin akan mengira bahwa mereka berdua memang pacaran dan menjadi sepasang kekasih yang saling menyayangi.
            Bahkan orang tua Rio sudah mengenal baik keluarga Shilla. Shilla sudah seperti anggota keluarga Haling saja, begitupun sebaliknya. Shilla sudah memperkenalkan Rio kepada orang tuannya, dan langsung mendapat respond an tanggapan positif untuknya mengenai Rio. Begitupun dengan keluarga Shilla, mereka menganggap kalau Rio sudah menjadi bagian dari keluarga Dharma.
            Seperti sekarang. Malam ini Keluarga Haling sedang berkunjung ke kediaman rumah Dharma Wijaya. Yakni Ayah Shilla. Makan malam yang sangat special yang telah disediakan oleh keluarga Dharma demi menyambut kedatangan keluarga Haling. Dan keluarga Haling with pleasure menerima undangan special dinner yang dibuat oleh keluarga Dharma Wijaya tersebut.
“Wah, sepertinya Shilla dan Rio makin cocok saja yah.” Komentar Pak Dharma yang melihat Shilla dan Rio hanya diam seraya melirik satu sama lain ituh.
            Mendengar ucapan ayahnya, Shilla langsung merasakan bahwa panas sedang menjalari wajahnya, dan dia hanya menunduk seraya menyembunyikan wajahnya yang merah dan berusaha supaya tidak dipergoki oleh Rio, ayahnya maupun anggota keluarganya yang lain. Sedangkan Rio hanya salting mendengar ucapan pak Dharma. Dia hanya menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.
“Ciyeeee, kak Rio sama kak Shilla salting nih.” Goda adik Rio-Ray.
“Iya bener banget loe Ray. Hahaha J. Mah pah, lihat tuh muka’nya pada merah semua.” Tambah Deva-adik Shilla. Deva dan Ray satu sekolah. Bukan hanya satu sekolah, tetapi juga satu kelas. Yakni di SMP CILENCIA RONALTA (ngarang.com) kelas VIII A.
“Udah udah, kalian berdua ini, kasihan tuh kakaknya. Yaudah Shilla, kamu ajak Rio ke taman aja sana. Barang kali mau ngobrol berdua.” Saran mama Shilla.
“Mmm, Kak gimana ???” Tanya Shilla. Sebetulnya sedari tadi, dia ingin sekali bisa meninggalkan tempat itu, Cause, jika dirinnya masih berada di tempatnya berada sekarang, dirinya akan selalu di godain oleh orang tuanya dan adiknya itu.
“Yaudah yuk, om tante. Rio permisi dulu ke dalem yah.” Ucap Rio sopan.
“Silahkan Rio.” Kemudian Rio berjalan mengikuti Shilla yang sedari tadi sudah berjalan terlebih dahulu di depannya. Setelah berada di taman belakang rumah Shilla. Mereka langsung duduk di bangku panjang yang ada di tengah taman tersebut.
“Akhirnya, bisa terbebas juga.” Ucap Rio seraya menyenderkan tubuhnya di bangku tersebut.
“Bebas kenapa kak ???” Tanya Shilla heran seraya memandang wajah Rio. Dan Rio langsung menengadahkan tubuhnya menghadap Shilla dan menatap Shilla.
“Loe tau gak, gue pengin banget cepet-cepet pergi dari meja makan tadi. Soalnya, dari tadi kita berdua mulu yang di godain sama semuanya.”
“Sama. Gue juga juga pengin cepet-cepet pergi dari situh.”
“Eh Shill, gue boleh jujur gak ??? (Shilla mengangguk). Mmm, loe cantik banget malem ini. Bener kata nyokap gue, loe kelihatan lebih manis dari biasanya pake dress ini. (menunjuk dress biru tosca yang sekarang sedang digunakan oleh Shilla). Dan loe kelihatan lebih dewasa malam ini.” Terang Rio yang langsung membuat pipi Shilla merona merah. Sedangkan Rio yang mengetahui itu semua hanya tersenyum dan mengacak-acak rambut Shilla gemas.
“Kak Rio. Rusak tau. Huh.” Sungut Shilla seraya membenarkan rambutnya dengan menyisirnya menggunakan tangannya. “Loe tahu gak sih. Gue itu benerin rambut ini lama banget tahu gak. Demi acara ini. Dan gue di suruh nyokap buat dandan kaya gini.”
“Demi acara ini apa demi gue hayooo J.  Di suruh nyokap apa dari hati loe yang paling dalam hayoooo J.” Goda Rio yang lagi lai membuat Shilla tersipu malu.
“Apaan sih. Demi acara ini lah dan di suruh nyokap gue.”
“Masa ??? Bukan demi gue ???”
“Kak Rio apaan sih, udah deh gak usah ngegodain gue lagi. Kalo loe masih ngegodain gue, gue bakalan ngambek sama loe.” Ancam Shilla.
“Gitu aja marah. Dasar Cewek. Ngambekkan.” Sungut Rio.
“Ihh, gue gak ngambekkan yah kak. Kakak tuh yang nyebelin. Dari tadi ngegodain gue mulu.”
“Hehehe J. Udah ah, gak usah ngambek lagi. Mending sekarang kita lihat bintang ajah, tuh lihat, bintangnya banyak banget yah.” Ucap Rio seraya menunjuk bintang yang bertaburan di langit.
“Iyah kak. Indah banget. Banyak lagi.”
“Tapi menurut gue, gak ada yang lebih indah selain loe Shill. Loe itu yang terindah Shill. Dan bintang kalah jauh sama keindahan loe.” Entah dapat dorongan darimana, Rio mendekatkan wajahnya ke wajah Shilla. Sedangkan Shilla hanya kaget melihat gerakan seniornya kepadanya tersebut. apa yang harus ia lakukan ??? belum sempat Rio mendekatkan wajahnya lebih dekat lagi ke wajah Shilla. Tiba-tiba.
“Ciyeeee.”
            Reflek Rio menjauhkan dirinnya dari tubuh Shilla. Dan dirinnya langsung salting dengan menggaruk tengkuknya yang tiba-tiba terasa gatal. Tetapi di dalam hatinya, dirinnya mengumpat kesal melihat 2 makhluk yang membuat dirinnya gagal membuat suasana yang romantic untuk Shilla.
            Sedangkan Shilla hanya diam seraya menetralisir jantungnya yang sedari tadi sedang bekerja lebih ekstra dari biasanya. Dengan tampang polos, 2 makhluk yang telah berhasil menggagalkan kegiatan romantis 2 remaja ini melangkah menghampiri Shilla dan Rio.
“Maaf yah, bukannya mengganggu. Dan bukan juga pengin menggagalkan acara kakak tadi. Tapi kita kesini Cuma mau …………”
“Apa loe bilang ??? Gak mengganggu ???  Gak pengin menggagalkan acara tadi ??? Buat gue, loe berdua adalah pengganggu tau gak.” Ucap Rio kesal. Sedangkan Shilla hanya tersenyum mendengarkan suara ketus seorang pemuda di sampingnya.
“Sorry kak. Don’t worry kak. Besok besok kan bisa lagi. Hehehe J. Selow mamen. Peace. Damai.” Ucap Deva. Sedangkan Ray hanya mengangkat jari telunjuknya dan jari tengahnya membentuk huruf ‘V’.
“Iyah kak, peace. Kita kesini itu disuruh mama sama papa kak. Katanya papa sama mama mau pulang sekarang, jadi mendingan acara loe tadi di tunda dulu deh.”
“Hhh, yaudah loe berdua ke dalem dulu sana. Ntar gue nyusul bareng Shilla. Udah sana.” Usir Rio karena dirinnya masih kesal dengan 2 anak ajaib di hadapannya. Setelah menunjukkan cengirannya. 2 makhluk yang tak di undang itu langsung masuk ke dalam rumah.
“Dasar tuyul blangsak, sorry yah Shill. Gue tadi gak bermaksud buat …..”
“Iyah kak, gue tahu kok. Yaudah masuk yuk.” Potong Shilla cepat.
“Jadi loe gak marah sama gue ??? (Shilla menggeleng seraya tersenyum manis). Yaudah masuk yuk. Nyokap bokap udah nungguin tuh.” Ucap Rio seraya menggandeng tangan Shilla memasuki rumah Shilla.
SKIP !!!
            Keesokan harinya. Hari ini para guru sedang sibuk untuk mempersiapkan bahan ujian untuk kelas XI. Maka dari itu, kelas X, XI dan XII di pulangkan lebih awal karena ada acara mendadak seperti itu. Para siswa siswi SMA Tunas Bangsa segera mungkin keluar dari gerbang sekolah. Ada yang lebih menghabiskan waktunya di café yang tepat berada di depan sekolah tercinta mereka, ada yang memilih untuk pulang ke rumah dan melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda, ada juga yang menghabiskan waktunya untuk berduaan di tempat yang romantis.
            Berbeda dengan keenam siswa siswi ini. Mereka lebih memilih untuk berdiam diri di kantin sekolah daripada keluar dari sekolah tercinta mereka. Mereka sedang menjalankan aksi persahabatan di kantin sekolah mereka sendiri. 2 pasangan kekasih lebih memilih untuk bergombal-gombalan dan memasang aksi paling romantis-romantisan dan saling memuji satu sama lain.
            Berbeda dengan pemuda dan gadis yang duduk paling pojok di meja favoritnya itu. Mereka berdua hanya memasang tampang kesal dan marah melihat sahabat-sahabatnya yang sedang dilanda cinta buta. Mereka berdua hanya menggerutu kesal karena sedari tadi sahabatnya tidak ada yang menyadari jika Cuma dirinnya yang belum mempunyai pasangan.
“Kacang Woy. Kacang kacang kacang.” Teriak Rio karena kesal.
“Berisik banget sih loe. loe mau minta kacang ??? Pesen aja noh di ibu kantin kalo ada.” Ucap Cakka seenaknya dan kembali melanjutkan aksi gombal-gombalannya bersama Agni.
“Rese loe. loe semua kalau mau pacaran jangan disini napa. Di kuburan sono yang sepi.” Ucap Rio lagi.
“Makanya Yo, tembak Shilla dong. Daripada loe ngiri terus sama kita. Betul gak guys ???” Respon Gabriel seraya meminta pendapat sahabat-sahabatnya.
“Setuju banget sob. Tembak aja sekarang. Kita semua jadi saksi deh.” Ucap Alvin yang langsung mendapat toyoran dari Rio.
“Sembarangan aja loe ngomong. Pikir dulu kalau mau ngomong.” Ucap Rio. “Sakit Yo.”
“Alah loe berdua sok-sok’an banget jadi orang. Sama-sama suka aja ribet banget. lagian loe berdua kan udah dapet restu dari orang tua loe berdua. malah mereka pengin loe berdua pacaran kan. Kalau salah satu kalian ada yang udah jadian sama yang lain aja baru nyadar nanti.” Terang Gabriel.
“Udah ah, loe semua makin gila aja ngomongnya. Gue ke ruang osis dulu yah. Mau ngambil berkas dulu.” Ucap Rio langsung ngacir menuju ke ruang Osis.
“Ckckck, udah Shill. Loe tenang ajah, sebenernya Rio itu cinta banget sama loe kok. Jadi loe tenang ajah. suatu saat nanti loe juga bakalan di tembak sama Rio.” Ucap Cakka.
“Apaan sih kak. Ngarang banget ngomongnya.”
“Shill, gue punya ide nih. Biar Rio cepet cepet nyatain perasaannya sama loe.” Ucap Alvin tiba-tiba.
“Apaan kak emangnya ???” Tanya Sivia penasaran.
“jangan yang aneh-aneh kak. Ntar menimbulkan dampak yang tidak baik tau.” Tambah Agni
“Ya nggak lah. tenang ajah, rencana gue pasti berhasil.” Ucap Alvin pasti.
“Semoga aja deh.” Respon Ify diikuti oleh yang anggukan dari yang lainnya.
            Di dalam hati Shilla. Dia juga meng’Amin’ni ucapan kakak seniornya itu. Sesungguhnya dia ingin sekali Rio mengutarakan isi hatinya kepadanya. Tetapi semakin hubungan mereka semakin dekat, Rio malah tidak pernah mengutarakan kata kata romantis untuknya, apalagi mengucapkan jika dirinnya mencintai Shilla. Semoga saja, ide kakak seniornya itu berhasil dan pangeran es itu akan cepat mengutarakan isi hatinya kepada dirinnya.
            Beberapa jam kemudian. Keenam siswa siswi ini berencana untuk menghabiskan waktu mereka di mall. Mereka sudah merencanakan jika mereka akan pergi ke Lovers Mall. Setelah mereka berkumpul di tempat parkiran motor, mereka segera bergegas ke motor masing-masing, tentu saja para gadis membonceng di belakangnya.
“Yo, Shilla sama loe yah. Gak mungkin juga gue yang sama dia, yang ada ntar malah loe mukulin gue lagi.” Canda Gabriel yang membuat Ify menoyor kepala Gabriel.
“Sembarangan aja kalau ngomong. Aku mau di kemanain ???” Ucap Ify pura-pura marah.
“Sorry beib, tadi kan aku Cuma bercanda. Udah naik.” Suruh Gabriel yang membuat Ify membonceng di belakangnya dan masih memasang ekspresi kesal kepada pangeran hatinya tersebut.
\           Sedangkan 2 pasangan di belakangnya hanya berdiam diri dan sibuk dengan urusannya sendiri. Dan mereka sudah stand bye di motornya., tinggal menunggu 4 orang di hadapannya menyelesaikan debatnya. Sedangkan 4 orang di hadapannya hanya memperlihatkan gigi putihnya menyadari jika mereka sedang diperhatikan oleh sahabatnya dengan muka garang.
“Mau sampai kapan loe semua berantem ??? kalo gini caranya kita gak berangkat-berangkat nih.” Ucap Cakka yang sebal dengan perlakuan sahabatnya.
“Tau nih. Lama banget sih kak. Buruan napa.” Tambah Agni.
“Iyah kak. Udah siang nih. Buruan. Shilla sama kak Rio deh. Gak ada lagi soalnya.” Ucap Sivia yang membuat Alvin menganggukan kepalannya tanda ia setuju dengan kekasihnya.
“Iya iya, sorry guys. Yaudah Shill. Naik sekarang.” Suruh Rio dan Shilla langsung membonceng di belakangnya.
“Udah siap guys. Let’s Go.”
SKIP !!!
            Setelah sampai di Lovers Café, mereka langsung memarkirkan motornya dan langsung masuk ke dalam mall. Tujuan pertama mereka adalah ke time zone. Mereka langsung bergegas ke tempat time zone dan langsung membeli tiket supaya mereka bisa bermain sepuasnya di tempat itu. Rio, Gabriel, Alvin dan Cakka langsung menuju ke permainan basket. mereka langsung bermain di sana sepuasnya.
            Sedangkan para gadis langsung menuju ke tempat dance yang ada di tempat time zone. Mereka langsung menunjukkan bakat dance di tempat itu. Setelah merasa puas mereka semua langsung bergegas ke tempat karaoke. Mereka langsung bernyanyi gila-gilaan di tempat karaoke. Permainan mereka di selingi canda dan tawa membuat hari ini terasa menyenangkan untuk mereka.Setelah merasa lelah, mereka langsung beristirahat di bangku panjang yang letaknya di depan tempat karaoke.
“Huft, capek banget gue. Tapi gue seneng banget hari ini.” Ucap Alvin.
“Setuju banget sob. Terus habis ini kita kemana nih.” Tanya Gabriel yang membuat yang lain berfikir.
“Habis ini kita belanja aja gimana. Shopping kak.” Usul Ify yang membuat para gadis yang lain mengangguk setuju sedangkan para pemuda tampan itu hanya memasang tampang cengo mendengar ucapan para gadis itu.
“Kenapa sih. Mukanya pada aneh gitu. ada yang salah emang ???” Tanya Shilla.
“Salah lah. Shopping kan emang hoby kalian. Sedangkan kita ??? masa di suruh shopping juga sih.” Jawab Rio yang langsung di sambut anggukan dari yang lain.
“Siapa yang suruh kalian ikut Shopping. Kita nggak nyuruh.” Ucap Sivia dan langsung membuat para pemuda tampan itu bernafas lega.
“Syukur deh kalau gitu.”
“Kalian itu nggak ikut shopping’nya, tapi kalian bantuin kita bawain barang-barangnya nanti.” Ucap Agni yang membuat keempat pria tampan itu kaget.
“APA !!!”
“Nggak nggak nggak, gue nggak mau, enak ajah, emangnya kita babu apa di suruh bawain barang-barang loe semua.” Ucap Alvin mewakili yang lain.
“Ought. Jadi kalian gak mau. Ok. Tapi jangan harap kita mau baikan sama kalian.” Ancam Ify.
“jangan dong beib, iya deh aku mau bawain barang-barang kamu.” Ucap Gabriel yang langsung membuat Ify tersenyum lebar.
“Gitu dong. Kalian gimana ??? Masih mau gak mau bawain barang-barang kita ???” Tanya Ify lagi.
“Iyadeh.” Jawab mereka pasrah.
“Yaudah, Ayo kita Shopping.” Ucap para gadis dan langsung menggandeng tangan para pemuda tampan itu supaya mau mengikuti dirinnya menuju ke tempat shopping.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar yang positive tentang postingan yang saya buat :)
terima kasih sudah berkunjung ke blog saya teman :*