2 hari kemudian. Sekelompok orang
sedang berada di lapangan dekat dengan sekolah menengah pertama mereka dulu.
Langit begitu cerah seakan-akan menggambarkan perasaan sekelompok remaja ini.
Mereka asyik tertawa bersama berbagi cerita-cerita menarik satu sama lain.
Setelah sebelumnya mereka menjadi musuh yang selalu memperebutkan hal yang
tidak penting, sekarang mereka resmi menjadi sahabat. Sahabat selamanya.
“Bro, gue minta maaf yah buat
kesalahan gue selama ini. Gue sadar gue salah, gak seharusnya gue benci sama
loe semua. Gue terlalu egois buat tahu masalah loe semua. Gue minta maaf guys.”
Ucap Riko
“Tenang aja sob, kita udah maafin
kok. Ya nggak guys.” Ucap Rio yang langsung di jawab ‘Yoi’ oleh teman-temannya
yang lain.
“Gue juga minta maaf yah sama loe
semua. Karena sebelumnya gue selalu ngremehin kalian dan selalu menyebut kalian
dengan loser. Sekarang gue sadar siapa yang loser di antara kita semua.” Ucap
Septian dengan nada bersalah.
“Di antara kita gak ada yang
loser kok. Kita semua tetep jadi the winner. Cuma, cara kita aja yang salah.
Mulai sekarang, kita mesti janji. Gak ada yang namanya musuh, gak ada yang
namanya loser dan gak ada yang namanya the winner. Kita semua tuh friendship.
FOREVER.” Ucap Gabriel yang langsung di angguki oleh teman-temannya yang lain.
“Yah. FRIENDSHIP FOREVER.” Teriak
mereka bersama sama kemudian mereka tertawa secara bersama sama penuh
persahabatan.
SKIP !!!
Langit
sore waktu itu cukup gelap tanda sebentar lagi akan turun hujan. Tetapi cuaca
yang sangat dingin itu tidak membuat 2 muda mudi ini beranjak dari pantai yang
sangat indah pada sore itu. Karena air lautnya yang selalu bisa membuat semua
orang yang melihatnya terpesona. 2 muda mudi itu duduk di pinggir pantai seraya
melihat pemandangan yang sangat indah itu.
“Gue seneng deh kak. Akhirnya loe
bisa baikan sama kak Riko.” Ucap cewek cantik yang pada sore itu memakai celana
jeans dan baju berlengan pendek bergambar hello kity.
“Gue juga seneng, loe gak dingin
???” Tanya pemuda tampan yang berada di sebelah gadis cantik itu.
“Aduh kak Mario Stevano. Loe kan
ketua OSIS. Masa gak bisa ngebedain cuaca dingin sama panas sih.”
“Yeee, gue kan Cuma basa-basi.
Malah di tanggepin kaya gitu sama loe.” Sungut pemuda tampan itu pura-pura
ngambek yang ternyata adalah ketua OSIS SMA Tunas bangsa. Rio.
“Hehehe. Bercanda kak. Gitu aja
marah. Gak asyik banget ish.” Jawab gadis itu sekenanya.
“Ya lagian loe gitu. dingin
nggak.” Tanya Rio lagi.
“Iyah dingin banget. emang kenapa
???” Tanya gadis itu seperti berharap sesuatu.
“Gak papa sih Cuma Tanya ajah.”
jawaban pemuda tampan itu membuat gadis cantik itu melotor kaget.
“Ihh, kirain mau minjemin jaket
loe gitu. gak asyik banget deh.” Gerutu gadis itu.
“Ngarep. Lagian loe tadi bikin
gue bad mood sih, jadi gue males minjemin jaket gue buat loe.” Ucap Rio dan
membuat Gadis cantik itu manyun. “Iya iya bercanda, gue gak akan tega ngebiarin
loe kedinginan gitu sementara gue malah keangetan. Nih.” Ucap Rio seraya
memakaikan jaketnya ke badan gadis cantik itu. Ashilla Zahrantiara.
“Makasih.”
“Sama-sama panda. Loe kalo
dilihat lihat mirip sama panda deh. Chubby tapi ngegemesin. Gue panggil panda
aja yah buat loe. panggilan khusus dari gue buat loe gitu.” Ujar Rio yang
langsung di sambut toyoran oleh Shilla. Sedangkan Shilla langsung manyun
mendengar celotehan seniornya.
“Apaan sih kak. Cantik cantik
gini di bilang mirip panda. Kakak tuh yang mirip beruang. Sama-sama ganas,
cepet marah dan suka makan. Hahaha.” Balas Shilla seraya tertawa terpingkal.
“Masa gue di samain sama beruang.
Jelas-jelas ganteng gini. Beruang kan jelek Shill. Tega banget loe sama gue.”
Ucap Rio seraya memanyunkan bibirnya.
“Hehehe J. Bercanda kak, makanya loe
jangan panggil gue panda dong. Gue gak suka sama panda, ngapain loe manggil gue
panda.”
“Iya iya. Oya Shill.”
“Kenapa kak ???” Tanya Shilla
seraya menatap Rio dengan tatapan lembutnya.
“Gak papa sih, gue Cuma mau
bilang, loe cantik banget hari ini.” Ujar Rio dan langsung membuat pipi Shilla
merona merah.
“Makasih. tapi kakak hari ini
jelek banget. hahahaha.” Bales Shilla seraya melarikan diri alias berlari
menjauhi sang senior sebelum di kejar dan di bales.
“Rese loe Shill. Tadi kan gue
muji loe. bukanya muji balik malah di judge kaya gituh. Awas yah.” Jawab Rio
kesal seraya mengejar Shilla.
“Coba aja kalo bisa ngejar. Wleee
:p.”
Dan
terjadilah kejar-kejaran oleh mereka. Mereka menikmati cuaca sore yang bagi
mereka sangat romantic. Dengan warna langit yang kegelapan dan suara burung
yang terbang dengan indahnya di atas mereka dan pemandangan alam yang sangat
indah di hadapan mereka.
Mereka
seperti sepasang kekasih sore itu. Jika ada orang yang tidak kenal mereka dan
melihat mereka seperti yang terjadi saat ini, pasti mereka akan langsung
ngejudge bahwa mereka memang benar-benar sepasang kekasih. Tapi ternyata bukan.
Mereka hanya sebatas teman, bahkan sahabat. Mungkin suatu saat nanti mereka
benar-benar menjadi seorang sepasang kekasih.
SKIP !!!
2
bulan kemudian. Rio dan Shilla sudah semakin akrab saja, bahkan menurut
teman-teman Rio maupun Shilla mereka berdua sudah jadian tetapi tidak
memberitahu ke semuanya. Mereka berdua selalu bersama. Dimana ada Shilla disitu
juga pasti ada Rio. Begitupun sebaliknya. Jadi, pantas saja kalau mereka
berpendapat seperti itu. Jika yang melihat mereka orang lain mungkin akan
mengira bahwa mereka berdua memang pacaran dan menjadi sepasang kekasih yang
saling menyayangi.
Bahkan
orang tua Rio sudah mengenal baik keluarga Shilla. Shilla sudah seperti anggota
keluarga Haling saja, begitupun sebaliknya. Shilla sudah memperkenalkan Rio
kepada orang tuannya, dan langsung mendapat respond an tanggapan positif
untuknya mengenai Rio. Begitupun dengan keluarga Shilla, mereka menganggap
kalau Rio sudah menjadi bagian dari keluarga Dharma.
Seperti
sekarang. Malam ini Keluarga Haling sedang berkunjung ke kediaman rumah Dharma
Wijaya. Yakni Ayah Shilla. Makan malam yang sangat special yang telah
disediakan oleh keluarga Dharma demi menyambut kedatangan keluarga Haling. Dan
keluarga Haling with pleasure menerima undangan special dinner yang dibuat oleh
keluarga Dharma Wijaya tersebut.
“Wah, sepertinya Shilla dan Rio
makin cocok saja yah.” Komentar Pak Dharma yang melihat Shilla dan Rio hanya
diam seraya melirik satu sama lain ituh.
Mendengar
ucapan ayahnya, Shilla langsung merasakan bahwa panas sedang menjalari
wajahnya, dan dia hanya menunduk seraya menyembunyikan wajahnya yang merah dan
berusaha supaya tidak dipergoki oleh Rio, ayahnya maupun anggota keluarganya
yang lain. Sedangkan Rio hanya salting mendengar ucapan pak Dharma. Dia hanya
menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.
“Ciyeeee, kak Rio sama kak Shilla
salting nih.” Goda adik Rio-Ray.
“Iya bener banget loe Ray. Hahaha
J. Mah pah, lihat tuh muka’nya
pada merah semua.” Tambah Deva-adik Shilla. Deva dan Ray satu sekolah. Bukan
hanya satu sekolah, tetapi juga satu kelas. Yakni di SMP CILENCIA RONALTA
(ngarang.com) kelas VIII A.
“Udah udah, kalian berdua ini,
kasihan tuh kakaknya. Yaudah Shilla, kamu ajak Rio ke taman aja sana. Barang
kali mau ngobrol berdua.” Saran mama Shilla.
“Mmm, Kak gimana ???” Tanya
Shilla. Sebetulnya sedari tadi, dia ingin sekali bisa meninggalkan tempat itu,
Cause, jika dirinnya masih berada di tempatnya berada sekarang, dirinya akan
selalu di godain oleh orang tuanya dan adiknya itu.
“Yaudah yuk, om tante. Rio
permisi dulu ke dalem yah.” Ucap Rio sopan.
“Silahkan Rio.” Kemudian Rio
berjalan mengikuti Shilla yang sedari tadi sudah berjalan terlebih dahulu di
depannya. Setelah berada di taman belakang rumah Shilla. Mereka langsung duduk
di bangku panjang yang ada di tengah taman tersebut.
“Akhirnya, bisa terbebas juga.”
Ucap Rio seraya menyenderkan tubuhnya di bangku tersebut.
“Bebas kenapa kak ???” Tanya
Shilla heran seraya memandang wajah Rio. Dan Rio langsung menengadahkan tubuhnya
menghadap Shilla dan menatap Shilla.
“Loe tau gak, gue pengin banget
cepet-cepet pergi dari meja makan tadi. Soalnya, dari tadi kita berdua mulu
yang di godain sama semuanya.”
“Sama. Gue juga juga pengin
cepet-cepet pergi dari situh.”
“Eh Shill, gue boleh jujur gak
??? (Shilla mengangguk). Mmm, loe cantik banget malem ini. Bener kata nyokap
gue, loe kelihatan lebih manis dari biasanya pake dress ini. (menunjuk dress
biru tosca yang sekarang sedang digunakan oleh Shilla). Dan loe kelihatan lebih
dewasa malam ini.” Terang Rio yang langsung membuat pipi Shilla merona merah.
Sedangkan Rio yang mengetahui itu semua hanya tersenyum dan mengacak-acak
rambut Shilla gemas.
“Kak Rio. Rusak tau. Huh.” Sungut
Shilla seraya membenarkan rambutnya dengan menyisirnya menggunakan tangannya.
“Loe tahu gak sih. Gue itu benerin rambut ini lama banget tahu gak. Demi acara
ini. Dan gue di suruh nyokap buat dandan kaya gini.”
“Demi acara ini apa demi gue
hayooo J.
Di suruh nyokap apa dari hati loe yang paling dalam hayoooo J.” Goda Rio yang lagi lai membuat
Shilla tersipu malu.
“Apaan sih. Demi acara ini lah
dan di suruh nyokap gue.”
“Masa ??? Bukan demi gue ???”
“Kak Rio apaan sih, udah deh gak
usah ngegodain gue lagi. Kalo loe masih ngegodain gue, gue bakalan ngambek sama
loe.” Ancam Shilla.
“Gitu aja marah. Dasar Cewek.
Ngambekkan.” Sungut Rio.
“Ihh, gue gak ngambekkan yah kak.
Kakak tuh yang nyebelin. Dari tadi ngegodain gue mulu.”
“Hehehe J. Udah ah, gak usah ngambek lagi.
Mending sekarang kita lihat bintang ajah, tuh lihat, bintangnya banyak banget
yah.” Ucap Rio seraya menunjuk bintang yang bertaburan di langit.
“Iyah kak. Indah banget. Banyak
lagi.”
“Tapi menurut gue, gak ada yang
lebih indah selain loe Shill. Loe itu yang terindah Shill. Dan bintang kalah
jauh sama keindahan loe.” Entah dapat dorongan darimana, Rio mendekatkan
wajahnya ke wajah Shilla. Sedangkan Shilla hanya kaget melihat gerakan
seniornya kepadanya tersebut. apa yang harus ia lakukan ??? belum sempat Rio
mendekatkan wajahnya lebih dekat lagi ke wajah Shilla. Tiba-tiba.
“Ciyeeee.”
Reflek
Rio menjauhkan dirinnya dari tubuh Shilla. Dan dirinnya langsung salting dengan
menggaruk tengkuknya yang tiba-tiba terasa gatal. Tetapi di dalam hatinya,
dirinnya mengumpat kesal melihat 2 makhluk yang membuat dirinnya gagal membuat
suasana yang romantic untuk Shilla.
Sedangkan
Shilla hanya diam seraya menetralisir jantungnya yang sedari tadi sedang
bekerja lebih ekstra dari biasanya. Dengan tampang polos, 2 makhluk yang telah
berhasil menggagalkan kegiatan romantis 2 remaja ini melangkah menghampiri
Shilla dan Rio.
“Maaf yah, bukannya mengganggu.
Dan bukan juga pengin menggagalkan acara kakak tadi. Tapi kita kesini Cuma mau
…………”
“Apa loe bilang ??? Gak
mengganggu ??? Gak pengin menggagalkan
acara tadi ??? Buat gue, loe berdua adalah pengganggu tau gak.” Ucap Rio kesal.
Sedangkan Shilla hanya tersenyum mendengarkan suara ketus seorang pemuda di
sampingnya.
“Sorry kak. Don’t worry kak.
Besok besok kan bisa lagi. Hehehe J. Selow mamen. Peace. Damai.” Ucap Deva. Sedangkan
Ray hanya mengangkat jari telunjuknya dan jari tengahnya membentuk huruf ‘V’.
“Iyah kak, peace. Kita kesini itu
disuruh mama sama papa kak. Katanya papa sama mama mau pulang sekarang, jadi
mendingan acara loe tadi di tunda dulu deh.”
“Hhh, yaudah loe berdua ke dalem
dulu sana. Ntar gue nyusul bareng Shilla. Udah sana.” Usir Rio karena dirinnya
masih kesal dengan 2 anak ajaib di hadapannya. Setelah menunjukkan cengirannya.
2 makhluk yang tak di undang itu langsung masuk ke dalam rumah.
“Dasar tuyul blangsak, sorry yah
Shill. Gue tadi gak bermaksud buat …..”
“Iyah kak, gue tahu kok. Yaudah
masuk yuk.” Potong Shilla cepat.
“Jadi loe gak marah sama gue ???
(Shilla menggeleng seraya tersenyum manis). Yaudah masuk yuk. Nyokap bokap udah
nungguin tuh.” Ucap Rio seraya menggandeng tangan Shilla memasuki rumah Shilla.
SKIP !!!
Keesokan
harinya. Hari ini para guru sedang sibuk untuk mempersiapkan bahan ujian untuk
kelas XI. Maka dari itu, kelas X, XI dan XII di pulangkan lebih awal karena ada
acara mendadak seperti itu. Para siswa siswi SMA Tunas Bangsa segera mungkin
keluar dari gerbang sekolah. Ada yang lebih menghabiskan waktunya di café yang
tepat berada di depan sekolah tercinta mereka, ada yang memilih untuk pulang ke
rumah dan melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda, ada juga yang menghabiskan
waktunya untuk berduaan di tempat yang romantis.
Berbeda
dengan keenam siswa siswi ini. Mereka lebih memilih untuk berdiam diri di
kantin sekolah daripada keluar dari sekolah tercinta mereka. Mereka sedang
menjalankan aksi persahabatan di kantin sekolah mereka sendiri. 2 pasangan
kekasih lebih memilih untuk bergombal-gombalan dan memasang aksi paling
romantis-romantisan dan saling memuji satu sama lain.
Berbeda
dengan pemuda dan gadis yang duduk paling pojok di meja favoritnya itu. Mereka
berdua hanya memasang tampang kesal dan marah melihat sahabat-sahabatnya yang
sedang dilanda cinta buta. Mereka berdua hanya menggerutu kesal karena sedari
tadi sahabatnya tidak ada yang menyadari jika Cuma dirinnya yang belum
mempunyai pasangan.
“Kacang Woy. Kacang kacang
kacang.” Teriak Rio karena kesal.
“Berisik banget sih loe. loe mau
minta kacang ??? Pesen aja noh di ibu kantin kalo ada.” Ucap Cakka seenaknya
dan kembali melanjutkan aksi gombal-gombalannya bersama Agni.
“Rese loe. loe semua kalau mau
pacaran jangan disini napa. Di kuburan sono yang sepi.” Ucap Rio lagi.
“Makanya Yo, tembak Shilla dong.
Daripada loe ngiri terus sama kita. Betul gak guys ???” Respon Gabriel seraya
meminta pendapat sahabat-sahabatnya.
“Setuju banget sob. Tembak aja
sekarang. Kita semua jadi saksi deh.” Ucap Alvin yang langsung mendapat toyoran
dari Rio.
“Sembarangan aja loe ngomong.
Pikir dulu kalau mau ngomong.” Ucap Rio. “Sakit Yo.”
“Alah loe berdua sok-sok’an
banget jadi orang. Sama-sama suka aja ribet banget. lagian loe berdua kan udah
dapet restu dari orang tua loe berdua. malah mereka pengin loe berdua pacaran
kan. Kalau salah satu kalian ada yang udah jadian sama yang lain aja baru
nyadar nanti.” Terang Gabriel.
“Udah ah, loe semua makin gila
aja ngomongnya. Gue ke ruang osis dulu yah. Mau ngambil berkas dulu.” Ucap Rio
langsung ngacir menuju ke ruang Osis.
“Ckckck, udah Shill. Loe tenang
ajah, sebenernya Rio itu cinta banget sama loe kok. Jadi loe tenang ajah. suatu
saat nanti loe juga bakalan di tembak sama Rio.” Ucap Cakka.
“Apaan sih kak. Ngarang banget
ngomongnya.”
“Shill, gue punya ide nih. Biar
Rio cepet cepet nyatain perasaannya sama loe.” Ucap Alvin tiba-tiba.
“Apaan kak emangnya ???” Tanya
Sivia penasaran.
“jangan yang aneh-aneh kak. Ntar
menimbulkan dampak yang tidak baik tau.” Tambah Agni
“Ya nggak lah. tenang ajah,
rencana gue pasti berhasil.” Ucap Alvin pasti.
“Semoga aja deh.” Respon Ify
diikuti oleh yang anggukan dari yang lainnya.
Di
dalam hati Shilla. Dia juga meng’Amin’ni ucapan kakak seniornya itu.
Sesungguhnya dia ingin sekali Rio mengutarakan isi hatinya kepadanya. Tetapi
semakin hubungan mereka semakin dekat, Rio malah tidak pernah mengutarakan kata
kata romantis untuknya, apalagi mengucapkan jika dirinnya mencintai Shilla.
Semoga saja, ide kakak seniornya itu berhasil dan pangeran es itu akan cepat
mengutarakan isi hatinya kepada dirinnya.
Beberapa
jam kemudian. Keenam siswa siswi ini berencana untuk menghabiskan waktu mereka
di mall. Mereka sudah merencanakan jika mereka akan pergi ke Lovers Mall.
Setelah mereka berkumpul di tempat parkiran motor, mereka segera bergegas ke
motor masing-masing, tentu saja para gadis membonceng di belakangnya.
“Yo, Shilla sama loe yah. Gak
mungkin juga gue yang sama dia, yang ada ntar malah loe mukulin gue lagi.”
Canda Gabriel yang membuat Ify menoyor kepala Gabriel.
“Sembarangan aja kalau ngomong.
Aku mau di kemanain ???” Ucap Ify pura-pura marah.
“Sorry beib, tadi kan aku Cuma
bercanda. Udah naik.” Suruh Gabriel yang membuat Ify membonceng di belakangnya
dan masih memasang ekspresi kesal kepada pangeran hatinya tersebut.
\ Sedangkan
2 pasangan di belakangnya hanya berdiam diri dan sibuk dengan urusannya
sendiri. Dan mereka sudah stand bye di motornya., tinggal menunggu 4 orang di
hadapannya menyelesaikan debatnya. Sedangkan 4 orang di hadapannya hanya
memperlihatkan gigi putihnya menyadari jika mereka sedang diperhatikan oleh
sahabatnya dengan muka garang.
“Mau sampai kapan loe semua
berantem ??? kalo gini caranya kita gak berangkat-berangkat nih.” Ucap Cakka
yang sebal dengan perlakuan sahabatnya.
“Tau nih. Lama banget sih kak.
Buruan napa.” Tambah Agni.
“Iyah kak. Udah siang nih.
Buruan. Shilla sama kak Rio deh. Gak ada lagi soalnya.” Ucap Sivia yang membuat
Alvin menganggukan kepalannya tanda ia setuju dengan kekasihnya.
“Iya iya, sorry guys. Yaudah
Shill. Naik sekarang.” Suruh Rio dan Shilla langsung membonceng di belakangnya.
“Udah siap guys. Let’s Go.”
SKIP !!!
Setelah
sampai di Lovers Café, mereka langsung memarkirkan motornya dan langsung masuk
ke dalam mall. Tujuan pertama mereka adalah ke time zone. Mereka langsung
bergegas ke tempat time zone dan langsung membeli tiket supaya mereka bisa
bermain sepuasnya di tempat itu. Rio, Gabriel, Alvin dan Cakka langsung menuju
ke permainan basket. mereka langsung bermain di sana sepuasnya.
Sedangkan
para gadis langsung menuju ke tempat dance yang ada di tempat time zone. Mereka
langsung menunjukkan bakat dance di tempat itu. Setelah merasa puas mereka
semua langsung bergegas ke tempat karaoke. Mereka langsung bernyanyi
gila-gilaan di tempat karaoke. Permainan mereka di selingi canda dan tawa
membuat hari ini terasa menyenangkan untuk mereka.Setelah merasa lelah, mereka
langsung beristirahat di bangku panjang yang letaknya di depan tempat karaoke.
“Huft, capek banget gue. Tapi gue
seneng banget hari ini.” Ucap Alvin.
“Setuju banget sob. Terus habis
ini kita kemana nih.” Tanya Gabriel yang membuat yang lain berfikir.
“Habis ini kita belanja aja
gimana. Shopping kak.” Usul Ify yang membuat para gadis yang lain mengangguk
setuju sedangkan para pemuda tampan itu hanya memasang tampang cengo mendengar
ucapan para gadis itu.
“Kenapa sih. Mukanya pada aneh
gitu. ada yang salah emang ???” Tanya Shilla.
“Salah lah. Shopping kan emang
hoby kalian. Sedangkan kita ??? masa di suruh shopping juga sih.” Jawab Rio
yang langsung di sambut anggukan dari yang lain.
“Siapa yang suruh kalian ikut
Shopping. Kita nggak nyuruh.” Ucap Sivia dan langsung membuat para pemuda
tampan itu bernafas lega.
“Syukur deh kalau gitu.”
“Kalian itu nggak ikut
shopping’nya, tapi kalian bantuin kita bawain barang-barangnya nanti.” Ucap
Agni yang membuat keempat pria tampan itu kaget.
“APA !!!”
“Nggak nggak nggak, gue nggak
mau, enak ajah, emangnya kita babu apa di suruh bawain barang-barang loe semua.”
Ucap Alvin mewakili yang lain.
“Ought. Jadi kalian gak mau. Ok.
Tapi jangan harap kita mau baikan sama kalian.” Ancam Ify.
“jangan dong beib, iya deh aku
mau bawain barang-barang kamu.” Ucap Gabriel yang langsung membuat Ify
tersenyum lebar.
“Gitu dong. Kalian gimana ???
Masih mau gak mau bawain barang-barang kita ???” Tanya Ify lagi.
“Iyadeh.” Jawab mereka pasrah.
“Yaudah, Ayo kita Shopping.” Ucap
para gadis dan langsung menggandeng tangan para pemuda tampan itu supaya mau
mengikuti dirinnya menuju ke tempat shopping.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar yang positive tentang postingan yang saya buat :)
terima kasih sudah berkunjung ke blog saya teman :*