Bel pulang sekolah berbunyi
dengan nyaring. Semua siswa-siswi SMA Tunas Bangsa berhamburan keluar kelas dan
menuju ke gerbang sekolah. Ada juga yang menuju ke tempat parkir, baik mobil
maupun motor. Siang ini cuaca sangat panas. Menyebabkan seluruh siswa siswi SMA
Tunas Bangsa enggan melakukan aktifitas di siang panas seperti itu. Kebanyakan
dari mereka memilih untuk kembali ke istananya masing-masing dan memilih untuk
pergi ke langit ke tujuh di dalam mimpi.
Berbeda
dengan seorang gadis yang berdiri di halte sekolah. Dia sepertinya sedang
menunggu seseorang yang ingin mengantarkan dirinya pulang. Tetapi sedari tadi,
tidak ada satupun kendaraan yang melewati dirinya dan berhenti di hadapannya.
Beberapa
saat kemudian. Ninja merah telah berada di hadapan seorang gadis tersebut. sang
gadis pun tahu siapa yang datang, dengan ekspresi ramah, gadis ini menyapa
pemilik ninja merah tersebut.
“Hay Shill, sendirian ???” Tanya
sang pemilik ninja merah.
“Menurut kakak ??? kalo kakak
bisa melihat dengan sempurna pasti kakak tahu jawabanya.” Jawab sang gadis
dengan nada sekenanya seraya mengedarkan pandangannya ke penjuru sekolah.
“Yaelah Shill, kan Cuma basa
basi. Loe mau pulang nggak ??? Bareng gue yuk.” Ajaknya.
“Mmm, maaf kak Rio. Gue lagi
nungguin kak Debo. Hari ini dia janji mau jemput soalnya. Sekalian mau
jalan-jalan bentar.”
“Yahh, kok gitu sih, masa loe
nggak nerima tawaran gue sih Shill. Gue kan udah bela belain kesini dulu
sebelum pulang.” Ujar Rio dengan nada memelas.
“Kak Rio denger gak sih. Tadi kan
gue udah bilang kalau gue mau pulang sama kak Debo. Bukanya mau nolak atau
gimana. Tapi gue udah janji kemarin mau pulang sama dia hari ini. Lagian gue
juga nggak minta kak Rio buat kesini kan.” Jawab Shilla dengan nada sinis.
Lagi
lagi Rio tersentak mendengar penuturan gadis cantik di hadapannya ini. Dia
nggak menyangka gadis yang amat sangat dicintainya ini akan berkata seperti
itu. Kalau gadis ini menolak dengan nada yang halus mungkin saja pemuda ini
mampu menerimanya walaupun hatinya pasti akan sakit sekali. Tapi gadis di
hadapanya ini dengan sangat mudah menolak tawaranya dan dengan nada sinis.
Shilla
juga tidak menyangka, dirinya akan tega berkata seperti itu kepada pemuda
tampan itu di hadapanya. Dirinya tidak menyangka akan mengeluarkan kata kata
sakral seperti itu yang pasti akan sangat menyakiti pemuda tampan di hadapanya.
Dirinya ingin sekali meminta maaf terhadap seniornya itu, tetapi mengingat
rencana dirinya dengan Alvin maka dirinya sudah bertekad untuk tidak
mengeluarkan kata maaf sekarang. Biarlah pemuda di hadapanya membencinya untuk
sekarang.
“Oh gituh yah. Yaudah deh. Maaf
mengganggu. Gue duluan.” Ujar Rio seraya mengegas motornya dan langsung
melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.
“Maafin Shilla kak. Shilla gak
bermaksud buat nyakitin kakak. Shilla Cuma pengin buktiin apa kakak bener bener
sayang sama Shilla apa nggak. Maaf.” Gumam Shilla miris.
Beberapa
menit kemudian terdengar klakson mobil dari arah gerbang sekolah. Dan semakin
dekat dengan gadis cantik yang tadi berdiri di koridor. Setelah sang
pria-pemilik mobil mempersilahkan Shilla masuk ke dalam mobil. Pria itupun
langsung menjalankan mobilnya untuk mengantar gadis cantik itu pulang. Di perjalanan.
“Shill, kita mau langsung pulang
kan ???” Tanya sang pria.
“Mmm, iya kak. Maaf yah udah
ngerepotin. Maaf juga udah ngelibatin kakak. Aku juga gak tahu lagi mesti minta
bantuan sama siapa lagi. Maaf yah.” Ujar Shilla tulus.
“Santai aja Shill. Gue gak
masalah kok. Gue malah seneng bisa bantuin loe. asal cowo loe itu gak bener
bener marah sama gue dan berbuat criminal sama gue. Hahaha.” Canda Debo
mencairkan suasana.
“Kak Debo bisa ajah. kak Rio tuh
bukan cowo Shilla. Terus kak Rio juga bukan preman, ngapain juga kak Rio
bertindak criminal sama kak debo. Gak ada guna banget deh.”
“Iya sih Shill. Kan gue Cuma
bilang Shill.”
“Iya kak. Kakak tenang ajah. kak
Rio gak bakal berbuat jahat kok sama kak Debo. Apalagi Cuma masalah ini.” Ujar
Shilla. “Ought gituh. Syukur deh.”
Setelah
sampai di rumah megah dan mewah. Shilla turun dan langsung berterima kasih
kepada senior masa lalunya itu. Kemudian dirinya masuk dengan perasaan yang tak
menentu.
YYYYYYYYYYYYYYYYYYY
Sedangkan
di tempat lain. Tepatnya di sebuah kamar. Seorang pemuda sedang gelisah
memikirkan apa yang dibicarakan oleh gadis yang amat sangat dicintainya tadi.
Pemuda ini tidak menyangka dengan ucapan yang keluar dari bibir manis sang
gadis.
“Arrrggghhhh, kenapa sih Shill.
Loe selalu menghantui gue terus. Apa maksudnya loe ngomong gitu sih Shill. Apa
bener loe gak suka sama gue. Tapi kenapa Shill ??? Bukanya selama ini loe udah
nunjukkin kalau loe itu suka sama gue. Bahkan bokap nyokap kita masing-masing
udah setuju dan sangat merestui hubungan kita, tapi kenapa endingnya loe malah
kaya gini ??? Kalo loe emang gak suka sama gue. Harusnya loe gak usah ngasih
harapan sama gue. Kenapa Shill ???” Ucap seorang pria, Rio.
“Apa loe udah jadian sama Debo.
Apa loe sama dia emang saling mencintai Shill. Gue nggak sanggup kalo loe mesti
sama Debo. Kenapa harus Debo sih Shill. Kenapa loe gak milih gue aja ???”
Lanjutnya.
“Ok, Shill. Kalau ini emang mau
loe. gue bakal menjauhi loe. kalo loe emang bahagia sama Debo gue terima Shill.
Gue bakalan terima kalo kenyataanya Debo bisa jadi yang terbaik buat loe. gue
terima Shill. Mulai besok gue akan berusaha ngejauhin loe Shill. Semoga loe
bahagia sama Debo.”
Gara-gara
capek memikirkan masalahnya dengan sang gadis, pria tampan ini pun akhirnya
tertidur dan berusaha untuk menghilangkan penat dan rasa lelah yang menyelimuti
dirinya. Berharap dengan tertidur masalahnya akan hilang dan terbang terbawa
angin. Dan esoknya jika dirinya bangun akan menemukan semangat baru untuk
menjalani hari baru.
SKIP !!!
Keesokan
harinya. Keempat pemuda tampan datang dengan menggunakan motor ninjanya secara
beriringan. Dan lagi lagi perbuatan yang mereka lakukan membuat seluruh siswa
SMA Tunas Bangsa heboh dan tersepona serta berteriak histeris melihat
kedatangan 4 pemuda tampan itu. Setelah 4 pemuda tampan ini berhasil
memarkirkan kendaraan pribadinya dengan mulus, mereka langsung berjalan
memasuki pekarangan sekolahnya.
Tiba-tiba
langkah pemuda tampan itu berhenti setelah melihat pemandangan yang kurang
indah. Di depan gerbang sekolah tercintaanya ada sepasang muda mudi yang sedang
bercengkrama seraya bercanda dan diselingi tawa oleh keduanya. Salah satu dari
keempat pemuda tampan itu langsung merasakan panas di hatinya. Pemuda ini tidak
kuat melihat sepasang kaum adam dan hawa yang kelihatan sekali seperti pasangan
yang sangat serasi.
Terlihat
Shilla dan Debo yang sedang bercengkrama di depan gerbang sekolah. Debo yang
masih duduk di atas motor ninjanya dan Shilla yang berdiri di samping Debo
seraya senyum senyum dan ketawa melihat Debo. Mereka asyik bercengkrama tanpa
memperdulikan orang orang sekitarnya. Bahkan mereka tidak sadar jika ada
seseorang yang melihat mereka dengan tatapan membunuh.
“Bro, loe gak papa ???” Tanya
sahabatnya yang melihat ekspresi dirinya. Cakka.
“Gak papa kok. Gue masuk duluan
yah.” Jawab pemuda hitam manis itu masih dengan nada tenang. Rio.
“Tunggu bro, bukanya kita ada
rapat yah pagi ini, jadi bareng ajah. yuk.” Usul pemuda hitam manis yang masih
asyik dengan ponselnya. Gabriel.
“Yaudah lah, gak usah di masukkin
ke dalam memory loe kejadian pagi ini, buang ajah. yuk guys, pak Danil pasti
udah nungguin tuh.” Ajak pemuda seperti orang korea. Alvin.
Kemudian
mereka berjalan cepat menuju ke ruang osis. Tetapi pemuda hitam manis yang
notabene sebagai ketua osis SMA Tunas Bangsa masih terus memikirkan kejadian
yang kurang enak untuk dilihat di pagi hari ini. Sebelum pemuda tampan ini
memasuki pekarangan sekolahnya, pemuda ini menyempatkan melirik sepasang kaum
muda mudi yang masih betah berdiri di depan gerbang sekolahnya itu. Kemudian
dirinya bergegas memasuki loby sekolah dengan perasaan tidak menentu.
(“Mereka tuh ada hubungan apa sih
sebenernya. Seenaknya ajah mereka bercanda di depan gerbang sekolah, mereka
pikir tuh tempat punya nenek moyangnya apah. Inget Rio. Loe udah janji bakal
ngelupain Shilla kan, jadi loe mesti berusaha Rio. Hapus Shilla dalam memory
loe. buang jauh jauh namanya, dia ituh gak suka sama loe, jadi ngapain loe
masih betah nyimpen namanya di otak loe.” Batin Rio seraya memasuki
sekolahnya.)
“Yo, elah. Loe lama amat sih
jalannya. Kaya cewe ajah. buruan, pak Danil udah nyariin loe dari tadi.” Ucap
Gabriel seraya menarik tangan Rio dan menyeretnya menuju ruang osis.
“Iya iya, sabar napa sih yel. Gak
usah di seret seret tangan gue.” Ujar Rio berusaha melepaskan cekalanya dari
tangan Gabriel yang menyeretnya dengan tarikan yang lumayan keras.
“Supaya kita cepet sampai ke
ruang osis. Loe gatau apa, kalo dari tadi pak Danil itu nyariin loe. malah loe
seenaknya aja jalannya. Kaya siput kurang gizy loe. masih pagi juga. Udah lemes
gituh.” Cerocos Gabriel yang masih menyeret sahabatnya menuju ke ruang osis.
“bawel banget sih loe jadi
cowok.”
“Bodo.”
Kemudian
mereka memasuki ruang osis dan ternyata para anggota osis sudah berkumpul dan
duduk manis di kursinya masing-masing. Sepertinya Cuma pemuda hitam manis ini
yang belum duduk di kursinya. Pantas saja Pembina osis mencarinya. Ternyata
Cuma dia yang gak kelihatan di ruangan. Para guru juga banyak yang datang.
Termasuk kepala sekolahnya.
YYYYYYYYYYYYYYYYY
Sementara
anggota osis sibuk membicarakan masalah acara ulang tahun sekolah. Murid murid
yang lainnya malah enak-enakkan bersantai Ria. Karena para guru banyak yang
mengikuti acara rapat osis pagi ini. Jadi, jam pertama dan kedua di kosongkan.
Beberapa dari mereka memilih pergi ke perpustakaan dan yang paling banyak ke
kantin.
Seperti
keempat gadis cantik yang sudah stand by di bangku favoritnya di kantin
sekolah. Yaitu bangku paling pojok yang sebelahnya ada jendela yang
menghubungkan dengan pemandangan luar sekolahnya yang sangat menyejukkan.
“Shill, loe udah jadian yah sama
kak Debo.” Tanya Sivia yang membuat Shilla mengernyit.
“Kenapa loe Tanya gitu Vi. Gue
gak jadian kok sama kak Debo. Loe semua kan tahu kalo gue deket sama kak Debo
karena pengin buat kak Rio jealous.” Jawab Shilla
“Tapi cara loe udah kelewatan
Shill. Bukanya loe udah tahu kalo kak Rio ituh suka sama loe dan sayang sama
loe. loe tahu nggak sih, rencana loe sama kak Alvin ini bisa bikin kak Rio
ngejauhin loe.” Ucap Agni yang diangguki oleh kedua sahabatnya.
“Jangan dong. Masa loe ngedoain
gituh sih Ag. Kata kak Alvin, gue belum boleh nyudahin permainan ini. Sampai
acara promnight nanti.” Ujar Shilla yang membuat ketiga sahabatnya melotot
kaget.
“Promnight ???” Tanya ketiga
gadis cantik secara serempak.
“Iya promnight. Emang kenapa sih
??? Ada yang salah emang ???” Tanya Shilla balik.
“Kok gue gak tahu kalo mau ada
promnight. Kak Gabriel rese banget ih. Masa gue gak di kasih tahu.” Gerutu Ify.
“Sama. Loe fikir loe aja apa yang
nggak di kasih tahu. masa Shilla di kasih tahu gue nggak. Rese banget emang kak
Alvin. Awas aja nanti.” Tambah Sivia yang menyetujui ucapan Ify.
“Selow aja guys. Gue juga tahunya
pas tadi malem. Kak Alvin ngasih taunya juga gak sengaja. Gue kan Tanya kapan
permainan gue sama kak Debo berakhir. Dan kak Alvin bilang kalau gue boleh
mengakhiri semuanya habis acara promnight selesai. Terus gue Tanya lebih lanjut
deh.” Terang Shilla yang membuat sahabatnya mengangguk mengerti.
“Oh gituh. Tapi jangan salahin
kita kalau kak Rio beneran benci sama loe yah Shill. Dan lebih memilih buat
ngejauhin loe karena dia fikir loe ituh udah jadian sama kak Debo dan loe udah
bahagia sama kak Debo.” Terang Ify yang membuat Shilla membenarkan ucapan Ify.
(“Semoga ajah gak kaya gitu
kenyataanya. Gue gak pengin kalau kak Rio bakal benci sama gue. Percuma dong kepura
puraan gue selama ini. Gue kan pengin bikin dia jealous doang, bukan nyuruh kak
Rio benci sama gue apalagi bakal ngejauhin gue.” Batin Shilla.)
SKIP !!!
Bel
pulang sekolah berbunyi nyaring membuat seluruh siswa siswi SMA Tunas Bangsa
bersorak gembira. Mereka bergegas keluar dari sekolah tercinta mereka.
Sedangkan keempat para gadis masih setia berada di dalam kelas mereka.
“Guys, kita ke kelas kak Rio, kak
Alvin, kak Gabriel sama kak Cakka yuk. Sekalian ngajak jalan bareng gituh.”
Usul Ify yang langsung di respon dengan anggukan oleh Agni dan Sivia.
“Boleh banget tuh Fy. Shill, Vi,
loe pasti setuju kan ???” Tanya Agni pada kedua sahabatnya.
“Gue sich oke oke ajah. gimana
sama loe Shill ???” Tanya Sivia. Sedangkan sang empu yang di Tanya hanya
mengangkat bahu tanda ia tak tahu apa jawaban yang paling tepat. Mendapat
respon seperti itu, ketiga sahabatnya hanya mengernyit tanda mereka bingung
dengan jawaban Shilla.
“Mau gak mau, loe harus mau Shill.
Buruan !!! tadi gue udah sms kak Cakka. Katanya kak Cakka sama yang lainnya ada
di loby sekarang. Dan kita di suruh kesituh sekarang. Udah ayo.” Ajak Agni dan
langsung menarik tangan ketiga sahabatnya seraya bergegas keluar kelas dan
langsung melangkah menuju ke loby dimana para pangerannya telah menunggunya
tadi.
Terlihat
empat pemuda tampan yang sedang sibuk dengan aktivitasnya di loby. Sang ketua
osis sedang asyik memainkan ponselnya. Dan sang wakil ketua osis sedang asyik
browsing internet menggunakan laptop kesayangannya. Sedangkan kedua pria tampan
lainnya asyik bermain game di laptop sang pemuda sipit.
Beberapa
menit kemudian, terdengar suara derap langkah beberapa orang yang menuju ke
arah pemuda tampan itu karena suaranya semakin jelas saja. Otomatis, keempat
pemuda tampan itu menghentikan aktivitas mereka masing-masing dan langsung
mengalihkan pandangannya kearah sumber suara yang membuat dirinya merasa di
ganggu.
“Hay say, lama banget sih
datengnya. Tadi kan aku udah nyuruh kamu dateng secepatnya.” Sapa Cakka manja
yang membuatnya terkikik geli.
Mereka
semua tertawa geli melihat perubahan sikap sahabatnya semenjak berpacaran
dengan gadis manis dan tomboy sekaligus sahabat pacar mereka. Sedangkan salah
seorang gadis-Shilla melihat kearah pemuda yang masih menyibukkan dirinya
dengan ponsel miliknya. Sepertinya pemuda tampan yang sedang memainkan
ponselnya tersebut sangat tidak perduli dengan kehadirannya maupun kehadiran
sahabatnya.
Dengan
keberanian yang dia miliki. Dirinya melangkah menuju ke pemuda tampan itu. Pada
saat dirinya mendekati pemuda tampan itupun, dia juga tidak menoleh ke arahnya
sedikitpun. Kemudian dirinya duduk di sebelah pemuda tampan yang sedang
memainkan ponselnya tersebut. tentunya, sahabatnya tidak ada yang tahu jika
dirinya sekarang sudah berpindah tempat. Karena mereka masih sibuk bergurai
bersama pacar mereka masing-masing.
“Lebay banget sih. Tadi aku
ngobrol dulu sama anak-anak. Oyah, kita punya rencana nih.” Jawab Agni
“Rencana apa girls ???” Tanya
Alvin mewakili para sahabatnya.
“Mmm, gini kak. Kita pengin
hangout bareng. Tapi sama kakak-kakak semua. Jadi kan seru, bukannya makin rame
makin seru yah.” Jawab Sivia menjawab pertanyaan kekasihnya.
“Setuju setuju aja sih, asyik
juga jalan rame-rame.” Jawab Gabriel.
“Iyah kak, nanti kita bisa seru
seruan bareng. Udah lama juga kan kita gak pergi bareng-bareng.” Ujar Ify
“Iyah, akhir-akhir ini kita semua
pada sibuk sama urusan kita masing-masing.” Ucap Alvin menyetujui.
YOSHILL J
“Kak, lagi ngapain ???” Tanya
Shilla yang membuat pemuda di sampingnya menoleh.
“Sejak kapan loe ada disebelah
gue ???”. Bukanya menjawab pertanyaan Shilla, pemuda itu malah Tanya balik yang
pertanyaanya membuat Shilla heran.
“Dari tadi kak, kakak sibuk
banget sih main ponsel. Jadi gak sadar kan.” Ucap Shilla ramah kepada sang
ketua osis yang bernama Mario Stevano itu.
“Apa perduli loe ??? Terserah gue
dong mau ngapain ajah. dan kehadiran loe tuh sangat tidak berpengaruh buat
gue.” Jawab Rio dengan cueknya.
“Kok kakak ngomongnya gituh sih
??? Shilla kan Tanya baik baik, jawabnya malah sinis gituh.” Gerutu Shilla yang
membuat seniornya menatap dirinya dengan tatapan tajam.
“Masalah buat loe. Guys, gue
duluan yah.” Pamit Rio cepat seraya beranjak dari duduknya.
“Yo.” Panggilan sahabatnya-Cakka
membuat dirinya menghentikan langkahnya. “Kita kan mau hangout bareng, loe mau
kemana ???”
“Gue mau menyendiri guys. Kalian
tanpa gue gak papa kan ??? Gue bener-bener pengin sendiri dulu.” Ucapan Rio
langsung di sambut pertanyaan sahabatnya lewat batin, seakan-akan sahabatnya
bertanya ‘Kenapa ???’. “Tenang aja guys, gue baik baik ajah kok. Bokap nyokap
gue kebetulan lagi ke Bandung. Dan Ray lagi ada acara di sekolah. Jadi di rumah
sepi. Dan gue lebih mutusin buat jalan-jalan aja sendirian.” Terang Rio.
“Kenapa gak bareng kita aja ???
Lebih rame kan lebih seru Yo, kita bisa ngabisin waktu bareng sampe sore nanti.
Atau kalau loe mau kita bisa hangout sampe malem.” Ujar Gabriel.
“Iya kak, lagian kalau kakak gak
ikut Shilla sama siapa ??? Kan kak Gabriel, kak Cakka sama kak Alvin pada pake
motor semua.” Tambah Ify.
“Panggil aja pacarnya, gampang
kan ???” Jawab Rio sekenanya dan langsung membuat Shilla melotot kaget. “Pacar
???” Ucap Shilla memastikan. “Iya pacar loe, siapa tuh namanya, Deb Deb Deb ….”
“Debo kak Rio.” Jawab Sivia secepatnya. “Ah bodo amat, mau namanya Debo kek,
Kebo kek. gue gak perduli. Udah yah guys, gue cabut dulu.” Ucap Rio seraya
bersiap pergi.
Lagi
lagi langkahnya mendadak berhenti karena ulah sahabatnya yang selalu membuat
dirinya tidak bisa meneruskan langkahnya. “Rio.”
“Ada apa lagi guys ???” Tanya Rio
sebal seraya berbalik badan.
“Loe cemburu yah sama Debo.” Ucap
Alvin yang membuat Rio melotot kaget.
“Cemburu ??? Mana mungkin. Gak
kok, gue sama sekali gak cemburu sama Debo.” Ucap Rio cepat.
“Ciyuuuusss, Miapa. Jangan bohong
deh. Ntar kalo Shilla beneran jadian sama Debo baru tahu rasa loe. ntar loe
malah nangis kejer lagi. Atau jangan-jangan mempersiapkan diri buat bunuh diri
loe sendiri.” Ucap Gabriel ngarang.com
“Lebay banget sih loe. gak
mungkin lah. Cuma gara-gara cemburu gue bunuh diri. Lagian kalo Shilla jadian
sama Debo juga gue gak perduli.”
“Kak, udah deh. Gak usah gengsi
gituh. Kakak kalo suka sama Shilla bilang ajah yang sebenernya. Di dunia cinta
itu gak ada kata gengsi Kak. Suka yah bilang suka. Kalau gak suka yah bilang
gak suka.” Terang Ify memberi tahu.
“Udah lah guys. Ngapain sih pake
mojokkin kak Rio gituh. Loe semua tahu kan kalo kak Rio ituh gak suka sama gue.
Jadi buat apa dipaksa ngomong suka. Orang nyatanya dia gak suka. Mmm, gue pulang
ajah deh yah. Kalian kalau mau pergi pergi ajah. gak papa kok. Dan buat kak
Rio, makasih buat pernyataan yang kakak kasih tahu ke gue. Bye guys.” Ucap
Shilla seraya melangkah menjauhi teman-temannya dan melangkah menuju ke
gerbang.
“Kejar Yo. Kejar kalo loe beneran
suka sama dia. bentar lagi mau hujan. Loe gak kasihan sama Shilla. Kita udah
sepakat buat batalin acara hangout bareng hari ini. Loe gak mau kan, kalo
terjadi apa-apa sama Shilla.” Ujar Cakka.
“Iyah kak, lagian sopir Shilla
gak mungkin jemput karena beliau mesti nganterin nyokap Shilla ke kantor. Dan
kak Debo juga gak bisa jemput karena ada acara di sekolahnya. Jadi kemungkinan
besar Shilla naik taksi atau angkutan umum. Tapi jam segini kan gak ada taksi
atau angkutan umum kak.” Ucap Agni.
Teman-temannya
selalu memojokkan dirinya. Di situasi yang sama sekali tidak mendukung ini
malah membuat pria tampan ini bingung harus bagaimana. Di satu sisi, pria
tampan ini ingin sekali menyendiri di tempat yang benar-benar nyaman dan
tenang. Dirinya ingin sekali mencairkan otaknya supaya bisa berfikir jernih.
Akhir-akhir ini banyak masalah yang datang ke kehidupannya, dan hal ini membuat
dirinya menjadi kacau.
Tapi
disisi lain, dirinya ingin sekali menyusul bidadari yang kini singgah di dalam
hatinya. Sang Ketua OSIS ini sangat khawatirnya. Tetapi dirinya masih terlalu
gengsi untuk mengakuinya. Setelah beberapa saat dalam keadaan hening, kemudian
……..
“Woy, malah bengong.” Ujar Cakka
mengagetkan.
“Udah kak susulin Shilla gih,
udah gerimis tuh. Sana kak. Kasihan Shilla.” Tambah Ify yang membuat Rio
bingung.
“Udah deh bro, loe gak mau kan
anak orang sakit ??? Sana susulin. Buang dulu deh gengsi loe ituh. Udah sana.”
Usir Alvin dengan nada halus.
“yaudah deh. Gue duluan guys.”
Ucap Rio dan langsung ngacir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar yang positive tentang postingan yang saya buat :)
terima kasih sudah berkunjung ke blog saya teman :*