Di sebuah rumah megah terlihat sekelompok anak yang sedang
melakukan aktifitasnya sendiri-sendiri. Tepatnya di belakang rumah megah itu
terdapat lapangan yang luas yang biasanya di gunakan oleh sang pemilik rumah
untuk bermain basket dengan teman-temannya.
Hari itu
cuaca sangat panas. Matahari memancarkan sinarnya mengakibatkan cuaca yang
panas di semua tempat terbuka termasuk lapangan yang luas yang terdapat di
rumah megah itu.
Terlihat
beberapa pria yang sedang bermain basket dan beberapa gadis yang berada di
pinggir lapangan. Para gadis itu dengan setia menunggu pangeran hatinya
masing-masing.
Ada keempat
pria yang sedang bermain basket. Mereka adalah group D’Prince yag mempunyai anggota
berwajah tampan serta penampilan keren yang terdiri dari :
Ø MARIO STEVANO ADITYA HALING atau yang bisa disapa Rio. Dia merupakan Leader dari group
D’Prince dan Kapten Basket dan Ketua Osis di sekolahnya. Dia sangat suka music.
Hamper semua music sudah di kuasai. Pria tampan dan keren ini sangat menjadi
idola di sekolahnya. Hamper semua para kaum hawa yang melihatnya pasti akan
langsung terpesona akibat dari tampang pria ini yang menarik.
Ø ALVIN JONATHAN SINDUNATA atau yang akrab disapa Alvin. Pria tampan yang mempunyai
wajah putih ini sering di sebut-sebut sebagai Kim Bum Versi Indonesia. Pria ini
adalah Wakil Ketua Osis serta Kapten Futsal di sekolahnya. Pria ini sangat di
idolakan oleh para kaum hawa seperti Rio.
Ø GABRIEL STEVEN DAMANIK atau yang akrab disapa Iel oleh teman-temannya. Pria hitam
manis ini mempunyai senyum yang membuat semua orang terpana. Dia merupakan
Ketua Ekskul Music di sekolahnya. Dan selaku sekretaris Osis. Pria ini sangat
menyukai music seperti Rio.
Ø CAKKA KAWEKAS NURAGA atau yang biasa di panggil Cakka. Pria berwajah putih ini juga sering di
sebut-sebut sebagai Justin Bieber Versi Indonesia. Mempunyai wajah yang tampan
dan penampilan keren menjadikan pria tampan ini menjadi playboy. Tetapi
sekarang ini dia sudah berubah karena gadis tomboy yang sekarang menjadi
kekasihnya itu. Playboy yang dulunya ada di dalam diri pria tampan ini sekarang
sudah lenyap.
Sedang
keempat gadis itu adalah kekasih dari group D’Prince. Mereka berempat juga sudah
bersahabat sejak mereka masih duduk di bangku SMP.
“Bro, udahan yuk, capek banget gue.” Keluh pria berambut spike
yang tengah membasuh peluh keringat yang mengucur derasnya. Pria ini bernama
Gabriel.
“Yah kok gituh sihh iel, kita kan baru main.” Ucap pria hitam
manis seraya mendribble bola basketnya. Pria ini adalah Rio
“Tahu nie, lanjutin ajah dehh, bentar lagi iel.” Usul pria
berwajah putih mirip artis korea itu. Dia Alvin
“Bro, kali ini gue setuju sama loe. Loe berdua lihat deh,
cuacanya tuh panas banget. Keringat gue udah banyak banget nie.” Keluh Cakka
seraya beranjak dari lapangan dan menghampiri para gadis yang duduk di pinggir
lapangan.
“Akh gak asyik loe Cak, Iel. Bro (Mendekati Rio). Mau
istirahat apa lanjut nie ???” Tanya Alvin
“Istirahat ajah yuk. Udah banyak banget keringet gue nie.
Nanti kita terusin lagi.” Jawab Rio
“Sippp bro, yuk (merangkul Rio).” Ucap Alvin seraya berjalan
menuju ke tempat gadis.
Para gadis
dengan senang hati menyeka keringat yang mengucur deras di peluh kekasihnya
masing-masing dengan menggunakan handuk yang mereka bawa. Tetapi kekasih Rio
justru hanya mengulurkan handuk dan dia sibuk kembali dalam kegiatannya sendiri
yaitu membalas SMS dari para fans’nya. Sedikit protes di lantunkan Rio kepada
kekasihnya itu karena sedikit tidak kepeduliannya kepada dirinya.
“Yaelah fy, masa Cuma ngulurin doang. Kaya yang lainnya dong,
di basuhin kek.” Protes Rio
“Gue lagi sibuk tahu. Loe juga bisa kan kak basuh keringat
loe sendiri.” Ucap gadis itu sekenanya. Gadis ini bernama Ify. Tepatnya Allysa
Saufika Umari.
“Gak perhatian banget sihh loe. Ckckck, heran gue bisa jadian
sama cewek kaya loe.”
“Loe sendiri yang nembak gue.” Jawab Ify sekenanya lagi.
“(kesal). Huft. Terserah loe deh. Guys gue ganti baju dulu
yah.” Ucap Rio seraya meninggalkan sahabatnya itu dan masuk ke dalam rumahnya.
“Fy, loe gak sadar kalau kak Rio itu lagi marah sama loe.”
Ucap kekasih Gabriel yaitu Sivia Azizah atau yang biasa di sapa Via.
“Paling Cuma bentar. Udahlah, gue lagi sibuk nie. Jangan
gangguin dulu.” Jawab Ify santai dan matanya masih menatap layar BB’nya dan
jarinya dengan lincah menekan keypad pada BB’nya.
“Ckckck, kalau marahnya lama gimana ???” Ucap Shilla
memastikan. Shilla adalah kekasih dari Alvin, lengkapnya adalah Ashilla
Zahrantiara.
“Tahu loe fy, gak peka banget sama perasaan Rio.” Ucap Alvin
mendukung kata-kata gadisnya itu seraya membereskan barang-barangnya.
“Udahlah biarin ajah. Mereka juga biasa kayak gini. Gak usah
di pikirin lagi guys.” Ucap Cakka seraya merangkul kekasihnya itu.
“Iya Guys, gue yakin juga kalo Ify bisa ngatasinya. Mendingan
kita ngobrol yang lainnya ajah.” Ujar Agni yang notabennya adalah kekasih
Cakka. Gadis tomboy ini bernama Agni Tri Nubuwati.
“Setuju gue sama loe ag. Kita bahas masalah prom night ajah.”
Saran Gabriel.
“Iya iya bener … oya nantie loe pada mau berangkat sama siapa
???” Tanya Cakka
“Gue mau berangkat sama cowok gue lakh, gimana sihh loe cak.”
Jawab Shilla
“Gimana sihh loe (menyenggol lengan Cakka). Ngapain loe nanya
gak penting gitu ??? Malu-maluin gue ajah loe. Ekh guys loe semua mau pada pake
baju apa ???” Tanya Agni
“Ekh Ag, gimana kalo kita dandan bareng ajah. Kan seru tuh,
jadi dandanan kita sama. Setuju gak loe pada ??” Ucap Sivia
“I Agree with you vi, gimana menurut kalian ???” Tanya Shilla
menyakinkan.
“Gue sich ok.ok ajah J.” Jawab Agni
“Menurut loe gimana fy ???” Tanya Shilla kepada Ify
Tidak ada
sahutan sama sekali dari Ify. Ternyata dia masih focus sama aktivitas dia yaitu
main BB.
“Fy, fy.” Panggil Sivia seraya menyenggol lengan Ify
“Akh Iya. Ada apa ???” Tanya Ify baru sadar
“Kemana ajah loe, dari tadi nie cewe-cewe pada bahas prom
night juga. Bisa berhenti main BB’nya gak, lama-lama gue sita BB loe.” Ancam
Alvin
“Enak ajah. Gue lagi gak mood tahu buat bahas kaya gituan,
gue lagi asyik bales message fans gue nie.”Jawab Ify sekenanya
“Ckckck, terserah loe dehh, guys gue masuk dulu yah. Mau cari
Rio.” Ucap Alvin seraya beranjak dari duduknya dan masuk ke dalam rumah Rio
YYYYYYYYYYYYYYYYY
Seorang pria
sedang asyik memainkan gitarnya di balkon kamarnya. Dia menyanyikan lagu secara
asal-asalan. Entah mengapa pria ini memainkan lagunya seperti itu. Kemudian ada
seseorang yang mengetuk pintu kamarnya. Pria ini pun beranjak dan membawa
gitarnya kemudian membukakan pintu kamarnya.
“Hay bro, ngapain loe disini. Anak-anak lagi pada bahas prom
night tuh.” Ucap pria yang mengetuk pintu kamar Rio tadi.
“Gak akh, gue males. (masuk ke dalam kamarnya dan duduk di
balkon lagi). Bad mood gue, gara-gara cewe gue.” Ucap Rio pasrah
“Ckckck, loe kan tahu juga kebiasaan cewe loe kaya gimana.
Udah lah, gak usah di pikirin.”
“Iya Vin, loe sendiri ngapain ke kamar gue ???” Tanya Rio kepada
Alvin
“Nyariin loe lah, ngapain lagi kalau gak itu. Gimana sih
loe.” Ketus Alvin
“Santai aja bro ngomongnya. Ekh, nyanyi yu, udah lama juga
kita gak nyanyi bareng.” Usul Rio
“Setuju gue, lagu apa ???” Tanya Alvin seraya duduk di depan
Rio di balkon kamarnya
“Lagu yang biasa kita nyanyiin aja bro, Dealova.”
“Sipppt.”
YYYYYYYYYYYYYYYY
“Fy, mendingan loe ketemu sama Rio deh, tuh anak kayaknya
lagi ngambek gara-gara loe tuh.” Ucap Gabriel seraya meminum jus apel’nya.
“Kok gara-gara gue ??? emang gue nglakuin apa’an ???” Tanya
Ify bingung
“Ck, gak peka banget sih jadi orang. Loe tadi itu gak
PERHATIAN sama Rio.” Jawab Cakka gemas
“Eheh. Mendingan loe disini dulu deh. Urusin tuh urusan loe
sama kak Rio.” Ucap Sivia
“Iyah, kita mau pulang dulu. Banyak PR gue.” Ujar Gabriel
seraya beranjak dari duduknya.
“Lakh, gue sama siapa nantie. Kok pada pulang sih.” Keluh Ify
seraya menarik sahabatnya
“Kita mau pulang my friend. Loe pulangnya nanti aja. Kalo loe
berhasil bikin kak Rio gak marah sama loe.” Jawab Agni seraya masuk ke dalam
rumah Rio menyusul sahabatnya yang udah masuk duluan tadi.
YYYYYYYYYYYYYYYY
“Kak Riooooo / Riooooo.” Teriak Cakka, Gabriel, Shilla,
Sivia, dan Agni.
2 pria
tampan yang sedang asyik menyanyi bersama terganggu akibat teriakan dari para
sahabatnya itu. Akhirnya kedua pria tampan ini memilih menghentikan
aktivitasnya dan beranjak dari kamar untuk menemui sahabatnya sebelum
sahabatnya itu membuat keributan di rumahnya.\
“Kalian apaan sih. Teriak-teriak, berasa di hutan loe pada.”
Keluh Rio setelah berhasil menuruni tangga dan menemui sahabatnya bersama Alvin
“Tahu, ngapain sih. Teriak-teriak gaje.” Setuju Alvin dengan
kata-kata Rio barusan
“Kita mau pulang kakak. Kamu juga ngapain di kamar kak Rio,
bukanya nemenin aku.” Keluh Shilla
“Hehehe J. Sorry my princess. Lagi menghibur
akunya (mendekati Shilla dan merangkulnya). Yaudah kita pulang sekarang.” Jawab
Alvin
“Iya kak Rio. Kita pulang dulu yah. Udah mau sore juga.” Ucap
Sivia
“Ok. Lakh. Hati-hati ya loe pada. Thanks juga udah mau
dateng.” Ucap Rio
“Sippppt bro. thanks juga yah bro, gue pulang.” Ucap Cakka
seraya menggandeng tangan Agni dan beranjak keluar rumah Rio.
“Gue juga bro, see you tomorrow guys.” Pamit Gabriel seraya
merangkul Sivia pergi meninggalkan rumah Rio.
“Gue juga yah kak. Selesaiin urusan loe sama Ify. Jangan
berantem terus.” Saran Shilla
“Iya Bro, dengerin tuh kata cewe gue. Gue balik yak.” Pamit
Alvin seraya meninggalkan rumah Rio diikuti Shilla
“Huft. Tahu akh.” Rio beranjak ke kamarnya.
Pria tampan
ini kembali berjalan melalui tangga menuju kamarnya. Tapi baru beberapa langkah
pria ini berjalan, ada seseorang yang memanggil namanya. Otomatis pria tampan
ini menghentikan langkahnya. Setelah mengetahui siapa yang memanggil pria
tampan ini melengos dan melanjutkan langkahnya.
“Kak Rio, jangan pergi dulu dong (mengejar Rio menaiki
tangga). Tunggu dulu. Kenapa sih, jadi dingin gitu sifatnya.” Ucap Ify.
“Hmm, gue lagi bad mood.” Ucap Rio seraya melanjutkan
langkahnya.
“kak, tunggu dulu dong. Kenapa sih. Salah gue apa coba
(memegang lengan Rio). Jelasin dulu.”
“Pikir aja sendiri.”
“(mengejar Rio). Kak Riooo. Aww.” Pekik Ify.
Ternyata
gadis ini terpeleset karena tidak melihat tangga yang akan dia naiki. Lutunya
berdarah dan kakinya keselo serta lengannya terasa pegal. Rio’pun membalikan
tubuhnya untuk melihat keadaan gadisnya dan langsung berlari menghampiri
gadisnya itu.
“Loe gapapa ???” Tanya Rio seraya meluruskan kaki gadisnya
“Sakit banget kak, Addduhhh, (memegangi lutunya).” Pekik Ify
“Udah deh gak usah cengeng. Cuma gini doang kok. Di obtain
juga pasti sembuh.”
“Ihhhh, (memukul lengan Rio). Gak perhatian banget sih jadi
cowok. Sakit tahu.” Ucap Ify meringis kesakitan.
“Sakit, siapa yang gak perhatian coba, bukannya kamu yang gak
perhatian sama aku.” Ucap Rio datar meninggalkan Ify sendiri di tangga menuju
ke kamarnya.
“Kak Riooooooo, tolongin dong. Sakiittt nie.” Teriak Ify
merasa kesakitan.
“Addduhhh sakit (menangis), mama papa tolongin Ify. Sakit
banget. Kak Rioooo.” Lanjut Ify
Beberapa
saat kemudian Rio kembali membawa kotak P3K dan menuju kearah Ify. Setelah
sampai tepat di hadapan Ify, Rio langsung membopong Ify dan langsung menuju kea
rah bawah dan meletakkan Ify di sofa dalam keadaan duduk dan kedua kakinya
langsung di luruskan oleh Rio dan Rio mulai mengobati.
“Makanya jalan tuh hati-hati. Untung aja gak jatuh ke bawah
tadi.” Ucap Rio
“Iyah kak Maaf, adduhhh kakak, pelan-pelan dong. Anarkis
banget sih ngobatinnya. Sakit tahu.”
“Iyah. Mending sekarang diem ajah yah. Gue mau ngobatin loe. Diem.” Suruh Rio
“Kak, maafin gue yah. Kalau gue punya salah sama loe. maaf
juga, karena gue terlalu sibuk sama urusan gue sendiri, please jangan marah
sama gue.”
“Iyah, gue udah maafin loe kok. (meletakkan obat yang di pake
tadi ke kotak P3K). gimana sekarang, udah mendingan ???” Tanya Rio
“Iyah kak, udah lumayan, makasih. kak, aku pamit pulang yah.
Tadi mama udah nyuruh aku pulang soalnya.”
“Oh Yaudah, gue anterin, bentar ambil kunci mobil dulu.” Ucap
Rio seraya melangkah menuju ke kamarnya.
Beberapa saat kemudian
“Yuk, nie pake jaket gue. Cuacanya lagi dingin di luar.” Ucap
Rio seraya memberikan jaketnya.
“Makasih kak.”
SKIP !!!
Keesokan
harinya, hari ini Rio menjemput Ify di rumahnya, dan setelah beberapa menit
mereka sampai di sekolah mereka yaitu SMA Cakrawala. Rio dengan segera
memarkirkan mobil Cherry merahnya dan langsung turun di susul Ify. Mereka masuk
dengan bergandengan tangan.
Seorang ketua Osis yang dulunya
dingin kepada semua orang sekarang jadi ramah dan murah senyum. Dan Ifylah yang
menjadikan Rio berubah 180°.
“Yo, istirahat jangan lupa ke ruang osis yah. Loe gak lupa
kan ???” Tanya Silvia yang notabenya anggota osis juga temen sekelas Rio seraya
menatap Ify sinis.
“Ok, gue gak lupa kok.” Jawab Rio singkat
“Yaudah deh. Gue cabut dulu yah. Sorry mengganggu.” Sinis
Silvia seraya menekan bagian belakang ucapannya tadi di depan wajah Ify.
“Ihhh, tuh orang nyebelin banget sih.” Keluh Ify sebal.
“Kenapa ??? Perasaan biasa ajah deh.” Sambung Rio santai
“Biasa apanya kak, loe gak lihat tampang tuh orang pas
nglihatin gue ??? Gak bersahabat banget tahu gak.”
“Yaudah lah, gak usah dipikirin. Lupain ajah.”
“Kak, Kak Silvia kayaknya suka sama loe deh (Rio menatap Ify
dengan tatapan tidak mengerti). Yah habis dia natap gue sinis gitu. kata
anak-anak dia dulu sering ngejar-ngejar loe yah. Tapi loe gak pernah ngerespon.
Belagu sih jadi orang.” Sungut Ify
“Kok jadi ngomongin dia sih. Udah lah, toh gue gak suka sama
dia. jangan di tanggepin sayang. Bikin beban loe bertambah aja deh. Kalau dia
gangguin loe, cuekkin ajah. Jangan lupa bilang sama gue.” Pesan Rio seraya
memegang bahu Ify dan menatap Ify lembut.
“Iyah kak.”
SKIP !!!
Istirahat
tiba. D’Prince dengan kekasihnya masing-masing sedang berkumpu di salah satu
meja kantin. Canda tawa selalu menjadi kerjaan mereka masing-masing. Tiba-tiba.
“Adduhhh, gue daritadi ngakak mulu jadi pengin buang air
kecil kan. Gue ke kamar mandi dulu yah guys. Kak aku ijin bentar yah.” Ucap Ify
seraya beranjak dari duduknya.
“Tunggu fy, gue anterin yah.” Tawar Shilla
“Gak usah Shil, ke kamar mandi ajah masa di anterin. Ada-ada aja
deh loe. gue pergi dulu yah guys. Gue bakal ke sini lagi kok.” Tolak Ify halus
seraya berlalu menuju ke kamar mandi.
YYYYYYYYYYYYYYYYYY
Ify sedang
membersihkan mukanya seraya mencuci tangan di depan toilet. Beberapa saat
kemudian ada beberapa orang yang memasuki kamar mandi.
“Prok Prok Prok. Ini dia. kekasih dari seorang Mario Stevano
Aditya Haling.” Ucap seorang gadis yang membuat Ify membalikan tubuhnya dan
menatap gadis-gadis yang baru masuk itu.
“Kak Silvia. Ngapain loe.” Pekik Ify kaget.
“Heh, cewe sok kecantikan. Loe (menuding wajah Ify dengan
menggunakan telunjuknya) terlalu berani buat jadi cewek Rio tahu gak, gak
nyadar diri baru banget sih loe. muka pas-pasan (sorry IFC) aja belagu banget
sih loe.” Bentak Silvia melipat tangannya di dada.
“Dan loe juga mesti tahu 1 hal. Temen-temen loe yang belagu
itu terlalu lancang untuk ngedeketin anggota D’Prince. Bilangin sama
temen-temen loe itu. Jangan bermimpi buat jadi pendamping anggota D’Prince.
Mereka itu macarin loe sama temen-temen loe itu karena buat seneng-seneng aja.
Bentar lagi juga di putusin.” Lanjut Dea selaku sahabat Silvia.
“Maaf yah kakak-kakak. Gue itu gak pernah nyuruh anggota
D’Prince buat nembak gue sama temen-temen gue. Dan loe harus inget. Mereka yang
ngedeketin gue. Bukan gue sama temen-temen gue yang rebut mereka dari loe
semua. Bukanya mereka yang gak sengaja jauhin loe berempat yah. Karena menurut
mereka loe semua itu pengganggu.” Ucap Ify.
“Heh, berani banget loe sama senior. Loe terlalu PD bilang
anggota D’Prince yang ngedeketin loe sama temen-temen loe yang belagu itu. Ada
juga loe yang ngejar-ngejar Rio. Gak nyadar loe. junior aja belagunya setengah
mampus.” Balas Silvia membentak
“Masih berlaku yah junior sama senior. Gue gak takut sama loe
semua. Minggir, gue mau lewat. Percuma gue ngurusin orang kaya kalian semua.”
Ucap Ify seraya menerobos genk Silvia dan kembali ke kantin.
“Berani banget tuh anak. Lihat aja nanti. Gue bakal bikin loe
minta maaf sama gue.”
SKIP !!!
“Fy, loe beneran gak mau gue anter pulang ???” Tanya Rio di
koridor sekolah setelah bel pulang berbunyi nyaring. Tinggal berapa anak saja
yang ada di sekolah.
“Gak kak J. Makasih. tapi gue mau mampir ke
rumah tante gue dulu. Mendingan kakak pulang aja dulu. Gue gak papa nunggu
disini sendirian.” Jawab Ify santai.
“Tapi gue khawatir sama loe. gue temenin loe tunggu pak Sopir
aja deh yah.”
“Gak usah kakak, kakak percaya deh sama gue. Gue gak papa.
Bentar lagi pak Sopir juga dateng. Lagian bentar lagi kakak kan ada latihan
basket. Yak an ???”
“Yaudah deh. Gue pergi dulu yah. Kalau ada apa-apa telfon
aja. Bye sayang.” Pamit Rio setelah mengecup kening Ify dan masuk ke dalam
mobil dan pergi.
YYYYYYYYYYYYYYYYYYYY
“Guys, jangan lupa sama tugas kalian masing-masing yah.”
Bisik Silvia kepada teman-temannya.
“Sippppt, loe beneran mau ngelakuin ini Sil.” Tanya Zevana,
sahabat Silvia
“Iya lah. gue udah bener-bener sebel sama tuh anak. Oya Oik,
loe udah nyiapin tempat buat nyekap dia belum” Tanya Shilla kepada Oik.
“Gue udah nyiapin tempatnya sebaik mungkin. Loe tinggal
ngejalanin ajah.” Jawab Oik
“Yaudah, sekarang kita mulai beraksi ajah yah. Keburu banyak
orang.” Usul Dea disertai anggukan dari Silvia, Dea, dan Oik
YYYYYYYYYYYYYYYYYYYY
Di koridor
sekolah, terlihat seorang gadis yang masih berdiri menunggu jemputan sopirnya.
Beberapa saat kemudian ada sebuah message yang masuk ke Handphone’nya. Setelah
dibuka ternyata dari Pak Udin (sopir Ify) yang memberitahukan bahwa mobilnya
sedang mogok di sebuah jalan yang jaraknya lumayan jauh dari sekolah Ify.
“Ck, mending gue tadi pulang bareng kak Rio kan. Mana udah
jam 3 sore lagi. Mana ada taksi yang lewat jam segini. Apa lagi angkutan umum.”
Keluh Ify seraya memasukkan HP’nya ke dalam kantong bajunya.
“Gue telfon kak Rio gak yah. Minta di jemput. Tapi gue takut
ngrepotin dia. (memirkirkan hal itu seraya mengetuk ngetukkan jari telunjuknya
di dagunya yang runcing itu). Iya deh, dari pad ague gak bisa pulang.”
Baru
beberapa saat gadis ini memanggil Rio melewati Handphone’nya, sebuah tangan
yang memegang sapu tangan langsung membekap Ify. Tetapi sepertinya Telfon ify
sudah nyambung dengan Rio.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar yang positive tentang postingan yang saya buat :)
terima kasih sudah berkunjung ke blog saya teman :*